Analisis SWOT dalam Pengembangan Pendidikan Madrasah
Beragam konsep pendidikan telah ditawarkan oleh lembaga persekolahan di Indonesia, tidak terkecuali madrasah, yang hadir sebagai alternatif untuk mengembangkan keilmuan, keahlian, dan moralitas (tafaqquh fiddin) dalam kehidupan masyarakat. Munculnya madrasah mempunyai peranan yang sama dengan lembaga pendidikan lain.
Beragam konsep pendidikan telah ditawarkan oleh lembaga persekolahan di Indonesia, tidak terkecuali madrasah, yang hadir sebagai alternatif untuk mengembangkan keilmuan, keahlian, dan moralitas (tafaqquh fiddin) dalam kehidupan masyarakat.
Sejumlah ilmuwan, wabil khusus ilmuwan di bidang Pemikiran, membedakan makna ilmu dan pengetahuan secara spesifik. Pengetahuan diartikan sebagai informasi mentah yang didapat melalui interaksi alat indera dengan objek informasi. Contohnya, si Fulan melihat gunung, maka pada saat itu si Fulan tahu bahwa gunung berbentuk segitiga tak beraturan, gunung adalah bebatuan, warna gunug kecoklatan, dan penggambaran lain yang sifatnya sangat dasar. Si Fulan hanya sampai pada batas mengetahui bentuk atau sifat verbal gunung. Akan tetapi, si Fulan belum memiliki teori tentang aktifitas dan kehidupan gunung secara radikal. Sedangkan ilmu adalah konsep teori yang memiliki muatan ilmiah.
Jika pendidikan karakter dalam cakupannya masih luas, maka pendidikan karakter yang diperbincangkan saat ini memerlukan penafsiran terus menerus. Setidaknya, perbicangan tentang pendidikan karakter saat ini masih dalam tahapan dasar.
Diskursus dan Kontestasi Wacana Islam Politik di Indonesia
Diskursus mengenai gerakan Salafisme sebagai sebuah terminologi yang pada saat ini dikaji oleh para sarjana, baik yang berasal dari non-Muslim atau Barat maupun dari kelompok sarjana Muslim memiliki hubungan yang erat dengan Wahhabisme. Kemunculan Salafisme pada era kontemporer saat ini tidak bisa dipisahkan dari persentuhan antara ideologi Islam politik, terutama Ikhwanul Muslimin dengan ideologi Wahhabi. Persentuhan antara ideologi Ikhwanul Muslimin dengan Wahhabisme mengalami puncak keharmonisan sejak era Raja Faisal memimpin kerajaan Arab Saudi. Raja Faisal pada saat itu sangat berjasa bagi kelompok Ikhwanul Muslimin karena telah memberikan tempat bagi mereka ketika dikejar oleh rezim Gamal Abdul Nasser di Mesir.
Diskursus mengenai gerakan Salafisme sebagai sebuah terminologi yang pada saat ini dikaji oleh para sarjana, baik yang berasal dari non-Muslim atau Barat maupun dari kelompok sarjana Muslim memiliki hubungan yang erat dengan Wahhabisme.
Kelahiran awal studi Hubungan Internasional (HI) dimaksudkan untuk memahami fenomena perang dengan menganalisis pola perilaku negara-bangsa dalam arena politik internasional. Karena itu fokus utama disiplin HI sepanjang tahun 1950-1960 ditujukan guna memahami fenomena perang dan perdamaian. Tentunya situasi politik internasional yang pada masa itu dalam bayang-bayang Pascaperang Dunia II dan berlanjut era Perang Dingin membuat para ilmuwan HI masih memandang fenomena politik internasional dalam kacamata state-centrist dengan mengabaikan kekuatan ekonomi.
Tentunya situasi politik internasional yang pada masa itu dalam bayang-bayang Pascaperang Dunia II dan berlanjut era Perang Dingin membuat para ilmuwan HI masih memandang fenomena politik internasional dalam kacamata state-centrist dengan ...
Apakah pegangan Akidah Imam As-Syafi’i yang sebenarnya dan mengapa kita jarang mendengar masyarakat mengetengahkan tokoh ini dalam isu akidah? Jawapan yang sering kita dengar ialah kerana Imam As-Syafi’i tidak begitu menonjol dalam bidang akidah, beliau lebih dikenali dalam bidang Fiqh dan Usul Fiqh, tambahan pula beliau tidak meninggalkan hasil karya dalam bidang Akidah sebagaimana hasil tulisan beliau dalam bidang Fiqh yang sampai pada generasi kita pada hari ini. Walaubagaimanapun, beliau meninggalkan ramai anak-anak murid yang terus memperjuangkan Akidah Salaf, antara anak murid utamanya ialah Imam Isma’il bin Yahya Al-Muzani rahimahullah dan beliau meninggalkan sebuah risalah yang sangat berharga bagi menjelaskan pokok-pokok penting mengenai akidah Ahli Sunnah wal Jamaah mengikut fahaman Salafussoleh yang dikenali sebagai “Syarh As-Sunnah”. Daripada hasil tulisan murid utamanya inilah kita dapat mengetahui gambaran sebenar dan bagaimana pendirian akidah guru mereka iaitu Imam As-Syafi’i rahimahullah, sebagaimana pepatah Melayu ada menyebut, “Ke mana tumpahnya kuah, kalau tidak ke nasi”. Wallahu a’lam. Kandungan: => Pendahuluan Penterjemah => Metodologi Penterjemahan => Biografi Imam Al-Muzani => Sanad Kitab => Sebab Penulisan => Pendahuluan => Bab 1: Sifat ‘Uluw (Ketinggian) => Bab 2: Qada’ dan Qadar => Bab 3: Beriman Kepada Malaikat => Bab 4: Penciptaan Adam ‘Alaihis Salam dan Ujian Terhadapnya => Bab 5: Amalan Ahli Syurga dan Neraka => Bab 6: Amal => Bab 7: Al-Quran => Bab 8: Sifat-sifat Allah => Bab 9: Ajal => Bab 10: Kubur => Bab 11: Kebangkitan dan Hisab => Bab 12: Syurga => Bab 13: Ru’yah => Bab 14: Mentaati Imam dan Pemerintah dan Larangan Dari Keluar Memberontak => Bab 15: Menahan Diri daripada Mengkafirkan Ahli Kiblat => Bab 16: Sahabat Nabi => Bab 17: Solat di Belakang Imam dan Berjihad Bersama Mereka => Bab 18: Qasar Solat dan Memilih antara Berpuasa dan Berbuka Ketika Safar => Bab 19: Ijmak Imam-Imam Petunjuk di atas Akidah Ini => Bab 20: Menjaga Kewajipan Amalan Fardu, Sunat dan Menjauhi Perkara-Perkara Yang Haram => Penutup => Bibliografi => Biografi Penterjemah