Sebanyak 45 item atau buku ditemukan

Riset Populer Pemasaran Jilid 1

Buku ini merupakan kumpulan riset-riset populer pemasaran yang dilakukan oleh para penulis dan disusun serta disunting oleh Ginanjar Rahmawan, S.E., M.M., M.H. Beliau adalah dosen manajemen pemasaran dan juga pembimbing mahasiswa dalam penulisan artikel ilmiah. Beberapa penelitian tersebut sudah terpublish pada jurnal internasional dan nasional kemudian dikemas dalam bahasa lebih ringan dan populer. Riset yang dilakukan pada buku ini adalah faktor pembelian pada produk HP China, produk herbal, mie instan, lembaga keuangan syariah, produk kecantikan, serta vape yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor 4P (Produk, Price, Promotion, Place), sampai faktor psikologis seperti motivasi dan faktor eksternal seperti keluarga dan Beauty Vlogger. Riset-riset populer pemasaran masih akan selalu berkembang dan membutuhkan kebaruan-kebaruan yang diteliti pleh pada penulis. Dengan membaca buku ini, pembaca akan mendapatkan inspirasi untuk mulai penulisan karya ilmiah.

Buku ini merupakan kumpulan riset-riset populer pemasaran yang dilakukan oleh para penulis dan disusun serta disunting oleh Ginanjar Rahmawan, S.E., M.M., M.H. Beliau adalah dosen manajemen pemasaran dan juga pembimbing mahasiswa dalam ...

Monograf: Metode Role play (Upaya Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik)

Buku monograf ini merupakan hasil penelitian penulis di salah satu Lembaga Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), yaitu SMP Islam Al-Ulum Terpadu Medan. Buku ini bertujuan memberikan informasi kepada pembaca khususnya pendidik, praktisi pendidikan, peserta didik dan lembaga pendidikan yang ingin menggunakan metode pembelajaran role play, sebagai salah satu metode dalam mengajar.

Buku monograf ini merupakan hasil penelitian penulis di salah satu Lembaga Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), yaitu SMP Islam Al-Ulum Terpadu Medan.

TIPS MENJADI GURU BERPRESTASI DI ERA DIGITAL

Menjadi Guru Berprestasi adalah impian setiap guru. Tidak mudah mewujudkan impian itu tanpa usaha dan karya nyata. Buku ini bisa menjadi bahan referensi bagaimana tips dan trik menjadi guru berprestasi di era digital.

... kondisi ideal, kondisi sebenarnya di sekolah atau madrasah tentang penerapan Kurikulum Merdeka, permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan serta bagaimana cara mengatasi permasalahan- permasalahan yang dihadapi.

Manajemen Uang Persediaan: Integrasi Aktivitas Pembukuan dan Pelaporan di Satuan

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Perbendaharaan Negara, manajemen keuangan negara/pemerintah meliputi pola pemisahan kewenangan di antara kementerian/lembaga selaku Pengguna Anggaran (PA) yang memiliki kewenangan selaku Chief Operational Officer (COO) dengan Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum Negara yang memiliki kewenangan selaku Chief Financial Officer (CFO). Ruang lingkup pengembangan SPAN sebagai penyempurnaan proses bisnis yang terintegrasi dalam konteks formal lebih terkait dengan proses bisnis di Kementerian Keuangan selaku CFO. Sebagaimana diketahui penyempurnaan proses bisnis yang didukung dengan Comercial of the Shelf (COTS), Software yang bersifat modular lebih berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi manajemen keuangan negara di Kementerian Keuangan. Namun demikian, dalam konteks implementasi SPAN, penyempurnaan proses bisnis meliputi pula para pemangku kepentingan, khususnya kementerian/lembaga atau Satuan Kerja (Satker). Urgensi dari penyempurnaan proses bisnis yang melibatkan Satker selaku pihak eksternal tersebut setidaknya dapat dianggap sebagai kebutuhan lintas entitas. Terlebih lagi, UU Perbendaharaan Negara telah mengamanatkan kewenangan Kementerian Keuangan selaku BUN untuk menetapkan standar dan prosedur dalam rangka pelaksanaan anggaran. Salah satu proses bisnis yang sangat vital dalam pengelolaan dan pertanggung jawaban keuangan negara di Satker adalah yang berkaitan dengan penggunaan Uang Persediaan. Uang Persediaan yang selanjutnya disebut UP adalah uang muka dengan jumlah tertentu yang bersifat daur ulang (revolving), diberikan kepada bendahara pengeluaran hanya untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari perkantoran yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung. Praktek atau mekanisme UP adalah suatu yang sangat umum digunakan, baik di sektor pemerintah maupun swasta. Sebagaimana halnya di organisasi swasta (dikenal dengan system petty cash), beberapa aspek utama yang melatarbelakangi penggunaan mekanisme UP di organisasi pemerintah diantaranya adalah untuk kemudahan (comfortability) dan kebutuhan (necessity). Penggunaan mekanisme UP secara umum memiliki kemanfaatan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan transaksi dalam jumlah tertentu yang relatif tidak material jumlahnya dan menuntut kepraktisan.

Dari sudut pandang pelaksanaan tugas Treasury, pengelolaan UP sangat berpotensi menimbulkan terjadinya idle cash. Transaksi pengeluaran yang dilakukan melalui mekanisme UP juga cenderung memiliki resiko fraud (penyalahgunaan) yang lebih ...

Model Pembelajaran Blended Learning Materi Kubus dan Balok

Buku ini merupakan sebuah hasil penelitian dosen pemula pada tahun 2022, yang membahas proses pembelajaran matematika yang tidak membosankan. Belajar matematika dengan menggunakan model blended learning. Model pembelajaran ini berbasis teknologi, yaitu yang menggabungkan antara pembelajaran daring dan luring. Buku ini membahas tentang model pembelajaran blended learning pada materi kubus dan balok. Materi kubus dan balok merupakan pelajaran matematika yang dimulai dari sekolah dasar sampai sekolah tingkat tinggi. Oleh karena itu penulis menulis buku dengan judul model pembelajaran blended learning pada materi kubus dan balok. Penulis berharap dengan adanya buku ini dapat memotivasi siswa belajar matematika.

Model pembelajaran ini berbasis teknologi, yaitu yang menggabungkan antara pembelajaran daring dan luring. Buku ini membahas tentang model pembelajaran blended learning pada materi kubus dan balok.

Strategi UMKM Bertahan di Masa Pandemi

Peranan penting UMKM dalam menopang perekonomian serta kemampuannya dalam menyerap tenaga kerja memberikan kontribusi yang positif bagi pertumbuhan ekonomi. Sejumlah data menunjukkan sumbangsih UMKM terhadap PDB sebesar 60 persen serta kemampuannya dalam mengurangi pengangguran lebih dari 90 persen tenaga kerja di Indonesia. Kemampuan UMKM dalam ekspor nasional kontribusinya 14 persen dari total ekspor. Bidang padat karya yang menjadi karakteristik UMKM mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja dalam serapan tenaga kerja produktif namun pada tingkat pendidikan yang tidak tinggi, menjadi jalan dalam pengurangan jumlah pengangguran. Peran pemerintah sebagai stabilisasi dan pemangku kebijakan penting dalam mendukung pertumbuhan UMKM. Pelatihan, pendampingan, pembinaan melalui peran instansi terkait khususnya di era digitalisasi dan industri 4.0 dapat pemerintah lakukan melalui program yang mengajak masyarakat pelaku UMKM mengadopsi teknologi digital dalam strategi bertahan khususnya di masa pandemi ini. Digitalisasi dalam pembiayaan, permodalan, serta segi digitalisasi pendaftaran administrasi UMKM seperti saat pengajuan kredit pinjaman modal serta izin usaha akan sangat membantu pertumbuhan dan perkembangan UMKM dari segi efisiensi. Kemudahan perkembangan UMKM dalam digitalisasi akan membantu pelaku bisnis dalam ekspansi bisnis serta peningkatan produktivitas bisnis. Strategi UMKM Bertahan di Masa Pandemi ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Selain melakukan pemasaran e-commerce, pelaku UMKM juga dituntut untuk dapat mengomunikasikan produk secara intensif dengan melakukan pemasaran produk dengan menggunakan digital marketing dan memanfaatkan media sosial untuk dapat ...

Finanzportale im E-Commerce

Examensarbeit aus dem Jahr 2000 im Fachbereich BWL - Bank, Börse, Versicherung, Note: 2, Technische Universität Darmstadt (Finanzierung und Bankbetriebswirtschaftslehre), 57 Quellen im Literaturverzeichnis, Sprache: Deutsch, Abstract: Einleitung Das deutsche Bankwesen sieht sich zu Beginn des 21. Jahrhunderts vielfältigen Veränderungen und Herausforderungen gegenüber. Als beispielhafte Stichworte seien hier die Globalisierung, ein verändertes Verhalten der Privatkundschaft und das Auftreten neuer Wettbewerber auf einem von der Anbieterseite gesättigten Markt genannt. Das Privatkundengeschäft ist von diesen Veränderungen in besonderem Maße betroffen.(1) Der Entwicklung der Informationstechnologie und der rasanten Verbreitung des Internet kommen in diesem Zusammenhang eine tragende Rolle sowohl als Auslöser als auch als Katalysator des Umbruchs zu.(2) Das Internet-Banking hat seit seiner Entstehung Mitte 1995(3) sehr rasch an Bedeutung hinzu gewonnen. Heute gibt es kaum mehr eine Bank, die nicht mindestens eine Homepage im Internet eingestellt hat. Reine Internet-Banken, wie die NET BANK, vertreiben ihre Bankprodukte ausschließlich über das Internet und geben die dadurch erreichten niedrigeren Transaktionskosten in Form günstigerer Konditionen an ihre Kunden weiter. Die Preistransparenz wird durch immer ausgefeiltere Angebots- und Vergleichsinstrumente sowohl im E-Commerce allgemein, als auch in einer seiner wichtigsten Unterdisziplinen, dem Vertrieb von Finanz-dienstleistungen über das Internet, laufend erhöht. Um im E-Commerce bestehen zu können, sind neben dem Preis der Produkte der Angebotsumfang und mehrwertstiftende Zusatzleistungen eines Anbieters von entscheidender Bedeutung. Für die Banken geht es darum, sich an der Schnittstelle zwischen Internet und Kunden zu positionieren und die Rolle des Netzwerkkoordinators einzunehmen.(4) [...] ______ 1 Vgl. Betsch, O.: Wettbewerbsänderungen auf den Finanzdienstleistungsmärkten und der Umbruch der Vertriebssysteme, in: Betsch, O./Wiechers, R. (Hrsg.): Handbuch Finanzvertrieb, Frankfurt am Main 1995, S. 4 ff. 2 Vgl. Bernet, B.: Strategische Optionen im Retail-Banking, in: Bernet, B./Schmid, P. (Hrsg.): Retail-Banking, Wiesbaden 1995, S. 28 ff. 3 Vgl. Häcker, J.: Internet-Banking: Gestaltungsformen - Rechtsfragen - Sicherheitsaspekte, Wiesbaden 1998, S. 43 f. 4 Vgl. Betsch, O.: Irrtümer und Wahrheiten im Retailbanking, in: bank und markt, Heft 4/1999, S. 22.

Examensarbeit aus dem Jahr 2000 im Fachbereich BWL - Bank, Börse, Versicherung, Note: 2, Technische Universität Darmstadt (Finanzierung und Bankbetriebswirtschaftslehre), Sprache: Deutsch, Abstract: Einleitung Das deutsche Bankwesen sieht ...

Matriks Sosial Ekspresi dan Regulasi Emosi: Handbook Ilmu Komunikasi

Buku digital ini berjudul "Matriks Sosial Ekspresi dan Regulasi Emosi", merupakan tulisan yang berisi tentang "Ilmu Komunikasi" yang dapat memberikan tambahan wawasan pengetahuan dan pencerahan bagi pembaca. Semangat untuk berbagi terutama dalam literasi khazanah pengetahuan komunikasi yang mendasari penerbit menghadirkan konten-konten di buku digital ini. Penerbit berdoa semoga konten yang diterbitkan ini bisa bermanfaat dan menjadi bahan pembelajaran serta panduan bagi siapapun juga.

Buku digital ini berjudul "Matriks Sosial Ekspresi dan Regulasi Emosi", merupakan tulisan yang berisi tentang "Ilmu Komunikasi" yang dapat memberikan tambahan wawasan pengetahuan dan pencerahan bagi pembaca.

Politik Kenegaraan dan Hukum Kemanusiaan

Rezim Orde Baru (Orba) merupakan pemerintahan yang meninggalkan traumatik dalam sejarah bernegara Indonesia. Arbi Sanit menulis, selama masa Orba, rezim dibangun dalam bentuk negara patrimonial-birokratik-otoriterisme dengan pemusatan kekuasaan berlapis (dari rakyar ke negara, dari kekuatan-kekuatan masyarakat ke militer, birokrasi sipil dan teknokrat, dari yudikatif dan legislatif ke eksekutif dan berujung pada presiden), elit penguasa tersaring secara ketat, terpimpin secara pribadi oleh presiden, melakukan berbagai mobilisasi politik dan kooptasi kekuasan masyarakat sebagai pembentuk legitimasi rakyat terhadap penguasa politik.1 Singkat kata, demokrasi terkesampingkan. Partisipasi publik semu. Hukum menjadi alat legitimasi kekuasaan politik. Semua diabdikan agar mencapai stabilitas politik yang dibutuhkan bagi prakondisi pembangunan, pemerintahan bekerja efektif dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Akhirnya, meski pertumbuhan ekonomi tercapai namun bangunannya rapuh karena ditebus oleh minimnya partisipasi, represi serta kesenjangan ekonomi yang menguat.2 Kondisi kelam ini, yang kemudian didek

Rezim Orde Baru (Orba) merupakan pemerintahan yang meninggalkan traumatik dalam sejarah bernegara Indonesia.