Book chapter ini disusun oleh sejumlah dosen dan praktisi sesuai dengan kepakarannya masing-masing. Buku ini diharapkan dapat hadir memberi kontribusi positif dalam ilmu pengetahuan khususnya terkait dengan Keperawatan Anak, buku ini memberikan nuansa berbeda yang saling menyempurnakan dari setiap pembahasannya, bukan hanya dari segi konsep yang tertuang dengan detail, melainkan mudah dipahami. Sistematika buku ini dengan judul “Konsep Keperawatan Anak” mengacu pada konsep dan aplikasi nyata dalam melaksanakan proses pembelajaran baik di kelas, laboratorium maupun klinik/lapangan. Buku ini terdiri atas 10 bab yang dijelaskan secara rinci dalam pembahasan mengenai perspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga, pendekatan teori model keperawatan anak, konsep tumbuh kembang anak, hospitalisasi pada anak, bermain pada anak, imunisasi pada anak, komunikasi pada anak, toilet training pada anak, penilaian risiko jatih dan pemeriksaan fisik pada anak.
New York: Mac Graw Hill Suyadi (2014). Teori pembelajaran Anak Usia Dini: dalam kajian Neurosains. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Suyanto, Slamet (2005). Konsep Dasar PAUD. Jakarta: DEPDIKBUD Suryadi (2007). 89 KONSEP BERMAIN PADA ANAK.
Pemberdayaan masyarakat memiliki konsep dasar sebagai dasar dalam menjalankan pemberdayaan masyarakat. Istilah konsep merupakan generalisasi suatu gagasan atau gambaran mental yang dinyatakan sebagai simbol atau kata. Konsep dapat juga diasumsikan sebagai komponen dari pengetahuan yang dibangun dari berbagai macam karakteristik. Definisi konsep yaitu penyusun utama dalam filsafat pemikiran manusia dan pembentukan pengetahuan ilmiah. Istilah konsep berasal dari bahasa latin conceptum, yang artinya suatu yang telah dimengerti. Buku ini membahas tentang : Bab 1 Hakikat Pembangunan dan Pelaku Pembangunan Bab 2 Teori Pembangunan dan Strategi Pertumbuhan Bab 3 Paradigma Pembangunan dan Pemerataan Bab 4 Sumber Daya Pembangunan Bab 5 Pembangunan Berbasis Masyarakat Bab 6 Pembangunan Berbasis Kebudayaan, Kearifan lokal, dan Spiritual Bab 7 Konsep Dasar Pemberdayaan Masyarakat Bab 8 Pembangunan Berbasis Pemberdayaan Bab 9 Ruang Lingkup Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat Bab 10 Tujuan dan Filosofis Pemberdayaan Masyarakat Bab 11 Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat Bab 12 Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Bab 13 Model Luaran Pemberdayaan Masyarakat Bab 14 Partisipasi Masyarakat dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Bab 15 Asset Based Community Driven Development (ABCD)
Pendidikan Formal yaitu berupa pendidikan pra sekolah seperti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), TK dan RA serta pendidikan keagamaan seperti Sekolah Minggu (SEKAMI) bagi yang beragama Katolik dan Daniah bagi yang beragama Islam 2.
Judul : Pembelajaran Jarak Jauh : Konsep, Masalah dan Solusi Penulis : Sarwa, S.S., M.M. Ukuran : 14,5 x 21 cm Tebal : 140 Halaman ISBN : 978-623-68726-0-4 Sejak pandemi COVID-19 merebak dan menyebar, istilah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi terkenal dan bahkan Anda telah menerapkannya. Tetapi, apakah Anda pernah merefleksikan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang Anda lakukan? Sebenarnya apa tujuan dari PJJ ini? Mengapa kita harus bersusah payah merancang PJJ dengan benar? Nah, buku kecil ini mencoba mengulas dan membahas masalah-masalah yang terkait dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dalam buku ini dibaha tentang Tujuan, Prinsip dan Pendekatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), juga dibahas tentang startegi dan cara pelibatan orang tua dalam PJJ, konsep kurikulum kondisi khusus dan konsep asesmen dalam PJJ. Setelah membaca buku ini diharapkan praktik pembelajaran jaraj jauh yang kita laksanakan selama ini menjadi lebih baik dan lebih bermakna bagi siswa kita. Selamat membaca. Selamat belajar. Dan selamat mengalami transformasi dalam Pembelajaran Jarak Jauh Anda. Hebat gurunya, cerdas siswanya. Indonesia Maju!
Kemendikbud juga menyediakan modul-modul pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) yang diharapkan dapat membantu proses belajar dari rumah dengan mencakup uraian pembelajaran berbasis aktivitas untuk ...
Buku sederhana ini dialamatkan secara khusus untuk para pemerhati pendidikan anak usia dini, terutama para pendidik, calon pendidik, dan orang tua yang sedang mengemban tanggung jawab atas masa depan kehidupan bangsa. Tanggung jawab yang hasus dipenuhi dalam konteks ini antara lain berupa fasilitas pendidikan anak usia dini dalam bentuk alat permainan yang mengandung nilai-nilai pendidikan. Buku ini memaparkan kajian teoretik terkait konsep dasar alat permainan edukatif untuk anak usia dini yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman dalam menyiapkan alat permainan edukatif untuk pendidikan anak usia dini. Selain itu, dalam buku ini penulis menyampaikan contoh-contoh dan cara pembuatan Alat Permainan Edukatif berdasarkan aspek-aspek perkembangan anak usia dini hasil rancangan para praktisi sekaligus pemerhati pendidikan anak usia dini secara langsung berkolaborasi dengan penulis di laboratorium PGPAUD UPI Kampus Tasikmalaya.
Buku sederhana ini dialamatkan secara khusus untuk para pemerhati pendidikan anak usia dini, terutama para pendidik, calon pendidik, dan orang tua yang sedang mengemban tanggung jawab atas masa depan kehidupan bangsa.
Tri hita karana adalah bagian dari Susila/etika hidup dalam ajaran agama Hindu. Konsep tri hita karana memiliki tiga pokok pikiran yaitu Parahyangan (hubungan manusia dengan Tuhan), Pawongan (hubungan manusia dengan sesama manusia) dan Palemahan (hubungan manusia dengan lingkungan). Dengan melaksanakan konsep tri hita karana maka akan menyebabkan kebahagiaan karena terjadi keseimbangan dalam hidup. Buku-buku agama Hindu sudah banyak ditulis, namun hanya sedikit yang membahas tentang anak usia dini. Dalam buku ini akan dibahas mengenai penanaman dan implementasi konsep tri hita karana bagi anak usia dini. Selaras dengan tujuan ditulisnya buku ini adalah untuk menanamkan dan mengimplementasikan konsep tri hita karana pada generasi Hindu sedini mungkin. Buku ini terdiri dari 7 Bab, masing masing adalah : Bab 1 Membahas pendahuluan mengapa buku ini penting untuk di baca, Bab 2 Membahas konsep tri hita karana dan konsep-konsep pendukunganya dalam ajaran agama Hindu, Bab 3 Membahas anak usia dini dan perspektif agama Hindu tentang anak, Bab 4 Membahas support system agar konsep tri hita karana dapat berjalan dengan baik, Bab 5 Membahas metode yang digunakan dalam menanamkan konsep tri hita karana pada anak usia dini, Bab 6 Membahas impelemtasi konsep tri hita karana dalam kehidupan sehari-hari pada anak usia dini dan Bab 7 penutup.
Buku-buku agama Hindu sudah banyak ditulis, namun hanya sedikit yang membahas tentang anak usia dini. Dalam buku ini akan dibahas mengenai penanaman dan implementasi konsep tri hita karana bagi anak usia dini.
Pemberdayaan Masyarakat (Community Empowerment) merupakan amanah dalam kita berbangsa dan negara. Baik berposisi sebagai pemerintah maupun sebagai bagian warga negara. Ketertinggalan, keterbelakangan maupun ketidak berdayaan masyarakat adalah tantangan sejauhmana bangsa ini peduli pada sesama. Buku ini mengulas tentang pemberdayaan masyarakt dalam tinjauan bidang kesehatan. Diawali dengan pembahasan pengetian dan konsep pemberdayaan masyarakat hingga pemberdayaan bidang kesehatan, yang mencakup falsafah, arah pemberdayaan serta pengalaman pemberdayaan era PKMD dan Desa Siaga. Dalam buku ini diurai tentang konsep dan aplikasi dari Pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat (PKMD) serta Desa Siaga. Juga disampaikan pentingnya fasilitator sebagai bagian dari proses pendampingan pada masyarakat. Bagian akhir diulas tentang keberadaan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) sebagai salah satu wujud kemandirian masyarakat di bidang kesehatan. Buku ini sangat bermanfaat untuk dibaca sekaligus referensi bagi petugas kesehatan di Puskesmas, Dinas Kesehatan, Organisasi Profesi Kesehatan, Bidan di desa, Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Politeknik Kesehatan serta masyarakat luas yang peduli dengan keadaan kesehatan masyarakat di lingkungannya
Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 19 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos ... Bina Keluarga Balita (BKB) ▫ Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ▫ Percepatan Penganekaragaman konsumsi pangan !
Indonesia yang sedang terkena imbas krisis multidimensi, menata dirinya dalam kebijakan pendidikan. Kebijakan pendidikan mulai mengarah pada pendidikan yang mengedepankan kompetensi, life skill atau mengedepankan bekal keahlian yang merupakan hal penting dalam meningkatkan daya saingnya. Buku ini ditulis sebagai wacana buat para pembaca, tentang banyaknya persoalan yang dihadapi oleh bangsa ini, dari pengangguran, hingga program-program peningkatan mutu pendidikan yang telah dilakukan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia agar dihasilkan lulusan siap kerja, siap guna dan mandiri tapi masih mengalami permasalahan. Keluaran yang bermutu, unggul dan siap kerja merupakan harapan semua lembaga pendidikan yang berkembang saat ini, pembekalan diri berbasis life skill menjadi permasalahan yang harus dan cepat diwujudkan. Buku ini juga berusahan memberikan pencerahan bagi siapa saja yang ingin meningkatkan mutu hidup dengan pengetahuan vokasi dan life skill.
... karena hanya meliputi pendidikan kejuruan yang dimulai dari PAUD hingga Perguruan Tinggi, selebihnya dijangkau di ... Pendidikan dasar baik SD dan SMP, perlu diberikan muatan kecakapan hidup ini, pendidikan yang berorientasi pada ...
• Bolehkah disambung balik tangan yang dipotong kerana hukum hudud • Bila najis jadi suci? • Bolehkah mengubat di negara orang kafir dan mengambil upah daripada mereka? • Bolehkah kita berubat dengan dadah? • Bagaimana kalau saya sentiasa terkentut? • Adakah orang yang menderma organ menanggung dosa si penerima? Itu baru enam daripada begitu banyak hukum-hukum yang diceritakan dalam buku ini.
Menurut Imam Abu Hanifah, ada tiga laporan, iaitu paling sahih sekurang-kurangnya adalah setitik, 11 hari dan 25 hari. Paling lama: Menurut mazhab Maliki dan Syafi'i: 60 hari kebiasaannya Menurut mazhab Hanafī dan Hanbali: 40 hari ...
Perkara mana yang lebih utama? Menunaikan ibadah haji setiap tahun ataupun menyumbangkan dana tersebut kepada mangsa perang? Memberi makanan kepada fakir miskin ataupun membantu mereka mendapatkan pekerjaan yang tetap? Membantu orang yang dizalimi ataupun menghalang orang yang melakukan kezaliman? Meninggalkan perkara yang dilarang ataupun melaksanakan perkara yang diperintahkan? Menjadi seorang kaya yang bersyukur ataupun miskin yang sentiasa bersabar? Bercampur gaul dengan orang ramai ataupun mengasingkan diri ketika tersebarnya kerosakan? Mengutamakan hafalan semata-mata ataupun berusaha memahami ilmu yang dipelajari? Mengutamakan amalan menggunakan hati ataupun menggunakan anggota badan? Dalam menjalani ibadah yang pelbagai, kita selalu berdepan dengan pilihan dan keputusan. Ibadah mana yang perlu diberi keutamaan pada tangga pertama dan diberi keistimewaan untuk didahulukan. Apatah lagi perkara tersebut berkaitan hukum hakam, kepentingan individu ataupun masyarakat, amalan kebaikan, pendirian mahupun susunan gerak kerja harian. Semua ini perlu disusun mengikut keutamaan yang betul. Fiqh Keutamaan karya Dr. Yusuf Al-Qaradhawi memberi garis panduan dalam memilih ibadah mana yang perlu didahulukan. Buku ini padat dengan panduan, kajian dan sumber rujukan daripada Al-Quran dan sunnah serta konteks semasa.
Kemudian Hasan Al-Banna berkata, “Saya akan solat sebagai imam, sementara kedua-dua lelaki ini menjadi makmum. Apa yang kamu akan lakukan pada bacaan surah Al-Fatihah, wahai orang yang bermazhab Hanafi?” Lelaki itu menjawab, “Saya hanya ...
Keindahan teknik penulisan hadis oleh Ibnu Hajar nampak jelas dalam penulisan buku ini. Seringkali beliau menampilkan hadis yang sahih dan kuat, meringkaskan hadis yang panjang, membahas panjang lebar tentang penisbatan periwayat hadis, memberi keterangan darjat hadis dengan memberikan isyarat daripada ilalnya.