Sebanyak 1207 item atau buku ditemukan

The Development of Islamic Thought on Multiple Perspectives

Memasuki abad ke-20 kajian ilmu keislaman menjadi era dibukanya pemikiran dari berbagai sudut pandang. Hal ini, didukung dari beberapa temuan-temuan baru sains nyata-nyata menantang doktrin dan gagasan-gagasan keagamaan klasik. Sehingga, responsnya pun beraneka rupa. Misalnya, beberapa kalangan mempertahankan doktrindoktrin tradisional, beberapa yang lain meninggalkan tradisi, dan beberapa lagi yang merumuskan kembali konsep keagamaan secara ilmiah. Seorang Ian G Barbour (2000) melalui empat tipologi dialog sains dan agama. Pertama, tipologi konflik, yakni hubungan antara sains dan agama tidak mungkin dipertemukan, bahkan terdapat permusuhan dan pertempuran hidup-mati. Tipologi kedua, independensi, tipologi itu berpandangan bahwa antara sains dan agama bisa hidup tenteram dan berdampingan jika masing-masing saling konsentrasi pada wilayahnya sendiri-sendiri. Masing-masing kelompok diandaikan harus mempertahankan "jarak aman"-nya, tidak diperkenankan melangkah keluar "pagar"-nya. Sebab keduanya melayani fungsi yang berbeda, serta menjawab persoalan yang berbeda pula dalam kehidupan umat manusia. Tipologi ketiga adalah dialog. Yaitu tipologi yang berupaya mencari pembandingan-pembandingan tertentu, agar persamaan dan perbedaan metode yang digunakan oleh masing-masing dapat ditunjukkan. Contoh kasus dalam tipologi ketiga ini yaitu model konseptual dan analogi dalam memberi penjelasan mengenai suatu objek. Tipologi keempat adalah integrasi. Yaitu model tipologi yang berupaya mencari titik temu antara penjelasan-penjelasan yang ada dalam sains dan agama. Integrasi tidak harus menyatukan atau bahkan mencampur adukkan, namun cukup memadukan untuk mencari kesesuaian antar keduanya. Jika kita melihat dalam tradisi Islam (baik itu Al-Qur'an maupun Hadits), tidak ditemukan suatu terma yang memisahkan antara ilmu dan agama. Di dunia Islam ide sains (ilmu) include dalam agama, atau dengan kata lain sains Islam lekat dengan wahyu. Bahkan dalam Islam, seorang muslim dituntut memikirkan dua masalah sekaligus yakni masalah duniawi dan ukhrawi. Hal ini menegaskan bahwa penguasaan terhadap dunia (ilmu & harta) harus selaras dan seimbang dengan pengusaan terhadap urusan ukhrawi (Agama). Keselarasan inilah yang pernah dilakukan oleh intelektual muslim masa lalu, sebut saja Ibnu Sina, Ibnu Rusyd dan Ibnu Khaldun. Ketiganya telah menerapkan sistem keilmuan terpadu yakni tidak hanya menguasai satu disiplin ilmu pengetahuan. Sayang dalam muslim sekarang ini masih sedikit yang mewarisi tradisi intelektual tersebut. Sumber utama dalam kajian islam adalah Al-Qur’an dan AlSunnah. Tentu melalui proses ijtihad dengan menggunakan berbagai pendekatan dan metode memberi inspirasi bagi munculnya ilmu-ilmu yang ada pada lapisan berikutnya yaitu lapisan ilmu-ilmu keislaman klasik. Dengan cara yang sama, pada abad-abad berikutnya muncullah lmu-ilmu keislaman (religius studies), sosial (social sciences) dan humaniora (humanities), dan berujung munculnya ilmu-ilmu dan isu-isu kontemporer (natural sciences) pada lapisan berikutnya (Amin Abdullah, 2006). Hadirnya acara International Confrence on Islamic Thought (ICIT) dengan Tema : The Development Of Islamic Thoughts on Multiple Perspectives bagian dari ikhitiar IAI Al-Khairat Pamekasan melakukan kajian Islamic studies untuk merespon perkembangan pemikiran Islam dari akademisi baik dosen, peneliti dan mahasiswa yang tertarik mengkaji isu-isu kajian keislaman dari berbagai sudut pandang dimasa yang akan datang. Dengan menghadirkan beberapa para narasumber dari beberapa Negara yang tentu sesuai dengan exspert (kepakaran), di antaranya: Dr. Haji Hambali Bin Haji Jaili (Unissa Brunai Darussalam), Dr. Mohd Shahid Bin Mohd Noh (University of Malaya Malaysia), Dr. tuan Haji Toifur (ketua Sewan Wakaf Singapura) dan Prof. Hamidullah Marazzi (Hamadan Institute of Islamic Studies India) Harapan dari out put dari acara ICIT mampu mendongkrak tradisi kajian islam yang mengarah pada Hadlarah an-nash (budaya teks), hadlarah al-’ilm (sosial, humaniora, sains dan teknologi) dan hadlarah al-falsafah (etik emansipatoris). Amin Abdllah mengatakan wilayah Hadlarah al-’ilm (budaya ilmu), yaitu ilmu-ilmu empiris yang menghasilkan sain dan teknologi, tidak akan punya ”karakter”, dan etos yang memihak pada kehidupan manusia dan lingkungan hidup, jika tidak dipandu oleh hadlarah al-falsafah (budaya etik emansipatoris) yang kokoh. Sementara itu, hadlarah an-nash (budaya agama yang semata-mata mengacu pada teks) dalam kombinasinya dengan hadlarah al-’ilm (sain dan teknologi). Sumbangsih pemikiran pada International Confrence on Islamic Thought yang diikuti dari kurang lebih 111 peserta dari berbagai Perguruan Tinggi tanah air , yakni para dosen dan peneliti untuk ikut serta menyampaikan ide ide cemerlang sesuai dengan disiplin dan sudut pandang masing masing. Ada enam kajian yang dijadikan pijakan berfikir, di antaranya: Islamic Education, Islamic Education and Management , Psychology Guidance and Counseling, Al-Qur’an and Tafsir, Islamic Culture dan Islamic Law & economy

... memberi manfaat bagi semua, tidak hanya umat Islam saja (rahmatan-lil- alamin).9PendidikanIslamlahirdanberkembang ... 9 Muhammad Syukri Salleh, Strategizing Islamic Education, International Journal Of Education And Research, Vol.

Pendidikan Lingkungan Sosial, Budaya Dan Teknologi

Buku ini memberikan pandangan ke depan bagi para mahasiswa sebagai calon guru mata pelajaran untuk dapat mengkompilasi dalam mengajar, mendidik dan membimbing mata pelajaran dengan perkembangan pendidikan lingkungan sosial, budaya dan teknologi, sehingga para peserta didik dapat mengetahui bagaimana situasi dan kondisi masa depannya. Buku ini juga memberikan beberapa contoh-contoh sikap, perilaku, perbuatan dan kenyataan kehidupan manusia, baik itu perbuatan negatif maupun yang positif. Dengan harapan kepada para mahasiswa bisa mentransfer tentang pendidikan, lingkungan sosial, budaya dan teknologi yang positif. Kemudian dalam bab terakhir pada buku ini disajikan tentang Teaching 2030 yang dikarang oleh seorang pensiunan guru di Amerika Serikat untuk mengubah arah pendidikan di US dengan harapan dari buku tersebut dapat memberikan inovasi para mahasiswa menjadi guru yang profesional dalam memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada peserta didik ketika mereka terjun menjadi seorang pendidik, pengajar dan pembimbing di masa yang akan datang.

Pengertian pendidikan dipandang secara etimologi atau asal-usul, kata pendidikan dalam bahasa Inggris disebut dengan education, dalam bahasa latin pendidikan disebut dengan educatum yang tersusun dari dua kata yaitu E dan Duco di mana ...

Pendidikan Kependudukan Dan Lingkungan Hidup

Modul ini dirancang sebagai tambahan referensi untuk mahasiswa dalam berupaya mengubah perilaku dan sikap mahasiswa, bertujuan (goal) pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup yang telah ditetapkan didasarkan pada batasan pendidikan lingkungan yang menekankan pada pengenalan tentang konsep-konsep kependudukan dan lingkungan hidup, perubahan sikap, dan munculnya partisipasi sebagai wujud perilaku dalam pengambilan keputusan rasional terhadap lingkungan. Sebagai program pendidikan, Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) mempunyai misi dalam upaya pendewasaan seseorang, dalam hal ini peserta didik agar berperilaku yang rasional dan bertanggung jawab tentang masalah kependudukan dan lingkungan hidup. Dapat disimpulkan bahwa salah satu tujuan pendidikan lingkungan adalah membentuk warga negara berwawasan kependudukan dan lingkungan atau lebih konkrit disebut perilaku warga negara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, atau dikenal dengan REB

Sebagai program pendidikan, Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) mempunyai misi dalam upaya pendewasaan seseorang, dalam hal ini peserta didik agar berperilaku yang rasional dan bertanggung jawab tentang masalah kependudukan ...

Pendidikan Ekonomi Berkarakter Untuk Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Pendidikan ekonomi berkarakter untuk pembangunan berwawasan lingkungan memungkinkan setiap manusia memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai yang diperlukan untuk membentuk masa depan yang berkelanjutan. Pendidikan ekonomi berkarakter untuk pembangunan berwawasan lingkungan berarti memasukkan isu-isu kunci pembangunan berkelanjutan ke dalam pendidikan dan pembelajaran ekonomi. Hal tersebut membutuhkan metode pengajaran dan pembelajaran ekonomi yang partisipatif serta dapat memotivasi dan memberdayakan peserta didik untuk mengubah perilaku mereka dan mengambil tindakan untuk pembangunan berkelanjutan, khususnya pada pembangunan berwawasan lingkungan, sehingga diharapkan kehadiran buku ini dapat memberikan perubahan besar dalam konteks pendidikan ekonomi yang diimplementasikan saat ini dan pada masa yang akan datang.

D. Pemasaran Hijau (Green Marketing) Pemasaran yang berbasis pada kelestarian lingkungan “environmental marketing” merupakan perkembangan baru dalam bidang pemasaran, dan merupakan suatu peluang yang potensial dan strategis yang ...

Covid-19 - Bencana Kemanusiaan

(Blessing In Disguise di Wilayah Teologis, Pendidikan dan Emphatic Society serta Kehadiran Negara)

Ada blessing in disguise dari peristiwa pandemi Covid-19 beberapa bulan ini yang menjadi momok bagi dunia dan telah menguras tenaga, pikiran, anggaran bahkan memasuki wilayah agama. Dalam wilayah agama terjadi debatable, ketika ada pelarangan berkumpul karena berpotensi menjadi mata rantai penyebaran virus. Pro-kontra shalat jum'at diganti sementara dengan shalat dhuhur di rumah, shalat tarawih dikerumahkan memunculkan new jabarism. Ada yang memandang karantina (Jockdown) akan lebih menyelamatkan dan ini juga perintah nabi, memiliki landasan teologis. Tetapi juga ada yang optimis dengan pendekatan shalat dan baca Quran justru memunculkan daya imun tersendiri. Terdapat prediksi mengenai perubahan perilaku manusia selama dan pasca Covid- 19 menuju New Norma/ (Kenormalan Baru), yakni: Pertama, Stay at home style, gaya hidup baru, tinggal di rumah dengan aktivitas, working, living, playing, karena adanya social distancing, kedua, Bottom of Pjramida, mengacu pada piramida Maslow konsumen kini bergeser kebutuhannya dari "puncak piramida" yaitu aktualisasi diri dari esteem ke "dasar piramida", yaitu makan, kesehatan dan keamanan jiwa raga; ketiga, Go Virtual, dengan adanya covid 19 konsumen menghindari kontak fisik, mereka beralih menggunakan media virtual/digital; dan keempat adalah Emphatic society, banyak korban nyawa akibat covid 19 melahirkan masyarakat baru yang penuh dengan empati, welas asih dan sarat dengan solidaritas sosial. Sebuah survey di Amerika Serikat yang dilakukan oleh McLaughlin & Associates menunjukkan bahwa jutaan orang menjadi lebih religious atau memilih kembali ke jalan Tuhan di tengah pandemic covid-19. Hasilnya survey ini menunjukkan, 44% responden beranggapan krisis covid 19 yang terjadi dalam empat bulan terakhir ini adalah pertanda agar semua orang kembali kepada Tuhan dan tanda segera datangnya hari penghakiman atau hari akhir. Ini semakin menegaskan bahwa tidak ada yang sia-sia yang diciptakan Tuhan.

Ada blessing in disguise dari peristiwa pandemi Covid-19 beberapa bulan ini yang menjadi momok bagi dunia dan telah menguras tenaga, pikiran, anggaran bahkan memasuki wilayah agama.

AL GHAZALI

Dalam Pusaran Sosial Politik, Pendidikan, Filsafat, Akhlak dan Tasawuf

Buku ini sengaja hadir untuk ikut memberikan informasi dan pengetahuan secara komprehensif mengenai sejarah kehidupan Al-Ghazali, peran, dan jasanya pada bidang sosial politik, pendidikan , filsafat, akhlak dan tasawuf. Keempat bidang tersebut menjadi kajian penting dalam buku ini mengigat al Ghazali begitu "getol" memberikan penjelasan mengenai kehidupan sosial politik yang memang pada masa itu sangat mencekam akibat pencaturan dua aliran teologi yakni sunni dan syia'ah ditambah kondisi perpolitikan yang cenderung tidak stabil

Buku ini sengaja hadir untuk ikut memberikan informasi dan pengetahuan secara komprehensif mengenai sejarah kehidupan Al-Ghazali, peran, dan jasanya pada bidang sosial politik, pendidikan , filsafat, akhlak dan tasawuf.

Zikir Penyejuk Jiwa: Panduan untuk Membersihkan Hati dan Membangun Akhlak Mulia

Zikir adalah elemen penting, bahkan menjadi ruh dalam ajaran dan praktik tasawuf (tarekat). Al-Quran dan hadis sendiri banyak menyebut zikir, dorongan untuk melakukannya, dan keutamaan serta manfaat yang terkandung di dalamnya. Tak ayal tokoh-tokoh sufi dan tarekat memiliki zikir-zikir tertentu yang di-dawam-kan dan menjadi pedoman para murid dan salik sekaligus menjadi ciri khasnya. Buku ini secara lugas memaparkan zikir menurut tasawuf merujuk pada para tokoh besar sufi, seperti al-Muhasibi, Hakim at-Tirmidzi, ath-Thusi, al-Kalabadzi, al-Makki, al-Qusyairi, al-Jilani, as-Suhrawardi, Ibnu ‘Athaillah, al-Ghazali, Syaikh ‘Ajibah, Ibnu Qayyim, Ibnu Rajab, hingga Abu al-A’la. Selain mengungkap rahasia dan hakikat zikir dalam pandangan mereka, buku ini juga mengungkap tingkatan dan fungsi zikir sebagai pembentuk akhlak mulia. Dilengkapi dengan doa-doa khusus sejumlah tokoh besar sufi, buku ini menegaskan bahwa zikir tak semata-mata aktivitas mengingat Allah yang menenteramkan hati, tetapi juga sarana untuk mengubah perilaku kita menjadi pribadi yang berakhlak mulia, berkualitas secara spiritual dan sosial.

Zikir adalah elemen penting, bahkan menjadi ruh dalam ajaran dan praktik tasawuf (tarekat).

Dhikir Dalam Dunia Tarekat

Sebuah Metode Pendidikan Akhlak Bagi Generasi Milenial Di Arus Perkembangan Digitalisasi

Zikir merupakan sebuah rangkaian amaliah yang tidak mensyaratkan suatu rukun dan syarat tertentu dalam pelaksanannya. Ia bentuk ibadah yang paling fleksibel yang bisa dilaksanakan kapan saja, di mana saja dan dalam setiap keadaan. Zikir tidak hanya dimaknai sebagai pelafalan kalimah-kalimah thayyibah seperti tasbih, tahmid, tahlil, takbir, hauqalah, isighfar, asma’ul husna dan lain sebagainya, namun lebih kepada perasaan ingat, sadar akan adanya (hadir)nya Allah di setiap langkah kehidupan kita. Sehingga, menjadikan kita sebagai pribadi yang yang selalu merasa bersama Allah yang berdampak pada hubungan dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya. Relasi yang kontinu inilah yang akan mengantarkan seseorang pada suasana damai, tenang, dan bahagia meskipun secara fisik ia sedang dilanda derita.

Zikir merupakan sebuah rangkaian amaliah yang tidak mensyaratkan suatu rukun dan syarat tertentu dalam pelaksanannya.

Book Chapter Rumah Kita-Dosen Indonesia (Inovasi Pembelajaran)

Buku ini berjudul Book Chapter Rumah Kita Dosen Indonesia (Inovasi Pembelajaran) karena kami ingin menunjukkan bahwa rumah adalah tempat yang paling nyaman dan aman bagi kita semua. Di rumah semua kebutuhan kita tercukupi. Harapan kami, proses belajar mengajar di kampus kita juga senyaman rumah kita dalam mentransfer knowledge dan mendidik para mahasiswa kita. Rumah kita dosen Indonesia memang Bhineka Tunggal Ika. Dalam book chapter ini dibahas mengenai rumah bisnis, rumah jamur, rumah cantik, rumah baca, rumah gizi, rumah bersih, rumah kota, rumah taman, rumah olahraga, kesenian, dan kewirausahaan. Book Chapter Rumah Kita-Dosen Indonesia (Inovasi Pembelajaran) ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Buku ini berjudul Book Chapter Rumah Kita Dosen Indonesia (Inovasi Pembelajaran) karena kami ingin menunjukkan bahwa rumah adalah tempat yang paling nyaman dan aman bagi kita semua.

Pendidikan Kewirausahaan di Indonesia

Judul : Pendidikan Kewirausahaan di Indonesia Penulis : Dr. Ir. Endang Noerhartati, M.P. Citrawati Jatiningrum, S. E, M. Si, Ph.D Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 170 Halaman No ISBN : 978-623-6233-80-1 SINOPSIS Menghadapi era revolusi industri 4.0 di Indonesia saat ini, basis penting yang perlu untuk diperhatikan oleh Pemerintah, Akademisi, dan para Praktisi adalah kecakapan dan keterampilan yang dimiliki oleh Sumber Daya Manusia (SDM). Kecapakan dan keterampilan SDM yang didukung oleh fleksibilitas teknologi. Kemajuan Teknologi Informasi baik secara mandiri ataupun berkoordinasi dengan manusia terbukti mampu menjamah segala bidang kehidupan dan memberikan kemanfaatan besar bagi manusia. Buku ini membahas isu dan berbagai variabel yang berkaitan terhadap aspek Kewirausahaan (Entrepreneurship) dan model Pendidikan Kewirausahaan. Model ini merupakan pengembangan kewirausahaan yang ditekankan melalui pembekalan pendidikan kewirausahaan dengan mengkolaborasikan kemajuan teknologi informasi. Sehingga, harapannya pendidikan kewirausahan dapat menghasilkan SDM yang berkualitas dan memiliki kompetensi kewirausaahaan yang unggul sesuai kebutuhan pada era revolusi industri 4.0. Pendidikan Keiwausahaan relevan dan penting dijadikan sebagai kurikulum wajib dalam perkuliahan di Perguruan Tinggi di Indonesia. menggiring manusia untuk memiliki keterampilan dalam memenuhi kebutuhan dan tuntutan perkembangan di kehidupan modernisasi dengan menyesuaikan tuntutan dan Buku ini mengakomodir himpunan teoritik transdisipliner antara teori ilmu manajemen, teori dukungan sosial, teori manajemen prestasi, teori kompetensi kewirausahaan, teori industri 4.0 dalam pendidikan kewirausahaan merupakan area yang mengarah pada teori tentang Entrepreneurship value. Pada bagian akhir buku ini akan menguraikan dan menunjukkan hasil santifik Model Pendidikan Kewirausahaan secara empiris. Uraian dan pembahasan hasil kajian pada buku ini dapat dimanfaatkan sebagai pengembangan keilmuan tentang manajemen pendidikan pada umumnya dan khususnya pada manajemen kewirausahaan.

Judul : Pendidikan Kewirausahaan di Indonesia Penulis : Dr. Ir. Endang Noerhartati, M.P. Citrawati Jatiningrum, S. E, M. Si, Ph.D Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 170 Halaman No ISBN : 978-623-6233-80-1 SINOPSIS Menghadapi era revolusi ...