Sebanyak 1493 item atau buku ditemukan

Reorientasi Implementasi Kurikulum Program Studi Bimbingan Dan Konseling Universitas Lambung Mangkurat Dalam Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka

Reorientasi Implementasi Kurikulum Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Lambung Mangkurat dalam Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka ini disusun dimaksudkan sebagai rambu-rambu yang digunakan untuk memandu Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka pada tataran Program Studi Bimbingan dan Konseling, terutama kepada Dosen Pembimbing Akademik (DPA), dosen pengampu perkuliahan, dan mahasiswa yang mengikuti perkuliahan. Penyusunan Reorientasi Implementasi Kurikulum Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Lambung Mangkurat Dalam Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka melibatkan unsur Pimpinan Program Studi dan Tenaga Pendidik Program Studi Bimbingan dan Konseling yang kemudian bekerja sama merumuskan dan menurunkan ketentuan dan panduan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta pihak Universitas Lambung Mangkurat kemudian disesuaikan dengan visi dan misi yang disusun oleh Program Studi Bimbingan dan Konseling. Reorientasi Implementasi Kurikulum Program Studi Bimbingan Dan Konseling Universitas Lambung Mangkurat Dalam Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Reorientasi Implementasi Kurikulum Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Lambung Mangkurat dalam Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka ini disusun dimaksudkan sebagai rambu-rambu yang digunakan untuk memandu Program Merdeka ...

DASAR MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN

Manajemen merupakan seni atau kemampuan seseorang dalam mengelola, mengatur dan menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain atau pendelegasian tugas untuk mencapai tujuan bersama dalam organisasi sedangkan Kewirausahaan merupakan usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan baru kepada konsumen. Dengan demikian maka Manajemen kewirausahaan dapat di artikan sebagai seluruh kekuatan perusahaan yang menjamin kesuksesan atau keberhasilan dengan menggunakan proses kreatifitas dan inovasi sebagai alat pemberdayaan seluruh sumber ekonomi untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa. Berdasarkan history tersebut maka keberadaan buku ini sangatlah penting bagi seluruh umat manusia sebagai pendamping dan rujukan dalam memajukan perusahaannya. Oleh karena itu buku ini hadir kehadapan sidang pembaca sebagai bagian dari upaya diskusi sekaligus dalam rangka melengkapi khazanah keilmuan dibidang manajemen kewirausahaan, sehingga buku ini sangat cocok untuk dijadikan bahan acuan bagi kalangan intelektual dilingkungan perguruan tinggi ataupun praktisi yang berkecimpung langsung dibidang manajemen kewirausahaan.

Mintalah seorang konselor karir atau bimbingan di sekolah Anda untuk saran penelitian. Pikirkan tentang menyusun portofolio karir yang merangkum pencapaian Anda dan daftar aktivitas Anda. Simpan resume Anda di portofolio Anda, ...

MODEL PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR

perilaku menabrak etika, moral dan hukum dari yang ringan sampai yang berat, kebiasaan mencontek pada saat ulangan atau ujian, kenakalan remaja, tawuran antar pelajar, kekerasan di kalangan pelajar, menurunnya etos kerja, rendahnya rasa hormat terhadap orang tua dan guru, rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga negara, membudayanya ketidakjujuran, adanya rasa saling curiga dan benci di antara sesame, meminum minuman keras (mabuk-mabukan), pergaulan bebas, ngisap lem, gaya hidup hura-hura (hedonisme), penyalahgunaan obat-obat terlarang, maraknya geng pelajar dan geng motor, kekerasan (bullying) dan tindakan kriminal seperti pemalakan, penganiayaan, bahkan pembunuhan jelas menunjukkan kerapuhan karakter yang cukup parah dan salah satunya disebabkan oleh tidak optimalnya pengembangan karakter di lembaga pendidikan di samping karena kondisi lingkungan yang tidak mendukung. Untuk itu perlu dicari jalan terbaik untuk membangun dan mengembangkan karakter manusia dan bangsa Indonesia agar memiliki karakter yang baik, unggul dan mulia. Sangat penting membangun karakter bangsa Indonesia di tengah arus globalisasi sebagai bentuk gerakan demokrasi (Budimansyah, D. 2009). Upaya yang tepat untuk itu adalah melalui pendidikan, karena pendidikan memiliki peran penting dan sentral dalam pengembangan potensi manusia, termasuk potensi mental. Melalui pendidikan diharapkan terjadi transformasi yang dapat menumbuhkembangkan karakter positif, serta mengubah watak dari yang tidak baik menjadi baik. Ki Hajar Dewantara (Usman & Eko, 2012) dengan tegas menyatakan bahwa pendidikan merupakan daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak. Jadi jelaslah, pendidikan merupakan wahana utama untuk menumbuhkembangkan karakter yang baik. Di sinilah pentingnya pendidikan karakter karena tujuan pertama pendidikan karakter adalah memfasilitasi penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud dalam perilaku anak, baik ketika proses sekolah maupun setelah proses sekolah atau setelah lulus dari sekolah (Kesuma, 2011). Karena pada hakikatnya pendidikan karakter merupakan nilai inti dari upaya pembinaan kepribadian bangsa (Budimansyah, D., & Komalasari, K. 2011). Hal tersebut menjadi dasar perlunya ditanamkan nilai-nilai karakter di lingkup sekolah khususnya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Pada dasarnya tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah untuk mengembangkan potensi murid agar mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar, peka terhadap masalah yang terjadi di masyarakat dan mampu mengatasinya baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat serta memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi. Oleh karena itu, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sangat berperan terhadap interaksi sosial murid guna membentuk karakter dalam mengembangkan potensi yang bermanfaat untuk diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Maka demikian, ilmu pengetahuan sosial yang bersentuhan langsung terhadap kehidupan sosial murid, perlu dirancang sedemikian rupa untuk membentuk kepribadian yang berkarakter dalam menopang pengalaman-pengalaman sosial untuk membangun potensi diri. Selain itu, ilmu pengetahuan sosial juga dirancang untuk mencapai tujuan bersama dalam membentuk hubungan dengan sikap dan keterampilan sosial. Dengan mengkondisikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang kondusif, akan memungkinkan murid terlibat langsung dalam pembelajaran sebagai upaya mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, moral, dan keterampilan sosial. Murid mampu berperan serta dalam melakoni kehidupan masyarakat modern yang dinamis dalam rangka menyongsong era globalisasi. Pada akhirnya peran kritis yang diemban Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk membentuk warga negara yang baik dapat terwujud. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, mulai pendidikan dasar (SD/MI) hingga pendidikan tinggi (PT) pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial harus dirancang dan diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Dalam rangka pembentukan karakter murid sehingga beragama, beretika, bermoral dan sopan santun dalam berinteraksi dengan masyarakat, maka pendidikan harus disiapkan, dilaksanakan dan dievaluasi dengan mengintegrasikan pendidikan karakter di dalamnya khususnya pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Tingkatan kelas dalam Sekolah dasar dibagi menjadi dua yaitu masa kelas rendah dan masa kelas tinggi. Masa kelas tinggi Sekolah Dasar (9 tahun sampai umur 12 tahun) termasuk dalam kelas IV, V,dan VI memiliki ciri-ciri yaitu (1) Sudah mulai mandiri; (2) Sudah ada rasa tanggung jawab pribadi; (3) penilaian terhadap dunia luar tidak hanya dipandang dari dirinya sendiri tetapi juga dilihat dari diri orang lain; (4) sudah menunjukkan sikap yang kritis dan rasional (Boejest, 2013). Sedangkan menurut (Soloangsa, 2012) ciri-ciri pada masa siswa kelas tinggi (9/10-12/13 tahun) yaitu (1) Minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret; (2) Sangat realistik, rasa ingin tahu dan ingin belajar; (3) Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal atau mata pelajaran khusus sebagai mulai menonjolnya bakat-bakat khusus; (4) Sampai usia 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya. Selepas usia ini pada umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha untuk menyelesaikannya; (5) Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran tepat mengenai prestasi sekolahnya, dan; (6) Gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama. Dalam permainan itu mereka tidak terikat lagi dengan aturan permainan tradisional (yang sudah ada), mereka membuat peraturan sendiri. Sehingga pada tahap kelas tinggi sangat memungkinkan hasil pendidikan karakter sejak kelas rendah yang telah diajarkan atau diberikan oleh guru sudah mulai tampak hasilnya.

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS yang memuat pendidikan karakter. Guru mengintegrasikan nilai-nilai karakter kedalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) baik pada kurikulum tingkat satuan ...

Strategi Meningkatkan Kepuasan Nasabah Analisis Kasus melalui Riset di Industri Asuransi Jiwa

Asuransi jiwa adalah program perlindungan dalam bentuk pengalihan resiko ekonomis atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Disinilah fungsi dari Perusahaan asuransi jiwa, dimana mampu memberikan manfaat dengan tujuan utama adalah untuk menanggung atau menjamin seseorang terhadap kerugian-kerugian finansial di masa yang akan datang. Buku ini mengulas tentang bagaimana fenomena yang terjadi dalam industri asuransi jiwa, sehingga terjadi ketidakpuasan nasabah berdasarkan hasil pengamatan penulis dan riset yang telah dilakukan terhadap beberapa perusahaan asuransi jiwa. Buku ini juga mengulas tentang teori mengenai Kualitas Layanan, Kepercayaan, dan Kepuasan Nasabah, serta bagaimana Kualitas Layanan dan Kepercayaan Dapat Mempengaruhi Peningkatan Kepuasan Nasabah. Penulis juga mengkaji tentang bagaimana strategi pemasaran dalam asuransi jiwa dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT. Hadirnya buku ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pembaca, baik dari pihak perusahaan asuransi jiwa, nasabah, praktisi asuransi, serta kalangan akademisi. Harapan penulis semoga buku ini dapat menjadi referensi yang layak untuk dibaca oleh para praktiksi dunia asuransi jiwa, serta mahasiswa yang melakukan penelitian tentang kepuasan nasabah asuransi jiwa.

Ubah Strategi I. Progresif Posisi Prudential syariah 0,61 Kelemahan ( 0,80 ) Kekuatan ( 1,89 ) 0,55 IV . Strategi Bertahan II . Diversifikasi Strategi Ancaman ( 1,09 ) Gambar 6. Kuadran SWOT 117.

Asuransi Syariah di Indonesia

Telaah Teologis, Historis, Sosiologis, Yuridis dan Futurologis

Buku ini perpaduan antara teori dan praktik asuransi syariah (takaful, ta’min, tadhamun, ta’ahud dan ta’awun) merupakan karya dari kedua penulis yang telah berpengalaman dalam dunia akademisi maupun praktisi. Pemaparan cukup luas dan dalam tentang kebutuhan manusia, hukum syariah, maqasid syariah; kebutuhan umat terhadap asuransi syariah, dan urgensi pengawasannya; pengetahuan dasar dan umum tentang asuransi, asuransi konvensional, asuransi syariah, dan reasuransi syariah; perbedaan mendasar tentang teori dan praktik antara asuransi syariah dan asuransi konvensional dilengkapi dengan produk asuransi syaraih berikut sistem operasionalnya. Analisisnya menggunakan pendekatan teologis, historis, sosiologis-empiris, yuridis dan futurologis, memberikan nuansa berbeda dan khas. Penyertaan dua (2) lampiran terkait Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dan Fatwa DSN tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah yang sangat urgen diketahui oleh para peminat dan pegiat perasuransian syariah yang dapat membantu pembaca dalam cross chek terhadap hal-hal penting tentang asuransi syariah. Buku ini sangat layak untuk dibaca oleh para peminat dan pegiat asuransi syariah termasuk anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS), maupun sivitas akademika perguruan tinggi terkait asuransi syariah.

Buku ini perpaduan antara teori dan praktik asuransi syariah (takaful, ta’min, tadhamun, ta’ahud dan ta’awun) merupakan karya dari kedua penulis yang telah berpengalaman dalam dunia akademisi maupun praktisi.

Asuransi syariah & asuransi konvensional

Legal comparative study between Islamic and traditional insurance in Indonesia.

Legal comparative study between Islamic and traditional insurance in Indonesia.

Menggagas Sistem Asuransi Pertanian Syariah

Asuransi pertanian berbasis syariah merupakan jalan keluar untuk masyarakat petani muslim dalam menjamin pengelolaan pertanian dengan mengelola tingkat risiko yang bisa terjadi akibat kegagalan panen. Keberadaan asuransi pertanian berbasis syariah adalah keharusan untuk mencapai salah satu tujuan pemerintah dalam membela dan mendorong petani supaya semakin yakin akan keberpihakan pemerintah untuk para petani. Pola asuransi pertanian syariah menjamin risiko yang bisa muncul dalam pertanian dalam bingkai syariah sehingga memberikan ketenangan batin kepada para petani yang ingin ladang pertaniaannya mendapatkan proteksi yang baik dan benar.

Asuransi pertanian berbasis syariah merupakan jalan keluar untuk masyarakat petani muslim dalam menjamin pengelolaan pertanian dengan mengelola tingkat risiko yang bisa terjadi akibat kegagalan panen.

EVALUASI PEMBELAJARAN

Konsep Dasar, Prinsip, Teknik, dan Prosedur

Evaluasi merupakan salah satu komponen dari sistem pendidikan yang harus dilakukan secara sistematis dan terencana sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau target yang akan dicapai dalam proses pendidikan dan pembelajaran. Dalam sistem pembelajaran, evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan balikan (feedback) dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, sudah seharusnya para pendidik dan tenaga kependidikan memahami setiap tahapan dalam proses pembelajaran, termasuk evaluasi pembelajaran. Buku Evaluasi Pembelajaran: Konsep Dasar, Prinsip, Teknik, dan Prosedur berisi 17 Bab yang menjelaskan tentang konsep dasar evaluasi pembelajaran; pengembangan instrumen tes dalam pembelajaran; pengembangan instrumen objektif tes dalam pemelajaran; pengembangan instrumen esai tes dalam pembelajaran; prosedur pengembangan evaluasi pembelajaran; analisis kualitas tes dan butir soal dalam pembelajaran; pengukuran ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik; tes standar dan tes buatan guru; instrumen penilaian dalam pembelajaran di kelas; peran observasi dan wawancara dalam evaluasi; peranan evaluasi pendekatan PAP dan PAN; penetuan grade sebagai alat evaluasi hasil belajar; penilaian unjuk kerja; penilaian produk; penilaian proyek; penilaian portofolio; dan penentuan penilaian afektif. Buku ini diperuntukkan bagi mahasiswa pendidikan (calon guru), tenaga kependidikan, guru, dosen, tenaga evaluator kependidikan, dan siapa saja yang menaruh minat dalam bidang evaluasi pembelajaran.

Evaluasi merupakan salah satu komponen dari sistem pendidikan yang harus dilakukan secara sistematis dan terencana sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau target yang akan dicapai dalam proses pendidikan dan pembelajaran.

Evaluasi Pengelolaan Diklat Teknis

Buku ini membahas tentang 7 bab: 1. Pendahuluan membahas Latar belakang, evaluasi, tujuan evaluasi dan objek evaluasi 2. Evaluasi Program yang membahas tentang evaluasi dan penilaian, konsep evaluasi program, konsep program yang dievaluasi, menganalisis sumber daya dan kemampuan Pendukung Evaluasi., 3. Diklat Teknis membahas tentang pengertian diklat, pendidikan dan pelatihan, Diklat Teknis, 4. Model Evaluasi yang membahas iv tentang Evaluasi Berorientasi Tujuan, Evaluasi Bebas Tujuan, Evaluasi Responsif, Evaluasi Countenance, CIPP, Disccrepancy Model, Connoisseurship, Kirkpatrick 5. Model Evaluasi Kirkpatrick membahas tentang Reaction, Learning, Behaviour, Result., 6. Instrumen membahas tentang instrumen yang digunakan, validasi instrumen, realibilitas, teknik pengumpulan data dan triangulasi data.

Buku ini membahas tentang 7 bab: 1.

Desain Evaluasi Pembelajaran SD

Evaluasi Pembelajaran SD merupakan suatu proses menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran di Sekolah Dasar yang telah ditentukan sebelumnya melalui cara yang sistematis. Evaluasi pembelajaran SD bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang menjadi landasan dalam mengukur tingkat kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar peserta didik pada tingkat Sekolah Dasar, serta keefektifan pendidik dalam mengajar. Pengukuran dan penilaian menjadi kegiatan utama dalam evaluasi pembelajaran SD. Buku ini adalah pedoman bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dalam mata kuliah Evaluasi Pembelajaran SD serta memberikan petunjuk praktis agar mendapatkan gambaran secara jelas dalam pemahaman mengevaluasi pembelajaran. Buku Evaluasi Pembelajaran SD ini dapat dijadikan sebagai buku pedoman bagi para calon guru SD. Selain itu, buku ini diharapkan juga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya.

Evaluasi pembelajaran SD bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang menjadi landasan dalam mengukur tingkat kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar peserta didik pada tingkat Sekolah Dasar, serta keefektifan pendidik dalam mengajar.