Sebanyak 1830 item atau buku ditemukan

Nilai-Nilai dan Praktik Moderasi Beragama Berbasis Kearifan Lokal di Sumatera Utara

Indonesia memilki sejarah kelam dalam hubungan antar agama, padahal negeri ini terkenal sebagai negeri yang santun dan toleran. Setidaknya terjadi kerusuhan Poso di Sulawesi Tengah yang melibatkan kelompok muslim dan Kristen pada Desember 1998 dan April-Juni 2000. Kerusuhan yang terjadi beberapa fase inisebenarnya disebabkan oleh miskomunikasi bukan karena faktor agama (Mappangara, 2000). Namun begitu konflik membesar kedua kelompok agama tersebut saling berhadap-hadapan dalam pertikaian fisik, bahkan saling membunuh. Kejadian lain yang ditengarai sebagai konflik agama terbesar dalam sejarah sosial-politik di Indonesia terjadi di Ambon pada tahun 1999. Konflik ini telah berlalu namun terkadang masih muncul letupan-letupan kecil hingga tahun 2011

Indonesia memilki sejarah kelam dalam hubungan antar agama, padahal negeri ini terkenal sebagai negeri yang santun dan toleran.

MODERASI BERAGAMA DI KALANGAN NAHDLATUL ULAMA DAN MUHAMMADIYAH

Dalam masyarakat multikultural seperti Indonesia, moderasi beragama bisa jadi bukan pilihan, melainkan keharusan. Moderasi beragama harus dipahami sebagai sikap beragama yang seimbang antara pengamalan agama sendiri (eksklusif) dan penghormatan kepada praktik beragama orang lain yang berbeda keyakinan (inklusif). Keseimbangan atau jalan tengah dalam praktik beragama ini niscaya akan menghindarkan kita dari sikap ekstrem berlebihan, fanatik dan sikap revolusioner dalam beragama. Moderasi beragama merupakan solusi atas hadirnya dua kutub ekstrem dalam beragama, kutub ultra­konservatif atau ekstrem kanan di satu sisi, dan liberal atau ekstrem kiri di sisi lain. Moderasi beragama sebagai cara pandang, sikap, dan perilaku selalu mengambil posisi di tengah­tengah, selalu bertindak adil, dan tidak ekstrem dalam beragama, tentu perlu adanya ukuran, batasan, dan indikator untuk menentukan apakah sebuah cara pandang, sikap, dan perilaku beragama tertentu itu tergolong moderat atau ekstrem. Ukuran tersebut dapat dibuat dengan berlandaskan pada sumber­sumber terpercaya, seperti teks­teks agama, konstitusi negara, kearifan lokal, serta konsensus dan kesepakatan bersama. Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia memiliki peran strategis dalam mendialogkan faham dan cara beragama yang moderat di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk. Kedua ormas ini, dinilai sebagai salah satu dari beberapa ormas yang berpandangan moderat dan mengedepankan pendekatan humanis sebagai bagian dari strategi moderasi beragama, di samping keduanya memiliki modal jaringan organisasi yang kuat dan luas yang dapat mencapai akar rumput sehingga strategis dalam upaya mengonter radikalisme, ekstremisme, dan terorisme.

Dalam masyarakat multikultural seperti Indonesia, moderasi beragama bisa jadi bukan pilihan, melainkan keharusan.

Bunga Rampai: Edukasi Moderasi Beragama di Tengah Pluralitas Masyarakat

Bunga Rampai: Edukasi Moderasi Beragama di Tengah Pluralitas Masyarakat Penulis : Misroh Sulaswari, M.Pd, Laila Nor Indah, Zuni Fatul Amaroh, Bagus Sadewo, Adi Khoirul Anam, Mulyani Putri Wulandari, Miftahul Anam, Moh. Nuril Fatoni, Aldi Irma Alfiyah, Emi Ponik Asti, Siti Fatmawati Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-407-048-4 Terbit : November 2021 www.guepedia.com Sinopsis : Indonesia merupakan negara multikultural, yaitu negara yang masyarakatnya terdiri dari berbagai suku yang masing-masing mempunyai unsur budaya yang berbeda-beda. Hal ini terjadi dikarenakan kemajemukan suku bangsa, ras, agama, dan etnis. Kemajemukan ini dapat dipengaruhi oleh latar belakang keluarga dan letak geografis. Terdapat enam agama yang diakui dalam negara Indoseia yaitu, Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, Konghucu. Agama Islam menjadi mayoritas dalam Negara Indonesia. Tingkat perselisihan dalam negara Indonesia sangatlah tinggi. Sikap eksklusif dalam beragama dan hanya mengakui kebenaran sepihak akan menimbulkan suatu konflik-konflik tertentu. Hal seperti ini perlu diminimalisir guna mencegah suatu konflik terjadi. Edukasi moderasi beragama perlu dibutuhkan dalam hal ini. Edukasi dalam KBBI artinya pendidikan, ada beberapa metode dalam edukasi yaitu mengajar, memberi pelatihan bercerita, berdiskusi atau melakukan pengarahan terhadap suatu penelitian. Edukasi merupakan sarana terpenting dalam kehidupan manusia dan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia baik itu pendidikan formal maupun non formal. Intoleransi dalam keberagaman sering terjadi dalam keberagaman beragama yang disebabkan oleh kurangnya edukasi pemahaman terhadap masyarakat mengenai hakikat beragama. Hakikat beragama ini menjadi jalan menuju kedamaiaan yang biasanya perselisihan ini disebabkan oleh fanatisme dari satu agama. Dalam hal ini edukasi mengenai moderasi beragama sangatlah penting, mengingat bahwasanya di Indonesia memiliki berbagai unsur budaya, agama serta ras. Moderasi beragama sendiri merupakan konsepsi yang dapat membangun sikap toleran guna memperkuat kesatuan dan persatuan suatu bangsa. Para kaum milenial berperan penting dalam memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa. Edukasi berbasis moderasi beragama perlu ditanamkan pada para remaja. Buku ini membahas tentang bagaimana moderasi beragama dapat direalisasikan diberbagai bidang, seperti dibidang pendidikan Matematika, IPS, PAI, PGMI, bidang ekonomi, hukum syariah, serta akidah dan filsafat. Buku ini juga membahas persoalan tentang bagaimana perilaku masyarakat dalam membumikan moderasi beragama untuk kalangan santri, dan anak-anak usia dini. www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

Bunga Rampai: Edukasi Moderasi Beragama di Tengah Pluralitas Masyarakat Penulis : Misroh Sulaswari, M.Pd, Laila Nor Indah, Zuni Fatul Amaroh, Bagus Sadewo, Adi Khoirul Anam, Mulyani Putri Wulandari, Miftahul Anam, Moh.

MODUL MODERASI BERAGAMA PUSAT PENGEMBANGAN MODERASI BERAGAMA (PKMB) UIN RADEN INTAN LAMPUNG

Moderasi beragama adalah salah satu misi Kementerian Agama yang harus diwujudkan saat ini. Untuk mewujudkan misi tersebut, Kementerian Agama telah mendorong lembaga pendidikan untuk turut ambil bagian di dalamnya

Moderasi beragama adalah salah satu misi Kementerian Agama yang harus diwujudkan saat ini. Untuk mewujudkan misi tersebut, Kementerian Agama telah mendorong lembaga pendidikan untuk turut ambil bagian di dalamnya

MODERASI BERAGAMA DALAM MEWUJUDKAN NILAI-NILAI MUBADALAH

buku modersi beragama ini dapat terselesaikan denganbaik, walaupun masih terdapat beberapa koreksi, saran dan kritikan yang membangun tentunya agar karya nyata ini dapat lebih bernanfaat. Shalawat dan salam senantisa terlimpahkan kepada baginda Rasulullah saw., yang telah memberikan suri tauladan kepada kita dalam menyampaikan risalah Islamiyyah bil hanifati samhah (dengan cara yang baik), sehingga menjadi sebuah perdamaian dan bukan sebaliknya yaitu permusuhan. Buku yang hadir dihadapan pembaca ini adalah buku hasil bunga rampai dari berbagai kalangan disiplin keilmuan yang tidak sama tentunya, hal ini yang merupakan sebuah keunikan dari anugrah yang Allah swt., berikan kepada kita semua. Dengan akal sehat dan menghasilkan sebuah karya nyata. Ucapan terimaksih kami ucapkan kepada semua pihak demi terwujudnya karya ini, khusunya kepada Ketua MUI Provinsi Lampung Bapak Kyai Dr. H. Kairuddin, M.H. yang telah sudi kiranya memberikan motivasi berupa kata pengantar, sebuah anugrah besar bagi kami demi mewujudkan karya nyata ini. Moderasi beragama adalah sebuah prinsip dalam nilainilai yang harus ditanamkan dalam berfikir, sehingga pemikiran moderat inilah yang akan menghantarkan kita pada perdamaian, ketentraman dan tentunya menjadi Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Agama merupakan nasehat bagi kita, sehingga bagaimana kita dapat berfikir yang moderat, atau beragama dengan cara yang moderat, sehingga tidak cenderung ke kiri atau ke kanan, tapi lebih pada apa yang diajarkan baginda Rasulullah saw., (khairul umuuri ausathuha) sebaik-baiknya perkara adalah berada di tengahnya.

Ucapan terimaksih kami ucapkan kepada semua pihak demi terwujudnya karya ini, khusunya kepada Ketua MUI Provinsi Lampung Bapak Kyai Dr. H. Kairuddin, M.H. yang telah sudi kiranya memberikan motivasi berupa kata pengantar, sebuah anugrah ...

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KONTEMPORER

Sistematika buku Sistem Informasi Manajemen Kontemporer ini mengacu pada pendekatan konsep teoritis dan contoh penerapan. Buku ini terdiri atas 16 bab yang dibahas secara rinci, diantaranya: Bab 1 Pengantar Sistem Informasi Manajemen, Bab 2 Konsep Sistem dan Informasi Manajemen, Bab 3 Komponen Sistem Informasi Manajemen, Bab 4 Konsep Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Informasi, Bab 5 Analisis dan Pengembangan Sistem Informasi, Bab 6 Keamanan Sistem Informasi Manajemen, Bab 7 Peranan SIM Dalam Kegiatan Manajemen, Bab 8 Pemanfaatan Teknologi Pada Sistem Informasi, Bab 9 Isu Sosial dan Etika Dalam Sistem Informasi, Bab 10 Sistem Informasi Pada Organisasi, Bab 11 Sistem Informasi Pada Akuntansi, Bab 12 Sistem Informasi Pada Pendidikan, Bab 13 Sistem Informasi Manajemen Pada Pemerintahan, Bab 14 Sistem Informasi Pemasaran, Bab 15 Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk SIM, dan Bab 16 Perusahaan Digital E-Commerce dan E-Business.

Sistematika buku Sistem Informasi Manajemen Kontemporer ini mengacu pada pendekatan konsep teoritis dan contoh penerapan.

Manajemen Mutu Sumber Daya Kesehatan

Konsep sehat, Determinan kesehatan, Organisasi dan penerapannya dalam bidang keseahatan, Pengantar manajemen dalam bidang kesehatan, Analisis prioritas maslaha kesehatan, Pengorganisasian dalam organisasi, Kerjasama tim, Kepemimpinan dalam organisasi kesehatan, Motivasi tenaga kesehatan, Pengawasan dalam organisasi kesehatan, Evaluasi program kesehatan, Penilaian kinerja.

Konsep sehat, Determinan kesehatan, Organisasi dan penerapannya dalam bidang keseahatan, Pengantar manajemen dalam bidang kesehatan, Analisis prioritas maslaha kesehatan, Pengorganisasian dalam organisasi, Kerjasama tim, Kepemimpinan dalam ...