Sebanyak 309 item atau buku ditemukan

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1 (SOAL LATIHAN DAN KERTAS KERJA)

BUKU ini secara spesifik berisi soal-soal latihan yang disertai dengan kertas kerjanya. Keanekaragaman dari kumpulan latihan soal-soal yang disajikan dalam buku ini merupakan bentuk aplikasi langsung dari teori akuntansi keuangan, khususnya teori akuntansi keuangan yang ada pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1. Teori akuntansi keuangan tidak akan dapat dipahami secara sempurna tanpa mengetahui secara pasti bagaimana penerapan teori akuntansi keuangan yang sesungguhnya dalam keseharian praktik akuntansi yang lazim. Dengan latihan soal-soal ini diharapkan pembaca akan dapat menguasai secara lebih mendalam mengenai sebuah teori akuntansi keuangan. Penulis tidak merasa berpretensi bahwa latihan soal yang ditulis ini murni merupakan karangan yang orisinil. Apabila tidak didukung oleh buku yang ditulis para ahli seperti yang tercantum dalam daftar pustaka ini tidak akan terbit. Dengan demikian, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para ahli tersebut. Harapan penulis dengan latihan soal yang ada dapat membantu para mahasiswa untuk memahami dan dapat membuat laporan keuangan suatu perusahaan. Semoga dengan terbitnya buku ini dapat bermanfaat bagi mereka yang berkepentingan atau mereka yang ingin memperluas pengetahuan tentang akuntansi keuangan. Buku ini tentu saja tidak luput dari kekurangan dan kelemahan, baik dari sisi penulisan tata bahasa ataupun kekayaan dari macam-macam tipe soal latihan akuntansi keuangan.

BUKU ini secara spesifik berisi soal-soal latihan yang disertai dengan kertas kerjanya.

Education and Cultural Diversity

A practical guide for teachers and teacher training students, on how to provide more effective teaching to cope with Britain's pluralist society and the diverse aspirations of the different cultural groups.

In the larger city mosques , the study of the Qur ' an and the traditions of Islam is
taken further in the madrasah ( literally , ' place of study ' ) . The curriculum is
carefully chosen . Discipline is strict , and special attention is given to memory
work ...

Kaidah Tafsir

Dengan menguasai bahasa Arab, atau merasa paham terhadap arti sejumlah ayat-ayat Al-Quran, atau memahami tema-tema tertentu yang dibicarakan dalam Al-Quran, sebagian dari kita mungkin menganggap dirinya sudah layak menafsirkan Al-Quran. Allah memang telah bersumpah dalam Surah al-Qamar (54): 17 bahwa Dia “mempermudah Al-Quran untuk menjadi pelajaran”. Namun, itu bukan berarti setiap orang dengan mudah dapat memahami secara benar kandungan dan pesan-pesan Al-Quran. Dalam ayat yang lain (QS. Âli ´Imrân [3]: 7) Allah juga mengingatkan kepada siapa saja yang ingin memahami pesan-pesan Al-Quran agar berhati-hati dan mempersiapkan diri. Sebab, di samping yang muhkam, ada juga ayat-ayat yang mutasyâbih. Dan Al-Quran tidak menunjukkan mana yang muhkam dan mana yang mutasyâbih. Untuk itu, diperlukan alat bantu agar pesan-pesan-Nya bisa dipahami secara benar sesuai konteks dan maksud ayat. Pembicaraan tentang alat bantu yang digunakan dalam memahami ayat-ayat Al-Quran tersebut selama ini terangkum dalam lingkup ilmu tafsir yang mencakup pembahasan kaidah tafsir. Jika “tafsir Al-Quran” adalah penjelasan tentang maksud firman-firman Allah sesuai dengan kemampuan manusia, “kaidah tafsir” dapat diartikan sebagai kaidah-kaidah yang membantu seorang penafsir dalam menggali makna atau pesan-pesan Al-Quran dan menjelaskan kandungan ayat- ayat yang muskil. Dan buku ini tentang kaidah tafsir itu: berisi penjelasan tentang syarat, kaidah, dan aturan yang patut diketahui oleh siapa saja yang ingin memahami pesan-pesan Al-Quran secara benar dan akurat. Ditulis oleh seorang pakar tafsir terkemuka, karya ini dapat dikatakan sebagai “buku pertama” dalam bahasa Indonesia tentang kaidah tafsir.

Dan buku ini tentang kaidah tafsir itu: berisi penjelasan tentang syarat, kaidah, dan aturan yang patut diketahui oleh siapa saja yang ingin memahami pesan-pesan Al-Quran secara benar dan akurat.

Kebebasan Media Mengancam Literasi Politik

Teknologi ibarat pisau bermata dua, di satu sisi bisa memudahkan tetapi di sisi lain juga bisa menjadi ancaman. Dampaknya, demokrasi bisa tumbuh dan berkembang dengan pesat tetapi berpeluang mengancam sistem demokrasi. Demokrasi yang seharusnya membuka peluang partisipasi rakyat lebih baik justru berkembang di luar kendali dari ciri-ciri ideal demokrasi. Salah satu pemicunya adalah media massa. Media berperan dalam memberikan ruang kebebasan demokrasi. Namun demikian, media punya peran besar membunuh demokrasi itu sendiri. Buku ini mengkaji dari berbagai sudut pandang mengapa itu semua terjadi, sejarah dan tantangan serta apa yang harus dilakukan di masa datang. Tentu saja, agar pengembangan demokrasi tidak salah arah. Untuk itulah media massa sebenarnya punya andil besar untuk mewujudkan cita-cita ideal pelaksanaan demokrasi

Teknologi ibarat pisau bermata dua, di satu sisi bisa memudahkan tetapi di sisi lain juga bisa menjadi ancaman.

Literasi Media dan Peradaban Masyarakat

Literasi media disebut juga dengan media literacy media adalah kemampuan untuk mengakses, menganalisis mengevaluasi, dan mengomunikasikan isi pesan media. Menekankan pada aspek edukasi di kalangan masyarakat, agar mereka tahu bagaimana mengakses, memilih program yang bermanfaat dan sesuai kebutuhan. Perkembangan media saat ini semakin pesat ada dampak positif maupun negatif, sangat berbahaya apabila tidak dibarengi dengan ilmu yang ada di dalam masyarakat apa lagi di media sosial siapapun bisa mengakses-nya yang dan tidak semua paham tentang media literasi tersebut. Informasi yang faktual dengan data-data yang bisa dipertangungjawabkan cenderung akan diabaikan karena tidak sesuai dengan keyakinannya. Buku ini berisi hasil riset mahasiswa dengan tema utama literasi media. Diolah dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami pembaca.

Literasi media disebut juga dengan media literacy media adalah kemampuan untuk mengakses, menganalisis mengevaluasi, dan mengomunikasikan isi pesan media.

WACANA PEDAGOGI ISLAM NUSANTARA

Kehadiran media baru membawa perubahan besar bagi perkembangan pemikiran dan wacana Islam di Nusantara. Bagaimana metode penyebaran pemikiran, yang awalnya hanya lewat ruang kelas, disampaikan oleh guru kepada peserta didik melalui ruang-ruang kelas dan bersifat tatap muka, kini telah mengalami perkembangan terbaru, yang tidak hanya tetap mempertahankan cara-cara pengajaran tradisonal seperti di atas, namun dikombinasikan dengan cara modern, yaitu sistem pengajaran melalui media baru. Sistem pengajaran melalui media baru, membutuhkan pola pengajaran yang dinamis, karena terus mengalami perubahan, seiring mengikuti pertumbuhan media baru yang terus meningkat, namun tidak diiringi dengan kepahaman pendidik untuk memahami kearah mana media baru terus bertumbuh. Oleh karena itu, terjadi pro kontra dalam mengiring wacana pemikiran Islam yang tumbuh pesat, dengan berbagai varian pemikirannya, di bumi Indonesia ini. Sebagaimana kita ketahui, penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam, dan tumbuh pula bermacam organisasi Islam dengan berbagai ciri khasnya masing-masing. Ciri khas yang dimiliki organisasi Islam tersebut, juga ditopang dengan sistem pengajaran yang bertujuan untuk mentansfer pengetahuan ke-Islaman berdasarkan ciri khas tersebut. Dengan kehadiran media baru, sistem pengajaran tersebut juga ikut masuk, dengan memanfaatkan media baru sebagai sarana pengajaran, sekaligus memperluas penyebaran wacana pemikiran. Namun karena adanya perbedaan yang menjadi ciri khas dari masingmasing, banyak pro dan kontra yang terjadi dari wacana pemikiran tersebut. Permasalahan muncul, karena sifat media baru yang terbuka dan dapat diakses siapa pun, menjadikan pro dan kontra tersebut, seperti arena perang, di mana ada pihak yang melawan, dan menyerang pemikiran yang berseberangan, sekaligus mempertahakan pemikiran sendiri. Buku ini menulis mengenai perang pemikiran mengenai ide Islam Nusantara. Ide Islam Nusantara merupakan ide yang dilahirkan dari prodi Islam Nusantara di STAINU Jakarta, kemudian menjadi wacana kepada publik, karena diangkat menjadi tema besar Muktamar NU ke-33. Sebelum menjadi tema muktamar, dalam kongres alim ulama NU, ide Islam Nusantara ini sudah muncul, dan mendapat dukungan dari Presiden Jokowi. Selain itu dalam teksteks di web resmi NU, juga memproduksi banyak teks yang menjelaskan Islam Nusantara. Dalam media baru, teks tersebut dibaca banyak masyarakat dan tokoh organisasi Islam lain. Dalam pemikiran mereka, ada penjelasan mengenai Islam Nusantara dalam teks tersebut, bertentangan dengan pemikiran yang menjadi ciri khas mereka. Timbulah reaksi untuk membalas teks tersebut dengan teks lain, yang merupakan ciri khas organisasi Islam masing-masing. Diantara sekian banyak, organisasi Islam di Indonesia, HTI adalah organisasi yang bereaksi kontra terhadap Islam Nusantara dalam web resmi mereka, dan melawannya dalam bentuk teks pula. Atas dasar tersebut, penulis mencoba untuk memberikan gambaran dalam buku ini, bahwa ciri khas dari masing-masing organisasi Islam, memberikan perbedaan terhadap cara pandang dan tindak tutur di media baru. Untuk mendapatkan gambaran tersebut, penulis mengumpulkan data dari web resmi NU dan HTI dalam rentang waktu yang dalam tataran wacana melahirkan perang retorika. Di mana perang retorika itu sebagai dinamika proses perjalanan organisasi Islam di Indonesia, yang ikut mengambarkan cermin dari kebudayaan Indonesia, yang menjunjung kalimat bhineka tunggal ika (berbeda-beda tapi tetap satu jua). Insyaallah. Dini Safitri

Teks dua puluh delapan, membahas retorika Islam Nusantara yang berkaitan
dengan NU. Gagasan Islam Nusantara lahir dari pengumulan akademik elit
intelektual NU, tertutama Prof. Dr. K.H. Said Agil Siraj dan para akademisi
STAINU ...

3i Islam, Iman, Ihsan

Apakah yang ada dalam konteks 3i (Islam, Iman dan Ihsan)? Segelintir kita mengaku Islam sekadar mengungkap perkataan 'Aku seorang Islam'. Cukupkah ungkapan sebegitu? Ada juga yang mengungkap 'Saya menerima Islam sebagai agama.' Cukupkah ungkapan sedemikian melayakkan kita menjadi seorang Islam yang sejati? Apakah jawapan kita kepada orang yang mengungkapkan perkataan sedemikian? Persoalannya, adakah cukup sekadar ungkapan ataupun pernyataan tanpa diikuti perbuatan? Konsep Iman dalam 3i adalah kesinambungan konsep ihsan sebagai hamba kepada Tuhannya. Melalui persaksian ini, manusia mengambil amanah dan tanggungjawab bagi melaksanakan apa yang diperintah oleh-Nya dan apa yang dilarang oleh-Nya tanpa sikap lewa. Ihsan mampu menjadi penentu kepada kejayaan Iman dan Islam dalam konsep 3i apabila dilaksanakan oleh individu. Ini kerana ihsan adalah timbangan keikhlsan hati atas segala yang dikerjakan dan dilakukan semata-mata kerana Allah dan mengharap keredaan-Nya. Konteks 3i (Islam, Iman dan Ihsan) adalah tunjang dan platform yang mencakupi seluruh aspek kehidupan dan hubungan kita sebagai insan dan hamba kepada Pencipta, sesama manusia dan alam ini. Islam, Iman dan Ihsan menjadikan manusia mampu menghadapi ujian dan cabaran dalam kehidupan seterusnya menghadapi percutian abadi bertemu Allah bersama persiapan yang rapi.

Ihsan mampu menjadi penentu kepada kejayaan Iman dan Islam dalam konsep 3i apabila dilaksanakan oleh individu.

Everything You Need to Know About Anemia

Discusses the various types of anemia, as well as its causes, symptoms, treatment, and preventative measures.

Discusses the various types of anemia, as well as its causes, symptoms, treatment, and preventative measures.