Sebanyak 830 item atau buku ditemukan

PTK Dan Manfaatnya Bagi Guru

Buku yang berjudul PTK dan Manfaatnya Bagi Guru disusun untuk memberikan pengetahuan tentang konsep penelitian tindakan kelas, sistematika penulisan, trik melakukan PTK, manfaatnya bagi guru dalam hal meningkatkan profesionalitas, dan tujuan PTK untuk meningkatkan kualitas proses dan produk pembelajaran. Permasalahan yang kerap terjadi di lapangan diantaranya: mahasiswa (bukan guru) melakukan PTK di kelas orang lain, terdapat guru yang mungkin belum pernah melakukan PTK di kelasnya sendiri, atau bahkan guru yang ingin melakukan PTK namun terhambat karena minimnya wawasan mengenai PTK secara teoritis dan praktik. Sementara PTK merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan profesionalisme guru, bahkan hal tersebut telah menjadi program pemerintah dan instansi pendidikan sedari lama. Dengan demikian, buku ini ditulis untuk menjembatani permasalahan yang terjadi dan harapan yang ingin dicapai mengenai pelaksanaan PTK dan profesionalisme guru. Materi yang disajikan pada buku ini terdiri dari 8 bab, yaitu: (1) Konsep Penelitian Tindakan Kelas; (2) PTK dan Profesionalisme Guru; (3) Kedudukan PTK dalam Penelitian Lain; (4) Sistematika PTK; (5) Pendahuluan di dalam PTK; (6) Landasan Teori di dalam PTK; (7) Desain dan Model Penelitian Tindakan Kelas; dan (7) Pengumpulan dan Analisis Data Pada PTK. Materi-materi tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi teoritis maupun praksis bagi para pembaca, baik pembaca yang berprofesi guru maupun bukan guru.

Buku yang berjudul PTK dan Manfaatnya Bagi Guru disusun untuk memberikan pengetahuan tentang konsep penelitian tindakan kelas, sistematika penulisan, trik melakukan PTK, manfaatnya bagi guru dalam hal meningkatkan profesionalitas, dan ...

GURU ABAD 21 “Perilaku dan Pesona Pribadi”

Dalam konteks kekinian, guru menjadi fokus utama dari kritik-kritik atas ketidakberesan sistem pendidikan, namun pada sisi lain guru juga menjadi sosok yang paling diharapkan dapat mereformasi tataran pendidikan. Guru menjadi mata rantai terpenting yang menghubungkan antara pengajaran dengan harapan akan masa depan pendidikan/sekolah yang lebih baik. Pesatnya persaingan pendidikan di tataran global, semua pihak perlu menyamakan sikap untuk mengedepankan peningkatan mutu pendidikan.“Today’s students are tomorrow’s Leaders”. Siapkah Anda menjadi guru yang mampu menghasilkan pemimpin-pemimpin masa depan? Tuntutan profesionalisme guru tentu harus terkait dan dibangun melelui penguasaan kompetensi-kompetensi yang secara nyata dalam menjalankan dan menyelesaikan tugas-tugas dan pekerjaannya sebagai guru. Kompetensi-kompetensi penting jabatan guru tersebut salah satunya adalah kompotensi profesional, yaitu kompetensi pada bidang substansi atau bidang studi (kurikulum), kompetensi bidang pembelajaran (menguasai materi pelajaran), teknik dan metode pembelajaran, sistem penilaian, pendidikan nilai dan bimbingan. Dengan demikian, diperlukan langkah-langkah dalam upaya untuk mengembangkan kepribadian dan meningkatkan kompetensi serta profesionalisme guru. Guru abad 21 harus menguasai banyak pengetahuan (akademik, pedagogik, sosial dan budaya), mampu berpikir kritis, tanggap terhadap setiap perubahan, dan mampu menyelesaikan masalah. Guru tidak boleh hanya datang ke sekolah melulu untuk mengajar saja. Kemampuan untuk mengelola kelas saja tidak cukup lagi. Guru diharapkan bisa menjadi pemimpin dan agen perubahan, yang mampu mempersiapkan anak didik untuk siap menghadapi tantangan global di luar sekolah.

Dalam konteks kekinian, guru menjadi fokus utama dari kritik-kritik atas ketidakberesan sistem pendidikan, namun pada sisi lain guru juga menjadi sosok yang paling diharapkan dapat mereformasi tataran pendidikan.

Perencanaan Pembelajaran

Banyak ungkapan yang sering dilontarkan melalu berbagai pertemuan atau media massa tentang rendahnya kualitas pendidikan kita dewasa ini, bukan saja kualitas pendidikan berbagai dampak langsung yang dilihat melalui hasil belajar siswa, tetapi sampai pada dampak pengiring pun dianggap kurrang berhasil dibentuk melalui lembaga pendidikan formal di sekolah. Hal ini dapat dilihat melalui berbagai aksi yang dilakukan siswa bahkan mahasiswa yang tidak sesuai dengan martabat bangsa. Indikasi ketidakberhasilan ini jika dilihat dari aspek pembelajaran salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya perhatian guru atau dosen dalam merencanakan kegiatan pembelajaran. Itu sebabnya di Lembaga Pendidikan Tinggi di upayakan satu mata kuliah perencanaan pembelajaran atau Desain intruksional yang diikuti oleh mahasiswa semester empat dan lima. Di universitas lainperencanaan pembelajaran diberikan kepada dosen dalam bentuk penataran pendidikan keterampilan intruksional yang salah satu misterinyaadalah perencanaan pembelajaran. Buku yang hadir di tangan pembaca ini merupakan salah satu buku yang mengkaji secara ilmiah tentang perencanaan pembelajaran yang ditinjau didasarkan pada teoti-teori intruksional yang banyak dikembangkan di negara-negara peletak dasar intruksional. yakni di Amerika Serikat. Buku ini di awali dengan pemaparan teoretis tentang pembelajaran, kemudian membicarakan tentang kondisi pembelajarang, strategi pembelajaran, dan hasil pembelajaran, di akhir uraian bab ini dikemukakan tentang pengembangan desain pembelajaran serta evaluasi pembelajaran.

Itu sebabnya di Lembaga Pendidikan Tinggi di upayakan satu mata kuliah perencanaan pembelajaran atau Desain intruksional yang diikuti oleh mahasiswa semester empat dan lima.

Perencanaan Pembelajaran (Konsep Dasar Kurikulum Prototipe)

Buku PERENCANAAN PEMBELAJARAN Konsep Dasar Kurikulum Prototipe ini berisi materi dan konsep mengenai panduan perencanaan belajar mengajar yang dapat diimplementasikan oleh guru secara langsung di dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, buku ini juga menyajikan contoh-contoh konsep kurikulum prototipe yang implementatif. Buku ini bertujuan untuk memudahkan guru dalam memahami apa saja aspek administrasi yang diperlukan sehingga diharapkan dapat membantu kelancaran proses belajar mengajar. Buku ini dirancang oleh penulis secara sistematis dan disajikan selengkap mungkin dari mulai Standarisasi Pendidikan, Pendekatan, Strategi dan Model Pembelajaran hingga Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Buku ini juga membahas tuntas mengenai Kurikulum Prototipe dari mulai konsep dasar kurikulum, bentuk kurikulum dari berbagai jenjang, acuan assessment kurikulum dan juga pengembangannya. Materi dan konsep yang disajikan juga merupakan konsep terbaru sehingga bisa langsung disesuaikan oleh guru di kelas.

Buku PERENCANAAN PEMBELAJARAN Konsep Dasar Kurikulum Prototipe ini berisi materi dan konsep mengenai panduan perencanaan belajar mengajar yang dapat diimplementasikan oleh guru secara langsung di dalam kegiatan pembelajaran.

Program Inovatif dan Kerjasama Melalui Konseling Dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan SMA Negeri 8 Surabaya

Buku ini ditulis dalam rangka meningkatkan mutu Pendidikan di SMAN 8 secara Inovatif, juga diharapkan ada kerjasama antara orang tua murid dan guru, untuk mencapai Inovatif ini, walaupun berbeda suku, yaitu suku Jawa, Madura dan Suku ARAB, namun dalam upaya Peningkatan Mutu Pendidikan, dimana Guru merupakan Pendidik, juga sebagai Media penghubung melalui ajaran dan pendidikan agama (Religi) yang tinggi, dan kerjasama di semua pihak yang berada di Wilayah tersebut.

Buku ini ditulis dalam rangka meningkatkan mutu Pendidikan di SMAN 8 secara Inovatif, juga diharapkan ada kerjasama antara orang tua murid dan guru, untuk mencapai Inovatif ini, walaupun berbeda suku, yaitu suku Jawa, Madura dan Suku ARAB, ...

Transformasi Media Pembelajaran Sebagai Upaya Optimalisasi Perkuliahan

Adapun yang menjadi fokus dalam buku referensi ini adalah merupakan hasil penelitian yang berjudul “Transformasi Media Pembelajaran Sebagai Upaya Optimalisasi Perkuliahan Pada Mata Kuliah Inti Keilmuan Prodi Penerangan Agama Hindu Stah Negeri Mpu Kuturan Singaraja” penulis memilih topik ini guna mengetahui terkait trasformasi media pembelajaran yang dilaksanakan oleh dosen pengajar di prodi penerangan agama Hindu.

... program diploma empat. c) Pasal 10, ayat 1 tentang kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional melalui pendidikan profesi.

PROFESI KEPENDIDIKAN

Membangun Nilai Profesi, Keterampilan Pribadi, dan Strategi Kompetensi Profesi

Pendidik memegang peran kunci dalam pembangunan dan pengembangan profesi yang utuh dan berkesinambungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profesi kependidikan harus dalam fondasi tiga aspek yang menyentuh kemampuan pendidik dalam membangun nilai profesi, kemampuan mengembangkan keterampilan pribadi, dan strategi membangun kompetensi profesi kependidikan. Buku Profesi Kependidikan: Membangun Nilai Profesi, Keterampilan Pribadi, dan Strategi Kompetensi Profesi dirancang sebagai sebuah nilai dan prinsip praktis, yang dapat dijadikan pedoman bagi para calon mahasiswa keguruan, para pendidik, dan para pengelola pendidikan ataupun pemerhati pendidikan. Buku ini dapat digunakan sebagai buku wajib yang memberi arah dan solusi terhadap kebutuhan pengembangan profesi guru secara berkelanjutan serta selaras dengan perkembangan peran dan tuntutan profesi guru dalam era teknologi informasi. Buku ini juga dapat dipahami dan diterapkan oleh semua yang berperan dalam dunia pendidikan untuk bertumbuh dan berkembang secara utuh, terpadu, dan menyeluruh. Pertumbuhan tersebut dengan menyentuh ketiga pilar esensial dalam profesi guru yang sarat dengan nilai profesi, keterampilan pribadi, dan strategi kompetensi profesi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa profesi kependidikan harus dalam fondasi tiga aspek yang menyentuh kemampuan pendidik dalam membangun nilai profesi, kemampuan mengembangkan keterampilan pribadi, dan strategi membangun kompetensi profesi ...

PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU Konsep, Model dan Implikasinya

Kehadiran buku ini selain untuk berpartisipasi dalam pengembangan kompetensi guru dan menyediakan referensi bahan kuliah yang dibutuhkan oleh mahasiswa sarjana, magister, dan doktor, juga memberikan sumbangsih pemikiran bagi pengembangan SDM guru yang berada di institusi pendidikan Indonesia. Sebagai proses yang berlangsung cepat dan dinamis, pengembangan SDM guru termasuk yang paling banyak menghadapi problematika. Berbagai aspek yang terkait dengan pengembangan pendidikan Islam, mulai dari visi, misi, tujuan, dasar, landasan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan pengembangan kompetensi guru yang secara keseluruhan mengandung persoalan rumit yang hingga kini masih belum dipecahkan secara tuntas.

Kehadiran buku ini selain untuk berpartisipasi dalam pengembangan kompetensi guru dan menyediakan referensi bahan kuliah yang dibutuhkan oleh mahasiswa sarjana, magister, dan doktor, juga memberikan sumbangsih pemikiran bagi pengembangan ...

Mendidik dengan Hati (Kepekaan Interkultural sebagai Kompetensi Afektif Calon Guru di UIN Raden Fatah Palembang dan IAIN Curup untuk Menginternalisasikan Prinsip Pendidikan Multikultural)

Buku ini menjabarkan secara lebih detail berbagai faktor kontekstual yang mendasari tiap domain kepekaan interkultural, yang mana faktor-faktor kontekstual tersebut dikondifikasi secara empiris berdasarkan data penelitian terhadap mahasiswa calon guru di UIN Raden Fatah Palembang dan IAIN Curup. Domain keterlibatan dalam interaksi lintas kultur didasari oleh 9 (sembilan) faktor, yaitu rasa ingin tahu tentang kultur lain, sikap hati-hati dalam memberi impresi, kebiasaan mengakses pengetahuan tentang budaya, usaha mempertahankan komunikasi lintas budaya, usaha memotivasi lawan bicara yang berbeda kultur, usaha mempertahankan identitas, usaha menunjukkan kesetaraan dalam identitas yang berbeda, dan pemahaman bahwa perbedaan melatih kemampuan berfikir mendalam dan bijak. Domain menghargai perbedaan kultur didasari oleh 4 (empat) faktor, yaitu sering mengikuti kegiatan dari kultur berbeda, hidup dalam lingkungan multikultural, pengalaman memiliki banyak teman dari berbagai etnis, dan pengalaman kolaborasi dengan orang berbeda kultur. Domain kepercayaan diri dalam interaksi lintas kultur didasari oleh 7 (tujuh) faktor, yaitu percaya diri terlibat dalam komunikasi, hidup dalam lingkungan multikultural, suka mempelajari kultur umum dari lawan bicara, suka mempraktekkan kemampuan investigasi saat komunikasi, pengalaman interaksi dengan orang dari berbagai etnis, pengetahuan terhadap kultur lawan bicara, dan rasa ingin tahu tentang kultur lain. Domain menikmati interaksi lintas kultur didasari oleh 5 (lima) faktor, yaitu pengetahuan tentang stereotip dalam interaksi, sikap menyadari bahwa kesalahpahaman itu biasa terjadi, rasa ingin tahu tentang kultur lain, rasa kekeluargaan dan pertemanan, dan hidup dalam lingkungan multikultural. Domain perhatian dalam interaksi lintas kultur didasari oleh 4 (empat) faktor, yaitu pengalaman belajar di mata kuliah Cross-Cultural Understanding, terbiasa praktik komunikasi dalam mata kuliah bahasa asing, rasa ingin tahu tentang kultur lain, dan pengalaman terbiasa terlibat dalam interaksi lintas kultur. Mendidik dengan Hati (Kepekaan Interkultural sebagai Kompetensi Afektif Calon Guru di UIN Raden Fatah Palembang dan IAIN Curup untuk Menginternalisasikan Prinsip Pendidikan Multikultural) ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Mendidik dengan Hati (Kepekaan Interkultural sebagai Kompetensi Afektif Calon Guru di UIN Raden Fatah Palembang dan IAIN Curup untuk Menginternalisasikan Prinsip Pendidikan Multikultural) ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan ...

Menjadi Guru Profesional dan Beretika

Pada dasarnya pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan akan membuat manusia mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, masalah pendidikan perlu mendapat perhatian dan penanganan yang lebih baik yang menyangkut berbagai masalah yang berkaitan dengan kuantitas, kualitas dan relevansinya. Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukan atau menuntut keahlian, menggunakan teknik-teknik, serta dedikasi yang tinggi. Ciri-ciri atau kriteria suatu profesi ialah adanya kode etik yang dijadikan sebagai satu pedoman perilaku anggota berserta sanksi yang jelas dan tegas terhadap pelanggar kode etik tersebut. Guru memiliki kode etik karena guru merupakan salah satu profesi yang ada di Indonesia berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Pasal 1). Dengan Kode Etik Guru Indonesia dapat menempatkan guru sebagai profesi terhormat, mulia, dan bermartabat yang dilindungi undang-undang. Maka dari itu perlu sikap profesional dalam setiap sasaran. Masyarakat akan melihat bagaimana sikap dan perbuatan guru itu sehari-hari, apakah memang ada yang patut diteladani atau tidak. Di samping itu, bagaimana sikap guru terhadap peraturan perundang-undangan juga menjadi perhatian masyarakat luas. Apalagi saat ini pemerintah banyak mengeluarkan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang berhubungan dengan dunia pendidikan. Kebijaksanaan tersebut menjadi peraturan perundang-undangan yang wajib ditaati oleh guru, sebab guru merupakan unsur aparatur negara dan abdi Negara mutlak perlu mematuhi kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan. Maka tugas guru akan efektif jika memiliki derajat profesionalitas tertentu yang tercermin dari kompetensi, kemahiran, kecakapan, atau keterampilan yang memenuhi standar mutu atau norma etik tertentu.

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi Guru Modal yang harus dimiliki oleh seorang guru agar menjadi harapan masa depan, yang unggul dan terdepan dalam perkembangan zaman dan tampil sempurna di depan peserta didik adalah sebagai ...