Sebanyak 1200 item atau buku ditemukan

MANAJEMEN PENJAS

Penulis : Muhamad Syamsul Taufik, S.Si, M.Pd, Tatang Iskandar, M.Pd, Muhamad Guntur Gaos Sungkawa, M.Pd, Azi Faiz Ridlo, M.Pd, Adi Rahadian,S.Si, M.Pd Ukuran : 14,5 cm x 21 cm Tebal : 135 Halaman ISBN : 978-623-79439-7-6 blurb : Sumber Daya Unggul... Indonesia Maju... Semakin kuat karakter dan kapasitas, semakin kuat eksistensi. Berorientasi kepada yang tumbuh, sekalipun pada hal yang kecil. Dengan melakukan perencaaan administrasi, tata kelola, kepemimpinan, pengawasan dan pemantauan beserta interaksi sosialnya diharapkan membawa angin segar berupa perubahan. Buku ini menguraikan tentang dasar-dasar dari Manajemen Olahraga dalam konsentrasi di bidang Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi, dan Olahraga Prestasi. Hal ini kami coba untuk memenuhi harapan para pembaca, baik itu mulai dari akademisi, praktisi, ahli, maupun masyarakat umum

Penulis : Muhamad Syamsul Taufik, S.Si, M.Pd, Tatang Iskandar, M.Pd, Muhamad Guntur Gaos Sungkawa, M.Pd, Azi Faiz Ridlo, M.Pd, Adi Rahadian,S.Si, M.Pd Ukuran : 14,5 cm x 21 cm Tebal : 135 Halaman ISBN : 978-623-79439-7-6 blurb : Sumber Daya ...

MANAJEMEN PAUD DMIJ BERORIENTASI AKREDITASI

Manajemen PAUD adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerja sama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan agar kegiatan dapat terlaksana dengan efektif dan efesien sehingga tujuan pendidikan dapat dicapai sebagaimana yang diharapkan. Sedangkan Akreditasi PAUD adalah suatu kegiatan penilaian kelayakan satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan untuk memberikan penjaminan mutu PAUD.

Manajemen PAUD adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerja sama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan agar kegiatan dapat terlaksana dengan efektif dan efesien sehingga ...

MANAJEMEN KURIKULUM DAN PROGRAM PENDIDIKAN (Konsep dan Strategi Pengembangan)

Buku ini menyajikan sebagian regulasi, konsep, dan pemikiran dari beberapa tokoh yang dikenal mendalami persoalan manajemen kurikulum dan program pendidikan. Mengenai tokoh, masing-masing tentunya menggunakan asumsi dasarnya sebagai alat dalam upaya untuk memahami manajemen kurikulum dan program pendidikan. Penggunaan sudut pandang yang berbeda menghasilkan konsep dan pengertian yang berbeda pula.

Buku ini menyajikan sebagian regulasi, konsep, dan pemikiran dari beberapa tokoh yang dikenal mendalami persoalan manajemen kurikulum dan program pendidikan.

Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan Kejuruan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Sebagai Sekolah Berbasis Sistem Ganda (Dual-Based-System) Dan Kewirausahawan (School-Based Entrepreneurship)

Buku Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan Kejuruan; Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan sebagai Sekolah Berbasis Sistem Ganda (Dual-Based-System) dan Kewirausahawan (School-BasedEntrepreneurship) ini disajikan sebagai salah satu khazanah keilmuan tentang manajemen mutu pendidikan kejuruan, sehingga dapat dijadikan acuan bagi mahasiswa, tenaga pendidik dan kependidikan, para peneliti, pemerhati dan penggiat pendidikan serta stakeholder lainnya yang membutuhkan. Buku ini terdiri dari tujuh bab yang membahas tentang berbagai isuisu krusial dalam dunia pendidikan kejuruan baik secara teoretis dan kontekstual terkait manajemen mutu pendidikan kejuruan. Kajian awal dimulai tentang keberadaan sekolah menengah kejuruan sebagai bagian sistem pendidikan nasional, keberadaan SMK sebagai penyedia tenaga kerja tingkat menengah, dan relevansi keberadaan SMK terhadap tuntutan dunia kerja dan tantangan global. Bab 2 membahas paradigma pengembangan manajemen sekolah kejuruan, konsep dasar manajemen sekolah menengah kejuruan, problematik yang dihadapi SMK dalam mengembangkan manajemen sekolah kejuruan dan pemberdayaan pendidikan kejuruan. Pada bab 3, penulis membahas tentang esensi sekolah menengah kejuruan sebagai sebuah organisasi pendidikan yang meliputi komponen pembentuk organisasi SMK, kerja sama antara SMK vi dengan dunia usaha dan industri dan stakeholder lainnya serta reaktualisasi partisipasi masyarakat terhadap pendidikan kejuruan. Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan Kejuruan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Sebagai Sekolah Berbasis Sistem Ganda (Dual-Based-System) Dan Kewirausahawan (School-Based Entrepreneurship) ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan Kejuruan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Sebagai Sekolah Berbasis Sistem Ganda (Dual-Based-System) Dan Kewirausahawan (School-Based Entrepreneurship) ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan ...

MANAJEMEN PELATIHAN GURU SEKOLAH DASAR INKLUSIF BERBASIS KEBUTUHAN

MANAJEMEN PELATIHAN GURU SEKOLAH DASAR INKLUSIF BERBASIS KEBUTUHAN Pelatihan pendidikan inklusif merupakan salah satu kegiatan dalam rangka meningkatkan kompetensi guru khususnya untuk meningkatkan sikap, dan keterampilan dalam mengembangkan kemampuan dan kompetensi khususnya layanan pembelajaran profesional. Guru-guru yang memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam bidang yang relevan dengan pengembangan dan komptensi, diharapkan akan dapat mendukung dan berperan serta dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu pelatihan pendidikan inklusif perlu dilaksanakan dan dikembangkan dengan memperhatikan faktor efesiensi, efektivitas dan relevansi. Kebutuhan pelatihan pendidikan inklusif pada prinsipnya perlu digali dari guru-guru itu sendiri, sehingga kebutuhan itu bisa dipenuhi sesuai dengan harapan peserta pelatihan. Pelatihan pendidikan inklusif perlu dirancang sedemikian rupa mengingat pesertanya pada dasarnya adalah orang dewasa, oleh karena itu dalam pelaksanaannya harus memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran bagi orang dewasa diantaranya bersifat partisipatif, reflektif, dan memberikan umpan balik. Panduan pelatihan pendidikan inklusif ini dimaksudkan sebagai acuan bagi instansi pemerintah dan non pemerintah dalam menyelenggarakan pelatihan pendidikan inklusif untuk meningkatkan kemampuan guru sekolah dasar inklusif dalam melaksanakan pembelajaran pada siswa berkebutuhan khusus, sehingga pelatihan pendidikan inklusif dapat terlaksana secara efektif, efesien, dan sesuai dengan kebutuhan guru-guru di sekolah dasar. Tujuan penyusunan panduan pelatihan pendidikan inklusif berbasis kebutuhan adalah untuk: Memberikan pemahaman kepada penyelenggara pelatihan pendidikan inklusif baik pemerintah maupun non pemerintah dalam menganalisis kebutuhan peserta pelatihan, melaksanakan kegiatan pelatihan pendidikan inklusif yang sesuai dengan kebutuhan, dan memberikan pemahaman kepada guru-guru sekolah dasar dalam memberikan layanan pembelajaran kepada siswa berkebutuhan khusus. Buku ini membahas tentang: model manajemen pelatihan pendidikan inklusif, perencanaan pelatihan pendidikan inklusif, pelaksanaan pendidikan inklusif, monitoring dan evaluasi pendidikan inklusif, pengarsipan dan pelaporan pelatihan, serta kurikulum dan bahan ajar pelatihan.

Pihak sekolah dituntut untuk melakukan penyesuaian baik dari segi kurikulum, sarana prasarana pendidikan, maupun sistem pembelajaran yang disesuaikan dengan ...

MANAJEMEN LABORATORIUM PENDIDIKAN

Manajemen laboratorium (laboratory management) adalah usaha untuk mengelola laboratorium. Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaiatan satu dengn yang lainnya. Beberapa alat-alat laboratorium yang canggih, dengan staf profesional yang tampil belum tentu dapat berfungsi dengan baik, oleh karena itu manajemen laboratorium adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dan kegiatan laboratorium sehari-hari. Suatu (job description) yang jelas, pemanfaatan fasilitas yang efektif, efesien, disiplin dan administrasi laboratorium yang baik pula. Sedangkan manajemen laboratorium pendidikan adalah pengaturan dan pelaksanaan proses fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan pelaporan) tempat riset (penelitian) ilmiah, eksperimen (percobaan), pengukuran ataupun pelatihan ilmiah guna memudahkan para peserta didik maupun pendidik dalam proses pembelajaran di lembaga pendidikan. Buku ini mengkaji tentang manajemen laboratorium dalam upaya meningkatkan ii mutu pembelajaran di sekolah, bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi manajemen laboratorium di sekolah.

Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan 6. Manajemen Hubungan Masyarakat Prinsip-prinsip manajemen hubungan masyarakat a. Komunikasi b.

Best Practices Manajemen Sekolah

Bismillahirrahmanirrahiim, Best practice merupakan butir kegiatan dari sub unsur pembuatan Pengembangan Profesi dan atau Publikasi Ilmiah di bidang pendidikan. Best Practice masuk pada unsur publikasi ilmiah jenis Tinjauan Ilmiah. Dengan demikian satuan hasil best practice berupa laporan karya tulis kepala sekolah yang berisi uraian ide/gagasan atau pengalamannyata dan terbaik penulis dalam upaya mengatasi berbagai masalah pendidikan yang ada di satuan pendidikan. Istilah best practice mengandung arti "pengalaman terbaik" dari keberhasilan seseorang atau kelompok dalam melaksanakan tugas, termasuk dalam mengatasi berbagai masalah dalam lingkungan tertentu. Sebuah best practice dalam pengelolaan sekolah dapat dilakukan oleh Kepala Sekolah atau dengan dibantu oleh Pengawas Sekolah. Best Practice Kepala Sekolah/Madrasah adalah pengalaman terbaik yang dilakukan Kepala Sekolah ketika mengelola sekolah/madrasah. Sebuah Best Practice akan bermanfaat jika dituliskan dan disosialisasikan kepada teman sejawat agar Kepala Sekolah yang lain dapat menerapkan praktek yang sama dalam pengelolaan sekolah. Wujud Best Practice adalah laporan tentang pengalaman terbaik dalam keberhasilan pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan manajemen di sekolah/madrasah. Tentu saja sebuah Best Practice membutuhkan waktu yang lama untuk dapat mencapai hasil sesuai harapan. Oleh sebab itu, semua perencanaan, tahapan pelaksanaan, keberhasilan, hambatan, dan refleksi perlu dituliskan sebagai bahan pelajaran bagi teman sejawat ketika berusaha menerapkan program atau tindakan yang serupa. Suatu pengalaman dapat dikategorikan sebagai Best Practice karena memiliki ciri khas sebagai berikut: 1) mengembangkan cara baru dan inovatif dalam mengatasi suatu masalah dalam pendidikan khususnya Best Practices Pengelolaan Sekolah pembelajaran: 2) memberikan sebuah perubahan atau perbedaan sehingga sering dikatakan hasilnya luar biasa (outstanding result); 3) mengatasi persoalan tertentu secara berkelanjutan (keberhasilan lestari atau berlangsung lama) atau dampak dan manfaatnya berkelanjutan (tidak sesaat); 4) menjadi model dan memberi inspirasi dalam membuat kebijakan (pejabat) serta inspiratif perorangan, termasuk murid; dan 5) cara dan metode yang digunakan bersifat ekonomis dan efisien. Sebuah best practice, seharusnya memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Orisinalitas, topik dan bahasan merupakan ide yang memuat keaslian maupun kreativitas dengan memadukan sejumlah gagasan maupun ide- ide baru tanpa mengurangi keaslian sumber utamanya; 2. Inovatif, hasil yang dicapai memuat ide kebaruan atau novelty, bukan jiplakan atau peniruan apa adanya, dan berkaitan dengan peningkatan kualitas kinerja pengawas sekolah yang lebih terampil, elegan, dan bermakna. 3. Elaboratif, kepiawaian seseorang dalam menguraikan, merinci, menghubungkan suatu konsep satu dengan lainnya sehingga menghasilkan gagasan/karya baru yang lebih kompleks tetapi terurai. 4. Inspiratif, memberikan dorongan dan motivasi maupun spirit dalam melaksanakan tugas pangawas sekolah bagi orang lain. 5. Empirik; menunjukkan bukti nyata kinerja berbasis pengalaman, dalam supervisi managerial maupun akademik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. 6. Aplikatif, hasil best practice dapat direflikasi, dimanfaatkan, dan atau dikembangkan baik di sekolah sendiri maupun di sekolah lain. Peran kepala sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan bukan hanya sebagai leader, tetapi juga sebagai manager dan enterpreuneur. Sebagai leader, kepala sekolah harus tampil sebagai sosok pemimpin yang berwibawa, tangguh, tegas, cekatan, menjadi tauladan, dan tepat dalam mengambil keputusan. Sebagai manager, sosok kepala sekolah diharapkan mampu berperan dalam mengorganisasi dan mengoptimalkan seluruh potensi sekolah, termasuk mengubah pola pikir (mind-set) para guru untuk membawa mereka menuju ke arah kemajuan. Hal tersebut merupakan pekerjaan yang sangat mendasar dan menantang, karena banyak guru yang menggeluti pekerjaannya karena terpaksa dan belum memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan pembelajaran yang bermutu secara optimal. Hal ini menjadi tugas penting kepala sekolah untuk menggerakkan tenaga pendidik agar mutu sekolah menjadi meningkat, sehingga memperoleh prestasi yang dapat dibanggakan. Sebagai sosok manajer, kepala sekolah juga dituntut untuk mampu membangun sinergi dengan para stakeholders. Kepala sekolah juga harus dapat mengevaluasi kinerja sumberdaya pendidikan yang ada di sekolahnya, dan sekaligus mengatasi berbagai hambatan yang ditemukan dalam pengelolaan sekolah. Sebagai seorang enterpreuneur, kepala sekolah harus memiliki jiwa yang kreatif, inovatif, dan selalu ingin memajukan pendidikan yang ada di sekolah yang dipimpinnya. Peran kepala sekolah sebagai leader, manager, dan enterpreuneur tampak terlihat ketika melakukan praktek terbaik di sekolahnya dan dilaporkan dalam bentuk best practices. Program yang direncanakan oleh kepala sekolah untuk mengatasi permasalahan harus dilakukan dengan menerapkan ilmu manajemen yang memadai. Hambatan yang dialami harus dapat dipecahkan secara tepat dengan tangguh dan berwibawa, yang merupakan karakteristik seorang leader yang kuat dan mengayomi warga sekolah. Sedangkan solusi yang diterapkan untuk penyelesaian masalah harus merupakan solusi yang kreatif dan inovatif dengan melibatkan berbagai stakeholder eksternal yang dapat mendukung percepatan peningkatan mutu sekolah. Pengalaman terbaik yang dituliskan oleh para kepala sekolah ini telah dinilai oleh Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah dalam Uji Kompetensi Kepala Sekolah (UKKS) jenjang SMP dan merupakan contoh dari best practice terbaik yang dapat menginspirasi kepala sekolah, pengawas, pemerintah daerah dan stakeholder lainnya dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Bismillahirrahmanirrahiim, Best practice merupakan butir kegiatan dari sub unsur pembuatan Pengembangan Profesi dan atau Publikasi Ilmiah di bidang pendidikan.

MANAJEMEN PENDIDIKAN MASYARAKAT

Buku Ajar Manajemen Pendidikan Masyarakat” untuk program studi Pendidikan Luar Sekolah Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Sriwijaya. Buku ajar manajemen pendidikan masyarakat ini diharapkan bisa membantu mahasiswa pada saat melakukan pembelajaran manajemen pendidikan masyarakat. Buku ajar ini disusun sesuai dengan deskripsi mata kuliah manajemen pendidikan masyarakat yang merupakan salah satu mata kuliah wajib program studi Pendidikan Luar Sekolah. Buku Ajar ini secara umum mengkaji tentang manajemen pendidikan yang dilakukan di masyarakat atau pendidikan luar sekolah. Materi yang disajikan pada buku ajar ini merupakan materi yang sarat akan konsep manajemen pendidikan yang diterapkan pada pendidikan luar sekolah. Materi yang terkandung di dalam buku ajar ini disusun dengan mengakomodasi tingkat pemahaman pembaca. Dengan kata lain, buku ajar ini disusun dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami sehingga lebih mudah untuk dipahami maknanya dalam menerapkan manajemen pendidikan pada masyarakat atau pendidikan luar sekolah.

Buku ajar manajemen pendidikan masyarakat ini diharapkan bisa membantu mahasiswa pada saat melakukan pembelajaran manajemen pendidikan masyarakat.

MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN

Dalam buku ini kita menemukan berbagai model pengelolaan sekolah dan pendidikan yang dapat diterapkan sehingga menjadikan sekolah merupakan tempat yg nyaman, aman dan bermutu untuk anak meraih ilmu pengetahuan.Buku Manajemen Sistem Pendidikan Hasil Karya Adinda kami tercinta Maiza Fikri, M.M dan Relita Daryani, SP,M.Pd bisa dijadikan inspirasi oleh semua pelaku pendidikan dalam menata manajemen pengelolaan sistem pendidikan di lingkungan sekolah dimana pun dapat diterapkan dan menjadi salah satu dasar model yang dapat dikembangkan di sekolah masing-masing. Mereka berdua dapat menginspirasi untuk kita semua bagaiman mengelola sekolah yang bermutu dan menjadikan sekolah tempat yang nyaman bagi anak-anak.

Dalam buku ini kita menemukan berbagai model pengelolaan sekolah dan pendidikan yang dapat diterapkan sehingga menjadikan sekolah merupakan tempat yg nyaman, aman dan bermutu untuk anak meraih ilmu pengetahuan.Buku Manajemen Sistem ...

MANAJEMEN PAUD DMIJ PLUS TERINTEGRASI

Manajemen PAUD adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelempok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan agar kegiatan dapat terlaksana dengan efektif dan efesien sehingga tujuan pendidikan dapat dicapai sebagaimana yang diharapkan.

Manajemen PAUD adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelempok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan agar kegiatan dapat terlaksana dengan efektif dan efesien sehingga ...