Sebanyak 1200 item atau buku ditemukan

Ilmu Pendidikan “Konsep, Teori dan Aplikasinya”

Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting karena pendidikan mempunyai tugas untuk menyiapkan SDM bagi pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengakibatkan perubahan dan pertumbuhan kearah yang lebih kompleks. Hal ini menimbulkan masalah-masalah sosial dan tuntutan-tuntutan baru yang tidak dapat diramalkan sebelumnya, sehingga pendidikan selalu menghadapi masalah karena adanya kesenjangan antara yang diharapkan dengan hasil yang dapat dicapai dari proses pendidikan Untuk mengatasi masalah tersebut, peranan pendidikan sangat dibutuhkan. Pendidikan menuntut adanya perhatian dan partisipasi dari semua pihak. Dengan adanya pendidikan akan dapat mencerdaskan siswa serta membentuk manusia seutuhnya yaitu manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pembangunan pendidikan seharusnya diutamakan karena suatu kemajuan bangsa dapat dilihat dari kemajuan pendidikan. Oleh karena itu komponen-konmponen yang ada dalam proses pendidikan seperti siswa, guru, proses belajarmengajar, manajemen, layanan pendidikan serta sarana penunjang lainnya harus terkoordinasi dan bekerjasama dengan baik.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) PAUD ialah pendidikan dan pembinaan yang diberikan kepada anak sejak lahir hingga ... Pendidikan dasar sembilan tahun ini merupakan bentuk Program Wajib Belajar yang dicanangkan 118 ______ ______ Ilmu ...

KONSEP PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, PERSEPSI, STRES, KECEMASAN, NYERI, DUKUNGAN SOSIAL, KEPATUHAN, MOTIVASI, KEPUASAN, PANDEMI COVID-19, AKSES LAYANAN KESEHATAN – LENGKAP DENGAN KONSEP TEORI, CARA MENGUKUR VARIABEL, DAN CONTOH KUESIONER

Penelitian menjadi salah satu kunci keberhasilan sebuah bangsa sehingga penelitian adalah tuntutan bagi peneliti, baik mahasiswa, dosen, maupun profesi lainnya. Sebelum proposal penelitian disusun, peneliti wajb memahami tentang topik yang akan diteliti atau masalah yang diangkat dalam penelitian. Pemahaman tersebut sangat penting sebagai dasar dalam mengembangkan proposal penelitian sehingga pelaksanaan penelitian dapat berjalan dengan baik. Sering kali peneliti, terutama mahasiswa kebingungan dalam mencari sumber teori maupun konsep tentang topik atau masalah yang diangkat dalam penelitian. Selain itu, hal lain yang sering kali menyulitkan mahasiswa atau peneliti adalah cara mengukur variabel dan instrumen penelitian yang akan digunakan dalam. penelitian. Oleh karena itu, penulis sangat mempertimbangkan semua hal tersebut dengan menyusun buku ini, yang dilengkapi dengan topik-topik yang banyak diangkat oleh mahasiswa atau peneliti dalam melakukan penelitian, baik bidang kesehatan maupun sosial. Harapannya, kehadiran buku ini dapat membantu mahasiswa maupun peneliti dalam menyusun proposal penelitian. Buku ini banyak mengulas tentang konsep, pengukuran variabel, dan contoh-contoh kuesioner dani variabel penelitian yang terangkum dalam 13 bab, yaitu: Bab I Konsep Pengetahuan Bab lI Konsep Sikap Bab lI Konsep Perilaku Bab IV Konsep Persepsi Bab V Konsep Stres Bab VI Konsep Kecemasan Bab VIl Konsep Nyeri Bab VIll Konsep Dukungan Sosial Bab IX Konsep Kepatuhan Bab X Konsep Motivasi Bab XI Konsep Kepuasan Bab Xl Konsep Pandemi Covid-19 Bab XIll Konsep Akses Pelayanan Kesehatan

Penelitian menjadi salah satu kunci keberhasilan sebuah bangsa sehingga penelitian adalah tuntutan bagi peneliti, baik mahasiswa, dosen, maupun profesi lainnya.

Perkembangan Sosial AUD Berbasis Karakter

E-modul bahan ajar perkembangan sosial AUD berbasis karakterberbasis karakter ini merupakan pelengkap dari buku Perkembangan Sosial AUD pada rumpun mata kuliah wajib Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini di Universitas Dharmas Indonesia. E-modul bahan ajar ini dirancang dengan tujuan agar mahasiswa dapat mempelajari dan memahami uraian materi yang disajikan tersebut dengan baik dan mahasiswa dapat menampilkan karakternya dengan baik pula sehingga mencerminkan calon guru yang dapat diteladani. Dalam E-modul ini berisi skenario pelaksanaan pembelajaran, uraian materi dan evaluatif yang harus dilalui. Pembelajaran Perkembang Sosial AUD yang disajikan dalam E-modul Perkembang Sosial AUD pada rumpun mata kuliah wajib Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini di Universitas Dharmas Indonesia ini merupakan mata kuliah yang harus dikuasai oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini di Universitas Dharmas Indonesia. Hal ini dikarenakan mata kuliah Perkembang Sosial AUD menjadi dasar pengetahuan mahasiswa untuk mengetahui dan memahami tumbuh kembang anak usia dini dari segi sosialnya. Pada umumnya, penyajian materi dalam e-modul ini dimulai dari tujuan pembelajaran, indikator capaian, skenario pelaksanaan pembelajaran, peta konsep, uraian materi, kesimpulan, evaluatif dan penutup. E-modul ini adalah pelengkap dari buku-buku yang pernah ada tentang Perkembangan Sosial Anak Usia Dini Semester 4 (Genap) dengan tujuan akhir agar mahasiswa dapat mempelajari materi dengan baik.

E-modul bahan ajar perkembangan sosial AUD berbasis karakterberbasis karakter ini merupakan pelengkap dari buku Perkembangan Sosial AUD pada rumpun mata kuliah wajib Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini di Universitas ...

TASAWUF DAN COVID-19

Pandemi virus corona (Covid 19) telah “menghantui” masyarakat global, khususnya warga negara Indonesia. Wabah corona ini menjadikan kehidupan masyarakat tergoncang, terombang-ambing, sehingga mereka mengalami kegelisahan, kekhawatiran, ketakutan dan kepanikan yang luar biasa sampai-sampai “mengalahi” ketakutannya kepada Tuhan. Memang tidak bisa dipungkiri wabah ini sangat cepat menyebar dan efek yang ditimbulkan tidak hanya flu, demam, batuk biasah tapi sampai pada kematian. Mungkin efek “kematian” inilah yang menjadi “momok” masyarakat global. Kepanikan dan ketakutan yang berlebih inilah yang menyebabkan mereka melupakan kekuatan, kekuasaan Allah Swt Zat yang maha segala-galanya. Sehingga, berbagai upaya lahir dilakukan dengan “memborong” berbagai bahan alami (rempah-rempah), masker, dan bahan-bahan yang dianggap mampu menangkal virus ini. Mereka dilupakan oleh situasi dan kondisi, bahwa ada upaya ruhani yang tidak kalah “jitu”nya dengan usaha-usaha lahir tersebut. Upaya ruhani ini sebagai langkah untuk membangun kembali hubungan kedekatan dengan sang Kuasa, memupuk keyakinan yang “mantap” kepada-Nya, bahwa Dia sebaik-baik Penolong, Dia Maha Pengasih, Penyayang, dan Dia tidak akan membiarkan hamba-Nya berada di dalam jurang “kesedihan” selamanya. Untuk itu, melalui ajaran tasawuf, penulis ingin menyampaikan bahwa dalam menghadapi wabah ini diperlukan juga usaha batin yang itu diajarkan dalam ilmu tasawuf untuk mengontrol hati, mensucikan jiwa, mendekatkan diri kepada Allah Swt, serta menenangkan ruhani agar tidak menjadi “budak” ketakutan makhluk-Nya yang kecil yang tak kasat mata ini (Covid 19).

Pandemi virus corona (Covid 19) telah “menghantui” masyarakat global, khususnya warga negara Indonesia.

Buku Manajemen Tasawuf

Buku ini yang berjudul “Manajemen Tasawuf” bisa diselesaikan dengan baik. Buku ini hadir untuk menjadi solusi bagi kegersangan spiritual, moral, dan sosial umat manusia di abad global. Tasawuf akhir-akhir ini dilirik oleh kebanyakan masyarakat global karena dianggap sebagai jalan alternatif yang tepat dalam mengatasi problematika kehidupan yang oleh dunia sains, kedokteran dan teknologi tidak bisa diselesaikan. Manajemen tasawuf hadir sebagai kepanjangan dari disiplin ilmu tasawuf untuk memberikan edukasi dan petunjuk kepada masyarakat modern tentang bagaimana mengolah hati, pikiran dan jiwa agar senantiasa stabil, tenang, dan selalu terkoneksi kepada Allah swt. Hati dan jiwa yang tidak bisa terkoneksi dengan Allah menunjukkan hati dan jiwa tersebut mati (padam) sehingga petunjuk Allah tidak bisa menembus kepada dirinya. Metode untuk mengaktifkan kembali hati dan jiwa agar konek dengan Allah swt salah satunya adalah dengan menata, mengatur dan mengolah ulang hati dan jiwa tersebut dengan butiran-butiran asma Allah, tafakkur kepada penciptaan dan kekuasaan-Nya serta senantiasa muhasabah, bertaubat kepada-Nya.

Buku ini yang berjudul “Manajemen Tasawuf” bisa diselesaikan dengan baik.

Tasawuf Kontemporer

Masyarakat abad global kebanyakan telah kehilangan visi keilahian, krisis spiritual, intelektual, sosial dan dekadensi moral, akibat pola hidup yang cenderung rasional, hedonis, pragmatis, materialis, sekuler dan individualis yang menjauhi nilai-nilai agama bahkan meninggalkan agama untuk mendewakan dunia, ilmu pengetahuan dan teknologi. Mereka beranggapan bahwa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat memenuhi segala kebutuhannya, dan dunia sebagai tempat untuk melampiaskan segala hasrat dan segala keinginan tak terkontrol. Sehingga lama-kelamaan mereka mengalami kekeringan spiritual, jiwa mereka gersang, rohani mereka layu dan hati mereka mati. Akibatnya, berdampak pada cara pikir (paradigma), moral, sosial mereka yang cenderung menurun. Untuk itu, diperlukan solusi yang konkret untuk mengatasi permasalahan rohaniah tersebut. Di antara solusi yang mengarah kepada aspek rohani dalam ajaran Islam yang paling mendekati adalah tasawuf, melalui siraman ajaran tasawuf ini diharapkan masyarakat abad global ‘kembali’ kepada pengkuan ilahi dengan tetap eksis mengarungi kehidupan dunia. Sehingga akan mengantarkan mereka kepada kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang (tawazun). Inilah yang dinamakan dengan “Tasawuf Kontemporer”, yang mengedepankan nilai-nilai keselarasan, sinergitas, integrasi dan keseimbangan antara rohani-jasadi, individu-sosial, dunia-akhirat, syari’at-hakikat, fiqih-tasawuf, vertikal-horizontal dan dzhahir–batin yang dapat mengantarkan manusia hidup secara seimbang, toleran, aktif, solutif, reaktif, optimistis, agamis, humanis dan berbudi luhur.

Masyarakat abad global kebanyakan telah kehilangan visi keilahian, krisis spiritual, intelektual, sosial dan dekadensi moral, akibat pola hidup yang cenderung rasional, hedonis, pragmatis, materialis, sekuler dan individualis yang menjauhi ...

Titik Temu Tasawuf dan Filsafat Islam

Tasawuf cukup lama dipersoalkan, dianggap sebagai biang keladi kemunduran umat Islam. Begitu pula filsafat dianggap sesat menyesatkan, tetapi secara historis, keduanya telah mengantarkan umat Islam menuju gerbang Jaman Keemasan, karena kenyataannya Tasawuf dan Filsafat Islam memiliki titik temu dalam Tauhid. Tauhid adalah Aqidah Umat Islam, bentuk pertentangan apapun jangan sampai mengalahkan tauhid yang sakral.

Begitu pula filsafat dianggap sesat menyesatkan, tetapi secara historis, keduanya telah mengantarkan umat Islam menuju gerbang Jaman Keemasan, karena kenyataannya Tasawuf dan Filsafat Islam memiliki titik temu dalam Tauhid.

INTERKONEKSI FILSAFAT AGAMA, ILMU KALAM DAN TASAWUF DALAM DUNIA ISLAM

Filsafat agama sebagai alat untuk bagaimana akal ini berperan dalam memahami agama beserta seluk beluknya, ilmu kalam hadir sebagai disiplin keilmuan Islam yang “terinspirasi” oleh ilmu filsafat untuk mengoptimalkan peran akal, rasionalitas dan pikiran untuk mendalami secara totalitas akan masalah-masalah tauhid, aqidah dan keimanan. Antara filsafat agama dan ilmu kalam sepertinya mempunyai hubungan yang signifikan dalam hal penggunaan; pendayagunaan fungsi-peran akal. Rasanya tidak adil jika hanya akal saja yang di “agungkan” diperlukan media; alat lain yang juga merupakan anugerah Allah yakni hati (qalb), keilmuan Islam yang oreintasinya pada hati, rasa dan spiritual ialah ilmu tasawuf. Tasawuf 6 INTERKONEKSI FILSAFAT AGAMA, ILMU KALAM DAN TASAWUF DALAM DUNIA ISLAM dipahami sebagai ilmu yang mendidik ruhani menjadi bersih untuk mengenal; bertemu dengan zat Allah.

Tasawuf 6 INTERKONEKSI FILSAFAT AGAMA, ILMU KALAM DAN TASAWUF DALAM DUNIA ISLAM dipahami sebagai ilmu yang mendidik ruhani menjadi bersih untuk mengenal; bertemu dengan zat Allah.

TIPOLOGI ALIRAN-ALIRAN TASAWUF

Buku ini mengungkap berbagai macam aliran sufistik dalam dunia tasawuf yang memiliki corak tersendiri dan sudut pandang yang berbeda dengan tujuan yang sama, yakni untuk mendekatkan diri, mengenal dan mengetahui hakikat Allah swt, dan usaha menjadi seorang hamba yang benar-benar hamba. Benar-benar hamba maksudnya adalah hamba yang memahami eksistensi dan esensi dirinya sebagai seorang ciptaan Tuhan. Adanya aliran-aliran dalam dunia tasawuf ini menjadi bukti bahwa tasawuf tidak hanya dipahami dan dikaji dalam satu sisi, melainkan banyak sisi. Sehingga melahirkan berbagai ragam perbedaan tipologi. Adanya yang menitik beratkan pada aspek ruhaniah, akhlak, akal, rasa (dzauq), amaliah, cinta, sosial, modern (tawazaun; keseimbangan), kebangsaan dan lain sebagainya. Yang pada intinya adalah sama-sama ingin menjadi seorang hamba yang benar, yang dekat dengan Tuhan dan menjadi hamba yang baik, yang bisa memberikan manfaat kepada orang lain. Tipologi-tipologi seperti inilah yang membuat tasawuf kaya, yakni kaya akan model (desain) yang akhirnya membuat tasawuf ini ilmu yang unik. Sehingga, layak untuk terus dikaji, didalami dan diamalkan.

Buku ini mengungkap berbagai macam aliran sufistik dalam dunia tasawuf yang memiliki corak tersendiri dan sudut pandang yang berbeda dengan tujuan yang sama, yakni untuk mendekatkan diri, mengenal dan mengetahui hakikat Allah swt, dan usaha ...

ISLAM SUFISTIK

MEMBUMIKAN AJARAN TASAWUF YANG HUMANIS, SPIRITUALIS DAN ETIS

Tasawuf sebagai suatu disiplin ilmu yang mengandung banyak hikmah dan uswah serta qudwah yang dicontohkan para kaum sufi sehingga ilmu ini mampu mengantarkan seseorang kepada tingkatan kedekatan kepada Allah Swt. Berbagai macam amaliah dan ajaran yang telah disusun-dipraktikkan kaum sufi dalam dunia tasawuf memberikan sebuah jalan bagi manusia untuk bisa meraih kedekatan sepenuhnya dengan Allah, untuk bisa mensucikan jiwanya, sehingga bisa meraih kebahagiaan sejati, kedamaian dan ketenangan yang kontinu. Akhirnya, menjadi manusia yang senantiasa berada di bawah ketataan dan kepatuhan kepada-Nya. Ketaatan dan kepatuhan inilah yang nantinya bisa ‘menggiring’ umat Islam kepada jalan yang lurus, sikap moderat, kebijaksanaan, mencintai kedamaian, keharmonisan dan perdamaian serta kepekaan sosial yang tinggi. Islam sufistik ingin menorehkan sebuah paradigma yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, moraliras di samping nilai spiritualitas. Tiga nilai inilah yang ingin disebarkan, disosialisasikan dan diaktualisasikan ke dalam kehidupan masyarakat khususnya umat Islam, agar menjadi umat yang wasathiyah, tasamuh, tawazun, i’tidal, ta’awun di samping istiqamah dalam berzikir, beribadah dan bermunajah. Islam sufistik juga ingin menghapus “kesan” negatif terhadap dunia sufi yang “dituduh” anti terhadap aspek sosial, fokus pada aspek ruhani semata dan sejenisnya. Melalui gagasan Islam sufistik inilah wajah tasawuf akan dikembalikan dan dikuatkan bahwa dalam tasawuf tidak hanya mengajarkan pada satu aspek saja, melainkan mensinergikan-mengintegrasikan satu aspek kepada aspek lain dalam menuju Zat yang Maha Satu. Untuk itu, buku ini hadir dalam rangka membumikan ajaran-ajaran tasawuf yang humanis, spiritualis dan etis di tengah-tengah masyarakat post modern abad 21 M ini dengan wajah Islam sufistik.

Islam sufistik ingin menorehkan sebuah paradigma yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, moraliras di samping nilai spiritualitas.