Sebanyak 1136 item atau buku ditemukan

KEWIRAUSAHAAN DESAIN

Materi -materi yang disajikan dalam buku ini diambilkan dari beberapa buku dan jurnal rujukan yang menurut penulis sangat baik, mudah dipahami dan paling penting dapat memberikan informasi yang lebih luas tentang kiat praktik berwirausaha bagi mahasiswa dan bagi siapapun yang membaca buku-buku rujukan dan beberapa jurnal tentang Kewirausahaan oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para beliau. Penulis juga mencoba memadukan dan mengembangkan antara Kewirausahaan Komersil dengan Kewirausahaan Sosial, yang sesuai dengan Pembelajaran Abad 21

Perencanaan Umberto Sihombing (2000: 58), tahap perencanaan adalah menentukan rumusan pembelajaran berupa tujuan yang akan dicapai, media, sumber belajar, materi, metode pembelajaran, evaluasi yang akan diterapkan, dan alokasi waktu ...

Desain Perencanaan Program Pendidikan Luar Sekolah (Kompilasi Desain Program Pelatihan, Penyuluhan, dan Pemberdayaan)

Buku ini memberikan penjelasan dan gambaran terkait dengan posisi dan kedudukan perencanaan dalam sebuah program kegiatan dalam pencapaian tujuan, khususnya pada program PLS. Untuk memberikan contoh yang sederhana maka didalam buku ini juga ditampilkan berbagai bentuk Desain Program Pendidikan Luar Sekolah yang relevan dengan kondisi masyrakat saat ini.

Buku ini memberikan penjelasan dan gambaran terkait dengan posisi dan kedudukan perencanaan dalam sebuah program kegiatan dalam pencapaian tujuan, khususnya pada program PLS.

Bunga Rampai Desain Besar Olahraga Nasional menuju Indonesia Emas

Terdapat 4 topik besar dalam buku Bunga Rampai ini yaitu, (1) Olahraga Pendidikan, (2) Olahraga Prestasi, (3) Olahraga Masyarakat dan Rekreasi serta (4) Pariwisata Olahraga dan Industri Olahrga. Semua topik besar ini merupakan bagian dari kebijakan pemerintah untuk mendukung terlaksananya DBON. Penulis dalam buku ini memiliki latar belakang keolahragaan seperti Dosen-dosen Olahraga dari berbagai universitas di Indonesia, Guru-guru Pendidikan Jasmani, Pelatih dan juga mantan atlet, peneliti dibidang keolahragaan dan pengurus organisasi keolahragaan baik organisasi pemerintah dan non pemerintah.

Dalam pembelajaran keterampilan olahraga hendaknya dapat tercermin misalnya, sebagai pemimpin di lingkungan kelas, ia harus bertindak ... Kemampuan menyusun rencana pembelajaran yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari kurikulum.

APMOL: MEDIA TEKNOLOGI GEOMETRI MOLEKUL BERBASIS AUGMENTED REALITY DAN JMOL

Perkembangan sains dan teknologi pada masa perkembangan pendidikan 2005-2010 berdasarkan UNESCO Science Report 2010, menyatakan kunci kesuksesan suatu bangsa tergantung kepada sumber daya manusia dalam menguasai saintek (Sari, 2012). Penguasaan pendidikan sains menciptakan peserta didik yang berpikir kritis, kreatif, logis, dan berinisiatif, dan merupakan sebagai wadah untuk lebih mengenal diri sendiit dana lam dalam mengatasi segala isu yang ada dimasyarakat. (Permanasari, 2016) Hasil studi PISA (Program of International Student Assessment) pada tahun 2018, menunjukkan bahwa pendidikan sains baru menduduki peringkat 70 dari 78 negara. Indonesia membutuhkan perbaikan dalam berbagai aspek, salah satunya dengan penerapan metode visual thinking dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, salah satunya dalam ilmu kimia. Siswa STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) menganggap ilmu kimia menjadi pelajaran yang paling sulit dipahami (Johnstone 2000: 9). Kesulitan dalam mempelajari ilmu kimia terkait pada ciri ilmu kimia itu sendiri, karena memiliki gambaran abstrak, sifat yang beruntun, dan perkembangan yang sangat pesat, serta merupakan penyederhanaan dari berbagai ilmu lainnya (Sirhan 2007 : 2). Pemahaman tidak hanya didapatkan di kelas maupun percobaan di laboratorium, dibutuhkan animasi dalam bentuk 2D atau 3D untuk mendeskripsikan fenomena secara molekuler (Irwansyah, et al. 2018: 1). Kemampuan imajinatif pelajar masih terbatas dan sulit untuk mendapatkan bayangan mengenai partikel seperti atom dalam menyusun zat (Cai, Wang, and Chiang 2014 : 31). Kurangnya kemampuan visual yang dialamai siswa dalam memahami konsep molekul dalam menggambarkan pada tingkat submikroskopik. Materi geometri molekul membutuhkan visualisasi yang baik, dalam memahaminya. Geometri molekul mempelajari bahaiman suatu atomatom dalam membentuk molekul. Geometri molekul merupakan konsep abstrak dengan contoh konkrit. Konsep geometri molekul sukar diajarkan baik di dalam kelas maupun di laboratorium, sehingga penggambaran secara molekular menggunakan animasi-animasi dibutuhkan dalam menjelaskan konsep tersebut Augmenter Reality (AR) merupakan perkembangan dari Virtual Reality (VR). Tidak seperti VR, AR menyediakan hubungan yang tidak terbatas untuk pengguna yang menggabungkan dunia nyata dan dunia maya. Kamera dibutuhkan sebagai jembatan antara dunia virtual dan nyata. Kamera akan mendeteksi markers (penanda) dan kemudian menyajikan adegan yang dikenal dari markers dan menampilkan objek virtual yang terkait pada layar perangkat yang digunakan (Cai, Wang, and Chiang 2014 : 31). Augmented Reality merupakan media teknologi yang dipakai dalam pembelajaran misalnya dalam pembelajaran kimia. Pembelajaran kimia pada konsep abstrak dengan contoh konkrit tidak mudah dilakukan baik di kelas ataupun di laboratorium. Meskipun fenomena dalam konsep dapat diamati secara visual, tetapi untuk penjelasan lebih lanjut, diperlukan animasi untuk menggambarkan fenomena tersebut secara molekuler. Fenomena molekuler yang dimaksud adalah model visualisasi objek 3D yang menggambarkan suatu struktur baik secara fisik maupun kimia sebagai seberapa kuat ikatan antar atom, atau menggambarkan ikatan antara molekul dan lain sebagainya dan memiliki informasi yang jelas dan tepat yang terkandung dalam suatu alat atau sering disebut media pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan selain untuk membangun visualisasi di tingkat molekuler juga mampu beradaptasi dengan materi baik berupa kata-kata, gambar, atau animasi. Penggunaan media sebagai alat bantu dalam pembelajaran sudah menjadi hal yang sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran baik di luar maupun di dalam kelas. Dan media tersebut sering digunakan oleh banyak orang seperti penggunaan Microsoft PowerPoint, dan media konvensional lainnya, namun teknologi tersebut hanya teknologi menempatkan peserta didik sebagai elemen pasif dalam proses pembelajara. Teknologi yang lebih maju diperlukan untuk menghasilkan proses pembelajaran yang interaktif. Salah satu teknologi yang paling berkembang Augmented Reality. Teknologi AR sendiri dapat diimplementasikan secara luas di berbagai media pembelajaran, baik sebagai aplikasi di smartphone, dalam pemberian suatu produk, bahkan media cetak seperti buku, majalah, atau surat kabar, sehingga memudahkan pengguna dalam hal alat dan fasilitas karena orang dapat menghasilkan media pembelajaran yang sangat menarik dengan biaya yang murah. Salah satu keunggulan AR teknologi yang dapat digunakan dalam pembelajaran yang mampu memberikan visualisasi 3D dan dapat digunakan dalam smartphone berbasis android yang berbeda digunakan oleh siswa. Dengan dua fitur dasar ini, AR dapat digunakan dalam pembelajaran kimia yang membutuhkan visualisasi yang baik, sehingga konsep kimia menjadi dipahami sama utuhnya dengan konsep geometri molekul, yaitu bentuk geometri molekul terdiri dari ruang tiga dimensi atom dalam molekul. (Irwansyah et al., 2018: 1) Augmented Reality dapat dimanfaatkan untuk memudahkan pemahaman terutama dalam geometri molekul maupun memahami komposisi zat. Pada pemahaman ilmu kimia ada beberapa metode yang digunakan dalam menggambarkan bentuk molekul, antaranya 2-D drawing, dash wedge drawings, handheld models, dan computer models. Pemanfaatan augmented reality dengan computer models memberikan peningkatan pada nilai siswa (Setiahadi, Setyati, and Setiawan 2017 : 85). APMOL merupakan media teknologi yang peneliti tawarkan dalam pembelajaran Geometri Molekul sebagai media yang mengkonkretkan sesuatu yang abstrak, yang sangat dibutuhkan saat ini dan yang akan datang dalam menjawab kesulitan belajar. Buku ini disusun sebagai bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang penelitian.

Perkembangan sains dan teknologi pada masa perkembangan pendidikan 2005-2010 berdasarkan UNESCO Science Report 2010, menyatakan kunci kesuksesan suatu bangsa tergantung kepada sumber daya manusia dalam menguasai saintek (Sari, 2012).

Teknologi Pendidikan

Buku ini membahas tentang: 1. KONSEP TEKNOLOGI PENDIDIKAN 2. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN 3. PENERAPAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN 4. TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH DAN PERGURUAN TINGGI 5. TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH 6. BLENDED LEARNING ( PEMBELAJARAN KOMBINASI) 7. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENDIDIKAN 8. PELUANG DAN KEPROFESIAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

pendidikan secara integratif, yaitu secara rasional berkembang dan berintegrasi dalam berbagai kegiatan pendidikan. Dari berbagai definisi dari teknologi pendidikan dapat disimpulkan bahwa, peluang teknologi pendidikan merupakan suatu ...

Manajemen Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran

Book chapter ini disusun oleh sejumlah akademisi dan praktisi sesuai dengan kepakarannya masing-masing. Buku ini diharapkan dapat hadir memberi kontribusi positif dalam ilmu pengetahuan khususnya terkait dengan Manajemen Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran. Sistematika buku Manajemen Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran ini mengacu pada pendekatan konsep teoritis dan contoh penerapan. Oleh karena itu diharapkan book chapter ini dapat menjawab tantangan dan persoalan dalam sistem pengajaran baik di perguruan tinggi dan sejenis lainnya.

tercapainya tujuan yang diharapkan, manajemen pendidikan perlu diarahkan pada pengembangan seluruh sistem, kelembagaan dan sumber daya pendidikan (capacity building), (d) mengacu pada visi dan misi pendidikan yang melekat, ...

Pendidikan Profesi Keguruan dan Teknologi Pendidikan

Buku ini diharapkan dapat hadir memberi kontribusi positif dalam ilmu pengetahuan khususnya terkait dengan Pendidikan Profesi Keguruan dan Teknologi Pendidikan. Sistematika buku book chapter Pendidikan Profesi Keguruan dan Teknologi Pendidikan ini mengacu pada pendekatan konsep teoritis dan contoh penerapan. Oleh karena itu diharapkan book chapter ini dapat menjawab tantangan dan persoalan dalam sistem pengajaran di perguruan tinggi dan sejenis lainnya.

Aplikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut: Pertama, teknologi pendidikan memungkinkan adanya perubahan kurikulum, baik strategi, pengembangan maupun aplikasinya. Teknologi pendidikan mempunyai fuungsi luas, tidak hanya terbatas pada ...

CALL FOR BOOK TEMA 1 (Teknologi pendidikan)

Tujuan Pendidikan Elfachmi (2015:16) menjelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan, oleh karena itu tujuan pendidikan memiliki dua fungsi: ...

DESAIN DAN IMPLEMENTASI BLENDED LEARNING

Integrasi Teknologi dan Pedagogi

Blended learning mulai dikenal setelah ditemukan kelemahan pada pertemuan tatap muka dan kelemahan pada online learning oleh Bersin pada penelitiannya tahun 2004. Selanjutnya, dikembangkan pembelajaran yang mengombinasikan pertemuan tatap muka dan online learning yang kemudian dikenal dengan istilah blended learning. Blended learning dikembangkan dengan berbagai model, yaitu face-to-face driver model, rotation model, flex model, online lab model, self-blend model, dan driver model online. Pada setiap model tersebut, metode diskusi masiv digunakan oleh pendidik dalam memfasilitasi pembelajar untuk menyelesaikan masalah dan meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Metode diskusi dalam blended learning ini diterapkan mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Metode diskusi dipilih dalam blended learning karena memiliki rangkaian aktivitas belajar yang memberikan kesempatan kepada pembelajar untuk terlibat secara aktif. Dalam perspektif pembelajar Abad 21, pembelajaran seharusnya bersifat konstruktivis yang bermakna bahwa dengan partisipasi pembelajar secara aktif pada setiap kegiatan yang relevan dengan tujuan pembelajaran dapat membantu pembelajar membangun pengetahuan dan pengalaman baru. Buku yang ada pada tangan pembaca saat ini, memaparkan konsep, prinsip, dan prosedur berdiskusi, dan formulasi standar kualitas diskusi dalam blended learning. Buku ini ditulis berdasarkan hasil penelitian selama 2 tahun yang didukung oleh artikel ilmiah yang relevan baik nasional maupun internasional. Buku ini sangat bermanfaat bagi pendidik dan pembelajar baik pada pendidikan dasar, menengah, dan tinggi sebagai upaya mengoptimalkan kegiatan diskusi dalam blended learning

Blended learning mulai dikenal setelah ditemukan kelemahan pada pertemuan tatap muka dan kelemahan pada online learning oleh Bersin pada penelitiannya tahun 2004.