Sebanyak 2818 item atau buku ditemukan

Sumber belajar dan pusat sumber belajar. Teori dan Aplikasinya di Sekolah/Madrasah

Buku berjudul Sumber Belajar dan Pusat Sumber Belajar: Teori dan Aplikasinya di Sekolah/ Madrasah sebagai salah satu referensi utama bagi para mahasiswa calon guru, guru, ataupun dosen serta para praktisi pendidikan, khususnya untuk matakuliah pengembangan sumber belajar maupun media pembelajaran. Di samping itu, pertimbangan lainnya juga karena referensi mengenai pengembangan sumber belajar dan pusat sumber belajar di Indonesia sejauh pengamatan penulis masih sangat kurang. Untuk itu, kehadiran buku ini diharapkan dapat memberi solusi dalam mencukupi ketersediaan kebutuhan buku-buku referensi seperti itu.ÊBuku ini disajikan dengan pembahasan yang lugas dan disertai dengan pemaparan contoh serta aplikasinya di sekolah/madrasah secara perinci dengan harapan dapat memudahkan para pembaca untuk memahami berbagai pembahasan dalam buku ini. Oleh karena itu, buku ini sangat cocok untuk para pembaca, baik yang masih awam tentangpengembangan sumber belajar di sekolah/madrasah, ataupun bagi yang sudah mahir tentang topik buku ini. Cara penyajian seperti inilah yang menurut penilaian penulis masih sulit ditemui dan didapatkan dalam buku-buku referensi tentang pengelolaan sumber belajar dan perpustakaan sekolah/madrasah yang beredar di Indonesia selama ini. Semoga kehadiran buku ini dapat memberi kontribusi positif bagi upaya peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah, baik di sekolah maupun di madrasah, di Indonesia. *** Persembahan penerbit Kencana (PrenadaMedia)

Keenam, gunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi misalnya buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian sebagai bahan ... Mali : Pertama // batalkan libur si Ling/suruh dia mengerjakan semua tugas pai Swasto.

Spiritualitas Sabar dan Syukur

“Buku ini menawarkan cara pandang spiritual tentang sabar dan syukur secara detail. Dengan berpijak pada al-Qur’an, hadits, dan contoh serta kisah para sufi, penulis buku ini, Dr. Abdul Wahid, telah mengungkap secara bijak rahasia-rahasia sekaligus kedahsyatan sabar dan syukur. Sangat menginspirasi!” Nadirsyah Hosen, Rais Syuriyah PCI Nahdlatul Ulama di Australia-New Zealand

Dengan berpijak pada al-Qur’an, hadits, dan contoh serta kisah para sufi, penulis buku ini, Dr. Abdul Wahid, telah mengungkap secara bijak rahasia-rahasia sekaligus kedahsyatan sabar dan syukur.

ETIKA BISNIS ISLAM

Manusia hanya akan menjadi manusia bila mampu menyadari eksistensi dirinya sebagai makhluk Tuhan yang harus tunduk pada ajaran-Nya. Manusia sebagai khalifah fil ardl bertugas mengelola kehidupan di bumi untuk mencapai tujuan kehidupan yang mendasar yaitu kebahagiaan lahir batin, dunia sampai kelak di akhirat. Setelah menyadari hal tersebut maka manusia harus berusaha secara sistematis dengan mengerahkan seluruh potensi diri (spiritual, intelektual dan amal-fisikal) dan mengintegrasikannya dengan pemanfaatan sumber daya alam dan sosial yang ada. Dengan demikian perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup dengan berbisnis apapun, tidak bisa lepas dari relasi dirinya dengan Tuhan, manusia dan alam. Pola relasional antara komponen diri dan aspek-aspek kehidupan tersebut melahirkan suatu tata nilai yang harus dipahami dan dijalankan secara rasional dan penuh tanggung jawab untuk menjamin keberlangsungan hidup secara harmonis dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Itulah etika bisnis yang dalam ajaran Islam menjadi pedoman bagi terwujudnya kemanusiaan yang bermartabat dengan mengacu kepada prinsip kemashlahatan berbagai aspek. Setiap muslim wajib untuk menerapkan prinsip-prinsip etis dalam berbisnis dan sebaliknya harus menghindari berbagai perilaku yang bertentangan dengan prinsip-prinsip etis. Buku ini membahas bangunan kesadaran etis dan tidak etis sehingga dengan memahaminya dapat mengantarkan kepada peningkatan perilaku dan tindakan yang bertanggung jawab, adil dan sejahtera secara personal maupun sosial.

Musa Asy'arie, Filsafat Ekonomi Islam, (Yogyakarta: LESFI, 2015), hlm. 55-56. 8
Secara detil, Musa Asy'arie menjelaskan bahwa dimensi ekonomi dalam Islam
pada dasarnya tidak bisa dilepaskan dari integralisme tauhid dalam realitas ...

Etika Hakim Dalam Penyelenggaraan Peradilan Suatu Kajian Dalam Sistem Peradilan Islam

Buku ini mengetengahkan paparan mendalam tentang etika seorang hakim dalam menyelenggarakan peradilan. Tematema inti yang dibahas dalam buku ini antara lain: konsep al-Qadha dalam Islam; prinsip-prinsip umum al-Qadha dalam Islam; kedudukan dan kewenangan hakim Peradilan Agama visi dan misi hakim Peradilan Agama.. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Abdul Manan, SH., S.IP., M.Hum. e. f. g. h. reksa dana syariah; ... Salah satu upaya merealisasikan nilai-nilai ekonomi Islam dalam aktivitas yang nyata adalah mendirikan lembaga-lem- baga perekonomian berdasarkan syariat Islam. b.

Etika Bisnis dalam Islam

Bisnis adalah pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat. Menurut arti dasarnya, bisnis memiliki makna sebagai “the buying and selling of goods and services.” Bisnis berlangsung karena adanya kebergantungan antarindividu, adanya peluang internasional, usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan standar hidup, dan lain sebagainya.1 Bisnis juga dipahami dengan suatu kegiatan usaha individu (privat) yang terorganisasi atau melembaga, untuk menghasilkan dan menjual barang atau jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.2 Bisnis dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan (profit), mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, pertumbuhan sosial, dan tanggung jawab sosial. Dari sekian banyak tujuan yang ada dalam bisnis, profit memegang peranan yang sangat berarti dan banyak dijadikan alasan tunggal di dalam memulai bisnis Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Dr. Ika Yunia Fauzia, Lc., M.E.I.. F. Periodisasi Pemikiran Ekonom Muslim Untuk
mengetahui sumbangsih para ekonom Muslim dalam perekonomian Islam, maka
akan ditampilkan periodisasi pemikiran ekonom Muslim. Hal ini dilakukan untuk
 ...

Politik Perhatian ; Rasa dalam Kebudayaan Jawa

Jawa, sebagai sebuah peradaban, bertahan dengan sintesis spiritualnya terhadap peradaban dunia: Hindu-Budha dan Islam. Tetapi, mengapa gagap menghadapi penetrasi Barat? Upaya memilah Jawa dan non-Jawa selalu saja merupakan peristiwa politik. Dan itu berarti selalu ada yang ter(di)singkir(kan). Jawa yang takluk, atau Hindu-Budha, Islam, dan Barat yang takluk? Lalu siapa pula yang berhak mewakili: Hindu-Budha, aliran kepercayaan, koreografer Sardono atau Bagong, Gus Dur dan pesantrennya, Kraton Mataram, atau Lembaga Javanologi? Mungkin tak seorang pun dari mereka karena Jawa telah menjadi masa silam dan hanya ada dalam imajinasi. Semakin ia dikaji untuk masa kini, semakin kita harus menelusuri masa silamnya. "

Jawa, sebagai sebuah peradaban, bertahan dengan sintesis spiritualnya terhadap peradaban dunia: Hindu-Budha dan Islam.

Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Tsanawiyah Kelas IX

Bismillahirrahmanirrahim Buku pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam untuk Madrasah Tsanawiyah (MTS) Kelas IX ini disusun tetap berdasarkan Kurikulum Madrasah yang dikeluarkan Menteri Agama RI Tahun 2013, yang dalam pelaksanaannya berpedoman kepada Keputusan Menteri Agama RI No. 165 Tahun 2014, dan Surat Edaran Dirjen Pendis Kemenag RI Tahun 2015, terdiri atas 6 Bab. Setiap bab mengandung: uraian materi pelajaran, ringkasan, latihan dan tugas dari bab yang bersangkutan.

Kerajaan Islam pertama yang berdiri di Nusantara adalah Samudera Pasai yang didirikan pada tahun 1258 M. Raja pertamanya adalah Merah ... Pada masanya, Aceh menjadi pusat perdagangan, pusat peradaban Islam dan pusat intelektual muslim.

Islam, Ilmu & Kebudayaan

Agama Islam adalah salah satu agama dunia yang besar jumlah penganutnya saat ini. Diperkirakan hampir seperempat penduduk dunia sekarang ini adalah Muslim dari berbagai kelompok etnis dan suku bangsa. Namun demikian, sebagaimana dikatakan Al Farugi (w. 1327/1986), umat Islam mewakili kelompok masyarakat yang paling tidak beruntung (the most unhappy). Meskipun memiliki jumlah penganut paling banyak, sumber daya alam paling kaya, dan warisan sejarah paling besar, masyarakat Muslim merupakan bagian dari masyarakat dunia paling goyah dan paling lemah dilihat dari segi sosial-budaya, ekonomi, politik dan iptek. Umat Islam tidak mampu memproduksi apa yang mereka butuhkan atau apa yang mereka konsumsi. Mereka tidak mampu mengolah sumber daya alamnya yang kaya karena kekurangan penguasaan ilmu dan teknologi. Islam dalam sejarahnya pernah menjadi obor terutama dalam perkembangan ilmu. Untuk itu umat islam perlu menggali kembali makna agama islam itu sendiri sebagai agama pembebasan dan etos pokok yang dahulu pernah menjadi faktor perkembangan dan kemajuannya yang cepat dan belajar dari kesalahan-kesalahan yang menyebabkan keterbelakangan pada zaman ini.

Agama Islam adalah salah satu agama dunia yang besar jumlah penganutnya saat ini.

Paradigma Sains Integratif al-Farabi

Pendasaran Filosofis bagi Relasi Sains, Filsafat, dan Agama

Penulis buku ini berhasil mengekstrak pemikiran al-Farabi yang menawarkan sains integratif sebagai solusi dalam memperbaiki celah-celah sains modern yang cenderung sulit mengapresiasi ide-ide yang berhubungan dengan sesuatu yang metafisik. Sains integratif al-Farabi memiliki akar dan fondasi pada gagasan dan paradigma keesaan, Tauhid, yaitu prinsip dasar dalam keimanan Islam. Gagasan keesaan ini telah mengikat setiap bentuk dan struktur pemikiran sains al-Farabi, baik pada tataran ontologis, epistemologis, kosmologis, metodologis, maupun aksiologis. Rumusan penting dari prinsip ini adalah semakin menyatu dan terintegrasi suatu tatanan atau realitas, maka jaring-jaring kehidupan akan semakin harmoni. Sebaliknya, semakin disintegrasi suatu tatanan, maka jaring-jaring kehidupan akan mengalami kekacauan dan kehancuran. *** Buku ini sangat bermanfaat bagi setiap pecinta ilmu pengetahuan, akademisi, dan mahasiswa filsafat, terutama mahasiswa filsafat Islam, bukan hanya karena penulisnya berhasil menyampaikan dengan sistematik pemikiran al-Farabi terkait dengan gagasan integrasi ilmu, tetapi juga karena relevansi pemikiran-pemikiran al-Farabi untuk menjawab beberapa isu epistemologis yang sangat penting dan sangat kita butuhkan hari ini. —Prof. Dr. Mulyadhi Kartanegara, Dosen Filsafat Islam UIN Jakarta & Universiti Brunei Darussalam Dijuluki 'Guru Kedua' (setelah Aristoteles), al-Farabi merupakan figur krusial awal yang menyiapkan 'panggung' untuk banyak filsafat Islam selanjutnya, khususnya pada aliran Peripatetik. —Peter S. Groff dalam Islamic Philosophy A—Z Meskipun doktrin al-Farabi adalah sebuah refleksi Abad Pertengahan, ia tetap mengandung beberapa gagasan moderen, bahkan kontemporer. Al-Farabi menyukai sains, membela eksperimentasi, dan menyangkal ilmu nujum dan astrologi... Dia memuliakan akal pada tingkat yang sangat suci, sehingga dia didorong melakukan pendamaian akal dengan tradisi, sehingga filsafat dan agama pun bisa sejalan, selaras. —Ibrahim Madkour, PH.D. dalam A History of Muslim Philosophy

Sains integratif al-Farabi memiliki akar dan fondasi pada gagasan dan paradigma keesaan, Tauhid, yaitu prinsip dasar dalam keimanan Islam.

Revolusi Sistem Pendidikan Nasional

"""“Kita harus melakukan lompatan. Salah satu langkah lompatan itu adalah dengan memanfaatkan teknologi mutakhir di bidang pendidikan, secepatnya dan secara luas. Khususnya kita harus memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, karena pada hakikatnya proses pendidikan adalah proses transfer dan diseminasi informasi. Yang saya maksud adalah penerapan pembelajaran online atau e-Learning.” — Prof. Dr. Boediono Wakil Presiden Republik Indonesia Dalam Kata Sambutan pada Kuliah Perdana Universitas Surya, 3 September 2013 “Kemampuan penulis untuk bisa menggabungkan kebutuhan bangsa Indonesia, kemajuan teknologi, dan perubahan perilaku generasi baru, sangat mengesankan. Buku ini mengandung visi pendidikan ke depan yang sangat revolusioner namun realistis.” — Dr. Sofyan A. Djalil, SH, MA, MALD Menteri Komunikasi dan Informatika RI tahun 2004-2007, Menteri Negara BUMN Indonesia tahun 2007-2009 “Buku yang ditulis Dr. Bayu ini memberi perspektif yang segar dalam melaksanakan pembaharuan sistem pendidikan di seluruh tanah air melalui e-Learning. Pesan saya, faktor konteks kultural sangat perlu diperhatikan dalam e-Learning, sehingga dapat terjadi ketersambungan budaya yang memberikan arti dan efektif. Suatu cara pandang ‘dari luar ke dalam’ perlu dipelihara terus agar mozaik ke-Indonesiaan tetap menjadi masukan dalam kurikulum e-Learning agar tetap menjaga martabat suku, daerah dan adat.” — Prof. Juwono Sudarsono, PhD; Guru Besar Emeritus Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 1998-1999"""

Dr. Boediono Wakil Presiden Republik Indonesia Dalam Kata Sambutan pada Kuliah Perdana Universitas Surya, 3 September 2013 “Kemampuan penulis untuk bisa menggabungkan kebutuhan bangsa Indonesia, kemajuan teknologi, dan perubahan perilaku ...