Moderasi beragama menjadi langkah preventif dalam mencegah gerakan ekstremis yang marak dan menjadi ancaman pemecah-belah. Wacana gerakan ekstremisme selalu menjadi perbincangan selama agama dimaknai secara skriptual oleh sekelompok penganut agama. Di fase ini agama mengalami disorentasi teologis, agama yang semestinya mengemban misi kemanusiaan berbalik menjadi hal yang menakutkan. Ditambah lagi aksi-aksi pemberontakan atas nama agama yang menambah ruang menyeramkan bagi agama itu sendiri. Buku ini hadir sebagai respons atas gerakan sempalan ekstremisme tersebut. Berwujud paradigma kontekstual yang moderat, humanis, dan egaliter. Buku ini dengan tegas menolak keberadaan kelompok keagamaan manapun yang merenggut hak minoritas. Sebab, dalam kacamata sosiologis keberadaan agama bukan hanya sebagai nilai spiritual, tetapi juga mengedepankan aspek moral.
Konsep, Nilai, dan Strategi Pengembangannya di Pesantren
Pembumian nilai-nilai moderasi beragama menjadi bagian penting dari eksistensi kelembagaan pesantren. Sebagai lembaga pendidikan Islam asli Indonesia (indegenious), pesantren telah memberikan kontribusi nyata dalam membentuk peradaban Islam (ats-saqofah al-Islamiyah) melalui bangunan pemahaman keislaman yang komprehensip dan kontekstual dalam mewujudkan prinsip ummatan wasat- han bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai keis laman yang dibangun dan dikembangkan pesantren menjadi dasar dalam pembentukan karakter bangsa yang tidak bisa dipisahkan dari misi kerasulan yaitu untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak (liutammima makarimal akhlaq). Kehadiran pesantren selain memiliki tujuan utama dalam pengembangan dakwah Islam yang ramah dan toleran, juga memiliki tujuan untuk menjaga kehidupan sosialbudaya (tradisi) yang seimbang, terutama dalam melakukan transformasi sosial bagi masyarakat yang berada di sekitar pesantren.
Era saat ini yang ditandai dengan tercentusnya abad 21 yang menjadi tonggak kebangkitan digital. Berbagai pekerjaan dan cara kerja terdahulu sudah usang dan ditinggalkan. Digantikan dengan keterampilan digital yang sama sekali baru, praktis, ringkas, efektif, efisien, modern dan canggih. Data, Informasi dan Pengetahuan semuanya diproduksi dan dikelola secara digital. Hanya saja kesiapan masyarakat dan peran institusi pendidikan menjadi penentu dalam memanfaatkan semua kebaikan teknologi yang ada untuk menyiapkan peserta didik memiliki kompetensi literasi digital Untuk dapat memanfaatkan semua kebaikan teknologi di abad 21 untuk meningkatkan kompetensi literasi digital di ranah edukasi, penting peranannya mengalamati dengan seksama fenomena apa yang terjadi saat ini dari aspek teknologi, pendidik, peserta didik, masyarakat dan dinamika global di era krisis yang mengancam keberlangsungan pembeajaran . Hal unggulan yang dibahas dalam buku ini: · Kondisi masyarakat digital masa kini · Literasi digital sebagai solusi pendidikan · Perkembangan pemebelajaran ips dari masa ke masa · Kurikulum internasional IPS dan porsi dari literasi digital · Karakteristik peserta didik generasi digital · Pengembangan pembelajaran digital · Bentuk-bentuk pembelajaran digital kini dan masa depan semisal konten digital, community of practice menciptakan ruang partisipasi masyarakat digital, amunisi pembelajaran digital,knowledge management system, tool pembelajaran masa depan
This volume is a collection of articles by scholars across disciplines to create a discourse of family law independent of Religious Personal Law, whilst striving for fairness and justice to all. It demonstrates the artificiality of the public–private divide and seeks the systematic development of ideas for a fair and just family law in contemporary India. The book does not merely document the pathologies of power within the family but also makes proposals for remedying these inequities. It is not confined to considering what changes need to be inducted into existing family law to make it more just, but also strategises on the means and methods of effecting the change. It lifts the familial veil and scrutinises the status, rights and disabilities of some of the subordinated members of the family. The volume is an invitation to redefine family law with the twin tools of reflection and responsibility. It will interest those in law judges, legislators, law reformers as well as those in women and family studies, policy makers and policy analysts, apart from the general reader.
This volume is a collection of articles by scholars across disciplines to create a discourse of family law independent of Religious Personal Law, whilst striving for fairness and justice to all.
Secara singkat modul ini membahas tentang berbagai hal yang terkait dengan manajemen mutu sekolah dan akreditasi, seperti konsep mutu , konsep akreditasi dan lain-lain. Melalui modul ini, diharapkan para mahasiswa atau siapapun pembacanya dapat memperoleh gambaran tentang manajemen mutu sekolah dan akreditasi dan menjedi sebuah referensi konseptual untuk dapat melihat secara lebih detail manajemen mutu sekolah dan akreditasi, dan yang paling utama adalah dapat menjadi sumbanagan bagi khazanah ilmu pengetahuan yang memperkaya kepustakaan perguruan tinggi.
Secara singkat modul ini membahas tentang berbagai hal yang terkait dengan manajemen mutu sekolah dan akreditasi, seperti konsep mutu , konsep akreditasi dan lain-lain.