Sebanyak 17975 item atau buku ditemukan

PENINGKATAN KELENTINGAN NILAI-NILAI SHALAT PADA ANAK USIA DINI

Perkembangan zaman sudah semakin pesat dan teknologi pun melakukan inovasi secara terus menerus. Banyak para ahli teknologi melakukan inovasi terutama dibidang aplikasi seperti halnya: tiktok, instagram, facebook, telegram, whatsapp, youtube, dll yang bisa diakses hanya melalui handphone ataupun laptop. Dengan banyaknya aplikasi ini membuat para pengguna dunia digital selalu menghabiskan waktunya selama 24 jam hanya dengan handphone dan laptop atau biasa disebut gadget.

Perkembangan zaman sudah semakin pesat dan teknologi pun melakukan inovasi secara terus menerus.

Nilai-nilai Pendidikan Anak

Buku ini memberikan penjelasan pentingnya menanamkan nilai-nilai positif pada anak didik sejak dini. Dengan disertai pendekatan yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai luhur dan pendidikan pada jiwa anak. Mengingat, pada beberapa dasawarsa terakhir ini terjadi kecenderungan baru di dunia yaitu tumbuhnya kembali kesadaran nilai. Kecenderungan ini terjadi secara global yang dapat digambarkan sebagai sebuah titik balik dalam peradaban manusia. Di mana-mana orang berbicara tentang nilai dan dalam banyak kesempatan tema-tema tentang nilai atau yang terkait dengan nilai dibahas. Menelaah nilai sebagai tema abstrak memang tidak sederhana. Konsep tentang penyadaran nilai dapat kita definisikan dengan cerdas tetapi ketika menjawab implementasi penyadaran nilai agar berlangsung secara optimal maka terkadang yang terjadi adalah kesulitan dalam menjelaskannya. Maka diperlukan ilmu yang memadai untuk bisa menerangkan nilai-nilai sebagai suatu sistem yang objektif dan universal. Pendidikan yang baik dan tepat sasaran akan membawa sistem nilai tidak hanya bersifat teoretis akan tetapi secara praktis dapat diterapkan.

adalah pendidikan anak yang islami, antara lain36 : a. Pendidikan Ibadah Aspek pendidikan ibadah ini ... 36 Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 321. 37 Departemen Agama, Al-Qur'ān dan ...

Pergeseran interpretasi terhadap nilai-nilai keagamaan di "kawasan industri" Kotagede, Yogyakarta

Effect of industrial development on religion in Kotagede, Yogyakarta, Indonesia.

Individu yang beragama Islam , berusaha memberi dasar agama pada anak - anaknya dalam usia dini dengan memasuki anaknya ke sekolah madrasah . sedangkan bagi ia sebagai orang tua berusaha mengikuti kegiatan pengajian Majelis Taklim .

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM DASA DHARMA PRAMUKA

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM DASA DHARMA PRAMUKA

SD Plus Masyitoh Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap Tahun 2014/2015”, skripsi, prodi Pendidikan Agama Islam IAIN Purwokerto. Fahrenza Rizky, Pentingnya Pendidikan Karakter Sejak Anak Usia Dini, diakses pada ...

Guru dan Pendidikan Karakter : Sinergitas Peran Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter di Era Milenial

Penulis : Yohana Afliani Ludo Buan Ukuran : 21 cm x 14,5 cm Tebal : 103 Halaman ISBN : 978-623-79439-1-4 blurb : Karya ini yang judul “Guru dan Pendidikan Karakter; Sinergitas Peran Guru Dalam Membumikan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter di Era Milenial” sengaja dilahirkan untuk ikut berkontribusi dalam menerapkan dan membumikan nilai-nilai pendidikan karakter dengan baik. Karya ini sebagai pengembangan dan pengolahan dari hasil penelitian penulis di SMP Negeri 8 Samarinda. Pendidikan karakter sangat penting untuk selalu dikaji dan diterapkan terlebih di era milenial guna untuk membentengi generasi muda dari dekadensi moral yang kian hari kian menipis. Kemudian, dalam penerapan pendidikan karakter diperlukan peran guru sebagai figur yang berperan penting dalam proses mendidik, membimbing dan mencontohkan para siswa kepada perbuatan yang baik. Sehingga, demi suksesnya penerapan pendidikan karakter disuatu lembaga pendidikan diperlukan peran strategis guru. Guru sebagai “tonggak” pendidikan yang selamanya tidak bisa tergantikan oleh apapun termasuk oleh kecanggihan teknologi informasi. Untuk itu, peranannya sangat penting demi terwujudnya pembelajaran yang utuh sehingga pendidikan bisa berjalan dengan baik, akhirnya tujuan dari pada pendidikan itu sendiri bisa terwujud. Kajian dalam karya ini berusaha mengupas tuntas tentang peran guru dalam mentransformasikan nilai-nilai pendidikan karakter kepada peserta didik. Semoga karya ini bisa memberikan kontribusi yang nyata dalam rangka membangun kembali karakter bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai keluhuran, religius, nasionalis, sosial, moral dan toleran. Selamat membaca….!

Penulis : Yohana Afliani Ludo Buan Ukuran : 21 cm x 14,5 cm Tebal : 103 Halaman ISBN : 978-623-79439-1-4 blurb : Karya ini yang judul “Guru dan Pendidikan Karakter; Sinergitas Peran Guru Dalam Membumikan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter di ...

Implementasi Nilai -Nilai Karakter Pada Mata Pelajaran

Kerusakan moral dewasa ini dinilai pada fase yang mencemaskan dikalangan generasi muda. Nilai-nilai karakter mulia mulai mengalami pergeseran di mana-mana. Generasi muda dengan mudahnya melakukan perbuatan yang membahayakan jiwa, kehormatan, harga diri dan harta seseorang, karena hanya ingin mengikuti keinginan sesaat. Perbuatan tabu dan malu bukanlah perbuatan tabu dan malu bagi mereka. Tata krama, adat istiadat, dan agama bukan lagi menjadi pandangan dan tujuan hidup mereka Justru sebaliknya kehidupan hedonisme dan materialistis telah menjadi tujuan hidup mereka. Tidak ada kerja keras dan berjuang dalam memproleh sesuatu yang mereka inginkan. Mereka ingin memperoleh apa yang mereka inginkan dengan cepat dan instan, walaupun dengan cara-cara yang ilegal, tanpa memperdulikan aturan negara atau agama yang mereka anut, tanpa memperdulikan berapa besar kerugian yang diderita orang lain, baik materi atau psikis, atau tidak memperdulikan berapa besar kerugian negara akibat dari perbuatannya. Fenomena karakter buruk ini sepertinya sudah lazim berlaku dimasyarakat bahkan sudah dianggap hal yang wajar. Bukankah gambaran ini merupakan tanda-tanda kehancuran karakter dalam masyarakat, bangsa dan negara? Apakah dunia pendidikan kita, di berbagai lembaga pendidikan sekolah telah gagal dalam mendidik karakter peserta didik? Persoalan ini menjadi masalah besar yang harus ditemukan solusinya. Berdasarkan paparan masalah di atas, maka tujuan penulisan buku ini bukan hanya untuk mengingatkan kepada semua pihak, khususnya pihak-pihak yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, tentang bahaya moral tersebut, tetapi yang terpenting adalah bagaimana menemukan jalan keluar yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah ini. Pendidikan karakter merupakan salah satu solusi jangka panjang yang harus dilaksanakan. Satu solusi yang harus menjadi perhatian kita semua adalah pendidikan karakter yang dilaksanakan secara sadar, terprogram dengan baik, terencana, dilaksanakan dengan sistemik, dimonitoring, evaluasi dan tindak lanjut di lembaga pendidikan sekolah, Sehingga tujuan implementasi nilai-nilai karakter dapat tercapai sesuai dengan harapan. Sekolah harus dapat dijadikan ladang yang subur untuk menyemai dan menumbuhkan pilar-pilar nilai karakter bagi generasi masa depan. Buku ini berjudul "Implementasi nilai-nilai karakter Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Tingkat Sekolah Menengah Atas (SLTA). Meskipun buku ini disusun untuk kebutuhan pendidikan karakter di SLTA, namu buku ini juga dapat digunakan oleh guru pada Pendidikan Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang tidak hanya digunakan untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) saja, tetapi lebih dari itu juga diperuntukan pada semua mata pelajaran di sekolah. Selanjutnya buku ini memberikan arahan bagaimana nilai-nilai karakter dapat diimplementasikan ke dalam Silabus (Pedoman Dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/RPP) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Materi Pembelajaran, Strategi Dan Metode Pemebelajaran, Sumber/Informasi Belajar, Media Pembelajaran, dan Evaluasi Pembelajaran (Authententic Assessment) Subtansi yang terkandung dalam buku ini, paling tidak menyadarkan dan mengajak para pendidik khususnya guru agar dapat membangun karakter mulia peserta didik. Sangat diharapkan kepada pendidik dan para guru tidak hanya berorientasi pada hasil belajar berupa kompetensi kognitif atau pengetahuan yang dimiliki oleh pesera didik saja, tetapi melalui pembelajaran berkarakter ini guru dapat menumbuhkembangkan kompetensi afektif (nilai karakter) dan psikomotorik (berbagai keterampilan sikap) peserta didik Buku ini ditulis dengan tujuan antara lain agar dapat dijadikan rujukan bagi para guru atau bahkan bagi penggiat pendidikan. Oleh sebab itu, buku ini menjelaskan hal-hal yang praktis, mudah dan sederhana dalam praktek pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Harapan penulis, mudah-mudahan buku ini bermanfaat bagi para pembaca khusus bagi para pendidik dan guru.

Buku ini berjudul "Implementasi nilai-nilai karakter Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Tingkat Sekolah Menengah Atas (SLTA).

KONSELING KELOMPOK BERBASIS NILAI-NILAI PESANTREN

Saat ini penulis juga diberi amanah sebagai pelaksana Unit Penjaminan Mutu (UPM) dan Sekretaris Program Studi Magister Pendidikan Islam Anak Usia Dini (S-2 PIAUD) pada Program Pascasarjana serta Auditor Mutu Internal IAIN Samarinda yang ...

Penampakan Nilai-nilai Kemanusiaan dan Kesosialan dalam Karya Sastra Indonesia

Mata kuliah Sistem Sosial Budaya di Indonesia (SSBI) sebagai salah satu mata kuliah wajib di perguruan tinggi semula bernama Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD). Sebagai mata kuliah wajib beberapa perguruan tinggi memasukkannya ke dalam Mata Kuliah Umum (MKU). Muatan SSBI yang terdapat di banyak buku wajib lebih mengarah pada hal-hal di seputar pengertian sistem sosial, pengertian sistem budaya, sistem kebudayaan dan unsur pembentukannya, paradigma intitusi sosial, dan seterusnya. Intinya mahasiswa hanya dijejali tentang konsep-konsep sosial dan budaya. Materi-materi yang hanya memuat konsep-konsep sosial dan budaya tanpa ada uraian dan pembelajaran apresiasi sastra (prosa, puisi, dan drama), jelas akan terasa membosankan. Kehadiran buku ini memecahkan kebuntuan pembelajaran yang cenderung teoritis dan normatif. Buku ini berupaya mengajak mahasiswa untuk berkenalan dengan dunia sastra seraya belajar mengapresiasinya. Apa yang diapresiasi? Tentu saja muatan-muatan di seputar masalah-masalah kemanusiaan dan kesosialan yang banyak dimuat dalam karya-karya sastra (terutama karya sastra Indonesia). Dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami diharapkan buku ini bisa mengajak dan memotivasi mahasiswa mengaitkan masalah-masalah sosial dan budaya dengan karya-karya sastra.

... Anak Usia Dini Fatimah Azzahrah, 2021) Guru Ada, Guru Tiada (Jakarta: Pustaka Mulia, 2020) • Menatap Bangsa Hoax: Sebuah Catatan untuk Penegakan Good Governance (Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2019) Modul Pembelajaran Agama Islam ...

Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Prasasti Palah 1119 Ś

Prasasti Palah 1119 ? merupakan salah satu prasasti masa Kerajaan Kadiri yang masih in situ dan ditemukan satu konteks dengan Kompleks Candi Panataran: bangunan suci Palah. Prasasti Palah dikeluarkan pada tahun 1119 ? (1197 M) pada bulan Juni–Juli oleh Sri Maharaja Sri Sarwwe?wara yang bergelar Çri Wikram?wat?r?nindita Digjayotunggadewan?ma dan menggunakan lencana kebesaran Çrnggalañcana. Prasasti Palah 1119 ? terkait dengan peristiwa penetapan s?ma kepada s?mya sang catur lurah, dan peristiwa suci ini diresmikan dengan pendirian batu prasasti melalui upacara prathista untuk sebuah bangunan suci, yaitu Candi Panataran (Candi Palah) yang diperuntukkan bagi pemujaan kepada Paduka Bhat?ra di Palah. Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa paparan isi Prasasti Palah 1119 ? mengandung nilai-nilai abadi pendidikan karakter, yaitu nilai religius, disiplin, kerja keras, demokratis, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, peduli lingkungan, dan tanggung jawab. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa kesembilan “nilai-nilai abadi pendidikan karakter” tersebut telah mengakar kuat sejak abad ke-12 hingga abad ke-14 M. Temuan penelitian ini layak untuk dikembangkan, diinternalisasikan, dan direlevansikan dengan konteks kehidupan kekinian jelang abad ke-21 M. Penerapan atau penginternalisasian nilai-nilai abadi pendidikan karakter pada isi Prasasti Palah 1119 ? memerlukan proses pembelajaran terus-menerus pada peserta didik di kelas dengan inovasi pembelajaran yang menarik, berbasis teknologi abad ke-21 M. Hasil penelitian juga mengungkapkan bahwa paparan tentang Prasasti Palah 1119 ? ini telah menjadi panduan hidup abadi serta mendapat perhatian yang serius dari masyarakat Jawa Kuno sejak masa Kadiri (abad ke-12 M), Singhasari (abad ke-13 M), hingga akhir Majapahit (abad ke-14 M). Hal ini terbukti dengan diabadikannya keberadaan prasasti dan bangunan suci, yaitu Candi Palah (Candi Panataran sekarang), yang bangunan candinya bahkan direnovasi berkali-kali pada masa Majapahit. Dengan demikian, Prasasti Palah 1119 ? dapat dijadikan sebagai sumber belajar sejarah, yakni sebagai media abadi tentang nilai-nilai pendidikan karakter. Hal ini juga sangat relevan serta tidak bertentangan untuk dikembangkan dalam konteks kehidupan kekinian. Selamat membaca para khalayak karena buku referensi ini sangat menginspirasi!

Nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter dirumus-kan dari empat sumber, yaitu agama, Pancasila, budaya, ... karakter akan berhasil, bila disertai dengan media pembelajaran yang tepat dan diberikan sejak anak usia dini.

Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini

studi internalisasi nilai-nilai agama pada pendidikan anak usia dini (PAUD)

On religious values in early childhood education in Indonesia; collection of articles.

On early childhood education in Indonesia; collection of articles.