Sebanyak 3513 item atau buku ditemukan

Pancasila dalam Pendidikan Humaniora

Interkulturalisme dan Globalisasi-Internasionalisasi

Di tengah arus perkembangan zaman, Pancasila tetap dijaga keberadaannya untuk terus diteguhkan menjadi identitas dan nilai-nilai kebangsaan. Diskursus-diskursus akademik adalah salah satu upaya yang dilakukannya. Diskursus ini terinspirasi dari kegiatan yang dilakukan oleh organisasi pergerakan jaman dulu seperti Budi Utomo, Indonesische Studieclub, dan Algemene Studieclub. Buku ini merupakan pengupayaan akademik yang berkaitan dengan ke-Pancasila-an secara dialogis. Kemudian Pancasila didudukkan sebagai basis moral dari segi pendidikan kemanusiaannya, nilai-nilai kebudayaan dan kecenderungan tantangan yang disebabkan pengaruh globalisasi dan paham-paham internasional. Maka tidak berlebihan jika isi buku ini sangat relevan untuk dapat dijadikan sebagai bahan bacaan bagi para pemerhati kebangsaan dan para Pancasilais yang memiliki keberpihakan dan kepedulian terhadap nasib bangsa ini.

Di tengah arus perkembangan zaman, Pancasila tetap dijaga keberadaannya untuk terus diteguhkan menjadi identitas dan nilai-nilai kebangsaan.

ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN: Teori & Praktek

Beberapa permasalahan pendidikan yang menonjol, di antaranya: 1) pendidikan telah kehilangan objektivitas, masih jauh dari realitas yang dihadapi peserta didik di masyarakatnya; 2) pendidikan belum mendewasakan peserta didik; 3) pendidikan tidak menumbuhkan pola berpikir kritis; 4) belum menghasilkan manusia terdidik, apalagi berakhlak; 5) pendidikan masih membelenggu; 6) belum mampu membangun individu belajar; 7) belum mampu menghasilkan kemandirian, dan 8) belum mampu memberdayakan dan membudayakan peserta didik (Djohar, 2013: 3). Pada tataran praktis, masih terdapat penyelenggaraan pendidikan “bergaya bank” (banking education) dengan ciri yang sangat “verbalism” yakni konsep mengajar merupakan pemindahan pengetahuan kepada hafalan, bukan mendorong siswa belajar untuk belajar (learn to learn). Pendidikan belum berdialog atau berhadapan dengan masalah (problem possing education) yaitu upaya meletakkan pendidikan pada kerangka dasar untuk melibatkan anak didik dalam problematisasi yang dihadapi terus menerus akan situasi eksistensial mereka (Yunus, 2004). Untuk memecahkan berbagai masalah dan menghadapi tantangan dunia pendidikan tersebut, pemerintah telah menetapkan beberapa kebijakan dalam bidang pendidikan. Terkait dengan itu, tulisan ini akan menyoroti dua kebijakan penting pemerintah Indonesia, yaitu inovasi bidang kurikulum dan peningkatan profesionalitas guru. Hal ini didasarkan pada dua asumsi: Pertama, keberhasilan untuk mencapai kemajuan tergantung pada keberhasilan mencapai kualitas pendidikan yang lebih baik daripada sebelumnya, ini ditentukan oleh Standar kompetensi Lulusan (SKL) yang terkabarkan dalam kurikulum. Kedua, kunci keberhasilan meningkatkan kualitas pendidikan tergantung pada keberhasilan mempersiapkan dan menciptakan guru-guru yang profesional yang memiliki kekuatan dan tanggung jawab

Beberapa permasalahan pendidikan yang menonjol, di antaranya: 1) pendidikan telah kehilangan objektivitas, masih jauh dari realitas yang dihadapi peserta didik di masyarakatnya; 2) pendidikan belum mendewasakan peserta didik; 3) pendidikan ...

METODOLOGI PENELITIAN DALAM PENDIDIKAN

Buku Ini Membahas Konsep dasar penelitian, Pengertian penelitian pendidikan, Metode penelitian yang sering digunakan dan Tujuan, Prespektif Metode Penelitian, Penelitian Pengembangan (R&D), Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Konsep dasar penelitian kualitatif dan kuantitatif, Kajian teori dan kerangka berpikir dalam penelitian pengembangan, Instrument Penelitian Pengembangan, Menyusun artikel penelitian pengembangan.

Makalah Seminar Penulisan Artikel Ilmiah Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) NPUST. Hal 1-9 Istadi, 2007. Kiat Menulis Artikel Ilmiah ... Lester, J.D., & Lester Jr., J.D, 2012, Writing Research Paper, Pearson, New York. Setiyo, M. 2017.

Pendidikan Toleransi Sasak Muslim Bali Hindu di Kota Mataram

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model pendidikan toleransi di SMA Kota Mataram, dengan pendekatan fenomenologi dan sosiologi, hasil temuan penelitian ini membuktikan, bahwa kebersamaan peserta didik tanpa membedakan latar belakang keagamaan, dalam pelaksanaan kegiatan ekstra dan intra kurikuler di sekolah, akan menghasilkan kohesifitas kesatuan dan toleransi dalam keragaman masing-masing siswa. Berbagai aktifitas keagamaan seperti perayaan Maulid Nabi, Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha dan berpartisipasi dalam MTQ bagi peserta didik yang beragama Islam. Perayaan Hari Raya Nyepi, Galungan, Kuningan, Saraswati, Perang Topat dan Pujawali bagi peserta didik yang beragama Hindu, dapat dilakukan oleh masing-masing siswa, namun tetap dalam batas kerja sama dalam aspek kebudayaan, dan tidak terlibat secara langsung dalam ritual keagamaan, aktifitas ini dapat menciptakan kerukunan dalam kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Model pembelajaran di SMA Darul Falah, SMAK Kesuma dan SMAN 3 Mataram yakni: Model pembelajaran tindih (Direct instruktion), model pembelajaran maliq dan merang (Cooperative learning), dan model pembelajaran kesolahan, diaplikasikan dalam bentuk sangkep dan gundem (Contextual teaching and learning). Semua model pembelajaran tersebut terpusat pada peserta didik (Contruktivis learning). Hasil kajian penelitian ini sependapat dengan teori pendidikan yang telah dikemukakan oleh John Dewey (1986). William Glasser (1988), Herbert Kohl, Neil Postman (1991), Ivan Illich (1993), yang mengatakan bahwa perubahan seseorang/individu sangat ditentukan oleh pengalaman pribadi (Personal experience) proses belajar yang dilakukan di sekolah dalam bentuk kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler, dan tidak berhubungan dengan lingkungan keluarga dan atau lingkungan masyarakat tempat tinggalnya. Penelitian ini, tidak sependapat dengan teori kaum humanisme pendidikan yang telah dikemukakan oleh Habermas (1995), Richard H. Dees 1996), Lickona (1996), dan Donna Hicks (1997), yang mengatakan bahwa perubahan seseorang atau individu sangat ditentukan oleh keluarga dan lingkungan masyarakat tempat tinggalnya. Mereka semua cenderung mendefinisikan pendidikan dalam arti mahaluas, hasil penelitian ini juga tidak mendukung pendapat HAR Tilaar, bahwa hampir sebagian besar waktu peserta didik berada di rumah bukan di lembaga pendidikan formal seperti di sekolah.

Selama ini pendidikan Islam mampu memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa konflik bukanlah hal yang baik ... “Religious Education and Tolerance: Learning Process in High School of Minority Muslim Indonesia,” 24 Oktober 2017, 139.

Pelaksanaan pendidikan agama

studi komparatif perilaku keagamaan peserta didik SMA swasta di Jawa

Impact of religious education on religious practices of high school students of Islamic private schools in Java, Indonesia.

Impact of religious education on religious practices of high school students of Islamic private schools in Java, Indonesia.

KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

Kepemimpinan merupakan bagian penting dari manajemen yaitu merencanakan dan mengorganisasi, tetapi peran utama kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini merupakan bukti bahwa pemimpin boleh jadi manajer yang lemah apabila perencanaannya jelek yang menyebabkan kelompok berjalan ke arah yang salah. Akibatnya walaupun dapat menggerakkan tim kerja, namun mereka tidak berjalan ke arah pencapaian tujuan organisasi. Kepemimpinan berkaitan dengan proses yang mempengaruhi orang sehingga mereka mencapai sasaran dalam keadaan tertentu. Kepemimpinan telah digambarkan sebagai penyelesaian pekerjaan melalui orang atau kelompok dan kinerja manajer akan tergantung pada kemampuannya sebagai manajer. Hal ini berarti mampu mempengaruhi terhadap orang atau kelompok untuk mencapai hasil yang diinginkan dan ditetapkan bersama kepemimpinan sekolah adalah hal yang sangat penting dalam transformasi pendidikan.

Hal ini berarti mampu mempengaruhi terhadap orang atau kelompok untuk mencapai hasil yang diinginkan dan ditetapkan bersama kepemimpinan sekolah adalah hal yang sangat penting dalam transformasi pendidikan.

Konsep Dasar Kepemimpinan Pendidikan

Sebagai buku monograf, materi ini sangat membantu mahasiswa dalam memahami Konsep Dasar Kepemimpinan Pendidikan dengan sembilan bab berdasarkan kajian dan penelitian pada saat perkuliahan yang meliputi: Bab I Konsep Dasar Kepemimpinan Pendidikan; Bab II Perkembangan Teori Kepemimpinan dan Pendekatan-Pendekatan Kepemimpinan; Bab III Fungsi dan Peran Kepemimpinan; Bab IV: Penerapan Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi Publik; Bab V Nilai-Nilai Moral dalam Kepemimpinan; Bab VI Elemen-Elemen Kepemimpinan; Bab VII Startegi dalam Kepemimpinan; Bab VIII; Tipe-Tipe Pemimpin; Bab IX Manajemen Berbasis Sekolah. Buku ini disusun sebagai bahan/materi untuk membantu mahasiswa sebagai peserta kuliah tersebut sehingga mereka dapat mengimplemantasikan konsep dasar manajemen pendidikan dalam memimpin, berperilaku, bersikap dan lainnya, agar proses pembelajaran lebih optimal. Adapun isi monograf ini disusun berdasarkan analisis hasil observasi penelitian, instruksional dan GBBP serta SAP yang dapat menjadi pegangan bagi dosen dan mahasiswa serta pembaca lainnya dalam mempelajari oleh sebab itu harapan untuk kesempurnaan buku ini diharapkan dengan bentuk kritik dan saran membangun demi kemajuan dunia kepemimpinan pendidikan di Indonesia.

Sebagai buku monograf, materi ini sangat membantu mahasiswa dalam memahami Konsep Dasar Kepemimpinan Pendidikan dengan sembilan bab berdasarkan kajian dan penelitian pada saat perkuliahan yang meliputi: Bab I Konsep Dasar Kepemimpinan ...

PENGELOLAAN PENDIDIKAN DAN KEPEMIMPINAN

Buku ajar ini berisikan materi-materi yang dapat digunakan oleh mahasiswa sebagai salah satu buku referensi di perkuliahan pengelolaan pendidikan dan kepemimpinan.

Buku ajar ini berisikan materi-materi yang dapat digunakan oleh mahasiswa sebagai salah satu buku referensi di perkuliahan pengelolaan pendidikan dan kepemimpinan.

Kepemimpinan Dalam Organisasi Pendidikan