Sebanyak 23 item atau buku ditemukan

Panduan Penulisan Karya Ilmiah ( Makalah, Review Buku, Skripsi dan Jurnal Ilmiah)

Judul : Panduan Penulisan Karya Ilmiah ( Makalah, Review Buku, Skripsi dan Jurnal Ilmiah) Penulis : Dr. H. Masduki. M.Pd.I., Dr. Rasto, M.Pd., Siha Abdurohim, M.Pd. Ukuran : 14,5 x 21 cm Tebal : 145 Halaman ISBN : 978-623-62334-0-5 Karya ilmiah termasuk di dalamnya skripsi berbeda dengan tulisan lepas biasa. Di dalam penulisan skripsi dan karya ilmiah terdapat kaidah-kaidah yang berlaku, yang mana kaidah-kaidah tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman dalam penulisan skripsi dan karya ilmiah yang baik dan benar. Melalui karya ilmiah, mahasiswa dapat mengungkapkan pikirannya secara sistematis sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan. Dengan mengacu pada hasil kajian pustaka yang bersumber baik dari publikasi ilmiah dalam bentuk jurnal, artikel, buku teks, makalah, prosiding, atau juga publikasi internet lainnya, mahasiswa melakukan pengamatan lapangan, melakukan penelitian historis atau kajian kepustakaan. Buku pedoman ini dibuat dalam rangka meramu kaidah-kaidah yang berlaku tersebut agar terjadi penyelarasan dalam penulisan skripsi dan karya ilmiah di lingkungan STKIP Al-Amin Indramayu, sehingga mudah dipahami oleh mahasiswa dan dosen dengan sifat yang seragam.

Judul : Panduan Penulisan Karya Ilmiah ( Makalah, Review Buku, Skripsi dan Jurnal Ilmiah) Penulis : Dr. H. Masduki.

MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dengan adanya pendidikan suatu bangsa akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berkarakter. Selain itu, pendidikan juga dapat menggambarkan suatu negara. Sistem pendidikan negara maju pasti sangat berbeda dengan sistem pendidikan di negara berkembang. Adanya kualitas dalam pendidikan didapatkan melalui pelayanan yang diberikan kepada peserta didik, orang tua, dan masyarakat.

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dengan adanya pendidikan suatu bangsa akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berkarakter.

ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN ; PROBLEM DAN SOLUSINYA UNTUK MEMAHAMI KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

Buku Analisis Kebijakan Pendidikan; Problem dan Solusinya untuk Memahami Kebijakan Pendidikan di Indonesia ini yang ditulis oleh DR. H. Masduki Duryat, M.Pd.I. untuk menambah khazanah teoretik atas dinamika yang terjadi dalam proses, formulasi dan implementasi kebijakan Pendidikan di Indonesia. Kita mengetahui betul bahwa munculnya kebijakan—termasuk di bidang Pendidikan—yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk merespon sekaligus mengeliminir dinamika yang terjadi di tengah-tengah masyarakat dan ekspektasinya yang sedemikian tinggi. Ironisnya, alih-alih akan bisa menjadikan sebuah solusi malah terkadang memunculkan masalah baru. Sehingga beberapa persoalan di bidang pendidikan kadang tidak terselesaikan secara maksimal. Buku ini juga memberikan ilustrasi bahwa kebijakan Pendidikan—masuk kategori kebijakan public—pasti akan terjadi tarik-menarik kepentingan, dengan segala sikap pro dan kontranya. Apalagi dunia Pendidikan merupakan entitas yang menarik banyak pihak, laksana ‘gadis cantik’ di tengah komunitas pemuda lajang. Banyak pihak yang memiliki kepentingan seperti pemerintah, politisi, pengusaha, pegiat sosial, aktivis, ulama, tokoh masyarakat, orang tua siswa, pendidik dan stakeholder lainnya. Buku ini disajikan agar dapat dijadikan landasan sekaligus menambah wawasan dalam melakukan analisis di bidang Pendidikan. Dengan kata lain, buku ini layak untuk dijadikan bahan rujukan untuk menambah wawasan para penentu kebijakan, pelaku kebijakan, analis dan akademisi untuk semakin meningkatkan mutu dan daya saing luaran Pendidikan kita dan dalam sekali tarikan nafas tujuan Pendidikan kita dapat diraih.

Buku Analisis Kebijakan Pendidikan; Problem dan Solusinya untuk Memahami Kebijakan Pendidikan di Indonesia ini yang ditulis oleh DR. H. Masduki Duryat, M.Pd.I. untuk menambah khazanah teoretik atas dinamika yang terjadi dalam proses, ...

ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN ; TEORI DAN PRAKTIKNYA DI INDONESIA

Pendidikan dengan berbagai keputusan politik yang sudah dilegitimasikan oleh DPR RI merupakan human investment yang hendaknya mampu menghasilkan perancang perubahan (change designers) dan pendorong perubahan (change pusers) yang berjiwa entrepreneur dan inovator. Dalam proses modernisasi menuju masyarakat teknologi. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, melalui pengembangan kurikulum nasional dan lokal, peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan, pengadaan buku dan alat pelajaran, pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, dan peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun demikian berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukan peningkatan yang berarti. Dengan demikian perlu adanya solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di antaranya seperti: pemerataan pendidikan, daya serap dunia kerja, mutu lulusan, akuntabilitas dan pencitraan publik, khususnya dalam menghadapi tuntutan global dengan merevitalisasi pendidikan sebagai human investment. Melalui Pendidikan diharapkan akan lahir SDM-SDM yang berkualitas, berkarakter, kompeten dan berdaya saing tinggi baik di level nasional, regional maupun internasional. Untuk itulah buku Analisis Kebijakan Pendidikan ini disajikan untuk menjadi landasan, rujukan dan sekaligus menambah wawasan bagi para pemangku kebijakan, khususnya di bidang Pendidikan.

Pendidikan dengan berbagai keputusan politik yang sudah dilegitimasikan oleh DPR RI merupakan human investment yang hendaknya mampu menghasilkan perancang perubahan (change designers) dan pendorong perubahan (change pusers) yang berjiwa ...

#Save RRI-TVRI

inisiatif masyarakat sipil untuk transformasi lembaga penyiaran publik di Indonesia

On reforming management of Radio Republik Indonesia and Televisi Republik Indonesia, broadcasting corporations owned by Government of Republic Indonesia.

PROPHETIC LEADERSHIP DALAM PENDIDIKAN

(Teori dan Implementasinya; Belajar Dari Kepala SMK Bina Insani Mulia Dukupuntang Cirebon)

Bahwa para Nabi dan Rasul utusan Allah adalah sebuah kebenaran yang tak terbantahkan termasuk Nabi Muhammad SAW. yang dalam konteks al-Quran disebut sebagai uswatun hasanah, teladan, proto type bagi umatnya termasuk dalam konteks kepemimpinan dengan sifat Sidiq, amanah, tabligh dan fathanah yang melekat padanya. Tetapi dalam implementasi kepemimpinan, kita yang notabenenya umat Islam terkadang terjebak pada pola kepemimpinan yang kapitalis, hedonis, serba instant dengan tanpa 'menghadirkan Tuhan'. Sebagai seorang pemimpin, jangan menjadi orang yang 'rabun dekat’, kita ingin mengadopsi kepemimpinan dari berbagai tokoh, sementara dalam Islam sudah sangat jelas ada pada diri Nabi Muhammad SAW. Sehingga jika Nabi sebagai teladan, maka bisa diadaptasi walau tidak sesempurna apa yang dilakukan oleh Nabi misalnya ini dilakukan oleh khulafur Rasyidin dan juga Umar bin Abdul Aziz. Ilustrasi keagungan Nabi dalam berbagai aspek termasuk dalam kepemimpinannya bukan upaya untuk kembali ke zaman sahabat di masa lalu. Tetapi sebuah upaya untuk menengok khazanah Islam dengan menerapkan prinsip-prinsip hidup sesuai dengan esensi Islam dan mengkontekstualisasikannya di era modern. Maka ini sebuah upaya untuk kembali ke teks dan mendialogkan teks dengan realita sehingga esensi kebenaran teks sebagai pedoman sepanjang zaman semakin kuat resonansinya. Prinsip-prinsip Islam mampu berdiri tegak di bumi Allah dengan merangkul dan memberikan kemanfaatan serta rahmat pada seluruh umat. Di tengah sikap paradoks pemimpin kita yang terjebak pada pola hedonis, kapitasi, instant dan hanya memikirkan 'balik modal’ ketimbang memikirkan kesejahteraan yang dipimpinnya dalam konteks pendidikan, temuan ICW bahwa Kepala sekolah sudah menjadi bagian dari birokrasi yang lebih loyal kepada atasan (Bupati/Wali kota, Kepala Dinas) daripada memikirkan kesejahteraan bawahannya. Sungguh sangat ironis, belum lagi pemilihan pemimpin kepala daerah sekarang masuk kategori high cost. Political and Economic Consultancy (PERC) Hongkong menempatkan Indonesia sebagai negara terkorup di Asia. Masyarakat Transparansi Internasional menempatkan Indonesia sepuluh besar negara terkorup di muka bumi. Bahkan dari sisi etik, Indonesia dalam bahasa Gunnar Myrdal tergolong negara soft State, sering terjadi ketidakjelasan antara yang benar dengan salah, haq dan bathil

Bahwa para Nabi dan Rasul utusan Allah adalah sebuah kebenaran yang tak terbantahkan termasuk Nabi Muhammad SAW. yang dalam konteks al-Quran disebut sebagai uswatun hasanah, teladan, proto type bagi umatnya termasuk dalam konteks ...

Public Service Broadcasting and Post-Authoritarian Indonesia

This book investigates public service broadcasting (PSB) models in post-authoritarian regimes, and offers a critical inspection of the development of a Western European-originated PSB system in Asian transitional societies, in particular in Indonesia since the 1990's. Placing the case of Indonesia's PSB within the context of global media liberalization, this book traces the development of public service broadcasting in post-authoritarian societies, including the arrival of neoliberal policy and the growth of media oligarchs that favour free market media systems over public interest media systems. The book argues that Western European PSB models or 'BBC-like' models have travelled to new democracies, and that autocratic legacies embedded in former state-owned radio and television broadcasters have resisted pro-democratic media pressures. As such, similar to new PSBs in other post-colonial, transitional and global south regimes, such as in Arab states or Bangladesh, this book demonstrates that the adoption of PSB in Indonesia has not reflected the ideal PSB project initially envisaged by media advocates but was flawed in both media policy and governance. It explores the history of broadcast governance in authoritarian Indonesia, and considers how Western European PSB or 'British Broadcasting Corporation/BBC-like' models have travelled – somewhat uneasily – to new democracies, but also how autocratic legacies embedded in former state-owned radio and television channels have resisted external parties of pro-democratic media systems.

This book investigates public service broadcasting (PSB) models in post-authoritarian regimes, and offers a critical inspection of the development of a Western European-originated PSB system in Asian transitional societies, in particular in ...

Pendidikan Dan Perubahan Sosial

(Telaah Konseptual Pemikiran Pendidikan Mansour Fakih)

Bismillah, segala puji bagi Allah, salam sejahtera tercurah kepada para nabi dan manusia pilihan-Nya. Buku yang berada di tangan anda ini adalah buku untuk memenuhi literatur mahasiswa dan steakholders pengelola pendidikan, misalnya pada mata kuliah Ilmu Pendidikan, Manajemen Pendidikan (Islam), Pengantar Pendidikan (Islam), Pengembangan Kurikulum—juga untuk khalayak, sebagai bahan bacaan dan semakin melengkapi khazanah keilmuan tentang Ilmu Pendidikan (Islam), Pendidikan dan problem yang dihadapinya dalam berselancar dengan era digital dan revolusi industry 4.0. yang memerlukan pemberdayaan sumber daya manusia yang tidak merasa selalu berada di zona aman—sebagaimana yang diungkapkan oleh Prof. Rhenald Kasali, dengan selalu melakukan inovasi. Pada tulisan saya di salah satu surat kabar ―Pendidikan bukan Kuburan Massal, ada yang menarik ketika menurut Paulo Freire bahwa pendidikan sama dengan pembacaan kritis dan mengamati fenomena perkembangan pendidikan kita sekarang ini. Ketika kemudian paradigma pendidikan bergeser dari sekolah formal ke sekolah non-formal. Pandangan bahwa sekolah formal memandang potensi semua anak sama—bahkan ada yang berpandangan cenderung mematikan potensi anak menjadi kuburan massal, harus sama kecerdasan intelektualnya. Padahal penemuan terbaru adanya kecerdasan majemuk yang dimiliki oleh setiap anak dan berpotensi sukses dengan potensinya masing-masing, jika kemudian dikembangkan dan didorong lebih maksimal. Sekolah alam, home schooling, sekolah sepak bola, sekolah seni, sekolah wirausaha modern dan semacamnya saat ini berkembang dengan cepat. Bahkan sekarang di era disrupsi—ada semacam konsorsium yang membutuhkan tenaga kerja tanpa mempersyaratkan ijazah, yang penting memiliki skill dan kompetensi di bidang IT dan digitalisasi untuk secara online melayani konsumen/pelanggan. Maka ini harus disikapi dengan bijak, kritis dan radikal tentang model dan implementasi pendidikan yang lebih diarahkan pada pemberdayaan peserta didik dan pemberdayaan sosialnya. Mekanisasi‘ peserta didik dalam pembelajaran adalah sebuah proses dehumanisi yang sangat berbahaya dalam kelangsungan kehidupan anak untuk mencapai kedewasaannya. Ungkapan school is mirror society (sekolah/lembaga pendidikan adalah cermin masyarakat) seyogyanya benar-benar mewarnai pendidikan yang sedang berlangsung. Sebagai konsekuensinya, lembaga pendidikan harus ikut berperan aktif dalam memecahkan problem social. Oleh karena itu—tentu harapan kita, kepada para pemimpin— pendidikan harus terus diberdayakan, prosesnya harus terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), maka diharapkan pemerintah bersama kalangan swasta terus berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui berbagai usaha pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas. Hal ini ditujukan antara lain melalui pengembangan dan perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi. Perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya. Meski usaha tersebut telah dilakukan, pada kenyataannya upaya pemerintah belum cukup berarti dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam perspektif/kerangka sekolah sebagai ujung tombak pembangunan pendidikan, merupakan sesuatu prioritas yang harus dipikirkan dalam merencanakan formula reformasi pendidikan oleh para pemimpin kita. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan merupakan lembaga strategis dalam mewujudkan tujuan pendidikan. Sekolah mau tidak mau akan menjadi pusat perhatian seluruh elemen bangsa untuk dikaji kembali. Kajian dimaksud dilakukan melalui perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasannya yang lebih efektif dan efisien. Berangkat dari konteks ini, maka buku ini dihadirkan kepada para pembaca, pegiat pendidikan, praktisi dan simpatisan pendidikan— walaupun dimodif dari penelitian karya ilmiah—mudah-mudahan bermanfaat dan menginspirasi dalam melakukan human invesmant yang tentu butuh waktu lama—satu bahkan dua generasi—yang berbeda dengan membangun infrastruktur. Wal akhir, tidak lupa penulis ingin mengucapkan ribuan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu diterbitkannya buku ini. Bapak H. Duryat (almarhum) dan ibu Hj. Jaetun—yang sudah memberikan jalan dengan ikhlas dan sabar mendidik kami, kakak dan adik, juga Dra. Hj. Nadiroh Nuryaman, M. Pd. I—istri tersayang, anak-anak kami tercinta— Ahmad Fikri Aziz M., dan Naufal Bahrul Ilmi M., Civitas akademika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Dr. H. Dedi Djubaedi, Direktur Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon, dan sahabat-sahabat di Prodi MPI yang setia membantu terselesaikannya buku ini, berdiskusi— sharing—yang tidak bisa disebut satu persatu; seluruh civitas academika STIT/STKIP al-Amin Indramayu, maupun teman-teman di SMA Islam At- Taqwa Kandanghaur dan terima kasih juga saya sampaikan kepada pihak penerbit yang telah berkenan mencetak dan menerbitkan buku ini. Hanya kepada Allah kita memohon taufik dan hidayah-Nya, semoga bermanfaat. Billahi fi sabili al-haq Indramayu, 12 Januari 2020 Penulis

Bapak H. Duryat (almarhum) dan ibu Hj. Jaetun—yang sudah memberikan jalan dengan ikhlas dan sabar mendidik kami, kakak dan adik, juga Dra.

Covid-19 - Bencana Kemanusiaan

(Blessing In Disguise di Wilayah Teologis, Pendidikan dan Emphatic Society serta Kehadiran Negara)

Ada blessing in disguise dari peristiwa pandemi Covid-19 beberapa bulan ini yang menjadi momok bagi dunia dan telah menguras tenaga, pikiran, anggaran bahkan memasuki wilayah agama. Dalam wilayah agama terjadi debatable, ketika ada pelarangan berkumpul karena berpotensi menjadi mata rantai penyebaran virus. Pro-kontra shalat jum'at diganti sementara dengan shalat dhuhur di rumah, shalat tarawih dikerumahkan memunculkan new jabarism. Ada yang memandang karantina (Jockdown) akan lebih menyelamatkan dan ini juga perintah nabi, memiliki landasan teologis. Tetapi juga ada yang optimis dengan pendekatan shalat dan baca Quran justru memunculkan daya imun tersendiri. Terdapat prediksi mengenai perubahan perilaku manusia selama dan pasca Covid- 19 menuju New Norma/ (Kenormalan Baru), yakni: Pertama, Stay at home style, gaya hidup baru, tinggal di rumah dengan aktivitas, working, living, playing, karena adanya social distancing, kedua, Bottom of Pjramida, mengacu pada piramida Maslow konsumen kini bergeser kebutuhannya dari "puncak piramida" yaitu aktualisasi diri dari esteem ke "dasar piramida", yaitu makan, kesehatan dan keamanan jiwa raga; ketiga, Go Virtual, dengan adanya covid 19 konsumen menghindari kontak fisik, mereka beralih menggunakan media virtual/digital; dan keempat adalah Emphatic society, banyak korban nyawa akibat covid 19 melahirkan masyarakat baru yang penuh dengan empati, welas asih dan sarat dengan solidaritas sosial. Sebuah survey di Amerika Serikat yang dilakukan oleh McLaughlin & Associates menunjukkan bahwa jutaan orang menjadi lebih religious atau memilih kembali ke jalan Tuhan di tengah pandemic covid-19. Hasilnya survey ini menunjukkan, 44% responden beranggapan krisis covid 19 yang terjadi dalam empat bulan terakhir ini adalah pertanda agar semua orang kembali kepada Tuhan dan tanda segera datangnya hari penghakiman atau hari akhir. Ini semakin menegaskan bahwa tidak ada yang sia-sia yang diciptakan Tuhan.

Ada blessing in disguise dari peristiwa pandemi Covid-19 beberapa bulan ini yang menjadi momok bagi dunia dan telah menguras tenaga, pikiran, anggaran bahkan memasuki wilayah agama.