Sebanyak 136 item atau buku ditemukan

Model Pendidikan Karakter

Menuju Entrepeneural University di Universitas Brawijaya

Pendidikan Karakter Bangsa di Perguruan Tinggi Indonesia mengalami pasang surut seiring dengan perkembangan zaman. Semakin maraknya perilaku masyarakat akademis yang masih banyak melakukan muslihat, kekerasan maupun pudarnya toleransi dalam kehidupan sehari-hari menjadi contoh nyata pentingnya untuk melakukan revitalisasi pendidikan karakter dalam ragkah menghasilkan sumberdaya manusia berkualitas, jujur,cerdas, tangguh dan peduli yang diharapkan akan mampu melaksanakan komitmen secara total terhadap empat pilar kebangsaan yaitu: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Buku ini ditulis oleh Tim universitas Brawijaya, sebagai acuan “best practises” bagi siapa saja tentang pelaksanaan pendidikan karakter di Universitas Brawijaya, khususnya dalam rangka mewujudkan visi dan misinya menjadi “world class entrepreneurial university”.

Pendidikan Karakter Bangsa di Perguruan Tinggi Indonesia mengalami pasang surut seiring dengan perkembangan zaman.

Daya Seni

Bunga Rampai 25 Tahun Prodi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa UGM

Tidak hanya ditujukan sebagai wujud perayaan 25 tahun (1991-2016) berdirinya Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa (PSPSR), Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, inisiatif atas pembuatan buku ini dimaksudkan untuk menstimulasi serta mengembangkan wacana daya seni pada lingkup pembaca yang lebih luas. Buku ini, secara eksplisit dapat menyingkap ketertautan dan keberlindanan seni dengan aspek lain yang telah lebur, dan secara implisit dapat memberikan logika yang taktis dalam membaca, menyikapi, atau menerapkan atas konstelasi seni yang terus berkembang kini. Dengan logika tersebut, pandangan yang kerap kali memosisikan seni hanya sebagai aspek pendukung dari aspek lain, seperti: politik, ekonomi, sosial, hukum, teknik, dan sebagainya, dapat berubah dengan melibatkan kesadaran dan pemahaman atasnya. Buku bunga rampai ini ditulis dari beberapa dosen yang mengajar di prodi PSPSR serta beberapa dosen yang turut membimbing dan menguji tugas akhir, di antaranya adalah: Prof. Dr. R.M. Soedarsono, Prof. Dr. Timbul Haryono, M.Sc., Prof. Drs. SP. Gustami, S.U., Prof. M. Dwi Marianto, MFA, Ph.D., Prof. Dr. Victor Ganap, M.Ed., Prof. Dr. Soetarno, DEA., Dr. Rr. Paramtiha Dyah F., M.Hum., Dr. Phil. Vissia Ita Yulianto, Dr. Wiwik Sushartami, M.A., Dr. G.R. Lono Lastoro Simatupang, M.A., dan Dr. Kris Budiman. Selain itu, buku daya seni ini turut mengakomodasi beberapa pembicara di seminar The Power of Art yang dihelat setahun silam, yakni: Prof. Dr. Bambang Sugiharto, Prof. Dr. Friedrich von Borries, dan Dr. Paul Rae. Alhasil bertolak dari empatbelas penulis tersebut, pewacanaan akan daya seni dapat mulai tercipta.

Perbedaan vokalisasi yang berasal dari tradisi baca-tulis musik dan tradisi lisan juga menandai perbedaan vokalisasi dalam melantunkan ornamentasi melisma.

E-BUSINESS Aplikasi Microsoft Access pada Bidang Manajemen

Program Studi S-1 Manajemen 2020/2021

E-business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan memanfaatkan teknologi elektronik, seperti komputer dan internet. Kegiatan e-business juga memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. Ada tiga tahapan kegiatan e-business, yaitu mendayagunakan komputer, mendayagunakan jaringan dan internet, membangun dan mendayagunakan web dan e-business. Pada mata kuliah, e-business ini ada pada posisi mendayagunakan komputer. Pendayagunaan komputer difokuskan pada optimalisasi program ACCESS pada aplikasi manajemen. Pilihan penggunaan ACCESS pada aplikasi manajemen karena ACCESS merupakan salah satu dari Microsoft Office sehingga setiap mahasiswa dapat menggunakan aplikasi ini selama ada Microsoft Office, tanpa tambahan instalasi program lain. Beberapa aplikasi manajemen yang diterapkan dalam buku ini, yaitu aplikasi Stok Barang, aplikasi Rumah Sakit, dan aplikasi Perpustakaan. Tujuan utama dari mata kuliah ini adalah memberikan pemahaman tentang otomasi database sehingga selalu mendapatkan data yang selalu update dan real time yang sangat diperlukan untuk pengambilan keputusan manajemen.

E-business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan memanfaatkan teknologi elektronik, seperti komputer dan internet.

Strategi Branding

Teori dan Perspektif Komunikasi dalam Bisnis

Buku ini menjelaskan berbagai teori tentang branding yang ditulis oleh pakar branding nasional dan internasional. Pendekatannya sangat sederhana, tujuannya untuk memudahkan para pembaca memahami isinya lebih cepat dan menyenangkan. Setelah mendapatkan pengertian branding, berikutnya pembaca akan diajak untuk memahami segmen-segmen branding yang lebih spesifik seperti personal branding, corporate branding, political branding, city branding, nation branding, dan tidak lupa juga tentang strategi dari masing-masing branding itu yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun strategi itu masih sederhana, namun dilengkapi dengan referensi sehingga pembaca bisa melacak sekaligus mendalaminya. Ulasan berikutnya dari buku ini menjelaskan tentang konsumen yang terkait dengan kegiatan branding. Berbagai karakter konsumen dan cara pendekatannya perlu disampaikan utamanya untuk memberikan manfaat pada sales personal ketika mereka berhadapan dengan konsumen. Cara pendekatan yang tepat akan menghasilkan kebaikan dalam bisnis. Itulah kira-kira tujuan mengenal karakter konsumen. Kemudian, setelah itu penjelasan aspek teori komunikasi digunakan untuk mengaitkan branding dalam perspektif komunikasi. Meskipun penjelasannya masih sederhana, kami berharap buku ini bisa diterima oleh mahasiswa, praktisi, konsultan, maupun masyarakat umum.

Setelah mendapatkan pengertian branding, berikutnya pembaca akan diajak untuk memahami segmen-segmen branding yang lebih spesifik seperti personal branding, corporate branding, political branding, city branding, nation branding, dan tidak ...

Manajemen Pemerintahan Daerah Otonom Baru

Praktik Baik Pemerintahan Di Kabupaten Puncak, Papua

Buku ini memaparkan tentang pemerintahan daerah Kabupaten Puncak di bawah kepemimpinan Bupati Willem Wandik dan Wakil Bupati Repinus Telenggen dalam implementasi program percepatan pembangunan daerah tahun 2013-2017. Buku ini memuat tujuh bab, yaitu tentang konsolidasi pemerintahan daerah baru, pelembagaan pemerintahan daerah, kebijakan percepatan pembangunan daerah di Kabupaten Puncak, kinerja pemerintahan daerah 2013-2017, serta tantangan dan harapan agar proses pelembagaan pemerintahan, percepatan pembangunan, dan pemberian pelayanan publik selama ini dapat meningkat secara berkelanjutan. Bab I menjelaskan tentang konsolidasi pemerintahan daerah baru setelah pemekaran Kabupaten Puncak (periode 2008-2013). Konsolidasi pemerintahan ini penting karena sejak pemekaran tahun 2008, pemerintahan daerah berjalan secara tidak lancar. Tekad para pemangku kepentingan dalam membentuk kabupaten baru memang sudah kuat, tetapi pemerintahan baru tidak segera dapat melembaga dengan baik. Pejabat bupati berganti sampai empat kali. Pemilukada tertunda-tunda beberapa kali akibat terjadinya perang suku pada tahun 2011-2012. Pembangunan daerah belum menunjukkan kemajuan yang berarti dan banyak masyarakat belum dapat mencapai kesejahteraan. Hal ini akibat beratnya kendala struktural pembangunan di Kabupaten Puncak, yaitu keterisolasian wilayah, rendahnya kualitas pelayanan publik dasar, dan rendahnya kualitas SDM. Walau mulai ada pembangunan sarana prasarana perkantoran, rumah dinas pejabat, gedung DPRD, penambahan fasilitas bandara, penambahan frekuensi penerbangan, pertumbuhan ekonomi daerah, dan migrasi masyarakat dari daerah atau distrik lain ke Ilaga, peningkatan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat belum merata. Melihat lambatnya pembangunan, pasangan Willem Wandik-Repinus Telenggen melakukan konsolidasi dengan para pemangku kepentingan lokal, sehingga mereka akhirnya mengusung keduanya menjadi kandidat Bupati dan Wakil Bupati. Setelah menang di dalam Pemilukada demokratis pertama pada tanggal 14 Februari 2013, tugas pertama Bupati dan Wakil Bupati definitif adalah menciptakan perdamaian di antara kelompok yang bertikai akibat perang suku seputar Pemilukada tahun 2011-2012. Ada beberapa harapan baru terhadap pemimpin baru, terutama yang berkaitan dengan perlunya konsolidasi sosial-politik paska konflik, perbaikan roda pemerintahan, pembukaan keterisolasian wilayah, peningkatan pelayanan bidang pendidikan dan kesehatan, serta pengembangan ekonomi masyarakat. Bab II menjelaskan tentang pelembagaan pemerintahan daerah Kabupaten Puncak. Setelah terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati definitif, Willem Wandik dan Repinus Telenggen memulai pelembagaan pemerintahan dengan melakukan konsolidasi birokrasi maupun rekonsiliasi politik. Konsolidasi birokrasi dilakukan di kalangan internal birokrasi dengan membentuk perangkat daerah dan lambang daerah serta penyusunan APBD 2013. Sementara itu, rekonsiliasi politik dilakukan dengan DPRD. Tujuannya supaya Lembaga Eksekutif dan Legislatif dapat bersama-sama mengambil langkah terbaik untuk mempercepat pembangunan di Kabupaten Puncak, terutama dengan segera diselesaikannya beberapa peraturan daerah yang sangat penting bagi proses pembangunan daerah di Kabupaten Puncak, khususnya Perda tentang RPJPD, RPJMD, APBD, Lambang Daerah, serta Struktur Organisasi dan Tata-kelola Pemerintahan. Konsolidasi birokrasi dan konsolidasi ini penting karena keterpaduan langkah di antara elemen pemerintahan dan masyarakat bisa berdampak serius terhadap kelancaran tugas pemerintahan daerah. Selanjutnya, tugas Bupati dan Wakil Bupati definitif adalah melakukan aktivasi pemerintahan melalui penataan kelembagaan dan aparatur pemerintah, membangun kerjasama intensif dengan berbagai lembaga pemerintah pusat dan perguruan tinggi, serta meningkatkan kapasitas dan menegakkan komitmen aparatur pemerintah. Bab III menjelaskan tentang kebijakan percepatan pembangunan daerah di Kabupaten Puncak. Buku ini memaparkan garis kebijakan pembangunan daerah di Kabupaten Puncak berdasarkan Master Plan Pembangunan Puncak bidang politik, pemerintahan, dan sosial-ekonomi. Rencana induk ini awalnya disusun pada tahun 2009 melalui kerjasama dengan Program S2 Politik Lokal dan Otonomi Daerah UGM dengan rekomendasi arah dan strategi berikut: memperkuat tatanan sosial-politik, membangun struktur kelembagaan dan aparatur birokrasi pemerintahan, mengembangkan pelayanan publik, serta memperkuat peran masyarakat dalam pembangunan. Berdasarkan kondisi permasalahan objektif sebagai wilayah yang terisolir dan tertinggal, Visi dan Misi Pembangunan ditetapkan, khususnya untuk percepatan pembangunan daerah. Visi pembangunan ini dituangkan dalam RPJMD Kabupaten Puncak 2013-2018: “Meningkatnya Ketersediaan Infrastruktur dan Pelayanan Publik Dasar Menuju Masyarakat Kabupaten Puncak yang Damai, Sehat, Terdidik, dan Sejahtera”. Visi pembangunan tersebut dijabarkan dalam lima misi, yaitu: (1) meningkatkan ketersediaan infrastruktur transportasi, telekomunikasi, energi, air bersih, dan permukiman; (2) meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat di daerah berlandaskan pada keunggulan dan potensi strategis daerah; (3) meningkatkan ketersediaan, akses maupun kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan; (4) meningkatkan kualitas SDM dan komitmen aparatur pemerintah; dan (5) membangun kesadaran kewarganegaraan dan kerukunan hidup antar masyarakat. Berdasarkan visi dan misi pembangunan tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Puncak menetapkan kebijakan percepatan pembangunan daerah, yaitu pembangunan infrastruktur dasar, peningkatan infrastruktur pelayanan bidang pendidikan dan kesehatan, dan pengembangan ekonomi masyarakat. Bab IV menjelaskan tentang kinerja pemerintahan daerah 2013-2017. Buku ini memaparkan beberapa capaian kinerja, khususnya dalam program penyediaan infrastruktur dasar, peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan, penyediaan sarana penunjang aparatur pemerintah, pengembangan ekonomi masyarakat, dan pengembangan harmoni sosial masyarakat. Pertama, penyediaan infrastruktur dasar dilakukan dengan membangun sarana transportasi udara dan darat, sarana air bersih, BBM dan pembangkit listrik, sarana penunjang aparatur pemerintah, dan sarana permukiman. Kedua, peningkatan pelayanan bidang pendidikan telah dilakukan dengan membuat dokumen Rencana Induk Pengembangan Pelayanan Pendidikan Kabupaten Puncak Tahun 2014-2025 melalui kerjasama dengan PPKK Fisipol UGM; pembangunan sekolah terpadu untuk jenjang SD, SMP, SMA dan SMK di Distrik Ilaga; bekerjasama dengan Gugus Tugas Papua UGM melakukan rekrutmen dan penempatan para Guru Perintis - GP (kemudian istilah GP diganti menjadi GPDT - Guru Penggerak daaerah terpencil) baik untuk tingkat PAUD, SD, SMP maupun SMA/SMK; dan pelatihan PNS dan kontrak kerja di lingkungan Dinas Pendidikan. Sementara itu, dalam bidang kesehatan, Bupati dan Wakil Bupati Puncak periode 2013-2018 memberikan prioritas pada program pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tipe D, Puskesmas, Puskesmas Pembantu maupun fasilitas sosial seperti Posyandu. Pembangunan sarana dan prasarana kesehatan tersebut juga didukung dengan penyediaan tenaga paramedis dan tenaga kesehatan, walau masih belum optimal. Ketiga, peningkatan sarana dan prasarana penunjang aparatur pemerintah, antara lain penyediaan kantor dinas, pengadaan sarana dan prasarana kantor, dan penyediaan rumah dinas. Keempat, pengembangan ekonomi masyarakat di wilayah Kabupaten Puncak. Beberapa hasil yang dicapai hingga tahun 2017 adalah: penyusunan dokumen Rencana Induk Pembangunan Ekonomi dan Pelayanan Publik; Kajian Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Pertanian; pembangunan Pasar Ilaga; pembangunan Pusat Grosir Ilaga; pemberian subsidi hasil bumi; Gerakan Masyarakat Sejahterakan Kampung (GEMAS); pengembangan perekonomian berbasis pariwisata, khususnya ekowisata pegunungan; dan pengembangan semangat wirausaha putra daerah.

Buku ini memaparkan tentang pemerintahan daerah Kabupaten Puncak di bawah kepemimpinan Bupati Willem Wandik dan Wakil Bupati Repinus Telenggen dalam implementasi program percepatan pembangunan daerah tahun 2013-2017.

MANAJEMEN PERKANTORAN PROFESIONAL

Realitanya masih ada yang memandang sebelah mata terhadap profesi tenaga administrasi sekolah (TAS) karena tugasnya dianggap remeh dan gampang sehingga semua orang bisa melakukannya. Misalnya lulusan otomotif bisa menjadi TAS sebab urusan administrasi surat-menyurat dianggap mudah, tinggal copy-paste tanpa adanya aturan baku. Padahal tidak semua orang bisa telaten mengerjakan tugas detail-rumit administrasi dan etika service work sekolah dengan benar sesuai standar. Staf TAS sendiri kadangkala bekerja sesuai pengetahuannya tanpa mengikuti pedoman standar. Misalnya mengetik surat tanpa mengikuti kaidah yang ada atau peraturan yang berlaku. Akibatnya sering kita jumpai format surat dinas yang bisa berbeda-beda antar sekolah walaupun masih dalam satu kabupaten/kota. Alasannya ada yang berpedoman pada aturan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Peraturan Bupati/Walikota, pada Peraturan Gubernur, dsb. Tidak adanya kesepakatan baku inilah yang bisa menjadi “bumerang” bagi wibawa profesi TAS.

Realitanya masih ada yang memandang sebelah mata terhadap profesi tenaga administrasi sekolah (TAS) karena tugasnya dianggap remeh dan gampang sehingga semua orang bisa melakukannya.

METODOLOGI PENELITIAN DAN MENDELEY untuk Optimasi Penulisan Karya Ilmiah

Buku ini juga akan memberikan informasi secara lengkap mengenai perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mengorganisir sumber sitasi dan pustaka dengan baik, selain itu pembaca juga diberikan kajian lengkap bagaimana cara menggunakan perangkat lunak dalam membuat sitasi dan daftar pustaka secara mudah.

... Methodology. Springer-Verlag London Cassuto, Leonard. “On the Dissertation: How to Write the Introduction.” The Chronicle of Higher Education, May 28, 2018; Radich, Michael. A Student's Guide to Writing ... Scientific Writing for Impact ...

Analisis Ekonomi Jawa Barat

Buku ini merupakan wujud akhir dari rangkaian proses yang diawali oleh kegiatan seminar. Seminar dengan tajuk “Pemulihan Ekonomi Jawa Barat” telah dilaksanakan pada tanggal 14 September 2002 yang membahas sebagian makalah-makalah yang kami sajikan ke dalam bagian pertama dan kedua yaitu ekonomi makro dan sektoral Jawa Barat. Sedangkan makalah-makalah yang terhimpun pada bagian ketiga memfokuskan pembahasan tentang kewirausahaan dan KUKM (Koperasi dan Usaha Kecil Menengah). Tulisan-tulisan pada bagian ini telah pula dipresentasikan pada seminar yang kedua dengan tema “Prospek Perekonomian dan Kewirausahaan Jawa Barat” pada tanggal 20 Februari 2003. Buku ini diharapkan dapat memberikan dorongan pemikiran lebih lanjut dan luas bagi mahasiswa, dosen, masyarakat dan penentu kebijakan pembangunan ekonomi Jawa Barat di masa yang akan datang.

Buku ini merupakan wujud akhir dari rangkaian proses yang diawali oleh kegiatan seminar.