Sebanyak 722 item atau buku ditemukan

BIROKRASI akuntabilitas kinerja

(Sebuah Refleksi)

Mengacu pada pendekatan “konotasi geografis” versi Hungtinton dan Dominguez, cara meniru seperti ini “dihalalkan” dalam teori teori pembangunan politik, yakni: “Proses perubahan politik pada negara-negara sedang berkembang menggunakan konsep-konsep dan metoda yang pernah digunakan oleh negara-negara yang telah maju”. Satu lagi tulisan yang menarik disimak dalam buku ini, yaitu “Pensiun Dini” terutama jika kita kaitkan dengan Komisi percepatan Penyelengaraan Program Strategi Kota Makassar yang pernah heboh. Topik ini menawarkan dilakukannya Anjab, analisis jabatan, sedikitnya sekali dalam lima tahun; bahkan bukan hanya pada jabatan akan tetapi meliputi kelembagaannya. Menurut penulis, hal ini perlu untuk mengetahui apakah eksistensi setiap institusi pemerintah masih perlu atau sudah saatnya dihapuskan. Kegiatan analisis ini akan menunjukkan pula bahwa institusi pemerintah sebenarnya bersifat dinamis, selalu berubah dan tidak abadi. Dengan demikian, kaitannya dengan PNS (public servants), jabatan itu bukanlah pekerjaan seumur hidup (lifetime employment), karena kelembagaan satu intansi tidaklah bersifat limitative, selamanya. Keberadaannya sesuai hasil analisis fungsi lembaga. Analisis ini pada dasarnya menilai apakah kegiatan atau layanan publik (public services) yang selama ini dilakukan (delivered) oleh suatu lembaga pemerintah masih dibutuhkan oleh masyarakat atau tidak. Apabila hasil analisa ini menunjukkan bahwa kegiatan atau layanan tersebut tidak lagi dibutuhkan oleh masyarakat maka lembaga tersebut harus dihapuskan (abolished).

Mengacu pada pendekatan “konotasi geografis” versi Hungtinton dan Dominguez, cara meniru seperti ini “dihalalkan” dalam teori teori pembangunan politik, yakni: “Proses perubahan politik pada negara-negara sedang berkembang ...

KEPEMERINTAHAN YANG BERTANGGUNGJAWAB

Melalui Penerapan Prinsip Akuntabilitas Pemerintahan

BUKU yang ada dihadapan pembaca merupakan kelanjutan dari buku saya yang terdahulu kepemerintahan yang baik melalui penerapan tata kelola dan keabsahan pemerintahan. Dalam buku yang kedua ini dengan mengambil judul kepemerintahan yang bertanggungjawab melalui penerapan prinsip akuntabilitas pemerintahan diharapkan bisa memberikan gambaran seperti apa konsep kepemerintahan yang bertanggungjawab itu dijalankan atau dilakukan. Dengan kata lain, kepemerintahan yang bertanggungjawab menjadi tuntutan mutlak agar penyelenggaraan pemerintahan itu bisa berjalan dengan baik dan benar. Kepemerintahan yang bertangggungjawab memberi batasan apa yang harus dikerjakan oleh pemerintah sesuai dengan dasar tindakan atau perbuatan hukum pemerintahan. Dalam hukum administrasi pemerintahan jelas disebutkan, bahwa tidak ada suatu tindakan atau perbuatan pemerintahan yang tidak bisa dipertanggung jawabkan. Dalam arti, bahwa semua perbuatan atau tindakan hukum pemerintahan harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan fungsi dan tugas serta kewenangannya. Dalam buku kedua ini saya ingin memberikan penekanan pada tiga hal apabila kepemerintahan yang bertanggungjawab itu dapat dilakukan atau dijalankan dengan baik dan benar yakni, berkenaan dengan seperti apa pemerintahan yang bertanggungjawab itu dilakukan. Untuk mengurai hal tersebut menurut saya perlu dilakukan pembenahan birokrasi pemerintahan melalui kebijakan reformasi birokrasi pemerintahan. Sedangkan, untuk menilai apakah penyelenggaraan pemerintahan itu sudah bertanggungjawab ataukah tidak maka perlu dilakukan evaluasi kinerja pemerintahan.

Dengan kata lain, kepemerintahan yang bertanggungjawab menjadi tuntutan mutlak agar penyelenggaraan pemerintahan itu bisa berjalan dengan baik dan benar.

Fiqih Islam wa Adilatuhu Jilid 7

Sistem Ekonomi Islam; Pasar Keuangan; Hukum Hadd Zina; Qadzf; Pencurian

Ebook ini membahas aturan-aturan syar’I Islamiyah yang disandarkan pada dalil-dalil shahih, baik dari Alquran, hadits, maupun akal. Oleh karena itu, bukuini tidak hanya membahas fiqih sunnah atau membahas fiqih berasakan logika. Ebook ini juga memiliki keistimewaan karena mencakup materi fiqih dari semua madzhab disertai proses penyimpulan hukum dari sumber-sumber hukum Islam, baik naqli maupun aqli (Al-Quran, hadits, serta ijtihad akal yang didasarkan pada prinsip umum dan semangat tasyri yang otentik. Pembahasan dalam buku ini juga menekankan pada merode perbandingan di antara pendapat-pendapat menurut imam empat madzhab, yaitu Imam Hanadi, Imam Maliki, Imam asy-Syafi’i, dan Imam Hambali. Ebook ini terdiri dari sepuluh jilid yang telah diterbitkan. Jilid tujuh menyajikan pembahasan sistem ekonomi Islam, pasar keuangan, hukum had zina, qadzf, dan pencurian. [Gema Insani]

Ebook ini membahas aturan-aturan syar’I Islamiyah yang disandarkan pada dalil-dalil shahih, baik dari Alquran, hadits, maupun akal.

PENDIDIKAN PROFETIK

Aktualisasi & Internalisasi dalam Pembentukan Karakter

Pendidikan dan moral merupakan dua aspek yang memiliki relasi secara kausalitas. Ketika terjadi peningkatan kasus dekadensi moral, maka di sisi lain dapat dipastikan telah terjadi penurunan capaian kualitas dalam pendidikan. Sebagaimana yang terjadi di beberapa tahun terakhir ini. Kasus kriminalitas, pelanggaran hak asasi, kekerasan di kalangan pelajar hingga kasus pelecehan seksual sudah menjadi headline dalam beberapa media yang tidak ada habis- nya. Realitas semacam itu tentu memiliki gap kontradiktif dengan idealisme tentang tujuan pendidikan pada umumnya, yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk itu, perlu kembali menengok ke belakang, di mana terdapat praktik pendidikan yang mencakup isi serta esensi pendidikan yang sebenarnya, yaitu pendidikan pada masa Rasulullah SAW. Pendidikan yang tidak hanya sekadar proses transfer of knowledge semata, namun juga memperhatikan penanaman nilai yang tentu akan menyentuh moral peserta didik secara langsung. Untuk itu, pendidikan profetik ini dinilai menjadi konsep solutif yang diharapkan mampu mengentaskan keadaan pendidikan yang saat ini sedang dibalut problematika kasus dekadensi moral. Mengapa buku ini merupakan salah satu solusi dalam mengatasi krisis moral pendidikan? Buku pendidikan profetik ini hadir sebagai gambaran proses pendidikan yang ideal. Dalam buku ini diulas keseluruhan komponen pendidikan serta ditambah dengan proses kepemimpinan dengan paradigma profetik. Di mana kualitas dijadikan sebagai acuan, bukan hanya sekedar omong kosong formalitas sebagaimana percontohan implementasi pendidikan pada umumnya. Selain itu, dalam buku ini juga diulas tuntas bagaimana pendidikan profetik dijadikan sebagai fondasi fundamental dalam membangun karakter peserta didik. Tidak hanya sekadar paparan teori, buku ini juga menyuguhkan best practice dalam implementasi pendidikan profetik sebagai fondasi fundamental dalam membangun karakter.

Buku pendidikan profetik ini hadir sebagai gambaran proses pendidikan yang ideal. Dalam buku ini diulas keseluruhan komponen pendidikan serta ditambah dengan proses kepemimpinan dengan paradigma profetik.

PERBANDINGAN NOVEL SASTRA INDONESIA DAN MALAYSIA (Sosiologi Religi)

Data 05 tersebut mengambarkan negara kolonial Barat yang menjajah negara-negara jajahan sehingga membuat rakyat negara jajahan menjadi menderita, tertindas, miskin, dan terbelenggu oleh sistem ekonomi kapitalisme.

MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN KONTEMPORER

Pendekatan Teori dan Praktek

Era industri 4.0 ditandai dengan hadirnya jaringan siber, IoT, ditambah internet. Mesin yang satu dengan yang lain bisa saling terhubung karena ada jaringan. Ada beberapa poin di sana, dalam peralihan revolusi industri 1.0 ke 2.0 ialah bergantinya pekerjaan berbahaya dan berat dari manusia oleh mesin. Kemudian pada industri 3.0, proses pekerjaan yang berulang digantikan oleh mesin dan menggunakan sistem komputerisasi. Lalu pada industri 4.0, ditandai dengan revolusi digitalisasi. Mesin digantikan oleh artificial intellegence (AI). Tadinya manusia yang berpikir, sekarang robot yang berpikir, dan ini akan sangat banyak terjadi di masa yang akan datang,”. Berbagai prediksi yang akan terjadi di masa depan di era industri 4.0. Misalnya pada 2030, diprediksi akan banyak pekerjaan yang muncul, yang belum pernah ada sebelumnya berbagai prediksi yang akan terjadi di masa depan di era industri 4.0. Misalnya pada 2030, diprediksi akan banyak pekerjaan yang muncul, yang belum pernah ada sebelumnya. Hal ini sebagaimana terjadi di zaman sekarang dengan kehadiran Go-Jek, Bukalapak dan start up lainnya. Kesemuanya itu berdampak pada persaingan kebutuhan tenaga manusia yang lebih berkualitas. Disinilah efektifitas manajemen diperlukan. Manajemen kewirausahaan yang efektif dan efisien apabila didukung oleh sumber daya manusia yang professional untuk mengoperasikan. Upaya peningkatan manajemn perlu didukung dengan kemampuan manajerial para pengelola, yang memeliki komitmen untuk mendayagunakan sumber-sumber manajemen organisasi, baik personal maupun material, secara efektif danefisien guna menunjang tercapainya tujuan organisasi/perusahaan secara optimal. Kesemuanya itu perlu dukung dengan sarana-prasarana yang memadai, dana yang cukup untuk menggaji staf sesuai dengan fungsinya, serta partisipasi masyarakat yang tinggi. Bila salah satu hal diatas tidak sesuai dengan yang diharapkan atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan (sekolah/madrasah) kurang optimal. Dengan demikian diperlukan adanya keseimbangan antara komponen-komponen di atas. Namun dalam perjalanannya, beruntung di antara rnereka yang berhasil meraih untung. Tetapi banyak juga yang gagal total dengan rnenyisakan utang-utang usahanya. Ada juga yang awalnya rneraih sukses, tetapi tidak bisa bertahan lama, alias kalah dalam kerasnya persaiagan bisnis yang saangat berat. Tentunya sernua orang berharap memiliki usaha yang stabil dan konsisten rneskipun ada perubahan kondisi dan situasi. Bisnis yang bisa dilaksanakan oleh siapa pun dan di mana pun dibutuhkan manajernen yang matang dengan beberapa prinsip kewirausahaan yang kontekseual dengan perkembangan zaman. Dalam konteks itulah buku “Manajemen Kewirausahaan Kontemporer” Revisi ke IV ini, melalui penyesuaian kekinian, hadir dan disajikan membantu para niahasiswa, akademisi, birokrat, manajer pengembang usaha khususnya dan para pembaca pada urnumnya dalam mendalami manajemen kewirausahaan kontem-porer, melalui pendekatan teori, konsep dan implementasinya. Penulis berharap, kehadiran buku revisi ke IV ini, dapat memberikan inspirasi dan urun rembuk, pada pemecahan, mencerdaskan, dan menjadi solusi terhadap berbagai permasalahan manajemen kewirausahaan saat ini. Semoga buku ini bermanfaat bagi kepentingan umat dan mendapat ridlo Allah SWT., Amin. Bandung, 3 Januari 2022 Penulis/Revisi IV: Prof. Dr. H. A. Rusdiana, MM

Semoga buku ini bermanfaat bagi kepentingan umat dan mendapat ridlo Allah SWT., Amin. Bandung, 3 Januari 2022 Penulis/Revisi IV: Prof. Dr. H. A. Rusdiana, MM

Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja

Buku ini ditujukan untuk para mahasiswa, akademisi, dokter, dokter kesehatan kerja, perawat kesehatan kerja, higienis industri, ergonomis, praktisi keselamatan dan kesehatan kerja termasuk pimpinan perusahaan dan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja di dunia usaha dan dunia kerja, serta profesional di bidang keselamatan dan kesehatan kerja maupun bidang lainnya. Isi tulisan selain bersumber dari literatur, banyak pula yang merupakan pengalaman penulis sebagai praktisi di lapangan, atau hasil kajian maupun penelitian penulis bersama teman sejawat di bidang kesehatan kerja dan mahasiswa bimbingan. Buku Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja ini terdiri dari 5 (lima) bab. Bab 1 mengantarkan pembaca pada fakta di lapangan, serta pengenalan tentang sejarah kesehatan kerja dari zaman antik sampai sekarang, masalah kesehatan kerja di tingkat nasional dan internasional, diharapkan pembaca mendapatkan gambaran mengapa dan bagaimana kesehatan kerja berkembang, serta pengenalan tentang apa dan mengapa ilmu epidemiologi diperlukan serta bagaimana dipraktikkan dalam pemecahan masalah kesehatan kerja, khususnya dalam rangka mengenal dan menilai faktor risiko penyakit atau cedera akibat kerja di tingkat kelompok atau populasi pekerja. Bab 2 menjelaskan tentang peraturan perundang-undangan yang mengatur pelaksanaan kesehatan kerja, bermanfaat sebagai acuan dalam aplikasi di lapangan. Bab III membahas Konsep Dasar Kesehatan Kerja, yang fokus utamanya adalah manajemen risiko kesehatan yaitu siklus antisipasi, rekognisi hazard, evaluasi dan pengendalian risiko (AREP), dalam bab ini dirinci mulai dari definisi sehat dan definisi kesehatan kerja, hazard dan risiko kesehatan di tempat kerja serta konsep pengendaliannya, sampai pada ruang lingkup dan perspektif keilmuan serta profesi kesehatan kerja, terakhir dibahas pula etika dalam pelaksanaan kesehatan kerja. Bab 4 membahas tentang bagaimana aplikasi kesehatan kerja di dunia usaha dan di dunia kerja, mencakup promosi kesehatan di tempat kerja yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kapasitas kerja dan status kesehatan pekerja; pelaksanaan surveilans kesehatan kerja untuk mendiagnosis dini dan melakukan pengobatan segera bila terjadi penyakit akibat pajanan di tempat kerja serta menilai efektivitas pengendalian hazard; tentang apa dan bagaimana upaya pencegahan primer dilaksanakan di tempat kerja melalui kegiatan perbaikan lingkungan kerja (higiene industri) dan perbaikan ergonomi pekerjaan, serta pengembangan pengorganisasian pekerjaan dan budaya kerja yang kondusif untuk mengurangi faktor stres kerja. Selain itu, bab ini juga menjelaskan tentang teknik pelaksanaan survei jalan selintas yang sangat dibutuhkan sebagai langkah awal dari penilaian risiko kesehatan; tentang teknik penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan di klinik kesehatan kerja dalam rangka mendapatkan atau menempatkan pekerja yang sehat dan sesuai dengan risiko kesehatan yang mungkin dihadapinya di tempat kerja ('fit' to work), serta teknik manajemen absensi sakit dan program kembali kerja untuk melindungi pekerja serta mengurangi kemangkiran. Bab 5 membahas pelayanan kesehatan kerja, lebih rinci dibahas tentang landasan hukum, beberapa model pelayanan serta contoh pelaksanaannya di dunia usaha dan dunia kerja, baik di perusahaan maupun di ranah publik, termasuk infrastruktur yang diperlukan.

... dan pendekatan partisipatif, di tempat kerja, penyediaan waktu, dana, sarana dan prasarana, publkasi, dan sistem ... Penanggung jawab K3 (sebaiknya profesional kesehatan) harus mempersiapkan manajemen dengan memberikan advokasi ...