Sebanyak 2 item atau buku ditemukan

Tujuh Teknologi Transformasi Digital Penggerak Industri 4.0

ada generasi saat ini, Industri 4.0 merupakan sebuah revolusi digital yang memberdayakan digitalisasi dari proses manufaktur dengan intervensi manusia maupun penggunaan manual yang minimum, dengan tujuan menjaring sebanyak mungkin industri dan mengadaptasi serta meningkatkan teknologi yang ada agar menyesuaikan kebutuhan manufaktur digital (Nayyar & Kumar, 2020, p. 1). Nayyar dan Kumar (2020, p. 1) juga menyebut Industri 4.0 juga sebagai “smart manufacturing” dan “industrial internet”, yang berpotensi mempengaruhi seluruh sistem manufaktur di berbagai industri melalui transformasi global terkait desain, manufaktur maupun pengiriman barang dan jasa.

Dalam dunia perbankan, teknologi ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi proses transaksi, mengurangi biaya, dan meningkatkan keamanan sistem. Salah satu aplikasi blockchain dalam dunia perbankan adalah dalam sistem ...

Revolusi Sistem Pendidikan Nasional

"""“Kita harus melakukan lompatan. Salah satu langkah lompatan itu adalah dengan memanfaatkan teknologi mutakhir di bidang pendidikan, secepatnya dan secara luas. Khususnya kita harus memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, karena pada hakikatnya proses pendidikan adalah proses transfer dan diseminasi informasi. Yang saya maksud adalah penerapan pembelajaran online atau e-Learning.” — Prof. Dr. Boediono Wakil Presiden Republik Indonesia Dalam Kata Sambutan pada Kuliah Perdana Universitas Surya, 3 September 2013 “Kemampuan penulis untuk bisa menggabungkan kebutuhan bangsa Indonesia, kemajuan teknologi, dan perubahan perilaku generasi baru, sangat mengesankan. Buku ini mengandung visi pendidikan ke depan yang sangat revolusioner namun realistis.” — Dr. Sofyan A. Djalil, SH, MA, MALD Menteri Komunikasi dan Informatika RI tahun 2004-2007, Menteri Negara BUMN Indonesia tahun 2007-2009 “Buku yang ditulis Dr. Bayu ini memberi perspektif yang segar dalam melaksanakan pembaharuan sistem pendidikan di seluruh tanah air melalui e-Learning. Pesan saya, faktor konteks kultural sangat perlu diperhatikan dalam e-Learning, sehingga dapat terjadi ketersambungan budaya yang memberikan arti dan efektif. Suatu cara pandang ‘dari luar ke dalam’ perlu dipelihara terus agar mozaik ke-Indonesiaan tetap menjadi masukan dalam kurikulum e-Learning agar tetap menjaga martabat suku, daerah dan adat.” — Prof. Juwono Sudarsono, PhD; Guru Besar Emeritus Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 1998-1999"""

Dr. Boediono Wakil Presiden Republik Indonesia Dalam Kata Sambutan pada Kuliah Perdana Universitas Surya, 3 September 2013 “Kemampuan penulis untuk bisa menggabungkan kebutuhan bangsa Indonesia, kemajuan teknologi, dan perubahan perilaku ...