Sebanyak 2146 item atau buku ditemukan

POTRET PENDIDIKAN DAN GURU DI MASA PANDEMI COVID-19

Stay at Home dan Learn at Home merupakan sesuatu yang harus dilakukan semua orang, sesuai anjuran pemerintah yang seharusnya dipatuhi sebagai warga negara baik untuk memutus rantai “virus-corona”. Pandemi Covid-19 yang datang dengan cepat dan tiba-tiba, menyebar ke-seluruh dunia membuat semua negara terkejut. Semua kegiatan tak dapat berlangsung dengan tatap muka secara nyata. Melainkan menggunakan beberapa teknologi dalam menunjang pelaksanaan pembelajaran di masing-masing jenjang, seperti goegle classroom, zoom, webex dan lainnya. Sinyal dinyatakan Menteri Pendidikan Kebudayaan RI Nadiem Makarim; masa pandemi ini diharapkan bisa mereposisi kembali pegajaran agar kembali kepada jati diri bangsa, yaitu; mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan cara mendekatkan diri kepada kehidupan, dimana karakter dan spiritualitas menjadi kunci kesuksesan dalam setiap perubahan. Buku ini mengajarkan kepada pembaca untuk tidak mengeluh dengan adanya pandemi Covid-19 dan memberi pesan moral yang tersirat. Pendidikan sejatinya dimulai dari keluarga dan lingkungan sekitar. Mengingat pembentukan karakter manusia lebih dominan terletak pada orang tua (keluarga) dan lingkungan sekitar. Adapun Guru sebagai orangtua “kedua”. Selamat membaca!

Stay at Home dan Learn at Home merupakan sesuatu yang harus dilakukan semua orang, sesuai anjuran pemerintah yang seharusnya dipatuhi sebagai warga negara baik untuk memutus rantai “virus-corona”.

Dilema Pendidikan Dimasa Pandemi Covid-19

Penulisan buku ini dilakukan secara berkolaborasi yang ditulis selama kurang lebih sebulan sejak 3 Mei sampai dengan 5 Juni 2021. Sebagai perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi, beberapa dosen dari berbagai institusi yang menuangkan tulisannya sesuai latar belakang kelimuan masing-masing penulis. Pandemi belum berakhir hingga saat ini dan beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah salah satunya adalah pembelajaran online biasa dikenal dengan SEKOLAH/KULIAH DARING. Penerapan pola pembelajaran daring atau Pembelajaran Jarak Jauh tentu sangat berbeda dengan pembelajaran tatap muka. Proses pembelajaran daring sebenarnya tidak mudah diberlakukan di Indonesia. Di satu sisi, proses pembelajaran harus berjalan. Dan, di sisi lain, pelbagai problematika mengiringi proses pelaksanaannya alhasil menimbulkan berbagai macam dilema yang dirasakan para pengajar selama proses pembelajaran daring di masa Pandemi Covid-19 maka dari itu kami para penulis menuangkannya dalam buku dan besar harapan kami agar tulisan ini bisa menjadi referensi bacaan bagi masyarakat luas dan kalangan akademisi serta peneliti. Buku ini membahas tentang: 1. METODE PEMBELAJARAN ONLINE 2. MEDIA PEMBELAJARAN ONLINE 3. ONLINE LEARNING 4. MUTU PENDIDIKAN ERA REVOLUSI 4.0 DITENGAH COVID 19 5. PROKES DAN JARINGAN INTERNET 6. SOSIALISASI MENGENAI PJJ YANG BELUM MAKSIMAL 7. DAMPAK NEGATIF DAN POSITIF PEMBELAJARAN JARAK JAUH SELAMA PANDEMI COVID-19 8. TANTANGAN PPENDIDIKAN KARAKTER DI ERA PANDEMI COVID 19 9. CERITA TENAGA PENGAJAR HADAPI TANTANGAN PENDIDIKAN DI TENGAH PANDEMI 10. PRO KONTRA PEMBUKAAN SEKOLAH TATAP MUKA

B. Ruang Lingkup Pendidikan Karakter Pendidikan karakter terdiri dari pendidikan nilai, budi pekerti, moral dan watak yang bertujuan untuk mengembangkan perilaku berkarakter pada anak. Kementerian Pendidikan Nasional (2012) mencetuskan ...

Dialektika Dosen Indonesia Dalam Menyikapi Covid-19 : Kajian Komunikasi, Psikologi, Pendidikan, Agama/ Dakwah, Dan Linguistik

Judul : Dialektika Dosen Indonesia Dalam Menyikapi Covid-19 : Kajian Komunikasi, Psikologi, Pendidikan, Agama/ Dakwah, Dan Linguistik Penulis : Ellys Lestari Pambayun,dkk Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 200 Halaman No ISBN : 978-623-6233-78-8 DIALEKTIKA DOSEN INDONESIA DALAM MENYIKAPI COVID-19 Kajian Komunikasi, Psikologi, Pendidikan, Linguistik dan Agama/Dakwah Prof. Dr. Mohammad Adiin Sila, Ph.D. (Kepala Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Ksagamaan, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI) "Pengelolaan bencana atau disebut juga dengan mitigasi sama tuanya dengan umur manusio. Artinya bencana itu okan selatu ada dan tidak mungkin bisa dihindarkan apalagi dihitangkan, Manusia dituntut untuk mampu mengelola dampak dari bencana karena manusia harus menjalani hidupnya sehari-hari. Karya bookchapter saudara Abd Jamil Wahab ini mengajak kita untuk hidup berdampingan dengan bencana agar dampak buruk dari bencana bisa dikurangi. Caranya dengan memampukan masyarakat untuk dapat mengelola sendiri bencana tersebut." Drs. H. Lalu Azhari, M.Pd.i. (Rektor Universitas Oamaru! Huda Badaruddin/Unighba-NTB) "Tulisan singkat dalam bookchapter ini memuat hal yang cukup mendasar tentang keberadaan Covid-19 dari sudut pandang masyorakat. Covid-19 bukan semata-mata dilihat dari sudut pandang medis akan tetapi menyongkut isu politik, sosial, ekonomi, budaya dan religi. Adanya isu tentang konspirasi keberadaan Covid-19 melahirkan hoaks yang membuat pemahaman masyarakat menjadi terbelah. Akibatnya, dalam persepsi masyarakat, keberadaan Covid-19 seakan antara 'ada' dan 'tiada' sehingga berakibat pada rendahnya tingkat penerapan protokol kesehatan di masa pandemi,"

Timothy Wibowo (2018), menjelaskan kepercayaan (believe) orang tua akan sesuatu yang diyakini mengenai kebenaran dan kesalahan merupakan faktor pembentuk karakter anak. Jika orang tua meyakini akan sesuatu hal yang dianggap benar, ...

Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Perspektif Qs. Luqman: 12 - 19

Buku dengan judul ”Nilai–Nilai Pendidikan Karakter Perspektif QS. Luqman: 12 – 19” dilatarbelakangi oleh keadaan moral bangsa yang semakin mengalami kemerosotan dan semakin jauhnya umat meninggalkan Al-Qur’an yang menjadi pedoman bagi kehidupan manusia. Dalam rangka ikut memberikan sumbangsih terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara maka diperlukan adanya peran serta untuk ikut bersama–sama membenahi permasalahan yang dialami oleh bangsa ini. Pendidikan karakter merupakan upaya sadar dari semua pihak yang peduli terhadap kehidupan generasi bangsa untuk menanamkan karakter–karakter yang baik agar menjadi pribadi yang bukan hanya cerdas intelektualnya, akan tetapi cerdas emosional, cerdas spiritual dan cerdas sosialnya. Pendidikan karakter merupakan pendidikan value (pendidikan nilai-nilai) dalam diri seseorang. Tujuannya diimlpementasikannya pendidikan karakter adalah untuk melakukan pembenahan moral generasi bangsa. Buku ”Nilai–Nilai Pendidikan Karakter Perspektif QS. Luqman: 12 – 19”, memberikan solusi tentang konsep Pendidikan karakter yang dapat dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi sebuah pembiasaan bagi setiap orang. Allah Swt sebagai Dzat yang Maha Mengetahuai memberikan gambaran tentang upaya yang harus dilakukan oleh setiap manusia untuk mengaplikasikan isi kandungan Alqur’an seperti yang ditunjukkan oleh Luqman Al Hakim sesuai dengan QS. Luqman: 12-19 perspektfi Tafsir Al Misbah. Nilai Pendidikan Karakter dalam QS. Luqman: 12-19 di antaranya: Penanaman sikap syukur, penanaman ajaran tauhid, penanaman bakti kepada orang tua, penanaman pengawasan diri (muraqabatu allah), penanaman tentang kewajiban sholat, penanaman amar ma’ruf nahi mungkar, penanaman perilaku sabar, menjauhi perilaku sombong, dan mengajarkan kesederhanaan serta mengajarkan sopan santun.

Pendidikan karakter merupakan pendidikan value (pendidikan nilai-nilai) dalam diri seseorang. Tujuannya diimlpementasikannya pendidikan karakter adalah untuk melakukan pembenahan moral generasi bangsa.

SERI PENDIDIKAN KARAKTER 1: Membangun KarakterKasih (Prinsip, Ciri, Tips, Diary)

Buku seri membangun karakter ini merupakan buku yang sangat komplit dan sangat baik bagi orang-orang yang merindukan memiliki karakter yang baik di dalam hidupnya. Buku ini dirancang sebagai buku panduan yang berisi tentang prinsip dari setiap karakter, tips sederhana dalam membangun karakter, dan catatan harian dalam membangun karakter. Karakter-karakter yang ada dalam buku ini didasarkan pada Firman Tuhan dalam Galatia 5;22-23, yaitu tentang 9 karakteristik dari buah Roh sehingga buku menjadi 9 seri membangun karakter, yaitu: 1. Karakter KASIH 2. Karakter SUKACITA 3. Karakter DAMAI SEJAHTERA 4. Karakter KESABARAN 5. Karakter KEMURAHAN 6. Karakter KEBAIKAN 7. Karakter KESETIAAN 8. Karakter KELEMAHLEMBUTAN 9. Karakter PENGUASAAN DIRI Sangat indah jika ada orang orang mau berinvestasi dalam karakter-karakter yang baik sehingga semakin banyak orang yang berkarakter baik.

Buku seri membangun karakter ini merupakan buku yang sangat komplit dan sangat baik bagi orang-orang yang merindukan memiliki karakter yang baik di dalam hidupnya.

Progres Pendidikan Karakter Kristen Dari Masa Penciptaan Hingga Abad 21

Sistematika buku Progres Pendidikan Karakter Kristen dari Masa Penciptaan hingga Abad 21 mengacu pada pendekatan konsep teoritis dan contoh penerapan praktis mengenai hal-hal yang penting untuk mengembangkan pendidikan karakter Kristen yang lebih baik. Buku ini terdiri atas 12 Bab yang dibahas secara rinci, di antaranya : Pendidikan Karakter sejak Penciptaan hingga Peristiwa Air Bah, Dalam Zaman Abraham hingga Zaman Yusuf, Pada Masa Perbudakan di Mesir hingga Padang Gurun, Pada Masa Memasuki Tanah Kanaan di Bawah Kepemimpinan Yosua, Pada Zaman Hakim-hakim, Dalam Zaman Raja-raja, Dalam Masa Pembuangan, Dalam Masa Kembali dari Pembuangan, Di Masa Intertestament hingga Masa Tuhan Yesus, Dalam Masa Para Rasul, Pada Abad Pertengahan, dan Pada Abad 21.

Sistematika buku Progres Pendidikan Karakter Kristen dari Masa Penciptaan hingga Abad 21 mengacu pada pendekatan konsep teoritis dan contoh penerapan praktis mengenai hal-hal yang penting untuk mengembangkan pendidikan karakter Kristen yang ...

Character Education for 21st Century Global Citizens

Proceedings of the 2nd International Conference on Teacher Education and Professional Development (INCOTEPD 2017), October 21-22, 2017, Yogyakarta, Indonesia

Character Education for 21st Century Global Citizens contains the papers presented at the 2nd International Conference on Teacher Education and Professional Development (InCoTEPD 2017), Yogyakarta, Indonesia, 20—21 October 2017. The book covers 7 topics: 1) Values for 21st century global citizens 2) Preparing teachers for integrative values education 3) Teacher professional development for enhanced character education 4) Curriculum/syllabus/lesson plan/learning materials development for integrated values education 5) Developing learning activities/tasks/strategies for character education 6) Assessing student’s character development (values acquisition assessment) 7) Creating/managing conducive school culture to character education.

Proceedings of the 2nd International Conference on Teacher Education and Professional Development (INCOTEPD 2017), October 21-22, 2017, Yogyakarta, Indonesia Endah Retnowati, Anik Ghufron, Marzuki, Kasiyan, Adi Cilik Pierawan, Ashadi ...

KEWIRAUSAHAAN DI INDUSTRI HOSPITALITY: STRATEGI PENGELOLAAN PASCA PANDEMI COVID-19

Buku ini dapat dijadikan referensi atau bacaan serta rujukan bagi akademisi ataupun para profesional mengenal ilmu Kewirausahaan di Industri Hospitality. Sistematika penulisan buku ini diuraikan dalam sepuluh bab yang memuat tentang STRATEGI PENGELOLAAN HOTEL PASCA PANDEMI COVID 19, STRATEGI PEMASARAN VILLA PASCA PANDEMI, PENGELOLAAN GUESTHOUSE, PENGELOLAAN RESORT, PEMASARAN BISNIS TOUR & TRAVEL PADA ERA DIGITAL DAN PASCA PANDEMI COVID 19, STRATEGI PENGELOLAAN USAHA WELLNESS TOURISM DI BALI, PENGELOLAAN RESTORAN, PENGELOLAAN GLAMPING, PENGELOLAAN WISATA BAHARI, dan bab terakhir yaitu KONSEP WISATA EDUKASI BERBASIS KOLABORASI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF.

Buku ini dapat dijadikan referensi atau bacaan serta rujukan bagi akademisi ataupun para profesional mengenal ilmu Kewirausahaan di Industri Hospitality.

Proceedings of the 1st International Seminar on Sharia, Law and Muslim Society (ISSLAMS 2022)

This is an open access book. Wael B. Hallaq, a renowned sharia scholar, has called sharia an ‘episteme’ that suffered a ‘structural death’ following the dawn of modernity in the nineteenth and early twentieth centuries (Hallaq 2009, 15–16). Yet, its resurgent is remarkable across a number of jurisdictional fault-lines: from Muslim-majority nations in Middle East and Southeast Asia to Muslim-minority societies in Western Europe and North America. Across these jurisdictions, the relationship between sharia and state law is central. It includes sharia-state encounters, notably in the form of (state) Islamic law, in the field of family law, which is often asserted as the ‘core’ or ‘last stronghold’ of sharia (Moors 2003, 2; Coulson 1969, 115–6), and other substantive areas of law, such as Islamic economics and Islamic philanthropy and also jinayah (Islamic penal law). Regardless of their differences in their own specific context, these areas somehow manage to secure an importance place in the modern days. It involves different loci of authority to interpret, legislate, and enforce sharia, or parts of it that not only flourish but also being challenged around the Muslim world. Equally important are implications of the increasingly unsettled authority of apparently agreed-upon substance of sharia. To contribute on these issues, we would like to invite scholars from diverse discipline including law, anthropology, and Islamic studies, working in both Muslim-majority and Muslim-minority contexts, to present their works in our International Seminar on Sharia, Law, and Muslim Society (ISSLaMS).

The participants are the owners of capital (shahibul mal), and the insurance com- pany is the fund manager (mudharib). The profits arising from the management of these funds are distributed to both parties by the provisions promised at ...

The Measurement of Scientific, Technological and Innovation Activities Oslo Manual 2018 Guidelines for Collecting, Reporting and Using Data on Innovation, 4th Edition

Guidelines for Collecting, Reporting and Using Data on Innovation, 4th Edition

What is innovation and how should it be measured? Understanding the scale of innovation activities, the characteristics of innovative firms and the internal and systemic factors that can influence innovation is a prerequisite for the pursuit and analysis of policies aimed at fostering innovation.

Both methods require questions to be heard, which can require changes to question formats compared to visual survey methods. Interviewers must be trained in interview techniques and how to answer ...