Sebanyak 1136 item atau buku ditemukan

Konsep Dasar dan Pengembangan Pembelajaran PPKn untuk MI/SD

Buku ini berisi tentang konsep dan pengembangan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada jenjang MI/SD. Konsep yang dikembangkan telah sesuai dengan Kurikulum 2013 revisi terbaru. Terdapat muatan materi mencangkup hakekat PPKn untuk jenjang MI/SD, sejarah PPKn, perkembangan PPKn di berbagai negara, Paradigma baru PPKn, serta kajian pedagogis PPKn pada jenjang MI/SD. Buku ini juga menguraikan pembahasan materi pokok PPKn pada kurikulum 2013 jenjang MI/SD. Buku ini terdapat pula metode, model dan media pembelajaran yang tepat dan mudah digunakan untuk mengajarkan muatan PPKn pada siswa jenjang MI/SD. Buku ini juga telah memuat tentang perkembangan PPKn pada jenjang MI/SD dalam kesiapan kita membentuk warga negara muda/siswa pada jenjang sekolah dasar sesuai dengan kecakapan warganegara pada abad 21. Kemampuan dalam berfikir tingkat tinggi yang dipadukan dengan penguatan pendidikan karakter serta budaya literasi yang telah mengembangkan konsep 4 C (komunikasi, berfikir kritis, kreatif dan kolaborasi). Buku ini juga telah mengembangkan perpaduan integrasi nilai-nilai Islam setiap pengembangan materi sehingga sesuai untuk pengajaran pada jenjang Madrasah Ibtidaiyyah. Selain itu, materi yang dikembangkan juga diberikan cara dalam mengembangkan evaluasi untuk mengukur ketercapaian dalam pembelajaran PPKn pada jengjang MI/SD. Terdapat pula latihan dan disertai dengan contoh-contoh dalam setiap praktiknya dalam pembelajaran.

Hal ini diartikan, bahwa tujuan PPKn untuk SD/MI adalah membentuk siswa menjadi warga negara yang baik, yaitu warga negara yang akidah serta akhlak yang baik, yang memiliki jiwa yang merdeka, memahami dan ...

Rajagrafindo Penulisan Populer

Tulisan populer merupakan tulisan yang kreatif yang dapat dikonsumsi oleh seluruh masyarakat umum. Tulisan populer ini adalah hasil kreativitas seorang penulis yang disampaikan dengan menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat. Oleh sebab itu, tulisan populer harus disampaikan secara menarik dan bersifat persuatif sehingga digemari banyak orang. Penulisan populer ini dapat membangkitkan daya kreativitas penulisnya untuk lebih bersifat kreatif, penuh inisiatif, dan inovatif. Oleh karena itu, tulisan jenis ini sangat disenangi oleh masyarakat pembaca. Hal ini dapat dilihat dan dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari bahwa masyarakat lebih menyukai buku-buku populer, surat kabar, dan majalah daripada buku-buku ilmiah murni berupa buku-buku pelajaran atau pengetahuan dan jurnal-jurnal ilmiah. Dalam buku ini, penulis memaparkan konsep umum menulis populer dan perbedaannya dengan karya ilmiah murni; Langkah-langkah menulis karya populer; Mencari ide, mengorganisasikan bahan, dan menuangkannya dalam sebuah tulisan populer; Struktur tulisan populer; Ciri-ciri tulisan yang baik; Teknik penulisan populer; Penulisan ilmiah populer dan sastra populer. Di samping itu, buku ini dilengkapi dengan lampiran tentang konsep Ejaan Bahasa Indonesia, Contoh Tulisan Ilmiah Populer dan Sastra Populer, Daftar Pustaka, dan diakhiri dengan Riwayat Hidup Penulis. Oleh sebab itu, buku ini sangat baik dibaca oleh siswa, mahasiswa, guru, dosen, dan umum.

Ciri ini bermaksud bahwa sebuah berita surat kabar atau majalah harus kronologis, menyajikan keteraturan peristiwa dalam penulisan berita. Kesistematisan ini akan bermanfaat bagi pembaca untuk secepatnya mendapatkan informasi yang ...

STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Panduan Bagi Orang Tua, Guru, Mahasiswa, dan Praktisi PAUD

Evaluasi Pembelajaran Anak Usia Dini

Buku ini terdiri dari enam materi pokok yaitu hakikat evaluasi pembelajaran, hakikat anak usia dini, instrumen evaluasi pembelajaran anak usia dini, merancang evaluasi, asesmen kelas di TK, dan pelaporan evaluasi perkembangan anak. Sebagai guru tentunya harus mengetahui bagaimana cara melakukan evaluasi secara benar, baik untuk anak didik maupun proses pembelajaran yang dilakukan. evaluasi pembelajaran sangat penting dilakukan untuk memberikan informasi yang akurat tentang sejauh mana keberhasilan pembelajaran atau kemajuan perkembangan yang telah dicapai anak didik guna memperbaiki keberhasilan proses pembelajaran. Buku ini bertujuan untuk membekali pengetahuan dan wawasan kepada mahasiswa (calon pendidik PAUD) dan guru tentang hal-hal yang berkaitan dengan evaluasi pembelajaran anak usia dini sehingga memberikan kemudahan dalam melakukan evaluasi pembelajaran.

Buku ini terdiri dari enam materi pokok yaitu hakikat evaluasi pembelajaran, hakikat anak usia dini, instrumen evaluasi pembelajaran anak usia dini, merancang evaluasi, asesmen kelas di TK, dan pelaporan evaluasi perkembangan anak.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN di Perguruan Tinggi

Pertama dan utama, penulis memanjatkan puji sukur kehadirat Allah SWT, serta shalawat dan salam kepada Nabi tercinta Muhammad SAW. Dimana atas inayah-nya dan berkah Nabi-nya penulis dapat menyelesaikan buku ini meskipun dengan segala kekurangannya. Buku ini adalah buku penulis yang secara khusus bicarakan tentang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang diperkayakan dengan tulisan lain dalam bidang pendidikan. melihat isi buku, penulis memberikan nama karya dengan judul “Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Diperguruan Tinggi”. Buku ini berisi tentang bahan ajar yang akan diajarkan diperguruan tinggi dengan kajian-kajian sebagai berikut, Meberikan Pemahaman Tentang dan Hakikat isi Pancasila Sebagai Falsafah Negara dan Pandangan Hidup Bangsa Indonesia, UUD 1945 dan GBHN dan Pembentukan Karakter Sehingga dapat diamalkan dalam Kehidupan Sehari-hari. Pada akhirnya atas selesainya penulisan buku ini penulis mengucapkan terimakasih kepada suami/istri tercinta yang banyak memberikan supor dalam penyelesaian buku ini. dan demikian pula ucapan terimakasih kepada teman-teman lain yang tidak mungkin penuliskan sebutkan satu persatu disini telah membantu penulisan dalam penyelesaian buku ini.

Pertama dan utama, penulis memanjatkan puji sukur kehadirat Allah SWT, serta shalawat dan salam kepada Nabi tercinta Muhammad SAW.

Penguatan Karakter melalui Local Wisdom sebagai Budaya Kewarganegaraan

Sebagai tenaga pendidik di lingkungan perguruan tinggi, penulis terpanggil dan berkewajiban untuk menuangkan pikiran dalam bentuk karya ilmiah berupa buku referensi dalam memperkaya wawasan khususnya mahasiswa dan masyarakat secara umum. Bidang pembinaan karakter dan komitmen penulis terhadap pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) telah menjadi minat, perhatian dan pemikiran penulis untuk ditelaah secara sungguh-sungguh. Sebagaimana diketahui, dalam ruang lingkup Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), baik dalam kurikulum KBK 2004, KTSP 2007 maupun kurikulum 2013, semuanya menekankan pada pembentukan dan penguatan karakter yang berorientasi kepada pembentukan warga negara yang baik. Secara yuridis konstitusional, pada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional memuat bahwa tujuan pendidikan nasional diarahkan untuk membina kepribadian anak dan membawa subjek didik untuk mengembangkan seluruh potensi dan nilai di dalam dirinya agar mampu menuanaikan kewajiban hidupnya, baik sebagai makhluk individu maupun sosial, serta nilai-nilai yang berlaku dan menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri sebagai warga negara. Penerbit Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

... (citizenship transmission) sudah berkembang pesat menjadi suatu struktur keilmuan yang dikenal sebagai citizenship education, yang memiliki paradigma sistemik di dalamnya terdapat tiga domain yakni: domain akademis, domain kurikuler, dan ...

PARADIGMA MEMBANGUN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PANDUAN KULIAH DI PERGURUAN TINGGI

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis akhirnya dapat merampungkan buku yang saat ini tersaji dihadapan pembaca budiman yang diberi judul Paradigma Membangun Pendidikan Kewarganegaraan sebagai panduan bagi mahasiswa di Perguruan Tinggi. Sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mengatur bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu dari mata kuliah wajib yang dipelajari di semua jenjang pendidikan. Sebelum berlakunya aturan mengenai pemisahan antara Pancasila dan Kewarganegaraan maka kedua matakuliah wajib tersebut disatukan menjadi mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan atau dikenal dengan istilah PPKn. Barulah kemudian setelah keluarnya Undang-Undang No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang secara implisit diatur pada Pasal 25 UU No.12 Tahun 2012, bahwa matakuliah umum yang terkait dengan pendidikan kewarganegaraan dilaksanakan melalui mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan. Dalam kajiannya diuraikan bahwa tujuan mata kuliah Pancasila adalah pendidikan yang memberikan pemahaman dan penghayatan kepada mahasiswa mengenai ideologi bangsa Indonesia sedangkan mata kuliah Kewarganegaraan memiliki tujuan adalah mewujudkan warga negara yang sadar akan tanggung jawabnya sebagai warga negara, memiliki pemahaman politik dan kebangsaan,kepekaan mengembangkan jati diri dan moral dalam bingkai Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika. Dalam buku ini, menyiratkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi mengemban misi sebagai pendidikan nilai kepribadian (moral), pendidikan yang didalamnya terdapat pembekalan mengenai pemahaman tentang hubungan antara warga negara dengan negara (civic education), pendidikan politik (politik education) yang didalamnya membahas tentang demokrasi, pemahaman tentang HAM dan Rule of Law. Adapun konsep Membangun yang dimaksud dalam judul buku ini adalah mengandung makna bahwa adanya sebuah kerangka pikir Indonesia merupakan negara yang besar yang didalam terbentang gugusan pulau pulau, kekayaan alam yang melimpah yang merupakan anugerah dari yang Maha Kuasa, jika tidak dijaga dengan baik maka potensi yang ada tersebut tidak berarti apa-apa bahkan dapat menimbulkan diintegrasi bangsa. Olehnya pemahaman tentang bela negara menjadi sebuah keniscayaan untuk diketahui, dari pemahaman bela negara tersebut terjabarkan dalam konsep Geopolitik Indonesia atau Wawasan Indonesia dan Geostrategi Indonesia atau Ketahanan Nasional yang kontennya tidak mengarahkan kepada sesuatu hal yang kesannya doktriner dan milteristik. Akhirnya penulis berharap, semoga buku yang diberi judul Paradigma Membangun Pendidikan Kewarganegaraan ini bermanfaat bagi mahasiswa serta pihak-pihak lain yang memiliki komitemen untuk mengembangkan pendidikan kewarganegaraan di Indonesia. Demi kesempurnaan isi atau materi yang ada dalam buku ini, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari pembaca sangat diharapkan. Sekian.

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis akhirnya dapat merampungkan buku yang saat ini tersaji dihadapan pembaca budiman yang diberi judul Paradigma Membangun Pendidikan Kewarganegaraan ...

Pendidikan Kewarganegaraan

Secara yuridis, keberadaan Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi cukup kuat, dan sebagai matakuliah yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa. Hal itu tampak jelas dalam Pasal 37 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sesuai dengan tuntutan dan perubahan masyarakat di era Reformasi, dalam matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi, telah dilakukan perubahan paradigma menuju paradigma humanistik yang didasarkan pada asumsi bahwa mahasiswa adalah manusia yang mempunyai potensi dan karakteristik yang berbeda-beda. Indikasi ke arah itu tampak dari substansi kajian, strategi, dan evaluasi matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang ditawarkan kepada mahasiswa. Hasil pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (civic education) sangat penting, artinya bagi penumbuhan budaya demokrasi di Indonesia. Untuk mencapai tujuan pendidikan kewarganegaraan seperti hal tersebut, sangat dibutuhkan model dan strategi pembelajaran yang humanistik yang mendasarkan pada asumsi bahwa mahasiswa adalah manusia yang mempunyai potensi dan karakteristik yang berbeda-beda. Buku yang ada di tangan pembaca ini, mendukung model dan strategi pembelajaran. Di sini, mahasiswa diposisikan sebagai subjek, sementara dosen diposisikan sebagai fasilitator dan mitra dialog mahasiswa. Materi disusun berdasarkan kebutuhan dasar mahasiswa, bersifat fleksibel, dinamis, dan fenomenologis sehingga materi tersebut bersifat kontekstual dan relevan dengan tuntutan dan perubahan masyarakat lokal, nasional, dan global. Diharapkan dengan demikian, mahasiswa—sebagai pemuda harapan masa depan bangsa—dapat mengembangkan negara dan bangsa dengan ide-ide yang berlandaskan ilmu, wawasan yang luas, serta berdasarkan kepada nilai-nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Secara yuridis, keberadaan Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi cukup kuat, dan sebagai matakuliah yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa.

Statistika Untuk Penelitian Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Sosial

Penulis merasakan mahasiswa belum mampu memahami teks-teks buku statistik secara utuh. Sering pula terlihat mahasiswa masih kesulitan dalam memilih rumus statistik dalam analisis data kuantitatif. Ini disebabkan karena mereka belum mampu membedakan desain penelitian korelasional serta komparatif, jenis data dan variabel penelitian. Implikasinya adalah kualitas tulisan karya ilmiah mahasiswa dalam bentuk makalah dan skripsi masih jauh dari kaidah-kaidah metodologi penelitian dan penggunaan rumus-rumus statistik. Untuk itu, penulis berusaha untuk membahas secara komprehensif mengenai penggunaan rumus statistik. Pada bagian uji statistik satu sampel selain dibahas uji t dan uji z sebagai statistik parametrik, juga dibahas rumus uji bertanda Wilcoxon, Binomial, Uji Kecocokan Kai Kuadrat, dan sebagainya. Pada bagian uji perbandingan atau komparatif, selain uji t, juga dibahas Mann Whitney, Kolmogorov-Smirnov sebagai bagian dari statistik non-parametrik. Pada analisis varian juga dibahas uji Kruskall-Wallis, Uji Siegel Tukey dan uji lainnya. Pada desain korelasional, selain membahas rumus uji Product Moment sebagai statistik Parametrik, juga dibahas uji bertingkat Spearman, Kendall Tau, Uji Koefisien Kontingensi dan Point Biserial sebagai bagian statistik parametrik. Tidak lupa untuk memperkaya khazanah penelitian, sengaja di awal pembahasan penulis menyajikan tentang ilmu yang berkaitandengan metodologi penelitian dengan harapan pembaca mendapatkan pengetahuan metodologi penelitian yang menurut penulis sangat erat kaitannya dengan statitik Di akhir buku ini juga disajikan pembahasan tentang analisis regresi dan analisis jalur yang insya Allah memberikan pengetahuan kepada pembaca dalam mengolah data multivariat. ------ Buku referensi tentang statistik / statistika persembahan penerbit Kencana (PrenadiamediaGroup)

Hubungan antara variabel X2 dengan variabel Y H0 = Tidak terdapat korelasi antara Kemampuan Emosional dengan Konsep Diri H1 = Terdapat korelasi antara Kemampuan Emosional dengan Konsep Diri Hipotesis statistik: H0: ρy2=0 H1 : ρy2≠ 0 c.

PENGANTAR DASAR STATISTIKA BERBASIS MASALAH

Modul ini disusun berdasarkan kerangka kerja pemecahan masalah. Di mana disajikan masalah serta scaffolding berupa masalah-masalah rutin yang membantu peserta didik untuk menyelesaikan masalah utama. Selain pemecahan masalah, modul ini juga bermuatan penalaran statistis sehingga dengan belajar menggunakan modul ini penalaran peserta didik akan terlatih. Buku ini berisikan materi dasar statistika yaitu pengertian statistika, macam-macam data, pengumpulan data, penyajian data serta ukuran data. Materi- materi tersebut dipelajari mulai tingkat SMP, SMA, maupun perguruan tinggi. Untuk lebih mempermudah mempelajari materi statistika dasar, modul ini menyajikan uraian materi, contoh soal, latihan soal, serta tes formatif untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep. Tujuan penulisan modul ini adalah agar pembaca secara mandiri dapat mempelajari materi statistika dasar serta mampu memahami konsep-konsep yang ada pada statistika sehingga peserta didik tidak lagi mengalami hambatan belajar dan hanya mengetahui prosedur saja tetapi mengetahui maknanya juga.

Modul ini disusun berdasarkan kerangka kerja pemecahan masalah.