Sebanyak 11 item atau buku ditemukan

HOW TO DEVELOP INDONESIA ARCHIPELAGO THROUGH TOURISM

Panduan Mengembangkan dan Memajukan Negara Kepulauan Indonesia Melalui Pengelolaan Usaha Pariwisata

Buku ini dapat menjadi panduan praktis bagi bisnis pariwisata dengan mengembangkan peluang-peluang yang masih besar, sekaligus memajukan Negara Kepulauan Indonesia sebagai sumber daya wisata yang unggul. Oleh karena itu perusahaan pariwisata yang berhasil dalam pemasarannya adalah perusahaan yang berbasis kepulauan, demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Buku ini dapat menjadi panduan praktis bagi bisnis pariwisata dengan mengembangkan peluang-peluang yang masih besar, sekaligus memajukan Negara Kepulauan Indonesia sebagai sumber daya wisata yang unggul.

SEJARAH PARIWISATA

Menuju Perkembangan Pariwisata Indonesia

Para pejabat di tingkat provinsi sebaiknya mengajak para ilmuan dan para pemilik biro perjalanan untuk melakukan penelitian lokasi-lokasi baru yang layak dikunjungi oleh wisatawan. Sebab, sebenarnya masih banyak destinasi yang layak diperkenalkan kepada khalayak dalam dan luar negeri, seperti daerah Sumatra Utara, memiliki lokasi perkebunan yang luas dan jenis yang beragam. Bahkan, terdapat satu Museum Perkebunan Indonesia satu-satunya yang didirikan oleh mantan seorang Direksi perkebunan di Sumatra Utara, Sudjai Kartasasmita, dan diresmikan baru-baru ini di Medan tgl. 10 Desember 2016, yang menjadi destinasi ilmiah baru tentang perkebunan sejak dahulu kala hingga balakangan ini. Karena itu, kami mengusulkan dilakukan wisata perkebunan teh, pekebunan karet, perkebunan tembakau, perkebunan. kelapa sawit. Tetunya kami menyarankan agar dibuka juga perkebunan atau taman bunga yang sangat indah yang tentu menarik perhatian para wisatawan.Nederland memiliki taman bunga Keukenhoff di kota kecil Lisse. Taman ini ramai dikunjungi oleh turis asing pada musim panas maupun musim dingin. Bahkan, penduduk pun memiliki rumah-rumah kaca, berukuran 10 x 20 meter untuk ditanami tumbuhan daerah tropis yang bersemi di musim panas. Tentunya, ini sangat menarik untuk dikunjungi.

Menuju Perkembangan Pariwisata Indonesia Bungaran Antonius Simanjuntak, Flores Tanjung, Rosramadhana Nasution ... baik yang sudah maju maupun yang kurang berkembang, memiliki modal pasar pengembangan kepariwisataan Indonesia.

Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan

Studi Kasus Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism) di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat

Kegiatan Pariwisata "sejatinya" adalah proses pelayanan (hospitality) yang dilakukan oleh tuan rumah (host) kepada tamu (guest). Kegiatan pariwisata yang dilakukan oleh tuan rumah ini harus berkualitas. Oleh karena itu kualitas harus terus ditingkatkan melalui berbagai kegiatan. Salah satu kegiatan untuk meningkatkan kualitas adalah dengan melakukan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan permbedayaan masyarakat dalam sektor pariwisata dalam dunia kepariwisataan dikenal dengan istilah pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat (PBM). Dalam Bahasa Inggris PBM disebut istilah Community Based Tourism (CBT). Konsep CBT sendiri lahir pada tahun 2000-an akibat adanya pemikiran dari Bank Dunia untuk mengurangi kemiskinan banyak terjadi di negara - negara berkembang yang mempunyai jumlah besar merupakan asset apabila dapat diberdayakan, sehingga lahirlah konsep CBT tersebut. Konsep pengembangan PBM dalam buku ini mengadopsi teori pemberdayaan yang terdiri dari pemungkinan, penguatan, perlindungan penyokongan dan pemeliharaan (5P). Dari hasil penelitian akhirnya lahir konsep baru yang merevisi teori sebelumnya dari 5P menjadi 6P yaitu pemungkinan, penguatan, perlindungan penyokongan, pemeliharaan, dan pengawasan.

Kegiatan Pariwisata "sejatinya" adalah proses pelayanan (hospitality) yang dilakukan oleh tuan rumah (host) kepada tamu (guest).

Produk Kreatif dan Kewirausahaan SMK/MAK Kelas XI

Bidang Keahlian Pariwisata, Program Keahlian Tata Kecantikan, Kompetensi Keahlian Tata Kecantikan Kulit dan Rambut

Buku yang berjudul Produk Kreatif dan Kewirausahaan SMK/MAK Kelas XI ini hadir sebagai penunjang pembelajaran pada Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Tata Kecantikan Kompetensi Keahlian Tata Kecantikan Kulit dan Rambut. Buku ini berisi materi pembelajaran yang membekali para siswa dengan pengetahuan dan keterampilan dalam dunia tata kecantikan. Materi yang dibahas dalam buku ini meliputi beberapa hal berikut. • Karakter kewirausahaan • Peluang usaha dan jasa • Dokumen administrasi usaha • Kebutuhan sumber daya usaha • Sistem produksi usaha • Pelayanan usaha • Media promosi untuk pemasaran • BEP dan keuntungan usaha Berdasarkan materi yang telah disajikan, para siswa diajak untuk melakukan aktivitas HOTS (Higher Order Thinking Skills ) dengan cara menanya, mengeksplorasi, mengamati, mengasosiasikan, dan mengomunikasikan. Buku ini dilengkapi dengan latihan soal berupa pilihan ganda, esai, dan tugas proyek. Hal ini bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi. Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan info untuk menambah pengetahuan para siswa. Kebutuhan akan buku ini sejalan dengan tuntutan kompetensi SMK/MAK bidang tata kecantikan. Dengan demikian, kami berharap bahwa siswa dapat mencapai kompetensi yang diharapkan dan lulusan SMK/MAK dapat mempersiapkan diri dengan baik ketika memasuki dunia kerja.

Buku yang berjudul Produk Kreatif dan Kewirausahaan SMK/MAK Kelas XI ini hadir sebagai penunjang pembelajaran pada Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Tata Kecantikan Kompetensi Keahlian Tata Kecantikan Kulit dan Rambut.

MANAJEMEN STRATEGI PENGELOLAAN DESA WISATA

Strategi Perintisan hingga Penilaian Pengelolaan Desa Wisata

Kesehatan dan Keselamatan Wisata

Direktori Hazard, Risiko, dan Layanan Kesehatan Wisata di Bali

Perkembangan industri pariwisata perlu didukung oleh berbagai pihak termasuk sektor kesehatan. Aspek kesehatan dan keselamatan di tempat tujuan wisata akan menjadi nilai tambah dalam upaya promosi destinasi wisata, di samping juga dapat mengurangi angka kesakitan dan kecelakaan yang berkaitan dengan potensi bahaya dan risiko yang ada. Buku ini membahas sekilas tentang epidemiologi kesehatan wisata yang mencakup tren perjalanan dan morbiditas terkait wisata, surveilans kesehatan wisata, serta konsep hazard dan penilaian risiko di kawasan wisata. Secara detail, buku ini menyajikan direktori hazard atau bahaya potensial dan analisis risiko serta upaya pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko kesehatan dan keselamatan berdasarkan lokasi dan jenis tempat wisata. Selain itu, data juga dilengkapi dengan pemetaan tempat layanan kesehatan yang melayani wisatawan. Keseluruhan data ini akan dapat digunakan untuk membangun jejaring surveilans kesehatan wisata sekaligus memberikan informasi kesehatan kepada wisatawan secara lebih terarah dan spesifik berdasarkan kategori tempat wisata.

Aspek kesehatan dan keselamatan di tempat tujuan wisata akan menjadi nilai tambah dalam upaya promosi destinasi wisata, di samping juga dapat mengurangi angka kesakitan dan kecelakaan yang berkaitan dengan potensi bahaya dan risiko yang ada ...

PERSOALAN FILSAFAT ILMU TERAPAN PARIWISATA

Konteks Pengembangan Magister Terapan Pariwisata

Buku Persoalan FiIsafat Ilmu Terapan Pariwisata adalah sebentuk ketidaktakutan untuk salah dari hampir tidak adanya bacaan-bacaan tentang filsafat ilmu terapan (philosophy of applied sciences) dan lebih-lebih filsafat ilmu terapan pariwisata (philosophy of applied sciences in tourism). Buku yang dalam desain awalnya berupa paper sederhana ini mencoba menelisik –mungkin tidak sedalam upaya filsafat yang seharusnya mendalam dan radix-- aspek-aspek filsafati ilmu terapan pariwisata, yang ujung-ujungnya banyak berkenaan dengan urusan-urusan pragmatisme. Ini beralasan karena saat ini sebagian besar kita lebih menganggap --mereduksi-- pariwisata sebagai wilayah bisnis-ekonomi ketimbang suatu kompleksitas yang bagian-bagiannya saling berhubungan satu sama lain. Maka ketika peran pendidikan tinggi ditemukan banyak gak nyambung dengan kebutuhan-kebutuhan industrialisasi/pembangunan pariwisata (yang diniatkan menyejahterakan masyarakat) lantaran lebih banyak melakukan aktivitas ilmu untuk ilmu, yang hanya sibuk diam di menara gading, sebagai saintisme belaka, kemudian lembaga-lembaga perguruan tinggi terapan seperti politeknik-politeknik di Indonesia dengan sendirinya punya kewajiban merespons ketidak-nyambungan itu dengan program studi terapan berlevel magister (KKNI Level 8), seperti yang dipelopori Politeknik Negeri Bali melalui Program Studi Perencanaan Pariwisata (Tourism Business Planning), Jurusan Pariwisata. Buku ini terasa enak dibaca dan perlu manakala mau memasuki pintu ilmu terapan pariwisata di level tersebut, sehingga menjadi jelas apa yang menjadi persoalan-persoalan objek materia, objek forma, ontologi, epistemologi, aksiologi, dan sebagainya, selain signifikansi, kebermanfaatan, dan kemultidisiplinan, dari dunia tersebut, dalam hubungannya dengan realitas dan postrealitas dunia pariwisata dunia yang benar-benar dihadapi hari ini dan nanti…

Buku Persoalan FiIsafat Ilmu Terapan Pariwisata adalah sebentuk ketidaktakutan untuk salah dari hampir tidak adanya bacaan-bacaan tentang filsafat ilmu terapan (philosophy of applied sciences) dan lebih-lebih filsafat ilmu terapan ...

Sosiologi Pariwisata

Kajian Kepariwisataan dalam Paradigma Intergratif-Transformatif menuju Wisata Spiritual

Pariwisata merupakan industri yang terbukti mampu memacu pertumbuhan ekonomi yang cepat. Utamanya dalam hal pembukaan kesempatan kerja, peningkatan pendapatan dan taraf hidup. Pariwisata juga terbukti mampu mengaktifkan dan mendongkrak sektor lain bagi pemasukan devisa negara yang diterima dari arus masuk para wisatawan. Sebagai sektor yang kompleks, pariwisata juga mampu menghidupkan sektor lain, seperti industri kerajinan tangan, industri cinderamata, penginapan, dan transportasi. Singkatnya, pariwisata sebagai industri jasa berperan sangat penting dalam menetapkan kebijakan mengenai pembukaan kesempatan kerja pada masa yang akan datang. Karena alasan itu, sejak 1978 hingga kini, pemerintah terus mengembangkan sektor kepariwisataan yang secara legal-formal diperkuat oleh TAP MPR No IV/MPR/1978 yang menyatakan bahwa pariwisata perlu ditingkatkan dan diperluas untuk meningkatkan penerimaan devisa, memperluas lapangan kerja, dan memperkenalkan kebudayaan. Namun, pembinaan dan pengembangan pariwisata dilakukan tetap memperhatikan terpeliharanya kebudayaan dan keperibadian nasional.

Pariwisata merupakan industri yang terbukti mampu memacu pertumbuhan ekonomi yang cepat.

Persoalan Filsafat Ilmu Terapan Pariwisata

Konteks Pengembangan MagisterTerapan Pariwisata

Tidak diragukan lagi geliat bisnis pariwisata di Indonesia secara umum semakin lama semakin tumbuh positif seiring dengan berlangsungnya pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi dunia selaras fenomena gerakan globalisasi di segala bidang dan perkembangan kesadaran manusia modern terkait perlunya menjadi tourist, traveller, wisatawan, atau apa pun istilahnya: keluar dari rutinitas kehidupan sehari-hari di waktu-waktu tertentu untuk kemudian bersemangat kembali di aktivitas dan pekerjaan rutin. Jumlah wisatawan yang mengunjungi Indonesia, lebih-lebih Bali sebagai destinasi terdepan di negeri ini, meningkat dari tahun ke tahun, yang disertai peningkatan seluruh komponen industri pariwisata, seperti akomodasi, restoran, transportasi, daya tarik wisata, cendermata, dan berbagai penunjang lainnya. Pun tidak perlu dipaparkan lagi besarnya kebermanfaatan pariwisata sebagai satu bidang kehidupan yang sangat multisektoral kepada berbagai pihak dan masyarakat melalui fungsi multiplier effect-nya. Sebagai pelopor terkait keberhasilannya, saat ini Pulau Dewata dijadikan model bagi sejumlah Bali baru di Nusantara.

Tidak diragukan lagi geliat bisnis pariwisata di Indonesia secara umum semakin lama semakin tumbuh positif seiring dengan berlangsungnya pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi dunia selaras fenomena gerakan globalisasi di segala bidang ...