Buku ini berisi beberapa pembahasan penting mengenai urgensi peningkatan literasi di negeri ini. Berdasarkan data dari beberapa lembaga survei internasional, keadaan literasi di negara kita masih berada pada posisi yang memprihatinkan. Itulah alasan mengapa buku ini ditulis. Rendahnya literasi berkaitan erat dengan rendahnya tingkat peradaban masyarakat. Seperti yang kita ketahui, negara dapat maju jika peradaban masyarakatnya juga maju. Negara mampu bertahan hidup jika sumber daya manusianya kompetitif dan unggul. Masalahnya adalah Indonesia masih bergulat dengan problematika tersebut. Rendahnya literasi berkaitan erat dengan munculnya berbagai problematika sosial yang menghambat Indonesia untuk maju. Oleh sebab itu, buku ini memiliki beberapa fokus pembahasan yang penting mengenai urgensi peningkatan literasi di negeri ini. Mulai dari pentingnya peningkatan literasi baca-tulis, finansial, digital, kewarganegaraan, hingga sains menjadi pokok pembahasan dalam buku ini.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima. Jakarta: Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia. Kemdikbud. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima.
Jakarta: ...
Pernikahan juga merupakan proses bersatunya dua orang pada suatu ikatan yang di dalamnya terdapat komitmen dan bertujuan untuk membina rumah tangga dan meneruskan keturunan. Perkawinan merupakan suatu persatuan. Persatuan itu diciptakan oleh cinta dan dukungan yang diberikan oleh seorang pria pada istrinya, dan wanita pada suaminya. Poligami atau menikah lebih dari seorang istri bukanlah merupakan masalah baru. Sebahagian kalangan menganggap bahwa poligami merupakan ajaran dan warisan Islam. Mereka berasumsi bahwa poligami baru dikenal setelah Islam datang dan berkembang. Poligami atau perkawinan lebih dari satu orang merupakan suatu hal yang sangat ditakuti oleh setiap kaum wanita. Pelaksanaan poligami atau kawin lebih dari satu orang tanpa dibatasi oleh peraturan yang membatasinya secara ketat, maka akan menimbulkan hal-hal yang bersifat negatif dalam menegakkan rumah tangganya. Semoga buku ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dan pengetahuan mengenai problematik perkawinan poligami secara sirri. Memikirkan Kembali Problematika Perkawinan Poligami Secara Sirri ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak
Poligami dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka
mempunyai makna “sistem perkawinan yang salah satu pihak memiliki atau
mengawini beberapa lawan jenisnya dalam waktu yang bersamaan”.43 W.J.S. ...
"""Amandemen UUD 1945 sungguh problematik, terutama menyangkut keputusan MPR untuk melakukan Amandemen dan implementasi dari keputusan MPR yang tidak konsisten karena menggunakan pendekatan yang sangat praktis, pragmatis, simplistis, dan parsial dalam memahami dan melakukan perubahan terhadap UUD 1945. Buku ini membahas problematik amandemen UUD 1945 dan solusinya secara lugas. Rekomendasinya adalah melakukan lagi perubahan terhadap hasil amandemen dengan dasar, landasan tujuan yang jelas sesuai jiwa Proklamasi 17 Agustus 1945, dengan memberlakukan kembali secara utuh seluruh naskah UUD 1945 maupun penjelasannya, sedangkan dinamika dan tuntutan kebutuhan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara disusun dalam bentuk adendum. Semuanya tertuang dalam konsepsi nasional yang utuh sekaligus menyusun tata naskah konstitusi yang baru."""
Bahasa-bahasa itu pun merupakan sebagian dari kebudayaan Indonesia yang
hidup. PERUBAHAN UNDANG-UNDANG D ig BAB ita Pasal lpub lis XVIhin 37 g
/K G - 3 /G C DASAR Telah jelas Catatan: Naskah disalin dari Berita Republik ...
Al-Qur’an dan Hadis, di samping sama-sama sebagai sumber ajaran Islam, keduanya mempunyai perbedaan yang sangat menonjol terutama dilihat dari segi keautentikannya. Seluruh ayat Al-Qur’an dipastikan berasal dari Allah berbeda dengan Hadis Nabi yang sebagiannya dipastikan berasal dari Nabi tetapi ada pula yang diragukan bahkan sebagian dipastikan tidak berasal darinya. Kepastian Al-Qur’an berasal dari Allah karena seluruh ayat-ayatnya telah ditulis semenjak diturunkannya kepada Nabi Muhammad, terjaga baik secara hafalan maupun catatan atau tulisan di kalangan para sahabat dan kemudian dibukukan dalam satu mushaf pada masa Abū Bakar al-Siddīq serta digandakan pada masa ‘Utsmān ibn ‘Affān dalam bentuk mushaf ‘Utsmānī. Adapun Hadis Nabi, pada masa Rasulullah hanya sebagian yang ditulis karena khawatir tercampur dengan Al-Qur’an. Mayoritas Hadis saat itu terekam dalam hafalan para sahabat Nabi yang diriwayatkan secara lisan dan hanya sedikit yang terekam dalam bentuk tulisan. Periwayatan Hadis secara lisan ini memakan waktu yang cukup lama sejak masa Rasulullah hingga masa-masa sesudahnya. Hadis-hadis baru dibukukan secara lengkap pada abad kedua dan ketiga Hijriyah. Karena itu, periwayatan Hadis memerlukan waktu ratusan tahun yang melibatkan beberapa generasi, yakni generasi sahabat, tābi’īn, tābi’ al-tābi’īn yang kemudian Hadis-hadis itu dibukukan oleh para mukharrij (kolektor) Hadis. Periwayatan Hadis dalam jangka waktu yang relatif panjang inilah antara lain yang menyebabkan terjadinya perbedaan kualitas Hadis; ada yang sahih, hasan, a’īf bahkan palsu. Dapat dikatakan bahwa tidak semua hadis benar-benar dari Rasulullah, berbeda dengan Al-Qur’an yang dipastikan berasal dari Allah Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup
Al-Qur’an dan Hadis, di samping sama-sama sebagai sumber ajaran Islam, keduanya mempunyai perbedaan yang sangat menonjol terutama dilihat dari segi keautentikannya.
Deskripsi : Alam Sedang Menyapa dan Problematika Negara Penulis : Suparto Wijoyo Penerbit : Airlangga university press ISBN : 978-979-1330-75-6 Tahun terbit : 2010 Bahasa : Indonesia Sampul : Soft Cover Ukuran : 14,5 x 20,5 cm Jumlah halaman : xvi, 261 hlm Sinopsis Apa yang disebut bencana alam yang ramai diberitakan ataupun diucapkan sesungguhnya bukanlah bencana dalam arti Tuhan sedang mengutuk manusia. Peristiwa yang menggelorakan dan menggelegakkan alam harus selalu dipahami sebagai wujud cinta alam kepada manusia, sehingga alam mencoba selalu menyapa dengan kejujurannya. Alam sedang melontarkan senyum simpulnya yang paling manis agar manusia mengerti bahwa bertindak gegabah dan ceroboh apalagi serakah adalah tindakan bodoh yang mengoyak kehidupannya sendiri. Ketidakakuran manusia kepada alam akan menjadi titik nadir yang membahayakan keberlanjutan kehidupan manusia. Maka tidak ada pilihan tepat kecuali bersalingsapa antara manusia dengan alam dalam segala dimensinya. Buku ini berupaya menyajikan kompleksitas peristiwa yang berwatak naturalis sekaligus menggambarkan keanehan-keanehan kehidupan perkotaan yang semakin lama semakin asing bagi kota itu sendiri. Banjir, beragam kisah dalam Cities of Sorrow, spiritualitas perkotaan, selera penguasa, dan dari pilgub ke sultan dan presiden tersaji dalam buku ini.
Deskripsi : Alam Sedang Menyapa dan Problematika Negara Penulis : Suparto Wijoyo Penerbit : Airlangga university press ISBN : 978-979-1330-75-6 Tahun terbit : 2010 Bahasa : Indonesia Sampul : Soft Cover Ukuran : 14,5 x 20,5 cm Jumlah ...
Pendidikan adalah investasi sumberdaya manusia penerus generasi untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukannya suatu alat yang disebut dengan kurikulum. Seiring waktu, banyak penulis di lapangan telah menetapkan kurikulum sebagai seperangkat pengalaman sekolah. Oleh Karena Buku Ini Diterbitkan Dengan Membahas Pengaruh Budaya,Pengaruh Sejarah Dan Hambatan Praktis Dalam Pembelajaran. [Penerbit Deepublish, Deepublish, Pendidikan, Sri Budyartati, M.Pd]
Oleh Karena Buku Ini Diterbitkan Dengan Membahas Pengaruh Budaya,Pengaruh Sejarah Dan Hambatan Praktis Dalam Pembelajaran. [Penerbit Deepublish, Deepublish, Pendidikan, Sri Budyartati, M.Pd]
Menulis karya ilmiah merupakan kegiatan yang menuntut penulis untuk menghasilkan tulisan dengan konvensi ilmiah. Konvensi ilmiah yang dimaksud meliputi logika berpikir, sistematika, maupun gaya bahasa yang digunakan.
Bahasa Indonesia sebagai Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) pada Perguruan Tinggi memiliki posisi strategis dalam melakukan transmisi pengetahuan dan transformasi sikap serta perilaku mahasiswa Indonesia melalui proses pembelajaran. Materi-materi yang disajikan dalam buku ini berusaha mengembangkan kepribadian dan sikap cinta tanah air mahasiswa, khususnya melalui kemahiran berbahasa Indonesia. Maka melalui buku ini diharapkan—selain memberikan wawasan mengenai kemahiran berbahasa Indonesia—dapat pula sebagai pemersatu sosial, budaya, dan bahasa yang beraneka ragam; penanda kepribadian berkomunikasi, baik komunikasi tulis maupun lisan; serta menambah kewibawaan dan keintelektualan. Buku ini berisi delapan bab materi utama dan satu bab pengayaan, serta dilengkapi soal-soal latihan. Melalui materi yang disajikan dari bab I hingga VIII, diharapkan mahasiswa mengetahui pentingnya berbahasa Indonesia serta memiliki bekal dalam berbahasa Indonesia, khususnya pada bidang tulis-menulis. Dalam buku ini juga diberikan materi pengayaan mengenai surat-menyurat, khususnya materi surat lamaran pekerjaan dan surat resmi. Materi ini diselipkan dalam buku ini karena ingin memberikan pemahaman dan pengetahuan mengenai surat yang mungkin nantinya akan berguna di dunia kerja.
Bahasa Indonesia sebagai Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) pada Perguruan Tinggi memiliki posisi strategis dalam melakukan transmisi pengetahuan dan transformasi sikap serta perilaku mahasiswa Indonesia melalui proses pembelajaran.
Mahasiswa perlu ditingkatkan kesadarannya bahwa bahasa Indonesia adalah alat komunikasi paling penting untuk mempersatukan seluruh bangsa Indonesia. Hal ini mengingat bahasa Indonesia merupakan alat mengungkapkan diri baik secara lisan maupun tertulis, dari segi rasa, karsa, dan cipta, serta pikir, baik secara etis, estetis, maupun secara logis. Warga negara Indonesia yang mahir berbahasa Indonesia yang akan dapat menjadi warga negara yang mampu memenuhi kewajibannya di mana pun mereka berada di wilayah tanah air dan dengan siapa pun mereka bergaul di wilayah NKRI. Oleh sebab itu, kemahiran berbahasa Indonesia menjadi bagian dari kepribadian Indonesia. Kemahiran berbahasa Indonesia bagi mahasiswa Indonesia tercermin dalam tata pikir, tata ucap, tata tulis, dan tata laku berbahasa Indonesia dalam konteks ilmiah dan akademis. Oleh karena itu, bahasa Indonesia masuk ke dalam kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian mahasiswa, yang kelak sebagai insan terpelajar akan terjun ke dalam kancah kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai pemimpin dalam lingkungannya masing-masing. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan kelak dapat menyebarkan pemikiran dan ilmunya, mereka diberi kesempatan melahirkan karya tulis ilmiah dalam berbagai bentuk dan menyajikannya dalam forum ilmiah. Kesempatan berlatih diri dalam menulis akan mengambil proporsi sebesar 70 persen dibandingkan dengan penyajian lisan. Jadi, praktik menggunakan bahasa Indonesia dalam dunia akademik/ilmiah mendapatkan perhatian sangat tinggi dalam perkuliahan ini. Kerja sama dalam meningkatkan kualitas karya tulis hendaknya dipadukan dalam strategi belajar bersama dalam bentuk saling menyunting karya ilmiahnya. Mahasiswa peserta kuliah perlu disadarkan tentang kenyataan ini dan ditimbulkan kebanggaannya terhadap bangsa nasional kita. Kemudian, mahasiswa hendaknya juga ditingkatkan kesadarannya akan kedudukan BI sebagai bahasa negara dan bahasa nasional, dan fungsi BI sebagai bahasa lingua franca yang berpotensi untuk mempersatukan seluruh bangsa. Untuk selanjutnya, mereka hendaknya diminta untuk mengidentifikasi implikasi dari semua butir tentang bahasa Indonesia tersebut bagi mereka sebagai warga negara yang bertanggung jawab. Penyadaran dicapai lewat kegiatan ceramah dan tanya jawab/diskusi, sedangkan identifikasi implikasi melalui diskusi kelompok.