Sebanyak 2109 item atau buku ditemukan

PENGEMBANGAN POTENSI PRODUK UNGGULAN BUAH-BUAHAN RAMAH LINGKUNGAN

Pada era otonomi daerah, pembangunan ekonomi menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam daerah (faktor internal) maupun luar daerah (faktor eksternal), seperti masalah kesenjangan dan isu globalisasi. Isu globalisasi ini menuntut tiap daerah untuk mampu bersaing di dalam dan luar negeri. Kesenjangan dan globalisasi berimplikasi kepada Provinsi dan Kabupaten/Kota, untuk melaksanakan percepatan pembangunan ekonomi daerah secara terfokus melalui pengembangan kawasan dan produk unggulannya. Percepatan pembangunan ekonomi ini bertujuan agar daerah tidak tertinggal dalam persaingan pasar bebas, seraya tetap memperhatikan masalah pengurangan kesenjangan. Oleh karena itu, seluruh pelaku memiliki peran mengisi pembangunan ekonomi daerah dan harus mampu bekerjasama melalui bentuk pengelolaan keterkaitan antar urusan, antar sektor, antar program, antar pelaku dan antar daerah (Bappenas, 2006).

Permasalahan yang timbul dalam sistem pemasaran hortikultura adalah kegiatan pemasaran yang belum berjalan efisien, dalam artian belum mampu menyampaikan hasil pertanian dari produsen kepada konsumen dengan biaya yang murah dan belum ...

Politik Lingkungan

Pengelolaan Hutan Masa Orde Baru dan Reformasi

Hutan rimba tropika adalah rahmat Allah untuk Indonesia. Pelestariannya tergantung pada kebijakan pemerintah (Pusat maupun Daerah), sebagaimana telah dibuktikan oleh Dr. Herman Hidayat dalam buku ini. - Prof. Dr. Amri Marzali (Antropolog, Univesitas Indonesia).

Pemerintah dan perusahaan swasta bekerja sama untuk memfasilitasi 'pemasaran'. Pertama, negara menerapkan strategi banyak promosi dan pembaruan di dalam sektor ekspor-impor. Langkah ini dimulai tahun 979 dengan revisi sistem ekspor ...

Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan

Perkembangan dunia dewasa ini sungguh mengkhawatirkan. Seluruh dunia, termasuk Indonesia, terancam oleh double pandemik, yakni Pandemi Corona dan Pandemi Ekonomi. Sebenarnya kedua pandemi tersebut adalah turunan atau konsekuensi dari satu malapetaka dunia, yakni bahwa banyak pemimpin dunia kurang menyadari parahnya ancaman climate change yang sekarang sudah menjelma menjadi climate crisis. Sesungguhnya turunan climate crisis tadi bukan hanya kedua pandemi itu, tetapi cepat begeser menjadi malapetaka biodiversitas, kelangkaan air minum, dan krisis kelaparan global. Pada gilirannya timbullah krisis politik dalam bentuk penafikan kewibawaan pemerintahan yang dianggap tidak sanggup mengatasi krisis-krisis tersebut. Gambaran suram ini memerlukan penelaahan dan jalan keluar yang menyeluruh, yang tepat guna, namun sekaligus menjangkau keberlanjutan dan merasuk ke masa depan. Mendapat berkah kita membaca Karya Agung (Magnus Opus) Prof. Jatna berupa buku yang sangat tebal, yang mengaitkan masalah dan krisis tersebut dalam satu rangkaian pengertian. Patut kita ucapkan salut kepadanya karena memberikan gambaran yang jernih dan gamblang mengenai saling hubungan antardaerah, disiplin, dan unsur, baik dari segi asal-muasalnya maupun kemungkinan penyelesaian masalahnya. Paparan ditampilkan secara komprehensif tanpa melepaskan detil maupun konteksnya dalam keberlanjutan maupun gambaran global. Saya yakin masyarakat banyak dan terutama mereka yang dalam posisi menentukan, dapat mengambil manfaat dan diberi referensi dari hal penting yang dipaparkan di buku ini, karya besar Prof Jatna Supriatna, yang sama-sama kita banggakan. (Prof. Rachmat Witoelar, Mantan Menteri Lingkungan Hidup periode 2004-2009, Profesor di Griffith University, Australia dan advisor, Institute for Sustainable Earth and Resources, UI) Karya besar Prof. Jatna Supriatna ini sangat membanggakan bagi kita, sivitas akademi Universitas Indonesia. Beliau telah mengupas masalah lingkungan dari berbagai sektor dan ekosistem di Indonesia, termasuk di dalamnya usulan-usulan penyelesaiannya serta kesinambungan di era Pembangunan Berkelanjutan. Dalam salah satu bab buku ini, beliau menuturkan bahwa masalah lingkungan adalah masalah kita semua, demikian juga keberlanjutannya. Oleh karena itu, semua masalah lingkungan harus diketahui, dimengerti, dan dicari penyelesaiannya. Keberlanjutan pengelolaan lingkungan merupakan suatu keharusan seperti yang diharapkan oleh kita semua, dan sudah dicanangkan oleh pemerintah sesuai dengan komitmen Indonesia pada dunia dengan dibuatnya Peraturan Presiden yang mengadopsi program PBB, yaitu untuk melaksanan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (atau SDGs). Buku ini akan menginsipirasi banyak mahasiswa maupun pegiat dan pemerhati lingkungan agar berinovasi dalam membangun Indonesia berwawasan lingkungan, khususnya dalam era SDGs ini. Selamat kepada Prof. Jatna Supriatna yang telah membuat banyak buku dan juga makalah ilmiah yang berkaitan dengan masalah lingkungan dan konservasi di Indonesia. (Prof. Dr. re.nat Abdul Haris, Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Universitas Indonesia)

Pemasaran Pariwisata yang Bertanggung Jawab Pemasaran memegang perananan penting dalam mengembangkan industri pariwisata. Tentunya dalam pelaksanaannya diperlukan tanggung jawab dan etika yang benar. Apalagi dengan maraknya eco-tourism, ...

GLOBAL VALUE CHAIN; Peran Supply Chain dalam Perekonomian

Global value chain (GVC) merupakan jaringan supply chain produk/jasa yang memiliki nilai tambah dengan jangkauan global atau menembus batas-batas negara. GVC mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat di negara-negara yang berpartisipasi dalam jaringan tersebut. Sementara itu, nilai tambah yang diciptakan oleh perusahaan atau negara dalam jaringan supply chain amat tergantung pada peran serta strategi tata kelola perusahaan dan negara yang bersangkutan. Nilai tambah dan peran ini memengaruhi bagaimana sebuah jaringan supply chain mampu bertahan ketika menghadapi guncangan dan krisis ekonomi. Agar negara atau perusahaan dapat berpartisipasi dalam jaringan global value chain, mereka harus memiliki sumber daya manusia yang kompeten dan terampil untuk berinovasi dan menjalankan teknologi industri sesuai standar global. Selain menyertakan contoh-contoh penerapan jaringan supply chain global, buku ini juga mengupas prinsip standarisasi produk, desain, dan produksi serta kondisi ekonomi makro dan mikro, seperti subsidi pemerintah dan dampaknya bagi jaringan supply chain.a

Strategi ini diterapkan oleh Alexander the Great (sekitar tahun 330 SM) ketika me- mimpin Macedonia melakukan penaklukan Asia Kecil (Turki), Mesir, Asiria dan Babilonia (Irak dan Iran). Di sepanjang lokasi penaklukkannya, ...

EKOLOGI KEPULAUAN (Terintegrasi Pendidikan Karakter Kebangsaan)

Isi buku ajar ini berkaitan dengan faktor biotik dan abiotik kondisi geografi, konsep dasar ekologi kepulauan, tingkat organisasi, ekosistem pulau ekosistem pesisir, ekosistem aquatic dan wetlands, daur biogeokimia, distribusi dan kelimpahan tumuhan dan hewan pada suatu pulau, bentuk interaksinya, species endemik, faktor yang mempengaruhinya, keunikan budaya masyarakat di suatu pulau, strategi pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan, model pengembangan pendidikan berbasis kearifan lokal serta pengembangan eko-eduwisata pada suatu pulau.

Isi buku ajar ini berkaitan dengan faktor biotik dan abiotik kondisi geografi, konsep dasar ekologi kepulauan, tingkat organisasi, ekosistem pulau ekosistem pesisir, ekosistem aquatic dan wetlands, daur biogeokimia, distribusi dan ...

Amanahku Madrasahku

Pendidikan Karakter Berawal dari Rumah

Little Khalifah Community adalah komunitas keluarga homeschoolers muslim di Bali. Sebagai fasilitator yang bekerja sama dengan pendidik yang ahli di bidangnya masing-masing. Berdiri sejak Oktober 2019 untuk keluarga pembelajar, pengasuh, dan pendidik yang bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Pendidikan karakter yang kami usung adalah awal mula kisah para orang tua mendidik calon generasi bukan hanya sekadar tangguh tapi sebagai calon pemimpin yang saleh dan salehah untuk menghadapi segala rintangan di dunia. Belajar mengembalikan peran rumah sebagaimana mestinya. Rumah sebagai surga pertama yang dirasakan keluarga, tempat awal kembali yang dirindukan setiap insan manusia. Rumah sebagai tempat belajar pertama orang tua mendidik dirinya sendiri sebelum mendidik orang lain yaitu buah hatinya yang lahir di dunia. “Tiada suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik.” (HR. Al Hakim: 7679) Little Khalifah Community (Happy Muslim Homeschoolers)

Belajar mengembalikan peran rumah sebagaimana mestinya. Rumah sebagai surga pertama yang dirasakan keluarga, tempat awal kembali yang dirindukan setiap insan manusia.

Jejak Intelektual Pendidikan Islam

Generasi Salafiyah dan Khalafiyah

Sejumlah ilmuwan, wabil khusus ilmuwan di bidang Pemikiran, membedakan makna ilmu dan pengetahuan secara spesifik. Pengetahuan diartikan sebagai informasi mentah yang didapat melalui interaksi alat indera dengan objek informasi. Contohnya, si Fulan melihat gunung, maka pada saat itu si Fulan tahu bahwa gunung berbentuk segitiga tak beraturan, gunung adalah bebatuan, warna gunug kecoklatan, dan penggambaran lain yang sifatnya sangat dasar. Si Fulan hanya sampai pada batas mengetahui bentuk atau sifat verbal gunung. Akan tetapi, si Fulan belum memiliki teori tentang aktifitas dan kehidupan gunung secara radikal. Sedangkan ilmu adalah konsep teori yang memiliki muatan ilmiah.

Jika pendidikan karakter dalam cakupannya masih luas, maka pendidikan karakter yang diperbincangkan saat ini memerlukan penafsiran terus menerus. Setidaknya, perbicangan tentang pendidikan karakter saat ini masih dalam tahapan dasar.

MANAJEMEN PENDIDIKAN KEPAMONGPRAJAAN (REFERENSI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BERASRAMA)

Aspek pengajaran menuntut praja memiliki kemampuan dalam penguasaan teori dan konsep di bidang pemerintahan. Kemampuan intelektual tersebut perlu didukung oleh aspek pelatihan yang menuntut praja memiliki keterampilan (skills) dalam melakukan setiap pekerjaan yang bersifat teknis. Aspek Pengasuhan mencakup kegiatan praja dari mulai bangun pagi sampai tidur kembali, menaati peraturan disiplin praja, menaati peraturan kehidupan praja, menanamkan dan menumbuhkan serta mengembangkan kreatifitas dan pencerahan pemikiran untuk mewujudkan kedewasaan praja yang mempunyai keseimbangan intelektual, kesamaptaan, emosial dan spiritual yang diampu oleh pengasuh. Dalam hal praja melakukan pelanggaran, maka pengasuh dapat memberikan hukuman sesuai ketentuan yang berlaku. Pelanggaran yang sama dilakukan oleh praja siapapun dari tingkat yang berbeda maupun jenis kelamin yang berbeda diberikan hukuman yang sama. Pengasuh sangat dituntut untuk selalu bisa konsisten, tegas dan berintegritas.

Pendidikan seharusnya menjadi untuk membangkitkan suatu karakter bangsa yang dapat mengakselerasi pembanguna sekaligus memobilisasi potensi domestik untuk meningkatka daya saing bangsa. 3. 3. Pendidikan itu harusnya menjadi sarana yang ...

Model Pembelajaran Pendidikan Karakter Cerdas

Menjadi ancaman dalam masyarakat jika pendidikan diselenggarakan tanpa didikan karakter cerdas (moral). Belum tentu, dan tidak semua orang yang berpendidikan itu, telah terdidik dengan nilai-nilai karakter. Buku ini merupakan hasil penelitian, mengkaji masalah pendidikan karakter cerdas yang mengemuka saat ini. Ia terdiri dari nilai-nilai karakter cerdas dalam kehidupan utuh, efektif, dan yang terkandung dalam butir-butir Pancasila, terdiri dari tiga bagian. Bagian I terdiri dari tiga bab, yakni: Bab 1 Landasan Dasar, mempresentasikan landasan pendidikan karakter cerdas sebagai fondasi utama pendidikan, memuat landasan: filosofi, historis, sosiologi, psikologi, dan teori belajar pembelajaran karakter cerdas. Bab 2 Model Pembelajaran Karakter Cerdas, menguraikan: pengertian pembelajaran afektif, komponen domain/ ranah afektif dan hirargikalnya, kedudukan skemata afeksi dalam pembelajaran, hubungan integrasi antara ranah afektif dengan kognitif dan psikomotor, aplikasi kurikulum pengembangan afektif, prinsip pembelajaran afektif, dan pengembangan instrumen penilaian afektif. Bab 3 Konsep Dasar Pendidikan Karakter Cerdas, mempresentasikan: hakikat pendidikan karakter cerdas, pengertian karakter, konsep dasar kecerdasan, tujuan pendidikan karakter cerdas, dan pokok-pokok nilai-nilai karakter cerdas. Bagian II terdiri dari Bab 4, Nilai-Nilai Karakter Cerdas dalam kehidupan yang Utuh dan Efektif, mempresentasikan sumber nilai-nilai karekter cerdas, yakni Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bab 5, Jujur, mengurai konsep dasar karakter cerdas jujur. Bab 6, Cerdas, menguraikan: pengertian cerdas. Bab 7, Tangguh, menguraikan pengertian tangguh, yakni: 22) cermat, teliti, dan hati-hati, 23) sabar/ mengendalikan diri, 24) disiplin, 25) ulet/ tidak putus asa, 26) bekerja keras, 27) terampil, 28) produktif, 29) berorientasi nilai tambah, 30) berani berkorban, 31) tahan uji, 32) berani menanggung resiko, dan 33) menjaga K3. Bab 8, Peduli, menguraikan pengertian peduli, yakni: 34) mematuhi peraturan/ hukum yang berlaku, 35) sopan santun, 36) loyal dengan mentaati perintah, 37) demokratis, 38) sikap kekeluargaan, 39) gotong royong, 40) toleransi/ suka menolong, 41) musyawarah, 42) tertib/ menjaga ketertiban, 43) damai/ anti kekerasan, 44) pemaaf, dan 45) menjaga kerahasiaan. Bagian III terdiri dari enam bab (Bab 9-14), mengurai Nilai-nilai karakter cerdas (45 butir) yang terkandung dalam butir-butir Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara Indonesia, dan sumber jati diri. Selamat membaca!

ga komponen bekerja sama melaksanakan dengan baik, maka akan terbentuk karakter cerdas bangsa yang kuat (Kesuma, 2011: 2). Dari pembahasan di atas dapat ditegaskan bahwa pendidikan karakter cerdas merupakan upaya memanusiakan manusia ...