Sebanyak 106 item atau buku ditemukan

Pengawasan Hakim dan Penegakan Kode Etik di Komisi Yudisial

Proses penegakan etik di Komisi Yudisial bersifat unik. Hal ini dikarenakan tugas dan kewenangan yang dimilikinya mendudukkan Komisi Yudisial bertugas sebagai “polisi”, bertindak sebagai “jaksa”, dan atau berfungsi sebagai “hakim” dalam penegakan etik. Persidangan etik secara formil tidak menggunakan sistem pembuktian sebagaimana lazimnya di dalam hukum acara pidana ataupun perdata. Namun demikian, tetap berupaya melakukan pembuktian mendekati ketentuan-ketentuan pembuktian dalam persidangan hukum. Buku ini menggambarkan secara lugas sebuah tugas dan wewenang Komisi Yudisial dalam menjaga harkat dan martabat hakim melalui pengawasan perilaku, sekaligus proses atau rangkaian penanganan laporan masyarakat terhadap dugaan pelanggaran etik oleh hakim. Tergambar dengan jelas bahwa proses pembuktian yang digunakan untuk menyelesaikan pelanggaran kode etik berbeda dengan pembuktian hukum. Buku ini penting sebagai panduan bagi para pencari keadilan, advokat, atau kelompok masyarakat dalam proses pendampingan advokasi hukum di Pengadilan. Penting pula bagi akademisi, mahasiswa atau peminat hukum lain untuk membaca buku ini untuk memahami Komisi Yudisial secara lebih dekat dan praktis.

(Guru Besar Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran); 2. Amicus curiae Dr. Herlambang P. Wiratraman, SH., MA. (Direktur Pusat Studi Hukum dan HAM (HRLS) dan Dosen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga ...

Ethnic Media & Nation-building in Malaysia

Issues, Perceptions and Challenges

Penentuan Agenda : Peranan Media Massa dalam Pilihanraya Umum . Kuala
Lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka . Syed Arabi Idid & Latiffah Pawanteh (
1989 ) . Media , ethnicity and national unity . A Malaysian report . Media Asia , 16
( 2 ) ...

MAKNA AYAT-AYAT AL-QURAN DALAM FENOMENA PENYEMBUHAN KESURUPAN (STUDI LIVING QUR’AN PADA KESENIAN KUBROSISWO BINTANG MUDO DI PRINGSURAT TEMANGGUNG)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesenjangan antara teori-teori mengenai fenomena penyembuhan dengan ayat-ayat Al-Qur’an jika dibandingkan dengan fakta-fakta penyembuhan orang kesurupan pada pertunjukan kesenian Kubrosiswo Bintang Mudo. Di satu sisi, kajian-kajian yang ada melihat fenomena penyembuhan dari pendekatan fungsional, sedangkan di sisi lain, fenomena tersebut pada dasarnya dapat dipandang sebagai manifestasi simbolik kebudayaan yang berelasi dengan pemahaman mistisme kesurupan dan Ayatayat Al-Qur’an. Oleh sebab itu, penelitian ini berangkat dari pertanyaan, apa sebenarnya makna fenomena penyembuhan kesurupan pada pertunjukan kesenian Kubrosiswo Bintang Mudo dalam konteks simbolik tersebut? Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu qualitative research dengan langkah-langkah: pengumpulan data, reduksi data, analisa data dan sintesa. Adapun pendekatan yang digunakan, yaitu semiotika yang berangkat dari anggapan bahwa fenomena kebudayaan pada dasarnya adalah simbol, yang mana sebagai “teks-teks” kebudayaan dapat diberikan makna atasnya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penyembuhan kesurupan pada hakikatnya adalah bertemunya dua pemahaman kekuatan, yaitu kekuatan hitam (bathil) yang bersumber dari setan dan kekuatan suci (haq) yang bersumber dari Allah. Keberhasilan penyembuhan kesurupan menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an adalah bentuk simbolik ditundukkannya kekuatan yang bathil oleh kekuatan yang haq. Ini menjadi bentuk penegasan sebuah kekuasaan yang dominatif, sebab manusia sebagai insan biasa dengan kelemahan dalam wadah fisiknya, ketika menyerahkan diri kepada Tuhan, maka diyakini tidak ada kekuatan bathil yang mampu menyakiti. Dengan kata lain, penyembuhan kesurupan merupakan manifestasi simbolik keluhuran keimanan manusia kepada Sang Pencipta.

... ekonomi, hal ini dianggap sebagai alternatif pengobatan yang cukup murah dibandingkan dengan pengobatan modern atau ... Hadis 6 Farid Hasan.

Program Khas Integrasi Masalah Pembelajaran Spesifik Disleksia Bahasa Melayu: Kurikulum Standard Sekolah Rendah. Tahap 1 (Tahun 1, 2, 3) (UUM Press)

Kandungan buku ini mengambil kira semua komponen dalam kurikulum mata pelajaran Bahasa Melayu bagi Tahap 1. Ia mengambil kira pendekatan pengajaran Bahasa Melayu sebagai bahasa pertama. Kurikulum ini adalah kurikulum perdana yang sepatutnya difahami oleh semua murid Tahap 1 selepas mereka menamatkan pelajaran di peringkat ini. Bahan dalam Lembaran Kerja (LK) dan Lembaran Maklumat (LM) bermatlamat memenuhi 22 objektif KSSR bagi mata pelajaran Bajhasa Melayu dengan memberi penekanan kepada pembelajaran secara didik hibur bagi mencungkil pelbagai potensi murid. Buku ini dapat membantu guru dan ibu bapa dalam membimbing murid disleksia untuk belajar membaca dan menulis. Ia merupakan buku yang unik berbanding dengan bahan bacaan yang lain kerana menggunakan pendekatan mesra disleksia. Sebagaimana yang kita tahu, kanak-kanak memang menggemari kartun dan komik. Proses penghasilan buku ini dibuat melalui pembacaan yang luas dan penyelidikan yang tekun daripada para penulis. Pendekatan kartun dan penulisan santai tetapi berilmu lagi bermaklumat mampu menarik minat murid disleksia untuk belajar membaca.

Kandungan buku ini mengambil kira semua komponen dalam kurikulum mata pelajaran Bahasa Melayu bagi Tahap 1.

Ringkasan Materi dan Latihan Soal Bahasa Inggris Kelas XII SMA/MA Kurikulum 2013

Buku Ringkasan Materi dan Latihan Soal Bahasa Inggris Kelas XII SMA/ MA ini disusun berdasarkan Kurikulum 2013. Terdiri atas materi-materi semester gasal dan semester genap. Materi yang disusun dalam buku ini dirancang sedemikian rupa sehingga mengarah ke model pembelajaran kontekstual. Selain itu, setiap materi yang disajikan dilengkapi dengan latihan soal-soal beserta kunci jawabannya. Buku ini dapat mempermudah pembaca mempelajari bahasa Inggris sesuai jenjang kelas.

Buku Ringkasan Materi dan Latihan Soal Bahasa Inggris Kelas XII SMA/ MA ini disusun berdasarkan Kurikulum 2013.

Konsep dan aplikasi literasi di era revolusi industri 4.0 dan society 5.0

Dunia berkembang, melaju, bergerak bak kecepatan cahaya. Super cepat. Secepat kilat tanpa memandang apa pun. Dalam hitungan detik, semua peranti kehidupan bak disulap. Perkembangan dunia teknologi yang membahana saat ini mengharuskan lembaga pendidikan dari jenjang sekolah dasar sampai perguruan tinggi harus lah turut menjawabnya. Lembaga pendidikan tidak boleh lambat dan terlambat dalam merespon spirit zaman. Harus diingat, setiap masa ada spirit zaman (zeitgeist) berbeda-beda, semua itu harus dijawab sekaligus ditakhlukkan. Mengapa? Karena hanya mereka yang menguasai zeitgeist itulah yang dapat bertahan dan menguasai zamannya. Apakah hanya dosen dan mahasiswa yang dituntut menguasai zaman? Tentu tidak. Pelajar, guru, dan masyarakat biasa tentu sama-sama wajib turut menjawab tantangan abad 21 ini. Sebab, tidak bisa jika hanya mengandalkan satu pihak untuk menjawabnya. Jika dipetakan, tantangan abad 21 dulu ditandai dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sekira era 2011-2015. Kemudian, disusul dengan era disrupsi dan Revolusi Industri 4.0, dan sejak awal 2019 kita berada dalam gelombang Society 5.0. Untuk itu, era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 ini tidak cukup jika dijawab dan ditakhlukkan dengan kemampuan literasi lama (membaca, menulis, berhitung). Kemeristek Dikti di awal 2018 mengajak elemen kampus untuk menguatkan kemampuan literasi baru yang menyasar pada literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia. Semua akademisi dituntut tidak sekadar memahami dan menguasai literasi lama seperti membaca, menulis, dan berhitung. Di era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0, ada tiga literasi baru yang wajib dikuasai. Di jenjang SD/MI sampai SMA/SMK/MA, literasi baru dapat dimasukkan ke dalam berbagai ranah sub-akademik. Mulai dari aspek kurikulum, kompetensi guru, metode pembelajaran, materi pelajaran, implementasi dalam penulisan dan riset. Sedangkan di perguruan tinggi, literasi baru ini dapat diimplementasikan ke dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang wajib dilakukan semua warga kampus. Buku ini merupakan ijtihad baru di wilayah akademik untuk menawarkan konsep dan aplikasi yang dapat diterapkan semua lembaga pendidikan baik sekolah dan perguruan tinggi dan juga di dalam keluarga. Buku ini merupakan buku paling kekinian yang dibutuhkan semua dosen, guru, pelajar dan mahasiswa untuk menjawab tantangan era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0. Source http://www.formacipress.com/2019/04/buku-literasi-baru-di-era-revolusi.html https://www.youtube.com/watch?v=AbClpBY5wos

Dunia berkembang, melaju, bergerak bak kecepatan cahaya.

Ustaz, Apa Hukumnya Ibadah

Agama adalah kefahaman, setiap orang Islam wajib mengetahui apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dalam agama. Maksudnya dalam Islam ada halal ada haram, ada sunat dan harus, dan ada makruh. Untuk mengetahui semua itu, seorang Muslim wajib menuntut ilmu supaya dia tahu apa yang dia buat, Buku ini adalah hasil daripada himpunan soal jawab agama yang saya tulis dalam pelbagai media cetak. Kesemua soalan dan jawapan yang dimuatkan di dalam buku ini adalah asal daripada soalan orang ramai yang ada kemusykilan agama. Saya menjawab dengan merujuk pada Mazhab al-Syafie dan mazhab-mazhab muktabar yang lain, juga saya merujuk pada kitab-kitab fikah, tafsir, hadis, dan lain-lain yang berkaitan.

Agama adalah kefahaman, setiap orang Islam wajib mengetahui apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dalam agama.