Sebanyak 41513 item atau buku ditemukan

Analisis Kebijakan Pendidikan

Buku ini merupakan kumpulan opini pendidikan yang terbit di media massa sepanjang tahun 2015, yaitu di Republika, SINDO, Media lndonesia, Radar Bogor, Go Cakrawala, dan Amanah. Opini pendidikan ditulis terkait kebijakan dan peristiwa seputar pendidikan, dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga pendidikan tinggi. Buku persembahan penerbit PrenadaMedia

Buku ini merupakan kumpulan opini pendidikan yang terbit di media massa sepanjang tahun 2015, yaitu di Republika, SINDO, Media lndonesia, Radar Bogor, Go Cakrawala, dan Amanah.

Analisis Kebijakan Pendidikan Islam: Bintang pustaka

Buku monograf ini diharapkan bisa menjadi referensi tambahan bagi para akademisi, stakeholders dan masyarakat pada umumnya dalam rangka menambah khasanah pengetahuan mengenai manajemen pendidikan islam. Sehubungan dengan itu, tentunya penulis menyadari bahwa dalam penulisan buku monograf ini masih banyak kekuarangan sehingga saran dan kritik yang sifatnya membangun, pastinya akan diterima dengan lapang. Terakhir, semoga buku monograf ini memberikan kemanfaatan bagi para penulis dan semua pembaca. Aamiin.

Buku monograf ini diharapkan bisa menjadi referensi tambahan bagi para akademisi, stakeholders dan masyarakat pada umumnya dalam rangka menambah khasanah pengetahuan mengenai manajemen pendidikan islam.

Ideologi dan kebijakan pendidikan

menuju pendidikan berideologis dan berkarakter

History and development of educational policies in Indonesia.

History and development of educational policies in Indonesia.

BUNGA RAMPAI PENDIDIKAN Perspektif Inovasi dan Kebijakan

sebagai solusi memahami sejauh mana pola pikir inovasi, di dalam buku ini menyajikan beberapa konsep dasar tentang inovasi pendidikan. Inovasi pendidikan meliputi definisi umum, proses inovasi, strategi inovasi, keputusan inovasi, hambatan inovasi, dan dampak inovasi. Selanjutnya secara khusus buku ini menghadirkan inovasi kurikulum yang telah diselami oleh Indonesia dalam kurun waktu tertentu seperti Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kurikulum Berbasis Sekolah, dan Kurikulum 2013. Arahan kurikulum tersebut merujuk pada inovasi pembelajaran. Karena interaksi pendidikan tidak lepas dari kebermaknaan pembelajaran di dalam kelas. Maka, diperlukan pembelajaran yang berinovasi meliputi pembelajaran berbasis kompetensi, pembelajaran berbasis sekolah, dan pembelajaran berbasis tematik. Sementara itu, inovasi pendidikan terjabarkan dalam kebijakan-kebijakan tertentu khususnya kebijakan pendidikan mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah hingga pendidikan tinggi. Kebijakan yang direncanakan dan selanjutnya diimplementasi, pada akhirnya untuk mengetahui keefektifan kebijakan yang diterapkan, maka diperlukan adanya evaluasi. Evaluasi pendidikan sebagai bagian dari rangkaian inovasi pendidikan dalam rangka menganalisis kebermaknaan kebijakan pendidikan yang diimplementasikan dalam ranah pendidikan.

sebagai solusi memahami sejauh mana pola pikir inovasi, di dalam buku ini menyajikan beberapa konsep dasar tentang inovasi pendidikan.

Review Jurnal Organisasi, Manajemen dan Kebijakan Pendidikan Teknologi Kejuruan

Judul-Judul Review Jurnal 1. Analysis of VET in Ukraine since the Soviet era. (Celia Tri Pristya Devitha) 2. On the Determinants of Employment Related Organized Education and Informal Learning. (Andi Gagah Purnama) 3. The Cooperation Form of SMK Karya Teknologi Jatilawang of Technology and Industry Group with Astro Parts in the Framework of Forming an Entrepreneurial Spirit. (Edwar Luden) 4. Vocational education and training in India: a labour market perspective.(Sahrul Ramadhan) 5. MOOCs of Inclusive Technology in Teacher Education for Vocational Education.(Irwansyah) 6. Innovation and Vocational Education and Training (VET) student work placement.( Rachmaniar) 7. Appropriation of foreign approaches for sustainable development and transformational changes in Vietnamese vocational education.( Btari Rezki Lisyiani) 8. Towards Distributed Leadership In Vocational Education And Training Schools: The Interplay Between Formal Leaders And Team Members (Andi Rahmania Hair) 9. Application of thinking skills in career: A Survey on Technical and Vocational Education Training (TVET) qualification semi- professional job duties.( Ummu Khadanah) 10. Facing Academic Dismissal: An Adaptive Organizational Approach Preparing All Students for Success (Sulfikar)

Dengan kata lain, pendidikan inklusif tidak mempermasalahkan apakah ABK dapat mengikuti program pendidikan, namun bagaimana guru dan sekolah dapat mengadaptasi program pendidikan agar sesuai dan layak bagi ABK (Isabella, dkk 2014).

Pendidikan (Islam) dan Logika Interpretasi

Kebijakan, Problem dan Interpretasi Pendidikan di Indonesia

Memahami pendidikan Islam tidaklah semudah mengurai term 'Islam' dan term 'pendidikan', karena selain berbagai predikat yang melekat di dalamnya, Islam juga merupakan satu substansi dan subjek penting yang sangat kompleks. Karenanya untuk memahami pendidikan Islam berarti kita harus melihat aspek utama misi agama Islam yang diturunkan kepada ummat manusia dari sisi pedagogis. Islam sebagai ajaran yang datang dari Allah sesungguhnya merefleksikan nilai-nilai pendidikan yang mampu membimbing dan mengarahkan manusia, sehingga menjadi manusia yang paripurna. Islam sebagai agama yang rahmatan li al- 'Alamin—holistic—te\ab memberikan way of life bagi manusia menuju kehidupan bahagia—yang tentu pencapaiannya sangat bergantung kepada pendidikan (Priatna, 2014). Dengan demikian ada hubungan resiprokal antara Islam dengan pendidikan. Hubungan antara keduanya bersifat organis-fungsionah, pendidikan berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan Islam, dan Islam menjadi kerangka dasar pengembangan pendidikan Islam, serta memberikan landasan sistem nilai untuk mengembangkan berbagai pemikiran tentang pendidikan Islam. Tetapi karena kompleks dan luasnya kajian Islam yang harus diimplementasikan melalui pendidikan, maka banyak persoalan yang dihadapi pendidikan Islam untuk mencapai idealitas Islam itu sendiri. Mulai dari pencapaian tujuan, anggaran, manajerial, tenaga pendidik, kepemimpinan (kepala sekolah), sampai pada interpretasi dan implementasi agama (Islam) yang terjebak pada keshalehan individu dan ibadah spiritual. Agama (Islam) tidak diterjemahkan sebagai sumber nilai dan etik, sehingga dalam konteks kepemimpinan misalnya—sebagaimana diskursusnya terjadi saat ini—ada adagium yang mengatakan lebih baik memilih pemimpin non-lslam yang jujur daripada pemimpin yang nota bene-nya beragama Islam tetapi cenderung korup. Hal ini tidak akan terjadi jika agama (Islam) dipahami sebagai sumber etik, di sinilah urgensinya pendidikan (Islam) untuk memediasi kesenjangan antara pemahaman agama dengan realitas—iman dan amal. Solusi yang menarik—dalam konteks pendidikan—adalah merubah mindsets guru in believe and values, bukan pada materi atau metode tapi pada guru dan semangatnya. Sehingga al-lslamu ya'lu wala yu'la 'alaih menjadi sebuah keniscayaan.

Memahami pendidikan Islam tidaklah semudah mengurai term 'Islam' dan term 'pendidikan', karena selain berbagai predikat yang melekat di dalamnya, Islam juga merupakan satu substansi dan subjek penting yang sangat kompleks.

Potret Buram Politik Kekuasaan

Telaah terhadap Persoalan Politik, Pendidikan dan Kebijakan Keagamaan di Indonesia

Diskursus tentang kebijakan politik dan pendidikan, serta keagamaan di Indonesia sekarang ini cukup memprihatinkan, ada upaya untuk kembali pada politik kekuasaan dengan segala atributnya dan berupaya melanggengkannya. Sehingga banyak sikap politik yang arahnya berbeda 'diberangus' dan 'dimandulkan'. Kasus kriminalisasi ulama, pembungkaman dengan isu dan dalih makar yang terjadi di kampus UGM yang mengindikasikan demokrasi telah mati, yang dalam bahasa Steven Levitsky & Daniel Ziblatt disebutnya dengan istilah How Democracies Die, ironi rencana kebijakan perpindahan ibukota negara di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, Rapor Merah pendidikan kita, politik dinasti kekuasaan, semakin maraknya kasus korupsi yang ironis dilakukan oleh Menteri Sosial, Juliari Batubara, konon pundi-pundinya juga mengalir kepada Partai Penguasa untuk kepentingan pemenangan Pilkada serentak, belum lagi ditambah mandulnya peran partai politik untuk mencerahkan atau bahkan mampu memunculkan pemimpin yang 'mencerahkan' dan mampu mengguide Indonesia ke arah yang lebih baik masih jauh dari harapan. Dalam konteks partai politik, praktiknya partai politik masih jauh dari harapan, seperti melakukan proses pengusungan kandidat yang elitis, rekrutmen calon yang buruk, partai politik dinilai hanya sebatas sebagai kendaraan atau pemberi tiket, sampai abainya partai politik pada suara kritis publik terhadap persoalan yang menyangkut politik kekerabatan dan korupsi (di daerah).

Diskursus tentang kebijakan politik dan pendidikan, serta keagamaan di Indonesia sekarang ini cukup memprihatinkan, ada upaya untuk kembali pada politik kekuasaan dengan segala atributnya dan berupaya melanggengkannya.

Manipulasi kebijakan pendidikan

Evaluation of national education policy in Indonesia; collection of articles.

Evaluation of national education policy in Indonesia; collection of articles.