Sebanyak 10 item atau buku ditemukan

Prosiding Seminar Nasional Peranan Teknologi Lingkungan Dalam Pengembangan Industri dan Pengelolaan Sumberdaya Alam yang Berkelanjutan, Jakarta, 11-12 Juli 2000

Proceedings of a national seminar on environmental technology and sustainable development.

... serta waktu Sebagai pendatang baru maka strategi pemasaran yang tepat adalah dengan melakukan dengan mengedepankan promosi atau ekspose kepada pelanggan merupa Untuk membentuk citra yang khas dan unik pada produk ( positioning ) kop ...

Prosiding seminar nasional

penguatan budaya dan religiusitas jalan pintas membangun karakter bangsa, Mataram, 03-04 Desember 2015

On development of national characteristics in Indonesia through religion and culture; papers of a seminar.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner

teknologi peternakan dan veteriner untuk peningkatan produksi dan antisipatif terhadap dampak perubahan iklim, Bogor, 7-8 Juni 2011

On impact of livestock productivity towards climate changes in Indonesia; proceedings of a seminar.

Karakteristik peternak di kabupaten Enrekang berbeda dengan karakteristik peternak sapi perah di Pulau Jawa cenderung berumur tua dengan tingkat pendidikan rendah ( MASTUTI dan HIDAYAT , 2008 ) ...

Prosiding Seminar Nasional Sanata Dharma Berbagi "Pengembangan, Penerapan Dan Pendidikan 'Sains Dan Teknologi' Pasca Pandemi"

Seminar Nasional Sanata Dharma Berbagi dengan tema ““Pengembangan, Penerapan, dan Pendidikan 'Sains dan Teknologi' Pasca Pandemi” menghadirkan empat pembicara utama yakni Dr. Rosa Delima, S.Kom., M.Kom. (topik: MODEL OTOMATIS UNTUK ANALISIS, SPESIFIKASI, DAN VALIDASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK), Dr. L. N. Harnaningrum, S.Si., M.T. (topik: MODEL PENYIMPANAN DATA KREDENSIAL DI SMARTPHONE UNTUK MENDUKUNG TRANSAKSI MOBILE YANG AMAN), Dr. Iwan Binanto, S.Si., MCs. (topik: MODEL PENGENALAN SENYAWA KIMIA PADA LUARAN LIQUID CHROMATOGRAPY MASS SPECTROMETRY (LCMS) TANAMAN KELADI TIKUS), dan Dr. Ridowati Gunawan, S.Kom., M.T. (topik: PENINGKATAN KUALITAS HIGH-UTILITY ITEMSET MENGGUNAKAN PENDEKATAN SWARM INTELLIGENCE PADA KASUS ANALISIS KERANJANG BELANJA).

Keywords: honesty, environment care, distance learning Pendahuluan Lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan ...

Prosiding Seminar Nasional Kerukunan Umat Beragama Dalam Perspektif Hukum dan HAM, Jakarta, 1 Oktober 2005

Interreligious harmony in Indonesia from law and human rights viewpoints.

Interreligious harmony in Indonesia from law and human rights viewpoints.

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar Membedah Anatomi Kurikulum 2013 untuk Membangun Masa Depan Pendidikan yang Lebih Baik

Munculnya Permendikbud no 57 tahun 2014 mengisyaratkan kekuatan dari posisi kurikulum 2013 yang menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

Memasukan konsep karakter pada setiap pembelajaran dengan cara, (a) Menanamkan nilai kebaikan kepada anak (knowing the good). Menanamkan konsep diri pada anak setiap akan memasuki materi pelajaran; (b) Membuat cara yang membuat anak ...

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Jasmani 2017 Implementasi Model Pembelajaran Penjas dan Modifikasi Alat Belajar

Pemilihan tema seminar tersebut dilandasi oleh ketidak sesuaian pemilihan dan penggunaan model pembelajaran dengan ketersediaan sarana dan prasarana belajar. Sebab tidak bisa dipungkiri, sarana dan prasarana yang ada dalam menciptakan proses pembelajaran yang efektif seringkali kurang mendukung, khususnya alat-alat olahraga. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya pendanaan dari pihak sekolah, dan guru olahraga yang kesulitan mengembangkan alat pembelajaran olahraga. Melalui pengembangan alat olahraga maka peserta didik akan merasa tertarik terhadap proses belajar mengajar dengan berbagai macam alat pembelajaran yang telah dimodifikasi. Maka dari itu untuk memaksimalkan keterbatasan alat pembelajaran, perlu adanya peningkatan wawasan guru olahraga sehingga menjadi lebih kreatif dan inovatif. Harapannya proses pembelajaran lebih efektif, kreatif, dan inovatif, tanpa harus memikirkan sarana dan prasarana yang kurang tersebut.

Pemilihan tema seminar tersebut dilandasi oleh ketidak sesuaian pemilihan dan penggunaan model pembelajaran dengan ketersediaan sarana dan prasarana belajar.

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Dakwah IAIN Pontianak Tahun 2017

Revitalisasi Dakwah Pinggiran: Penguatan Profesionalitas Da’i dan Infrastruktur Dakwah

Nawacita Pemerintah Republik Indonesia 2014-2019, sesungguhnya sangat menarik untuk dikembangkan dalam dakwah Islam. Mengingat kondisi umat Islam saat ini di Indonesia yang cenderung menurun secara kuantitas, bahkan mungkin juga kualitasnya. Sembilan point yang diprioritaskan dalam ‘Nawacita’ pemerintah, pada dasarnya merupakan point-point yang harus menjadi perhatian umat Islam. Salah satu point penting dalam program ini adalah point ke-3, yaitu: “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan”. Terkait dengan masalah dakwah, “Dakwah Pinggiran” adalah sebuah konsep dakwah yang berorientasi pada aksi nyata di masyarakat yang sulit dijangkau. Kata “Pinggiran” di sini dikonotasikan dalam dua makna, yaitu: pertama makna yang bersifat geografis dan kedua makna yang bersifat sosiologis. Secara georafis, umat Islam tersebar di mana-mana, bahkan lebih banyak yang berada di pelosok desa. Akan tetapi sampai sejauh ini, keberadaan mereka belum tersentuh oleh para da’i profesional dan infrastruktur yang baik. Sementara secara sosiologis, tidak sedikit umat Islam yang terpinggirkan di tengah gemerlapnya kehidupan perkotaan. Akibatnya, banyak umat Islam di Indonesia yang mengalami proletarianisme secara sistematis terstruktur. Angka statistic dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 menunjukkan bahwa dalam kurun waktu per-sepuluh tahun, prosentase umat Islam Indonesia turun rata-rata 1,14 % dalam 30 tahun terakhir. Hal ini tidak sejalan dengan pertumbuhan penduduk Indonesia yang rata-rata sebesar 1,49 % pertahun. Kondisi ini diperparah oleh masifnya gerakan stigmatisasi Islam dari berbagai penjuru dunia, yang menempatkan Islam sebagai “common enemy” yang harus dibasmi. Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di Negara-negara Eropa (yang penduduknya banyak yang mengalami Islamophobia), justru pertumbuhan umat Islam meningkat luar biasa. Seperti dilansir oleh Oasemuslim.com, bahwa pada tahun 2010 total penduduk Muslim di Eropa mencapai 6% dari 3 dekade sebelumnya (1990) yang hanya 4% saja. Bahkan diproyeksikan akan bertambah menjadi 8% lebih pada tahun 2030 mendatang. Ironisnya, Indonesia yang dikenal sebagai Negara Muslim terbesar dunia, justru mengalami penurunan dalam kuantitasnya. Persoalan penurunan kuantitas ini, bukan tidak mungkin disebabkan oleh degradasi atau sekadar stagnasikualitas para da’i/daiyah yang terjadi di dalam, sehingga dakwah Islam tidak berkembang dengan baik di negeri ini. Sehingga, hal ini perlu diselesaikan segera oleh umat Islam, baik secara individu maupun secara kelembagaan. Dalam rangka mengangkat kembali posisi umat Islam di mata dunia dan masyarakat Indonesia, diperlukan sebuah upaya bersama yang sistematis dan terstruktur. Cara yang ditawarkan di sini terdiri dari 2 (dua) hal, yaitu: 1) menguatkan profesionalitas Sumber Daya Insani para Da’I/Daiah; dan, 2) membangun infrastruktur dakwah secara layak dan tertata.

Dengan semakin bertambahnya jumlah jamaah melalui proses ikrar Islam ... dan pembentukan lembaga keuangan syariah Baitul Maal wa Tamwil(BMT) Al Muhajirin.

Prosiding Seminar Nasional Kesehatan

Penguatan dan Inovasi Pelayanan Kesehatan dalam Era Revolusi Industri 4.0

Selanjutnya, status gizi anak berusia dibawah lima tahun (balita) akan
memengaruhi kualitas pada saat usia sekolah, ... Remaja akan menjadi sumber
daya manusia yang berkualitas jika sejak dini terpenuhi kebutuhan gizinya (
Ramadani, ...