Buku ini memperbincangkan kaidah-kaidah yang sangat diperlukan untuk memahami Al-Quran. Kaidah-kaidah tersebut meliputi kaidah bahasa, kaidah yang berkaitan dengan ulum Al-Quran, kaidah ushul, dan sebagainya. Kaidah bahasa ialah berkaitan dengan prinsip-prinsip utama terkait dengan bahasa yang menjadi standar dalam memahami nuṣūṣ al-shar`iyah, khususnya Al-Quran. Kaidah bahasa itu antara lain, kaidah yang berkaitan dengan isim ḍamīr, makna huruf, jumlah shartiyah, dan sebagainya. Kaidah tafsir yang berkaitan dengan ushul, yang dibahas dalam buku ini, antara lain adalah kaidah tentang `am dan takhsis, muṭlaq dan muqayyad, manṭūq dan mafhum, dan sebagainya. Sementara kaidah tafsir yang berkaitan dengan ulum Al-Quran yang dibahas dalam buku ini adalah kaidah tentang sebab nuzul dan nasikh wa al-mansukh. Kaidah-kaidah ini merupakan prinsip-prinsip utama yang perlu dikuasai untuk dijadikan sebagai standar dalam memahami Al-Quran.
Selanjutnya gelar S2 M.Ag (Magister Agama) penulis peroleh pada perguruan tinggi yang sama pada tahun 2003 jurusan Pendidikan Islam. Pada tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikannya pada Program Doktoral (S3) jurusan Pendidikan Agama ...
Dengan menguasai bahasa Arab, atau merasa paham terhadap arti sejumlah ayat-ayat Al-Quran, atau memahami tema-tema tertentu yang dibicarakan dalam Al-Quran, sebagian dari kita mungkin menganggap dirinya sudah layak menafsirkan Al-Quran. Allah memang telah bersumpah dalam Surah al-Qamar (54): 17 bahwa Dia “mempermudah Al-Quran untuk menjadi pelajaran”. Namun, itu bukan berarti setiap orang dengan mudah dapat memahami secara benar kandungan dan pesan-pesan Al-Quran. Dalam ayat yang lain (QS. Âli ´Imrân [3]: 7) Allah juga mengingatkan kepada siapa saja yang ingin memahami pesan-pesan Al-Quran agar berhati-hati dan mempersiapkan diri. Sebab, di samping yang muhkam, ada juga ayat-ayat yang mutasyâbih. Dan Al-Quran tidak menunjukkan mana yang muhkam dan mana yang mutasyâbih. Untuk itu, diperlukan alat bantu agar pesan-pesan-Nya bisa dipahami secara benar sesuai konteks dan maksud ayat. Pembicaraan tentang alat bantu yang digunakan dalam memahami ayat-ayat Al-Quran tersebut selama ini terangkum dalam lingkup ilmu tafsir yang mencakup pembahasan kaidah tafsir. Jika “tafsir Al-Quran” adalah penjelasan tentang maksud firman-firman Allah sesuai dengan kemampuan manusia, “kaidah tafsir” dapat diartikan sebagai kaidah-kaidah yang membantu seorang penafsir dalam menggali makna atau pesan-pesan Al-Quran dan menjelaskan kandungan ayat- ayat yang muskil. Dan buku ini tentang kaidah tafsir itu: berisi penjelasan tentang syarat, kaidah, dan aturan yang patut diketahui oleh siapa saja yang ingin memahami pesan-pesan Al-Quran secara benar dan akurat. Ditulis oleh seorang pakar tafsir terkemuka, karya ini dapat dikatakan sebagai “buku pertama” dalam bahasa Indonesia tentang kaidah tafsir.
Dan buku ini tentang kaidah tafsir itu: berisi penjelasan tentang syarat, kaidah, dan aturan yang patut diketahui oleh siapa saja yang ingin memahami pesan-pesan Al-Quran secara benar dan akurat.
Menilik keterkaitan Bahasa Tekstual dan Makna Kontekstual Ayat
Studi Kaidah Tafsir Alquran: Menilik Keterkaitan Bahasa-Tekstual dan Makna-Kontekstual Ayat. Trilogi buku yang secara khusus membahas masalah ilmu tafsir ini sengaja kami suguhkan ke hadirat pembaca umum agar, setidak-tidaknya, tertarik untuk mempelajari muatan Alquran, sekalipun ”tidak akan menjadi mufassir beneran”. Bagi kami, trilogi buku tentang ilmu tafsir ini merupakan sesuatu yang mutlak dipelajari, khususnya oleh mahasiswa yang mendalami Alquran; umumnya oleh seluruh kaum muslim yang sudah melek baca-tulis Alquran. Mereka yang sudah mampu membaca Alquran dengan sedikit lancar, spiritualnya harus naik kelas, yaitu ia harus tertarik mendalami Alquran secara lebih intensif.