Buku ini memposisikan diri sebagai upaya strategis untuk membangun kemampuan warga negara dalam wacana berpikir kritis dan merefleksikan kajian teori dan praktik secara das sein dan das sollen tentang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, maka upaya strategis yang penulis tawarkan tersebut untuk menciptakan warga negara yang Pancasilais dan warga negara Indonesia yang ber kemapanan masa depan sebagai estafet peradaban bangsa. Dengan meningkatkan daya berpikir kritis menjadi bekal bagi warga negara terhadap persoalan dan tantangan Pancasila dari era ke era sekaligus merefleksikan tentang pentingnya Pancasila sebagai landasan berpikir dan alasan mengapa Pancasila dijadikan sebagai jawaban atas segala persoalan bangsa dan negara, sehingga nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila dapat diwujudkan dan diimplementasikan dalam kualitas kehidupan secara individu maupun sosial. Adapun isi pembahasan atau konten yang termuat pada buku ini terdiri dari beberapa kajian, yaitu; Pengantar Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan; Pancasila Dalam Konteks Historis; Pancasila Dalam Konteks Politis; Pancasila Dalam Konteks Filsafat; Pancasila Dalam Konteks Demokrasi; Kewargaan Global (Etnisitas, Nasionalis dan Kosmopolitian); Politik Kewargaan (Kritik dan Partisipasi Publik); Hak Asasi Manusia dan Kewargaan; Isu-Isu Kewargaan (Radikalisme dan Intoleransi).
Buku ini memposisikan diri sebagai upaya strategis untuk membangun kemampuan warga negara dalam wacana berpikir kritis dan merefleksikan kajian teori dan praktik secara das sein dan das sollen tentang Pendidikan Pancasila dan ...
Buku panduan pengelolaan pembelajaran Model PrSKn pada pendidikan anak usia dini khususnya untuk TK diharapkan dapat memberi inspirasi pada para Guru PAUD sebagai praktisi pendidikan tentang bagaimana proses menerapkan model PrSKn di PAUD sehingga diharapkan mampu mengelola proses pembelajaran yang bermakna mengoptimalkan potensi anak sesuai dengan tahap perkembangannya dan implikasinya pada perubahan sikap, pengetahuan, keterampilan peserta didik. Pembelajaran dengan menggunakan model PrSKn di PAUD sifatmya ke arah menyempurnakan proses pembelajaran yang telah dilakukan guru selama ini. Buku pedoman ini memberi rambu-rambu pada guru dalam menjalankan praktik pembelajaran berdasarkan sintaksnya. Model PrSKn digunakan untuk kepentingan pembelajaran dalam rangka menyiasati kegiatan yang beragam bagi anak sehingga memenuhi tingkat kompetensi yang diharapkan peserta didik khususnya pada pengembangan perilaku melalui terpenuhinya kebutuhan anak akan perkembangan sosial-emosi dan nilai moral. Buku panduan ini di dalamnya menggambarkan muatan nilai, moral, dan norma hubungannya dengan tuntutan tujuan perilaku kewarganegaraan dan tidak lepas di dalamnya dalam menjalin hubungan sesama warga dan terpelihara hubungan harmonis, selaras, dan serasi dalam konteks pergaulan hidup di masyarakat. Bentuk strategi yang dikembangkan dalam pembelajaran model PrSKn yaitu dengan bermain sebagaimana ciri khas cara belajar di PAUD. Dalam memahami dan kebenaran akan nilai-nilai, pada tahap implementasi pembelajaran lebih mengutamakan selain pada aktivitas bermain juga melatih anak mengembangkan nalarnya sehingga memiliki kesanggupan untuk berperilaku mana yang dianggap pantas dan yang dilarang. Buku panduan model PrSKn pengelolaan pembelajarannya fleksibel, penerapannya sesuai dengan kondisi, potensi, dan latar budaya daerah setempat yang penekanannya pada penyempurnaan proses pengajaran di kelas menjadi lebih maksimal. Buku panduan ini dirancang sepraktis mungkin, aplikatif sehingga para guru dalam tahap aplikasinya mampu memberikan kemudahan dan kesanggupan dalam mempraktikannya di kelas PAUD khususnya di TK.
Buku panduan pengelolaan pembelajaran Model PrSKn pada pendidikan anak usia dini khususnya untuk TK diharapkan dapat memberi inspirasi pada para Guru PAUD sebagai praktisi pendidikan tentang bagaimana proses menerapkan model PrSKn di PAUD ...
Mata kuliah ini membahas tentang masalah kontekstual Pendidikan Kewarganegaraan untuk mengembangkan sikap positif dan menampilkan perilaku yang mendukung semangat kebangsaan dan cinta tanah air, Uang Poera, 1So, M. mengembangkan sikap positif dan menampilkan perilaku yang mendukung demokrasi berkeadaban, dan juga mengembangkan sikap positif dan menampilkan perilaku yang mendukung kesadaran hukum dan keragaman.
Mata kuliah ini membahas tentang masalah kontekstual Pendidikan Kewarganegaraan untuk mengembangkan sikap positif dan menampilkan perilaku yang mendukung semangat kebangsaan dan cinta tanah air mengembangkan sikap positif dan menampilkan ...
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan buku ajar yang berjudul Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini dapat diselesaikan dengan baik. Hal tersebut tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak yang mengharapkan adanya buku ajar ini sebagai panduan pembelajaran mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Universitas Sembilanbelas November Kolaka. Buku yang tengah ada dihadapan pembaca saat ini adalah kumpulan materi-materi ajar, baik itu mata kuliah Pancasila maupun mata kuliah Kewarganegaraan. Disusunnya bahan ajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini diharapkan dapat menjadi opsi referensi bagi para dosen/pendidik dan mahasiswa dan civitas academica yang ada di Universitas Sembilanbelas November Kolaka pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku ini. Akhirnya, harapan penulis sejak lama dapat terwujud dengan hadirnya buku ajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini sebagai panduan perkuliahan mata kuliah PPKn. Sebagaimana penyusunan buku ajar yang lain, penulis menyadari bahwa buku ini belumlah sempurna baik dari materi dan susunannya. Dengan lapang dada dan kerendahan hati, penyusun bersedia untuk diberi saran dan kritik yang bersifat membangun guna memperbaiki buku ini agar lebih baik lagi.
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan buku ajar yang berjudul Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Pembahasan Konstitusi tersendiri dalam buku referensi ini memang dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang lebih komperhensif dan holistik kepada mahasiswa menyangkut konstitusi. Oleh sebab itu cakupan materi konstitusi dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan ini cukup luas dan padat. Faktor itulah yang menyulitkan penulis untuk mengkompilasikannya dengan materi lain yang pada umumnya dimuat dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan. Biarlah bagian materi Pendidikan Kewarganegaraan lainnya, seperti Pancasila, Identitas Nasional, Demokrasi Indonesia, Hak Asazi dan Rule Of Law, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Geopolitik dan Geostrategi Indonesia akan dibahas secara terpisah dalam buku tersendiri.
Setelah menamatkan pendidikan di SMA 1 Selat pada tahun 2008, penulis sempat bekerja sebagai tenaga keamanan (Security) diberbagai perusahaan. Sambil bekerja pada tahun 2019 penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dengan kualifikasi merangkum semua materi Energi Alternatif Kelas 4 SD/MI, dengan judul "Modul Pembelajaran Tematik: Energi Alternatif". Teknik penyajiannya dilakukan secara terpadu, hal ini dilakukan untuk menghindari pengulangan sebuah topik hanya karena penyajian yang disajikan tidak sistematik. Seperti layaknya sebuah modul, maka pembahasan dimulai dengan menjelaskan tujuan yang hendak dicapai dan disertai dengan soal yang mengukur tingkat penguasaan materi pada setiap topik yang dibahas. Dengan demikian penggunaan modul ini secara mandiri dapat mengukur atau mengevaluasi tingkat ketuntasan yang dicapai.
Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dengan kualifikasi merangkum semua materi Energi Alternatif Kelas 4 SD/MI, dengan judul "Modul Pembelajaran Tematik: Energi Alternatif".
Penanaman bahasa Indonesia sejak dini adalah memberikan pelatihan dan pendidikan tentang bahasa Indonesia sejak anak masih kecil. Pelaksanaan pendidikan bahasa Indonesia pada anak dapat dilakukan melalui pendidikan informal, pendidikan formal, maupun pendidikan nonformal. Pendidikan informal dilakukan oleh keluarga di rumah. Pendidikan ini dilakukan saat anak berada di rumah bersama dengan keluarganya. Sedangkan pendidikan formal dilaksanakan di dalam lembaga pendidikan resmi mulai dari SD sampai dengan perguruan tinggi. Dalam pendidikan formal ini gurulah yang berperan penting dalam menanamkan pengetahuan akan bahasa Indonesia. Sedangkan pendidikan nonformal dilaksanakan di luar rumah dan sekolah, dapat melalui kursus, pelatihan-pelatihan, pondok pesantren dan lain sebagainya. Pendidikan bahasa Indonesia di lembaga formal dimulai dari SD. Jumlah jam pelajaran bahasa Indonesia di SD kelas I, II dan III sebanyak 6 jam pelajaran. Sedangkan kelas IV, V dan VI sebanyak 5 jam pelajaran. Banyaknya jumlah jam pelajaran Bahasa Indonesia dimaksudkan agar siswa mempunyai kemampuan berbahasa Indonesia yang baik serta mempunyai kemampuan berpikir dan bernalar yang baik yang dapat disampaikan melalui bahasa yang baik pula. Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi penting yang diajarkan di SD, karena bahasa Indonesia mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran kontekstual menurut penulis sangat relevan dengan kurikulum yang berlaku di Indonesia. Pembelajaran kontekstual juga dapat memberikan pengalaman nyata bagi siswa untuk membangun kemampuan pemecahan masalah di kehidupan nyata. Hal tersebut yang mendorong generasi bangsa kita menjadi bangsa yang maju dan beradab. Kemampuan mengatasi masalah sejak dini yang dimiliki siswa SD, merupakan dasar untuk mampu mengatasi permasalahan-permasalahan bangsa di masa mendatang saat mereka sudah dewasa. Atas dasar inilah aplikasi pembelajaran kontekstual sangat penting di sekolah dasar.
karakteristik anak usia SD/MI sebagai dasar mendidik anak dengan baik dan
sesuai kebutuhan anak. ... Anak yang berada di usia SD/MI harus mulai siap
belajar berbagai materi pelajaran baik itu Matematika, IPA, IPS, Pkn, bahasa
Indonesia ...
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu siswa akan memeroleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna di sini memberikan arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan belajar mengajar yang memperhatikan dan menyesuaikan dengan tingkat perkembangan anak didik (Developmentally Appropriate Practical). Pendekatan yang berangkat dari teori pembelajaran yang menolak drill-system sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak. Model pembelajaran terpadu tidak hanya cocok untuk peserta didik usia dini, namun bisa juga digunakan untuk peserta didik pada satuan pendidikan SMP/MTs dan SMA/MA, karena pada hakikatnya model pembelajaran ini merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan otentik Buku ini mencoba memberikan contoh-contoh aplikatif berupa Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan caracara pengurainnya. Kami berharap buku ini dapat melengkapi bukubuku sebelumnya yang sudah ada, sekaligus sebagai bahan bacaan dan penambahan wawasan bagi Guru, mahasiswa calon guru maupun pembaca umum lainnya.
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.