Sebanyak 2144 item atau buku ditemukan

AKTUALISASI NILAI-NILAI KECERDASAN EMOSIONAL DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI PERGURUAN TINGI

Buku ini adalah hasil penelitian, peneliti bisa merampungkan penelitian kolektif dengan berjudul Strategi Peningkatan Nilai-Nilai Kecerdasan Emosional Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia Di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam ini dengan lancar seduai yang diharapkan.

Buku ini adalah hasil penelitian, peneliti bisa merampungkan penelitian kolektif dengan berjudul Strategi Peningkatan Nilai-Nilai Kecerdasan Emosional Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia Di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam ini dengan lancar ...

Monograf Manajemen Layanan Publik

Buku ini merupakan bagian hasil riset skema Penelitian Dosen Pemula yang memfokuskan kepada penelitian untuk layanan publik yang dilaksanakan dalam layanan tingkat kelurahan di era pemerintahan Gubernur Anies Baswedan. Dalam buku ini, terdapat teori maupun hasil penelitian dalam kajian manajemen layanan publik.

Buku ini merupakan bagian hasil riset skema Penelitian Dosen Pemula yang memfokuskan kepada penelitian untuk layanan publik yang dilaksanakan dalam layanan tingkat kelurahan di era pemerintahan Gubernur Anies Baswedan.

MANAJEMEN KURIKULUM DAN PROGRAM PENDIDIKAN (Konsep dan Strategi Pengembangan)

Buku ini menyajikan sebagian regulasi, konsep, dan pemikiran dari beberapa tokoh yang dikenal mendalami persoalan manajemen kurikulum dan program pendidikan. Mengenai tokoh, masing-masing tentunya menggunakan asumsi dasarnya sebagai alat dalam upaya untuk memahami manajemen kurikulum dan program pendidikan. Penggunaan sudut pandang yang berbeda menghasilkan konsep dan pengertian yang berbeda pula.

Buku ini menyajikan sebagian regulasi, konsep, dan pemikiran dari beberapa tokoh yang dikenal mendalami persoalan manajemen kurikulum dan program pendidikan.

Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan Kejuruan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Sebagai Sekolah Berbasis Sistem Ganda (Dual-Based-System) Dan Kewirausahawan (School-Based Entrepreneurship)

Buku Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan Kejuruan; Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan sebagai Sekolah Berbasis Sistem Ganda (Dual-Based-System) dan Kewirausahawan (School-BasedEntrepreneurship) ini disajikan sebagai salah satu khazanah keilmuan tentang manajemen mutu pendidikan kejuruan, sehingga dapat dijadikan acuan bagi mahasiswa, tenaga pendidik dan kependidikan, para peneliti, pemerhati dan penggiat pendidikan serta stakeholder lainnya yang membutuhkan. Buku ini terdiri dari tujuh bab yang membahas tentang berbagai isuisu krusial dalam dunia pendidikan kejuruan baik secara teoretis dan kontekstual terkait manajemen mutu pendidikan kejuruan. Kajian awal dimulai tentang keberadaan sekolah menengah kejuruan sebagai bagian sistem pendidikan nasional, keberadaan SMK sebagai penyedia tenaga kerja tingkat menengah, dan relevansi keberadaan SMK terhadap tuntutan dunia kerja dan tantangan global. Bab 2 membahas paradigma pengembangan manajemen sekolah kejuruan, konsep dasar manajemen sekolah menengah kejuruan, problematik yang dihadapi SMK dalam mengembangkan manajemen sekolah kejuruan dan pemberdayaan pendidikan kejuruan. Pada bab 3, penulis membahas tentang esensi sekolah menengah kejuruan sebagai sebuah organisasi pendidikan yang meliputi komponen pembentuk organisasi SMK, kerja sama antara SMK vi dengan dunia usaha dan industri dan stakeholder lainnya serta reaktualisasi partisipasi masyarakat terhadap pendidikan kejuruan. Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan Kejuruan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Sebagai Sekolah Berbasis Sistem Ganda (Dual-Based-System) Dan Kewirausahawan (School-Based Entrepreneurship) ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan Kejuruan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Sebagai Sekolah Berbasis Sistem Ganda (Dual-Based-System) Dan Kewirausahawan (School-Based Entrepreneurship) ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan ...

MANAJEMEN BIAYA

COST MANAGEMENT

mata kuliah ini membahas peran informasi manajemen biaya dalam hubungannya dengan (1) strategi dan implementasinya, seperti konsep biaya, balancer scorecard dan value chain, ABC dan ABM, (2) Perancangan dan pengambilan keputusan seperti pembuatan anggaran induk, biaya relevan dan telaah stratejik, dan perencanaan biaya untuk siklus hidup produk, (3) pengendalian operasional, seperti produktivitas dan efektivitas pemasaran dan analisis profitabilitas stratejik, (4) Pengendalian Manajemen, seperti pengendalian manajemen dan pengukuran kinerja stratejik, dan unit – unit investasi stratejik dan penetapan harga transfer, dan (5) Topik – topik lanjutan manajemen biaya, sepertia kompensasi manajemen dan penilaian bisnis, dan penganggaran kapital.

Selain itu antusiasme pelaksanaan pendidikan yang sangat tinggi, didukung dengan sarana prasarana pendidikan yang cukup memadai. 2.

MANAJEMEN PELATIHAN GURU SEKOLAH DASAR INKLUSIF BERBASIS KEBUTUHAN

MANAJEMEN PELATIHAN GURU SEKOLAH DASAR INKLUSIF BERBASIS KEBUTUHAN Pelatihan pendidikan inklusif merupakan salah satu kegiatan dalam rangka meningkatkan kompetensi guru khususnya untuk meningkatkan sikap, dan keterampilan dalam mengembangkan kemampuan dan kompetensi khususnya layanan pembelajaran profesional. Guru-guru yang memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam bidang yang relevan dengan pengembangan dan komptensi, diharapkan akan dapat mendukung dan berperan serta dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu pelatihan pendidikan inklusif perlu dilaksanakan dan dikembangkan dengan memperhatikan faktor efesiensi, efektivitas dan relevansi. Kebutuhan pelatihan pendidikan inklusif pada prinsipnya perlu digali dari guru-guru itu sendiri, sehingga kebutuhan itu bisa dipenuhi sesuai dengan harapan peserta pelatihan. Pelatihan pendidikan inklusif perlu dirancang sedemikian rupa mengingat pesertanya pada dasarnya adalah orang dewasa, oleh karena itu dalam pelaksanaannya harus memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran bagi orang dewasa diantaranya bersifat partisipatif, reflektif, dan memberikan umpan balik. Panduan pelatihan pendidikan inklusif ini dimaksudkan sebagai acuan bagi instansi pemerintah dan non pemerintah dalam menyelenggarakan pelatihan pendidikan inklusif untuk meningkatkan kemampuan guru sekolah dasar inklusif dalam melaksanakan pembelajaran pada siswa berkebutuhan khusus, sehingga pelatihan pendidikan inklusif dapat terlaksana secara efektif, efesien, dan sesuai dengan kebutuhan guru-guru di sekolah dasar. Tujuan penyusunan panduan pelatihan pendidikan inklusif berbasis kebutuhan adalah untuk: Memberikan pemahaman kepada penyelenggara pelatihan pendidikan inklusif baik pemerintah maupun non pemerintah dalam menganalisis kebutuhan peserta pelatihan, melaksanakan kegiatan pelatihan pendidikan inklusif yang sesuai dengan kebutuhan, dan memberikan pemahaman kepada guru-guru sekolah dasar dalam memberikan layanan pembelajaran kepada siswa berkebutuhan khusus. Buku ini membahas tentang: model manajemen pelatihan pendidikan inklusif, perencanaan pelatihan pendidikan inklusif, pelaksanaan pendidikan inklusif, monitoring dan evaluasi pendidikan inklusif, pengarsipan dan pelaporan pelatihan, serta kurikulum dan bahan ajar pelatihan.

Pihak sekolah dituntut untuk melakukan penyesuaian baik dari segi kurikulum, sarana prasarana pendidikan, maupun sistem pembelajaran yang disesuaikan dengan ...

MANAJEMEN KESISWAAN DI SEKOLAH

Manajemen kesiswaan merupakan keseluruhan proses kerjasama dalam bidang kesiswaan. Bidang kerjasama dalam manajemen kesiswaan itu adalah menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan siswa. Masalah-masalah yang dimaksudkan di sini adalah berupa penyelenggaraan sensus sekolah, menyelenggarakan kegiatan penerimaan siswa baru, membina kedisiplinan siswa, menyelenggarakan program layanan khusus bagi siswa, dan sebagainya. Manajemen kesiswaan bertujuan untuk menata proses kesiswaan mulai dari perekrutan, mengikuti pelajaran sampai dengan lulus sesuai dengan tujuan intitusional agar dapat berangsung secara efektif dan efisien. Buku ini memberikan informasi dasar-dasar teori manajemen kesiswaan di sekolah.

Setiap orang diarahkan untuk mengelola sarana dan prasarana pendidikan, alat-alat pendidikan, metode, desain kurikulum, kebendaharaan, kesekretariatan, ...

Manajemen Pemberdayaan Perempuan Rimba

Persamaan merupakan pilar bagi setiap masyarakat demokratis yang bercita-cita mencapai keadilan sosial dan hak asasi manusia. Kenyataannya dalam setiap masyarakat dan lingkup kegiatan, perempuan menjadi sasaran dari ketidaksamaan dalam hukum maupun dalam kenyataan sesungguhnya. Keadaan ini diperburuk karena disebabkan oleh diskriminasi di dalam keluarga, masyarakat, dan di lingkungan kerja. Walaupun sebab dan akibatnya dapat berbeda antara setiap negara, diskriminasi terhadap perempuan terjadi secara luas. Kondisi ini terus berlangsung karena bertahannya stereotip dan praktek-praktek kepercayaan agama dan budaya tradisional yang merugikan perempuan. Usaha untuk mendata keadaan sesungguhnya mengenai perempuan di seluruh dunia menghasilkan beberapa statistik yang mengejutkan tentang perbedaan ekonomi dan sosial antara laki-laki dan perempuan. Perempuan merupakan golongan mayoritas dari orang miskin di dunia dan jumlah perempuan yang hidup di desa-desa miskin telah meningkat 50 persen sejak tahun 1975. Perempuan merupakan mayoritas penyandang buta huruf di dunia, jumlahnya meningkat dari 543 juta menjadi 597 juta antara tahun 1970 sampai 1985. (Sumber: The World’s Women 1970-1990: Trends and Statistics (penerbitan PBB, No.E.90.XVII.3).

Ditinjau dari aspek sarana prasarana, sebagaimana dikemukakan Mulyasa (2002:49-50) bahwa “manajemen sarana dan prasana pendidikan bertugas mengatur dan ...

Manajemen Penelitian Guru

P. Ratu Ile Tokan, M.Pd. Guru menjadi peneliti adalah sebuah pilihan yang tepat karena pilihan ini memiliki dampak positif yang luar biasa bagi upaya peningkatan kualitas guru. Kalau kita melihat hal ini dari perspektif regulasi maka, guru menjadi peneliti bukanlah sebuah pilihan saja melainkan sebuah keharusan karena, guru menjadi peneliti sudah merupakan amanat undang-undang. Walaupun demikian, pilihan dan amanat ini harus benar-benar memiliki spirit yang kuat agar konsistensinya bisa menjadi daya dorong bagi setiap guru yang melaksanakannya. Apabila kita menjabarkan hal ini lebih lanjut maka pilihan kita berikutnya adalah jenis penelitian mana yang relevan sehingga hasil dari penelitian benar-benar berdaya-guna dalam arti lebih efektif dan lebih berpotensi untuk meningkatkan kualitas guru. Saya sungguh meyakini bahwa keterbatasan yang menampak dalam berbagai referensi berkaitan dengan PTK akan memberikan inspirasi tersendiri bagi mereka yang mendalami dan mau menyempurnakan apa yang disebut sebagai PTK itu. Demi penyempurnaan PTK (PTK) maka, kita semua tentu mengharapkan keterlibatan lebih banyak orang untuk mengkaji, merekonstruksi dan memformulasikan ulang PTK ini agar hakekat dan ke ber adaannya menjadi lebih berdaya guna. Hal yang mendasari keyakinan di atas adalah bahwa; kebenaran ilmu pengetahuan bersifat relatif dan selalu terus menerus berevolusi dan beradaptasi dengan kemajuan zaman. Selain itu bahwa; sebuah metodologi, formulasi, proses, dan mekanisme selalu fl eksibel dalam arti bisa diperbaiki dan disempurnakan. Walaupun istila PTK terlanjur menjadi istilah yang sangat populer di kalangan dunia pendidikan namun, keberadaannya yang terbatas itu masih harus terus menerus disempurnakan. Saya yakin bahwa banyak pakar akan terus mengkaji dan berniat untuk menyempurnakan PTK ini. PTK memang harus terus menerus disempurnakan oleh karena beberapa alasan yakni: 1. PTK sudah menjadi kebutuhan bangsa ini khususnya dunia pendidikan yang sedang giat-giatnya berupaya untuk meningkatkan kualitas guru. 2. PTK dapat dilihat sebagai sarana atau fasilitas untuk membantu guru dalam upaya untuk meningkatkan kualitas diri pribadinya menuju suatu pengakuan formal maupun informal terhadap keprofesionalannya. 3. PTK sudah menjadi suatu keharusan karena keberadaannya bukan hanya untuk memenuhi perintah undang-undang melainkan karena kontribusinya yang signifikan terhadap upaya peningkatan kualitas guru bangsa ini. Gambaran singkat di atas hendaknya menjadi spirit bagi siapa saja yang berkehendak baik untuk terlibat dan berkontribusi dalam upaya penyempurnaan PTK baik dalam tataran regulasi, konsep, implementasi, dan manajemennya. Dengan harapan agar keberadaan PTK lebih sempurna dan lebih berdayaguna untuk memajukan pendidikan bangsa ini.

P. Ratu Ile Tokan, M.Pd. Guru menjadi peneliti adalah sebuah pilihan yang tepat karena pilihan ini memiliki dampak positif yang luar biasa bagi upaya peningkatan kualitas guru.