Sebanyak 335 item atau buku ditemukan

Media Pembelajaran Bahasa

Aplikasi Teori Belajar dan Strategi Pengoptimalan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran bahasa secara umum adalah meningkatkan keterampilan berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulis. Untuk mencapai tujuan tersebut, hadirnya media sangat diperlukan untuk menjadi suatu instrumen yang membantu pengajar menyampaikan pesan-pesan pembelajaran dan membantu pembelajar memahaminya. Untuk itu, media pembelajaran bahasa harus dirancang khusus dan disesuaikan dengan kriteria tertentu sehingga akan memberikan kontribusi yang efektif bagi pelaksanaan proses pembelajaran bahasa. Jika ditinjau dari sisi pembelajar, maka media pembelajaran dapat berkontribusi efektif terhadap upayanya untuk meraih potensi tertinggi mereka.

Untuk itu, media pembelajaran bahasa harus dirancang khusus dan disesuaikan dengan kriteria tertentu sehingga akan memberikan kontribusi yang efektif bagi pelaksanaan proses pembelajaran bahasa.

Dinamika dan peran Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA) dalam kehidupan sosial budaya masyarakat Aceh

Role of ulama in sociocultural life of Achinese people.

Untuk itu diperlukan guru-guru yang sama pengetahuan dan pendidikannya.
Padahal pada masa tersebut belum ada sekolah pendidikan guru. Oleh sebab
itu diputuskan membangun sekolah guru yang dapat mencetak tenaga guru
yang ...

Sosiologi Politik

Sosiologi politik merupakan kajian interdisiplin, irisan dua bidang ilmu, yakni sosiologi dan politik. Apabila sosiologi mengkaji mengenai masyarakat, lalu politik mengkaji kekuasaan para pengambil keputusan, maka sosiologi politik mengkaji relasi antara kehidupan masyarakat dengan keputusankeputusan yang diambil oleh penguasa. Konsep-konsep sosiologi politik bersifat dinamis dan mengikuti perkembangan zaman sehingga menarik perhatian siapa saja yang mengikuti dinamika politik. Manfaat terbesar dari bidang sosiologi politik adalah mencerdaskan pembaca dalam menganalisis situasi sosial politik yang ada di sekitarnya. Buku ini terdiri dari tujuh bab, dimana pembahasan dimulai dari konsep dasar sosiologi politik, konsep kekuasaan, faktor-faktor dalam struktur politik, unsur-unsur politik, gerakan sosial dan partai politik, konflik dan penyelesaiannya, terakhir hubungan parpol dengan perubahan politik. Pemilihan tema disesuaikan dengan konsep-konsep yang sering didiskusikan dalam ruang perkuliahan dan issue yang menjadi perbincangan di berbagai media massa. Sehingga buku Sosiologi Politik ini dapat digunakan oleh mahasiswa dan para pembaca yang tertarik dengan fenomena sosiologi politik. Konsep yang terdapat dalam buku ini berasal dari konsep-konsep yang telah dituliskan oleh penulis buku sosiologi politik sebelumnya, seperti Tom Bootomore, Rafael Raga Maran, Maurice Duverger, Damsar, Michael Rush & Philip Althoff, Keith Faulks dan Mochtar Mas’oed Nasikun. Kelebihan buku ini adalah dituliskan dalam bahasa yang lebih sederhana, dilengkapi dengan bagan alur serta beberapa analisis fenomena sosiologi politik terkini, sehingga diharapkan mudah dimengerti oleh para pembaca.

Sosiologi politik merupakan kajian interdisiplin, irisan dua bidang ilmu, yakni sosiologi dan politik.

Pengetahuan Sosial Sejarah 2

Perkembangan Pendidikan dan Munculnya Kesadaran Nasional Indonesia 3.
Masuknya Pendidikan Islam Sesudah agama Islam masuk Indonesia , terjadi
berbagai perubahan . Pengaruh Hindu / Buddha semakin berkurang dan
berbaur ...

Fikih

Badan Standar Nasional Pendidikan. Standar Isi. Jakarta: BSNP. 2006.
Departeman Agama RI. Al-Quran. Jakarta: Departemen Agama. 2002. Dimyati,
Ayat. Hadis Arba'in. Bandung: Marja. 2001. El- Jaziri, Abu Bakar Zabir. Pola
Hidup Muslim.

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Perspektif Dosen PAUD Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Dalam buku ini terdiri dari 16 chapter, yang ditulis oleh enam belas dosen PG-PAUD Perguruan Tinggi Muhammadiyah. 16 chapter tersebut, adalah: Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini; Egocentric Thinking: Memahami Egosentrisme pada Anak Usia Dini; Urgensi Perkembangan Motorik Anak Usia Dini; Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini; Persepsi Orang Tua terhadap Whole Language dalam Pengenalan Reseptif Menyimak Anak Usia Dini; Perkembangan Emosi dan Permasalahan Emosi Anak Usia Dini; Membangun Adab Anak Melalui Komunikasi Epektif dalam Keluarga; Optimalisasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Menstimulasi Perkembangan Anak Usia Dini; Digital Parenting 4.0; Tanggung Jawab dan Disiplin untuk Membentuk Nilai Moral dan Agama Anak Usia Dini; Urgensi Parenting Pendidikan Anak Usia Dini dalam Perspektif Islam; Mengendalikan Marah Dengan Senyuman dan Tawa dalam Mengasuh Anak Usia Dini; Keteladanan Orang Tua Sebagai Dasar Nilai Agama bagi Anak Usia Dini; Mengembangkan Sosial Anak Usia Dini; Asyiknya Home Learning untuk Anak Usia Dini

Usaha pembentukan dan perkembangan anak agar memiliki perilaku dalam keagamaan yaitu tidak melawan orang tua, ... kepada anak sejak kecil, serta selalu konsisten dalam memberikannya, akan menjadikan iman dan akhlak anak tetap kokoh, ...

Buku Ajar Prinsip Etika Profesi

Membangun Profesionalisme Diri

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puja dan Puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerahNya sehingga buku Etika Profesi ini dapat terselesaikan. Buku Etika Profesi ini sangat perlu dipelajari dan dipraktekkan oleh para ahli teknik yang memilih menjadi manajer pada usahanya sendiri meupun yang memilih profesi sebagai pegawai atau tenaga kerja. Alumni Perguruan Tinggi bukan saja harus terampil dalam teknis operasional pekerjaan, tapi juga harus melek hukum dan paham etika dari profesi yang ditekuninya. Tanpa pengetahuan etika profesi, seorang alumni akan gamang - bekerja tanpa arah, sehingga lambat dalam mencapai hasil optimal. Sebaliknya dengan bekal pengetahuan yang memadai diharapkan akan muncul calon-calon pengusaha unggul yang menjunjung tinggi etika bisnis, jujur, bernurani dan berfokus pada kepuasan stakeholders menuju masyarakat yang sejahtera lahir dan batin. Penulisan buku untuk mata kuliah etika profesi ini memuat berbagai pengetahuan etika dan profesi serta contoh-contoh panduan atau implementasi etika profesi yang dibutuhkan mahasiswa ketika nanti mereka bekerja. Buku ini berfungsi sebagai seperangkat materi yang disusun sistematis yang digunakan oleh pengajar dan mahasiswa dalam kegiatan belajar. Dengan adanya buku ini diharapkan semua pihak yang berkepentingan dapat menjelaskan secara sistematis dan terstruktur tujuan instruksional yang akan dicapai sesuai standar kompetensi yang ditetapkan. Dengan selesainya penyusunan bahan ajar ini, kami mengucapkan terima kasih kepada pihakpihak yang telah membantu, terutama kepada pihak-pihak yang telah membantu, terutama kepada Bapak Satria Hadi Lubis dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara dan Pengurus Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI) yang pendapatnya banyak dikutip pada buku ini. Ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada Bapak I Nyoman Abdi, SE., M.eCom., selaku Direktur Politeknik Negeri Bali dan Bapak Dr. Ir. I Gede Santosa, M.Erg., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin serta Bapak Kadek Ervan H.W., ST.,MT., yang telah memberikan motivasi dan dukungan terus menerus bagi selesainya penulisan bahan ini. Terima kasih juga disampaikan kepada Bapak I Gede Nyoman Suta Waisnawa,SST.,MT., yang telah menyumbangkan materi untuk penyusunan buku ini serta Bapak I Nyoman Suamir, ST., M.Sc., Ph.D. yang merancang format penulisan buku ini. Kami menyadari bahwa dalam menyusun buku ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, disebabkan keterbatasan waktu dan penguasaan materi. Untuk itu kami membutuhkan masukan dari berbagai pihak demi kesempurnaan penyusunan buku ini di masa yang akan datang. Semoga buku mata kuliah etika profesi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, khususnya bagi para mahasiswa. Denpasar, 15 Juni 2020 Penyusun

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puja dan Puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerahNya sehingga buku Etika Profesi ini dapat terselesaikan.

Psikologi Bermain: Bermain & Permainan bagi Perkembangan Anak

Bermain adalah dunia anak. Bermain adalah aktivitas yang menyenangkan dan dari bermain anak terstimulasi perkembangannya. Buku ini selain sebagai penunjang referensi dalam ilmu psikologi, dasar awalnya adalah ingin mengubah mindset para khalayak umum yang menyampaikan bahwa anak sebaiknya belajar dan belajar. Tidak boleh bermain! Namun, dengan berjalannya waktu ketika muncul keinginan para pendidik untuk membuat proses belajar yang menarik, mulailah bermain dimasukkan dalam metode anak belajar, dengan harapan belajar menjadi menyenangkan (joyful learning). Selain itu, banyaknya keluhan dampak ketika anak bermain gadget, maka perlu adanya referensi untuk memperjelas mengapa hal tersebut dapat terjadi. Buku ini diawali dengan pemahaman mengenai sejarah bermain yang mendasari munculnya teori-teori dalam bermain. Proses psikologis terjadi selama proses anak bermain. Fungsinya dapat sebagai stimulasi maupun intervensi perkembangan anak. Bermain sebagai stimulasi dan intervensi banyak dilakukan dalam bidang psikologi klinis dan psikologi pendidikan. Teori bermain baik yang klasik dan modern menjadi dasar dalam menganalisis dampak atau manfaat bermain bagi perkembangan. Setelah selesai membaca buku ini, pembaca diharapkan mampu memahami manfaat bermain bagi perkembangan dan akhirnya akan mampu merancang permainan yang dapat digunakan dalam menstimulasi perkembangan, maupun ketika membeli mainan dapat mempertimbangkan fungsi stimulasi yang ada. Ketika seseorang melakukan permainan, maka di dalamnya terdapat dasar perilaku berpura-pura. Unsur berpura-pura dalam bermain dikenal dengan istilah pretending. Melalui visualisasi dalam buku ini, pembaca akan melihat macam dan jenis alat mainan sehingga akan lebih mudah untuk menentukan/memilih alat mainan ketika telah mengetahui manfaatnya. Selanjutnya, dibahas tentang bermain yang terkait dengan perkembangan theory of mind, yaitu perkembangan mental anak, bagaimana anak mampu memahami mental dirinya dan memahami mental orang lain. Dunia bermain yang dekat dengan anak akan membuat anak merasa nyaman dalam mengungkapkan perasaan ketika dia bermain peran, alat-alat serta pelaksanaan dari play therapy.

Bermain adalah dunia anak.

Konsep Ideal Labschool

Di Indonesia, problem Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) tidak hanya pada bahan ajar, penelitian, dan juga sistemnya, namun juga adanya Labschool yang kurang ideal. Labschool yang dikelola LPTK, selama ini masih sekadar menyesuaikan selera pasar dan belum sepenuhnya menjawabbasic need (kebutuhan dasar) serta pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) kita. Apalagi saat ini kita dihadapkan dengan tantangan disruption yang terjadi pada ketercerabutan dalam berbagai hal. Ada tiga elemen yang akan dibangun jika Labschool yang dikelola di LPTK berjalan ideal. Pertama, dosen dan pengelola atau guru di Labschool itu sendiri. Dosen di LPTK yang menaungi Labschooltersebut bisa melakukan sebuah penelitian, ekperimen, dan bersinergi untuk mendesain sebuah program untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan uji coba program dalam Labschool itu sendiri. Selama ini yang dimaksud Labschool hanya peran gurunya, padahal kelebihan Labschool itu bisa diteliti dosen atau peneliti dari dalam LPTK maupun dari luar yang berkepentingan. Kedua, bagi mahasiswa di LPTK yang mengelola Labschool bisa melakukan penelitian dalam menunjang kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tidak hanya saat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), Kuliah Kerja Nyata (KKN), namun peneitian itu bisa dilakukan dalam menunjang perkuliahan metode penelitian pendidikan, penelitian kolaborasi dengan dosen, dan peneliti, atau melakukan penelitian pengembangan di Labschool yang terdiri atas banyak variabel. Bisa model, metode, media pembelajaran di Labschool atau berkaitan dengan kurikulum yang dikembangkan di sana. Ketiga, bagi orang tua dan pihak berkepentingan. Selain dosen dan guru Labschool serta mahasiswa di LPTK yang mengelola Labschool itu, juga bisa dimanfaatkan semua pihak yang berkepentingan termasuk orang tua peserta didik di Labschool itu sendiri. Banyak sekali proyek-proyek penelitian yang dibutuhkan masyarakat saat ini. Sebab, semua harus berbasis riset dan tidak bisa sekadar deskripsi tanpa pembuktikan dan pendekatan ilmiah. Bisa dari unsur Dinas Pendidikan, LPTK lain, organisasi PGRI, IGI, HIMPAUDI, atau dari USAID Prioritas, dan lainnya. Semua itu harus disinergikan dalam rangka bisa mendongkrak Labschool yang dikelola LPTK untuk selalu menggenjot akselerasi dan inovasi. Buku ini merupakan hasil penelitian, dan gagasan ilmiah dari beberapa buku dan jurnal serta hasil penelitian lain yang terdiri atas beberapa bab. Pada BAB I menjelaskan “Konsep Labschool dalam Pendidikan Indonesia”. Kemudian pada BAB II mengkaji tentang “Labschool sebagai Fondasi LPTK Berkualitas”. Bab III mengkaji tentang “Konsep Ideal Labschool” yang di dalamnya ada desain ideal Labschool, inovasi Labschool menjawab tantangan zaman, integrasi E-learning di Labschool, penguatan Literasi diLabschool, dan program akselerasi Labschool. Terbitnya buku ini menjadi sejarah perkembangan Labschool dengan hasil sebuah gagasan dan tawaran konsep pengelolaan, manajemen, dan juga kurikulum, metode, model, dan strategi pembelajaran Labschool yang selalu update dalam menyesuaikan zaman. Labschool memang bukan segalanya, namun penguatan kualitas LPTK sebagai pencetak guru profesional berawal dari sana. (*)

Ada beberapa dasar Kemendikbud mengimplementasikan K13. Pertama, UUD 1945, UU Sisdiknas (20/2003), ... Pertama, peningkatan akses dan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan nonformal dan pendidikan informal.