Sebanyak 14 item atau buku ditemukan

KONSEP DAN APLIKASI LANDASAN PENDIDIKAN DALAM SEKOLAH PENGGERAK

Landasan pendidikan merupakan pijakan dasar konsep yang menjadi acuan dalam proses pendidikan secara komprehensif. Dalam konteks ini, landasan pendidikan difokuskan pada hakikat manusia sebagai makhluk pembelajar, interaksi sosial, proses pembelajaran, hingga problematika yang mendasari dalam pendidikan. Landasan pendidikan merupakan tumpuan, landas pacu atau pijakan dasar dalam melaksanakan proses pendidikan. Landasan-landasan tersebut adalah landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosiologis, landasan kultural, landasan ilmiah dan teknologi, landasan hukum, landasan ekonomi, landasan historis, dan landasan religious. Oleh karenanya, landasan-landasan di atas diperlukan sebagai pondasi dan pijakan dalam proses pendidikan. Pendidikan yang ada di suatu negara akan berubah atau akan adah penambahan sistem ataupun program. Hal ini dilakukan agar menjadikan negara yang maju dan tidak tertinggal zaman. Program yang akan dibuat dari waktu ke waktu tetap memeperhatikan perkembangan zaman dan landasan pendidikan. Landasan pendidikan adalah pijakan dasar konsep yang menjadi acuan dalam proses pendidikan secara komprehensif. Landasan Pendidikan difokuskan pada hakikat manusia sebagai maklhuk pembelajar, interkasi sosial, proses pembelajaran, hingga problematika yang mendasari dalam pendidikan. Nadim Makarin telah membuat Program Merdeka Belajar Episode Sekolah Penggerak. Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Sekolah penggerak dalam konteks landasan pendidikan mengacu pada landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosiologis, landasan kultural, landasan ilmiah dan teknologi, landasan hukum, landasan ekonomi, landasan historis, dan landasan religious dalam mewujudkan merdeka belajar. Program ini akan mendorong transisi pendidikan daerah untuk memiliki posisi yang sangat penting sebagai tempat konsultasi, mengacu pada kearifan lokal masingmasing daerah sehingga sekolah dapat lebih terinspirasi untuk membawa lebih banyak inspirasi perubahan lagi. Pasuruan, Magister Pendidikan Ekonomi Universitas PGRI Wiranegara

... Education. School of Education. Oregon: Oregon State University. Orstein, A. (1989). Foundation of Education. Fourth Edition. Boston: Houghton Miflin Company. Salahudin, D. A. (2011). Filsafat Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia ...

Landasan Pendidikan Dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (Konsep dan Aplikasi)

Judul : Landasan Pendidikan Dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (Konsep dan Aplikasi) Penulis : Daryono, Mochamad Bayu Firmansyah, Ariadi, Roro Endah Dwi Putri Hapsari, Alfa Julia, Maria Ulfa dan Muhamad Fatoni Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 152 Halaman ISBN : 978-623-497-424-9 Sinopsis Kurikulum Baru yakni Merdeka Belajar Kampus Merdeka memberikan warna baru dalam pendidikan di Perguruan Tinggi. Merdeka Belajar Kampus Merdeka merupakan gagasan program yang dicetuskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dengan empat kebijakan utama yakni pembukaan program studi baru, sistem akreditasi kampus, kampus negeri badan hukum serta hak belajar tiga semester di luar Program Studi dengan tujuan mengoptimalkan kompetensi mahasiswa dalam menguasai berbagai bidang ilmu sebagai bekal kiprah di dunia kerja dan masyarakat. Adaptasi dan penyesuaian MBKM hendaknya sejalan dengan visi-misi Universitas sehingga capaian kompetensi dan lulusan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan adanya Kebijakan dan praktik MBKM di kampus hendaknya direspon positif sebagai upaya meningkatkan citra kampus sebagai penyelenggara MBKM. Dalam buku ini akan di jelaskan bagaimana konsep dan juga pengaplikasiannya terhadap pendidikan Perguruan Tinggi.

... foundations and educational technology today. The results showed that MBKM in the context of scientific and technological foundations of Education has two main aspects that are included in the work program of students who follow this ...

LANDASAN PENDIDIKAN

Buku ini diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) baik untuk Program Studi Pendidikan, Non Kependidkan, maupun bagi mahasiswa perguruan tinggi lain yang mengikuti perkuliahan MKDK /MKDP Landasan Pendidikan atau Pengantar Pendidikan. Buku ajar mata kuliah Landasan Pendidikan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas perkuliahan dengan maksud mahasiswa dapat memperoleh wawasan secara komprehensif dan fungsional tentang konsep, prinsip atau teori kependidikan sebagai persiapan dan bekal awal baik untuk mengikuti perkuliahan selanjutnya. Selain itu, melalui buku ini diharapkan mahasiswa dapat melaksanakan tugas-tugas kependidikan bila kelak memasuki dunia kerja. Upaya peningkatan kualitas terus dilakukan secara berkesinambungan, demikian pula buku ajar Landasan Pendidikan ini secara bertahap nantinya ada perbaikan sesuai dengan saran-saran yang disampaikan oleh para pemerhati kependidikan dan para pembaca.

... Foundations of Education, Mcmillan Publishing, New York. Kneller, F.G., (1971), Foundations of Education, John Wiley & Sons Inc.United States of America. Mudyahardjo, Redja, (1995), Filsafat Pendidikan (Sebuah Studi Akademik), Jurusan ...

LANDASAN PENDIDIKAN

Buku ini terdiri atas VI Bab, yang satu sama lain saling terkait untuk membentuk wawasan utuh tentang landasan pendidikan khususnya untuk Indonesia. Penyajiannya disusun ke dalam sistematika sebagai berikut: Bab 1 membahas tentang manusia dan pendidikan; Bab 2 membahas mengenai pendidikan dan ilmu pengetahuan; Bab 3 membahas landasan filosofis pendidikan; Bab 4 membahas tentang landasan historis pendidikian Indonesia; Bab 5 membahas mengenai tokoh-tokoh pendidikan nasional; dan Bab 6 membahas mengenai pilar-pilar pendidikan dan pendidikan sepanjang hayat.

Buku ini terdiri atas VI Bab, yang satu sama lain saling terkait untuk membentuk wawasan utuh tentang landasan pendidikan khususnya untuk Indonesia.

LANDASAN PENDIDIKAN

Definisi mengenai pendidikan telah banyak diungkapkan oleh para ahli, salah satunya Kneller dalam bukunya yang berjudul Foundation of Education (1967: 63), yang mengungkapkan bahwa pendidikan dapat dipandang dalam arti luas dan dalam arti teknis, atau dalam arti hasil dan dalam arti proses. Dalam arti luasnya pendidikan menunjuk pada suatu tindakan atau pengelaman yang mempunyai pengaruh yang berhubungan dengan pertumbuhan atau perkembangan jiwa (mind), watak (character), atau kemampuan fisik (physical ability) individu. Pendidikan dalam artian ini berlangsung seumur hidup.

Definisi mengenai pendidikan telah banyak diungkapkan oleh para ahli, salah satunya Kneller dalam bukunya yang berjudul Foundation of Education (1967: 63), yang mengungkapkan bahwa pendidikan dapat dipandang dalam arti luas dan dalam arti ...

Landasan Pendidikan

Buku ini disusun oleh sejumlah guru, dosen dan praktisi sesuai dengan kepakarannya masing-masing. Buku ini diharapkan dapat hadir memberi kontribusi positif dalam ilmu pengetahuan khususnya terkait dengan Landasan Pendidikan. Menyemai benih pendidikan pada kalangan akdemisi untuk lebih memperkaya keilmuan bagi generasi kedepan. Bukan hanya itu, sistematika buku ini dengan judul “Landasan Pendidikan” terdiri atas 14 bab yang dijelaskan secara rinci dalam pembahasan mengenai konsep dan Aplikasi diantaranya: Konsep, Fungsi dan Teori Pendidikan, Pendidikan sebagai Sistem, Hakikat Ilmu Pendidikan, Aliran-aliran Pendidikan, Azas-azas Pendidikan, Hakikat Manusia dan Pendidikan, Sejarah Pendidikan di Dunia dan Indonesia, Masalah Pemerataan, Mutu, Efesiensi dan Revansi serta konsep dan Implementasi Landasan Pendidikan, Pengembagan Karir Tenaga Pendidikan dan Kependidikan, Sertifikasi Guru dan UU Guru dan Dosen, Pendidikan Inklusi, Multi Budaya, Karakter dan Berbasis Masyarakat. Semoga buku ini menambah khasanah keilmuan bagi dunia pendidikan yang semakin berkembang.

Buku ini disusun oleh sejumlah guru, dosen dan praktisi sesuai dengan kepakarannya masing-masing. Buku ini diharapkan dapat hadir memberi kontribusi positif dalam ilmu pengetahuan khususnya terkait dengan Landasan Pendidikan.

Kontribusi Landasan Pendidikan dalam Aspek Humas Pendidikan

RINGKASAN Fungsi manajemen humas pendidikan sudah selayaknya di rekonstruksi untuk dapat beradaptasi di era Society 5.0. Di satu sisi untuk merespon persaingan antar lembaga pendidikan sedangkan di sisi lain untuk mempercepat akses teknologi dan informasi dalam menjalankan fungsi strategisnya. Fungsi manajemen humas pendidikan dalam memberikan pelayanan terbaik merupakan wujud perhatian serta responsif terhadap persaingan antar lembaga di era Society 5.0. Fungsi manajemen humas pendidikan tidak optimal apabila informasi melalui teknologi belum tepat sasaran. Sasaran yang dimaksud adalah masyarakat selaku stake holder. Selanjutnya, dukungan pihak eksternal lembaga terhadap program humas pendidikan dapat terjadi apabila informasi yang disampaikan komprehensif berkaitan dengan kemajuan dan prestasi peserta didiknya, baik terkait dengan kurikulum maupun proses pembelajaran. Di sisi lain, fungsi manajemen humas pendidikan memiliki peran penting untuk lembaga pendidikan. Manajemen humas pendidikan hendaknya dapat berkolaborasi dalam membangun hubungan yang harmonis antara lembaga dengan masyarakat. Fungsi manajemen humas pendidikan dalam lembaga adalah untuk mendukung upaya pembinaan hubungan yang selaras dan timbal balik agar diperoleh pemahaman dan penerimaan yang memadai baik lembaga maupun masyarakat. Sudah selayaknya manajemen humas pendidikan tidak dipandang sebagai fungsi teknis dan media hubung melainkan pada fungsi strategis. Teknologi dan informasi yang dikelola humas pendidikan merupakan hal mendasar sejajar dengan manajemen lembaga. Meskipun praktiknya masih ditemukan beragam fungsi humas, yakni government relations, community relations, media relations. Lembaga pendidikan dengan menempatkan fungsi manajemen humasnya sebagai fungsi strategis selanjutnya dapat beradaptasi dan responsif terhadap kebutuhan zaman. Ditengah pesatnya gempuran teknologi dan informasi melahirkan masyarakat baru yakni masyarakat teknologi dan masyarakat informasi. Masyarakat ini dikelompokkan sebagai masyarakat yang kritis terhadap terpaan informasi melalui teknologi yang mudah diakses. Masyarakat ini bukan lagi masyarakat pasif yang mudah dipengaruhi oleh informasi yang tidak berdasarkan data. Perubahan masyarakat ini sudah seharusnya direspon cepat oleh lembaga dalam menempatkan fungsi manajemen humasnya sebagai fungsi strategis. Oleh karena itu, fungsi manajemen humas pendidikan dapat optimal dalam menjalankan perannya di lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan sebagai agen perubahan dalam mencetak generasi bangsa memiliki posisi sentral dalam pengembangan kualitas generasi muda. Lembaga pendidikan yang terhubung langsung kepada masyarakat baik internal maupun eksternal merupakan jembatan penghubung antara lembaga pendidikan dengan masyarakatnya. Humas pendidikan merupakan garda depan dalam menjaga reputasi sebuah lembaga pendidikan. Optimalisasi humas pendidikan dalam peran strategisnya akan memberikan dampak signifikan terhadap capaian tujuan. Tentunya tujuan ini dapat terwujud melalui dukungan dari manajemen pendidikan dalam memberikan kesempatan dan wewenang penuh kepada humas pendidikan dalam menjalankan langkah strategisnya. Penempatan humas pendidikan dalam struktur manajemen memberikan deskripsi objektif tentang urgensi dari keberadaan fungsi ini. Penempatan posisi ini juga menentukan keefektifan dalam menerapkan program kerja humas pendidikan ke ranah strategis. Tuntutan zaman dan kebutuhan masyarakat teknologi dan informasi menjadi keniscayaan humas pendidikan untuk dapat beradaptasi dengan cepat. Fungsi manajemen humas tidak dapat berjalan secara optimal diantaranya karena fungsi dan perannya tidak terintegratif ke tingkat pimpinan manajemen puncak atau top management sebagai pengambil keputusan secara strategis. Beberapa fungsi manajemen humas pendidikan telah diuraikan. Pertama, fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi manajemen dalam menentukan kebutuhan dan sikap masyarakat, fungsi humas pendidikan sebagai fungsi harmonisasi lembaga pendidikan dengan masyarakat, dan fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi merencanakan serta melaksanakan program kerja untuk mendapatkan dukungan dan kepercayaan masyarakat. Kedua, fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi teknisi komunikasi, fungsi humas pendidikan sebagai fungsi expert prescriber dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi, fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi fasilitator komunikasi untuk memastikan berjalannya komunikasi dua arah antara lembaga pendidikan dengan masyarakat, fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi fasilitator proses pemecah masalah dengan berkoordinasi dengan manajamen lembaga pendidikan secara strategis. Ketiga, fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi internal dalam membangun dan mempertahankan hubungan kondusif antara manajer pendidikan dan masyarakat lembaga pendidikan, fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi publisitas yakni ketersediaan informasi humas pendidikan untuk diinformasikan melalui media internal maupun eksternal, fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi advertising yakni untuk menjangkau masyarakat luas, fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi penciptaan berita dan peristiwa yang bernilai opini postif, fungsi manajemen humas pendidikan sebagai fungsi public affairs yakni membangun dan mempertahankan hubungan dalam hal kebijakan publik, fungsi humas pendidikan sebagai fungsi lobbying yakni menjalin dan memelihara hubungan dalam hal undang-undang dan regulasi yang sudah ditetapkan, fungsi humas pendidikan sebagai fungsi manajemen isu yakni proaktif dalam mengantisipasi, mengidentifikasi, mengevaluasi, dan merespon isu-isu kebijakan publik, dan fungsi humas pendidikan sebagai fungsi hubungan investor yakni membangun dan menjaga hubungan yang bermanfaat dengan stake holeder dalam hal optimalisasi minat masyarakat. Rekonstruksi fungsi manajemen humas pendidikan perlu dilakukan terutama dalam merespon era Society 5.0. Konteks rekonstruksi fungsi manajemen humas pendidikan selanjutnya disesuaikan dengan kebutuhan, adaptasi serta akulturasi yang terdapat pada konsepsi Society 5.0. Adapun beberapa definisi tentang Society 5.0 telah diuraikan. Pertama, Society 5.0 menempatkan manusia sebagai pusat inovasi dan pengintegrasian teknologi dalam meningkatkan kualitas hidup, tanggung jawab sosial yang berkelanjutan. Kedua, Society 5.0 merespon evolusi teknologi, informasi dan komunikasi yang membawa perubahan secara drastis dalam menciptakan nilai-nilai baru dan menjadi pilar kebijakan industry di berbagai Negara. Setidaknya ada lima hal yang ditawarkan dalam konsepsi Society 5.0, yakni (a) transformasi digital, (b) tantangan yang dihadapi, (c) masyarakat 5.0, (d) peningkatan masyarakat 5.0, dan (e) inisiatif industri. Tujuan ditawarkan lima konsepsi dalam Society 5.0 di atas adalah untuk mewujudkan masyarakat yang menikmati hidup sepenuhnya. Fokus utama Society 5.0 yakni kepada masyarakat dalam menggunakan teknologi untuk pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi. Ketiga, Society 5.0 menempatkan masyarakat sebagai pusat keseimbangan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial dengan sistem integrasi dunia maya dan dunia nyata. Tujuan dari Society 5.0 adalah mewujudkan masyarakat dimana manusia benar-benar menikmati hidup dan merasa nyaman. Keempat, Society 5.0 menempatkan masyarakat sebagai fokus kepentingan dan kenyamanan dalam menggunakan teknologi canggih, IoT (Internet of Things), robot, dan kecerdasan buatan (AI), Augmented Reality (AR) secara aktif dalam kehidupan, industry, perawatan kesehatan dan bidang lain. Kelima, Society 5.0 merupakan pengembangan dari konsep 4.0 dengan memerhatikan aspek sosial yang relevan beserta tantangannya dengan fokus kepada masyarakat untuk berinovasi dalam merespon transformasi teknologi berdasarkan kaidah-kaidah kemanusiaan. Uraian definisi Society 5.0 di atas mengarah pada pemanfaatan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan sosial yang dapat dirasakan oleh manusia dan mewujudkan menusia lebih bahagia. Rekonstruksi fungsi manajemen humas pendidikan di era Society 5.0 lebih pada merespon persaingan antar lembaga pendidikan dan untuk mempercepat akses teknologi dan informasi dalam menjalankan fungsi strategisnya. Artikel ini yang kemudian menjadi landas pacu untuk menjelaskan tujuan bagaimana dan apa yang seharusnya dilakukan dalam rekonstruksi fungsi humas pendidikan di era Society 5.0.

RINGKASAN Fungsi manajemen humas pendidikan sudah selayaknya di rekonstruksi untuk dapat beradaptasi di era Society 5.0.

Teori Landasan Pendidikan Sekolah Dasar

Pendidikan dapat dipahami dari dua sudut pandang, yang pertama studi pendidikan dan yang kedua praktik pendidikan. Praktik pendidikan adalah kegiatan seseorang atau kelompok atau lembaga dalam membantu individu atau kelompok untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan studi pendidikan adalah kegiatan seseorang atau kelompok dalam rangka memahami pendidikan. Beberapa landasan pendidikan tersebut adalah landasan hukum. filosofis, sosiologis, kultural, dan psikologis yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan. Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan untuk menjemput masa depan. Landasan spiritual keagamaan. Landasan ini merupakan landasan utama yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan proses pendidikan dan pembelajaran bagi anak didik. Landasan spiritual keagamaan ini menyangkut dengan hakikat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan.

Pendidikan dapat dipahami dari dua sudut pandang, yang pertama studi pendidikan dan yang kedua praktik pendidikan.

Landasan pendidikan

konsep dan aplikasinya

History of education in Indonesia.

History of education in Indonesia.