Sebanyak 2253 item atau buku ditemukan

Memahami Maqashid Al-Syari’ah Perspektif Khaled M. Abou El Fadl dan Jasser Auda

Pembicaraan tentang Maqashid al-Syari’ah atau tujuan hukum Islam senantiasa menarik dan penting untuk dibahas, karena menuntut untuk selalu update seiring dengan kemajuan kehidupan modern dan tuntutan perkembangan zaman. Maqashid al-syari’ah terdiri dari dua kata, maqashid dan syari’ah. Kata maqashid merupakan bentuk jama’ dari maqshad yang berarti maksud dan tujuan, sedangkan syari’ah mempunyai pengertian hukum-hukum Allah yang ditetapkan untuk manusia agar dipedomani untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat. Maka dengan demikian, maqashid al-syari’ah berarti kandungan nilai yang menjadi tujuan pensyariatan hukum atau tujuan-tujuan yang hendak dicapai dari suatu penetapan hukum. Buku ini ditulis dalam rangka memberikan sumbangan pemikiran secara umum terhadap hukum Islam atau fikih, lebih khusus pada tujuan hukum Islam atau maqashid syari’ah yang menjadi landasan hukum atau fikih Islam. Hal ini dikarenakan hukum Islam harus senantiasa tanggap terhadap persoalan kontemporer yang senantiasa terjadi di dunia modern saat ini dan meminta kepastian hukum. Memahami Maqashid Al-Syari’ah Perspektif Khaled M. Abou El Fadl dan Jasser Auda ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

lagi praktik fikih yang dikualifikasikan sebagai materi keyakinan.76 Sehingga jelas bahwa syariah memiliki keterkaitan yang lebih besar dengan wahyu Ilahi, sedangkan fikih merupakan produk akal manusia atau pengetahuan tentang ketentuan ...

MAQASHID AL-QUR’A

Maqa>s}id al-Qur’a>n menjadi mata kuliah yang cukup urgen dalam prodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) maupun Swasta. Karena proses penafsiran yang mengabaikan dimensi ‘maqa>s}id’ (tujuan atau sesuatu yang dinyatakan teks secara implisit maupun eksplisit) sama dengan memperlakukan teks al-Qur’an sebagai teks yang mati tanpa ruh. Sebab teks selalu terbentuk dalam ruang-ruang sosial dan diskursus-wacana (khit}a>b) yang kompleks. Tugas penafsir bukan hanya mampu manggali makna harfiyah teks, tetapi mampu menangkap ‘maksud’ yang melampaui apa yang dikatakan teks (al-mant}u>q bih). Maka dengan menggali dimensi maqa>s}id, penafsiran al-Qur’an akan menjadi hidup, produktif dan dinamis, sehingga tidak terkungkung dalam bingkai tekstualisme. Jargon al-Qur’an sebagai kitab yang shalih likulli zama>n wa maka>n, relevan pada setiap waktu dan tempat, menuntut kreativitas penafsir untuk melakukan pembaharuan pemahaman agama dalam menghadapi tantangan perubahan, melalui proses ijtihad kreatif. Sebab sikap mengabaikan kriteria rasional dan kebutuhan terhadap keselarasan antara pemahaman keagamaan dan kesimpulan rasional merupakan pelanggaran terhadap tanggung jawab agama. Masalahnya adalah bagaimana seorang mufassir dapat menjaga sikap moderasi dalam menafsirkan teks? Di sinilah eksistensi Maqa>s}id al-Qur’a>n akan menemukan relevansinya

Jika melihat perkembangan kajian Islam, kajian syariah dan tafsir sama-sama lahir bersamaan di Rasulullah, namun gagasan akan maqa>s}id al-shari>'ah terlebih dulu dibutuhkan dan dibicarakan hingga sekarang. Sementara kajian tafsir pada ...

Konsep Dasar Sains 1

BAB I HAKIKAT SAINS A. Hakikat Sains B. Lahirnya Ilmu Alamiah dan Hakikatnya C. Kedudukan Ilmu Pengetahuan Alam D. Hakikat Sains dan Pembelajaran di Sekolah E. Latihan Soal BAB II KETERAMPILAN PROSES SAINS A. Pengertian Keterampilan Proses Sains B. Karakteristik Keterampilan Proses Sains C. Latihan Soal BAB III MAKHLUK HIDUP A. Pengertian Makhluk Hidup B. Ciri-ciri Makhluk Hidup C. Ekosistem D. Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya E. Latihan Soal BAB IV MENGENAL BAGIAN TUBUH MAKHLUK HIDUP A. Fungsi Bagian Tubuh Tumbuhan B. Klasifikasi Hewan C. Tubuh Manusia ~ 50 D. Latihan Soal BAB V EKOLOGI A. Pengertian Ekologi B. Ruang Lingkup Ekologi C. Latihan Soal BAB VI SALING KETERGANTUNGAN MAKHLUK HIDUP A. Rantai Makanan B. Jaring-jaring Makanan C. Rantai Makanan dan Tingkat Trofik D. Piramida Ekologi E. Aliran Energi F. Latihan Soal BAB VII MATERI DAN ENERGI A. Pengertian Materi dan Energi B. Klasifikasi Materi C. Perubahan Materi D. Konsep Energi E. Bentuk Energi dan Perubahannya F. Energi dan Usaha G. Pesawat Sederhana H. Latihan Soal BAB VIII GERAK A. Pengertian Gerak B. Macam-macam Gerak C. Konsep pada Gerak D. Latihan Soal

BAB I HAKIKAT SAINS A. Hakikat Sains B. Lahirnya Ilmu Alamiah dan Hakikatnya C. Kedudukan Ilmu Pengetahuan Alam D. Hakikat Sains dan Pembelajaran di Sekolah E. Latihan Soal BAB II KETERAMPILAN PROSES SAINS A. Pengertian Keterampilan Proses ...

Memahami Dasar Ilmu Hukum

Konsep Dasar Ilmu Hukum

Dalam mempelajari bidang apa saja, mahasiswa harus memahami dan menguasai hal-hal yang mendasar dalam bidang studi tersebut. Tanpa penguasaan materi dasar, akan sulit bagi mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuannya pada tingkat lebih lanjut. Mengingat pentingnya materi dasar itulah, maka disusunlah buku ini sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa yang menekuni kajian bidang studi hukum. Buku ini disusun secara sistematis dan komprehensif untuk memudahkan pembaca dalam memahaminya. Muatannya mencakup beragam materi dasar seperti ruang lingkup ilmu hukum, sejarah ilmu hukum, konsep dasar, teori-teori ilmu hukum, kaidah-kaidah hukum, penafsiran dan mazhab atau aliran dalam ilmu hukum, lembaga hukum, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, buku ini wajib dimiliki oleh mahasiswa hukum dan siapa saja yang tertarik dengan studi ilmu hukum, baik di ranah akademik atau praktis. Buku persembahan penerbit PrenadaMedia

Dalam mempelajari bidang apa saja, mahasiswa harus memahami dan menguasai hal-hal yang mendasar dalam bidang studi tersebut.

Dari Advokat Untuk Keadilan Sosial

Salah satu wujud konkret terhadap kecerdasan emosional dan spiritual profesi advokat adalah “keterpanggilan” dalam melaksanakan bantuan hukum terhadap masyarakat yang tidak mampu. Bantuan hukum yang dilaksanakan advokat tidak hanya dapat dipandang sebagai sebuah kewajiban profesi belaka, tetapi lebih dari itu merupakan manifestasi dari kecerdasan emosional dan spiritual khususnya dalam berbuat baik dan kebaikan kepada sesama manusia yang sedang terbelenggu dalam penegakan hukum. Melalui buku ini, penulis menghadirkan relasi hukum dan kewajiban antara profesi advokat pada satu sisi dan bantuan hukum pada sisi lainnya. Persembahan tulisan tersebut dikemas dalam sebuah buku yang diberi judul Dari Advokat untuk Keadilan Sosial. Buku ini disusun mengacu kepada pandangan objektif penulis sebagai advokat dan pengajar tetap pada Fakultas Syari‟ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.

Persembahan tulisan tersebut dikemas dalam sebuah buku yang diberi judul Dari Advokat untuk Keadilan Sosial.

KONSEP PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, PERSEPSI, STRES, KECEMASAN, NYERI, DUKUNGAN SOSIAL, KEPATUHAN, MOTIVASI, KEPUASAN, PANDEMI COVID-19, AKSES LAYANAN KESEHATAN – LENGKAP DENGAN KONSEP TEORI, CARA MENGUKUR VARIABEL, DAN CONTOH KUESIONER

Penelitian menjadi salah satu kunci keberhasilan sebuah bangsa sehingga penelitian adalah tuntutan bagi peneliti, baik mahasiswa, dosen, maupun profesi lainnya. Sebelum proposal penelitian disusun, peneliti wajb memahami tentang topik yang akan diteliti atau masalah yang diangkat dalam penelitian. Pemahaman tersebut sangat penting sebagai dasar dalam mengembangkan proposal penelitian sehingga pelaksanaan penelitian dapat berjalan dengan baik. Sering kali peneliti, terutama mahasiswa kebingungan dalam mencari sumber teori maupun konsep tentang topik atau masalah yang diangkat dalam penelitian. Selain itu, hal lain yang sering kali menyulitkan mahasiswa atau peneliti adalah cara mengukur variabel dan instrumen penelitian yang akan digunakan dalam. penelitian. Oleh karena itu, penulis sangat mempertimbangkan semua hal tersebut dengan menyusun buku ini, yang dilengkapi dengan topik-topik yang banyak diangkat oleh mahasiswa atau peneliti dalam melakukan penelitian, baik bidang kesehatan maupun sosial. Harapannya, kehadiran buku ini dapat membantu mahasiswa maupun peneliti dalam menyusun proposal penelitian. Buku ini banyak mengulas tentang konsep, pengukuran variabel, dan contoh-contoh kuesioner dani variabel penelitian yang terangkum dalam 13 bab, yaitu: Bab I Konsep Pengetahuan Bab lI Konsep Sikap Bab lI Konsep Perilaku Bab IV Konsep Persepsi Bab V Konsep Stres Bab VI Konsep Kecemasan Bab VIl Konsep Nyeri Bab VIll Konsep Dukungan Sosial Bab IX Konsep Kepatuhan Bab X Konsep Motivasi Bab XI Konsep Kepuasan Bab Xl Konsep Pandemi Covid-19 Bab XIll Konsep Akses Pelayanan Kesehatan

Penelitian menjadi salah satu kunci keberhasilan sebuah bangsa sehingga penelitian adalah tuntutan bagi peneliti, baik mahasiswa, dosen, maupun profesi lainnya.

Hakikat Ilmu Tasawuf

Tasawuf melatih jiwa dan membebaskan kita dari hal negatif kehidupan yang tercermin pada akhlak mulia dan kita makin dekat kepada Allah Swt. Ilmu tasawuf wajib dipelajari, karena segala sesuatu ada hakikat dan maknanya (tujuan). Datang ditemani tangis, pergi juga ditemani tangis. Maka dari itu tetaplah bersyukur dalam segala keadaan apapun Membangun rumah penting, Membangun Akhlak Mulia jauh lebih penting Apabila seorang mukmin sukses dalam mengendalikan hawa nafsu, maka ia akan mampu menahan diri dari segala larangan Allah Swt dan tidak berat dalam melaksanakan semua perintah-Nya.

Tasawuf melatih jiwa dan membebaskan kita dari hal negatif kehidupan yang tercermin pada akhlak mulia dan kita makin dekat kepada Allah Swt. Ilmu tasawuf wajib dipelajari, karena segala sesuatu ada hakikat dan maknanya (tujuan).

TASAWUF AKHLAKI: Ilmu Tasawuf yang Berkonsentrasi dalam Perbaikan Akhlak

Buku hadir sebagai buah kegelisahan melihat dan mengamati keadaan dewasa ini. Tampaknya akhlak manusia semakin hancur dan kebablasan disebabkan pengaruh global. Kebebasan manusia memperturutkan keinginan dan hawa nafsunya tanpa memikirkan konsekuensinya. Ajaran yang terdapat dalam tasawuf akhlaki antara lain: 1) Takhalli, yaitu penyucian diri dari sifat-sifat tercela. 2) Tahalli, yaitu menghiasi dan membiasakan diri dengan sikap perbuatan terpuji. 3) Tajalli, yaitu tersingkapnya Nur Ilahi (cahaya Tuhan) seiring dengan sirnanya sifat-sifat kemanusiaan yang negatif pada diri manusia setelah tahapan takhalli dan tahalli. Tasawuf akhlaki akan mewujudkan akhlak mulia kepada manusia yang mengamalkan ajaran-ajarannya. Akhlak mulia adalah puncak dari segala amal ibadah manusia, ibarat pohon kayu adalah buahnya. Buah pohon kayu itu, baik atau buruk tergantung perawatannya dan pemeliharaannya. Begitu pula gambaran amal ibadah dan akhlak manusia. Jadi indikator ibadah manusia, diterima atau tidak diterima oleh Allah swt, dapat dilihat dan diamati dari akhlaknya (bersikap dan bertutur kata) dalam kehidupan sehari-harinya.

Buku hadir sebagai buah kegelisahan melihat dan mengamati keadaan dewasa ini.

Hidup Sehat dan bahagia dalam Perspektif Tasawuf

Buku ini merupakan salah satu analisis ilmiah dengan pendekatan integrasi transdisipliner ajaran tasawuf dan ilmu kesehatan, khususnya kesehatan mental yang juga berimplikasi kepada kesehatan fisik manusia. Tasawuf diyakini memiliki kemampuan mengobati penyakit kejiwaan dan solusi bagi krisis kehidupan manusia modern. Tasawuf beserta derivasi ajarannya akan membawa pada pencerahan kehidupan umat manusia. Buku persembahan penerbit Prenada Media

Buku ini merupakan salah satu analisis ilmiah dengan pendekatan integrasi transdisipliner ajaran tasawuf dan ilmu kesehatan, khususnya kesehatan mental yang juga berimplikasi kepada kesehatan fisik manusia.

TASAWUF SEBAGAI KRITIK SOSIAL; MENGEDEPANKAN ISLAM SEBAGAI INSPIRASI BUKAN ASPIRASI

Buku ini ingin menunjukkan sesuatu yang kurang diperhatikan dan bahkan diabaikan dalam perbincangan tentang Islam belakangan ini di Indonesia. Maraknya sejumlah aksi intimidasi, pemaksaan, dan kekerasanyang membawa nama Islam, mengukuhkan kenyataan bahwa etika dan moralitas sudah terlepas jauh dari pengalaman keagamaan umat. Dalam konteks inilah pentingnya tasawuf ditinjau kembali dari dimensi partikularnya, yang hanya sebatas ritual dan asketisisme yang bersifat personal. Asumsi dasar yang melatarbelakangi buku ini adalahbahwa tasawuf merupakan sebuah misi kemanusiaan yang menggenapi misi Islam secara holistik. Mulai dari dimensi iman, Islam, hingga ihsan. Dan, tasawuf menempati posisinya sebagai aktualisasi dimensi ihsan dalam Islam ini. Dalam praktik umat Islam sehari-hari, dimensi ihsan ini diwujudkan dalam bentuk dan pola beragama yang tawasuth (moderat), tawazun (keseimbangan), i'tidal (jalan tengah), dan tasamuh (toleran). Ini sudah diamalkan di dunia Islam di mana-mana.

Buku ini ingin menunjukkan sesuatu yang kurang diperhatikan dan bahkan diabaikan dalam perbincangan tentang Islam belakangan ini di Indonesia.