
KONSEP INOVASI PENDIDIKAN
- ISBN 13 : 9789790764088
- Judul : KONSEP INOVASI PENDIDIKAN
- Pengarang : Dr. H. A. Rusdiana, M.M.,
- Penerbit : CV. Pustaka Setia
- Bahasa : Indonesia
- Tahun : 2014
- Halaman : 0
-
Ketersediaan :
“Manifesto sosialis feminis yang penuh gairah tetapi masuk akal bagi abad kedua puluh satu…Risalah Gruhodsee akan menarik bagi perempuan yang dikecewakan oleh kapitalisme tempat mereka dibesarkan.” —Publishers Weekly Mengapa Perempuan Bercinta Lebih Baik Di Bawah Sosialisme. Sosialisme, jika dilakukan dengan benar, mengarah pada kemandirian, kondisi kerja yang lebih baik, keseimbangan kerja/ keluarga yang lebih baik dan, ya, seks yang lebih baik.
“Manifesto sosialis feminis yang penuh gairah tetapi masuk akal bagi abad kedua puluh satu…Risalah Gruhodsee akan menarik bagi perempuan yang dikecewakan oleh kapitalisme tempat mereka dibesarkan.” —Publishers Weekly Mengapa ...
Pendidikan karakter atau pendidikan yang berbasis pada pembangunan karakter siswa saat ini menjadi wacana yang ramai dibicarakan di dunia pendidikan maupun di kalangan masyarakat umumnya. Kebutuhan akan pendidikan yang dapat melahirkan manusia Indonesia berkualitas sangat dirasakan karena degradasi moral yang terus menerus terjadi pada generasi bangsa ini dan nyaris membawa bangsa ini pada kehancuran. Korupsi yang seakan telah mengakar pada kehidupan bangsa ini mulai dari tingkat kampung hingga pejabat tinggi negara, penyalahgunaan dan peredaran narkoba yang semakin menggurita, tawuran antar pelajar dan berbagai kejahatan yang telah menghilangkan rasa aman setiap warga, merupakan bukti nyata akan degradasi moral generasi bangsa ini. Namun kita tetap optimis, pendidikan karakter menjadi salah satu alternatif pemecahan permasalahan tersebut. Pendidikan karakter akan efektif jika melibatkan segenap pemangku kepentingan sekolah serta merasuki iklim dan kurikulum sekolah. Cakupan pendidikan karakter ini meliputi konsep yang luas seperti pembentukan budaya sekolah, pendidikan moral, pembentukan komunitas sekolah yang adil dan peduli, pembelajaran kepekaan sosial-emosi, pemberdayaan generasi muda, pendidikan kewarganegaraan, dan pengabdian. Semua pendekatan ini memacu perkembangan intelektual, emosi, sosial, dan etik serta menggalang komitmen membantu generasi muda untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab, tanggap, dan bersumbangsih. Buku ini bermanfaat untuk membantu generasi muda mengembangkan nilai-nilai budi luhur manusia melalui pembiasaan-pembiasaan seperti ketakwaan, keadilan, ketekunan, toleransi, dan cinta tanah air, serta memahami mengapa mereka perlu menjalani sikap hidup seperti itu. Disamping ini, buku ini sebagai upaya menciptakan kultur karakter secara terpadu yang mendukung dan menantang peserta didik maupun warga dewasa untuk berjuang menjadi pribadi mulia. Buku ini pun sangat berguna bagi mahasiswa, guru, dosen, peneliti, dinas pendidikan, dan masyarakat umum sebagai panduan dalam menumbuhkan karakter anak. Selamat membaca.
Pendidikan karakter atau pendidikan yang berbasis pada pembangunan karakter siswa saat ini menjadi wacana yang ramai dibicarakan di dunia pendidikan maupun di kalangan masyarakat umumnya.
Judul : Pendidikan Karakter Yang Efektif Di Era Milenial Penulis : Eko Suharyanto, S.T, M.Kom, Dr. Yunus, S.Pd.I, M.Pd.I Ukuran : 14,5 x 21 cm Tebal : 150 Halaman No ISBN : 978-623-6233-52-8 SINOPSI BUKU Pendidikan karakter bagi anak di usia milenium dimulai dengan pencerminan lingkungan yang baik dalam keluarga. Jika karakter atau moral seluruh anggota keluarga baik, maka lingkungan masyarakat juga akan baik. Mempromosikan anak-anak di masyarakat dengan mendorong kegiatan positif, gotong royong, persahabatan dan dialog keagamaan yang interaktif. Masyarakat dituntut berperan dalam menciptakan masyarakat yang nyaman dan peduli terhadap pendidikan. Masyarakat diharapkan dapat terlibat aktif dalam peningkatan kualitas pendidikan di sekitarnya. Selanjutnya lingkungan pendidikan harus bersinergi secara harmonis sehingga terbentuk pendidikan yang terintegrasi antara lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Integrasi tersebut akan menciptakan masyarakat yang harmonis. Dengan demikian diharapkan karakter anak menjadi baik pula. Salah satu faktor yang menyebabkan anak dapat memperoleh kecerdasan dan karakter yang baik karena didukung oleh faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling melengkapi. Ketiga lingkungan tersebut harus mampu menjalankan fungsinya sebagai sarana pemberian motivasi, pendidikan edukatif kepada anak, wahana pengembangan potensi pada anak.
Judul : Pendidikan Karakter Yang Efektif Di Era Milenial Penulis : Eko Suharyanto, S.T, M.Kom, Dr. Yunus, S.Pd.I, M.Pd.I Ukuran : 14,5 x 21 cm Tebal : 150 Halaman No ISBN : 978-623-6233-52-8 SINOPSI BUKU Pendidikan karakter bagi anak di ...
Buku ini membahas makna dan urgensi pendidikan karakter , ruang lingkup pendidikan karakter, format pembelajaran pendidikan karakter, pendidikan karakter dengan pola integralistik, dan implementasi praktis pendidikan budi pekerti secara integralistik di sekolah. Dengan demikian, siswa didik bisa menghadapi fenomena dan dilema kehidupan itu secara benar. Buku persembahan penerbit PrenadaMedia
Dalam tahap ini, guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan membuat Rencana Pembelajaran (RP), Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Langkah 2. Pembentukan kelompok.
Konsep pendidikan karakter yang diperbincangkan saat ini, sebenarnya telah mengemuka jauh sebelum negara ini terbentuk. Namun diakui atau tidak, keberadaan pendidikan karakter kita masih berjalan selimpangan. Kenyataan di lapangan terlihat jelas dimana penguatan intelektual “berlari kencang” meninggalkan jauh aspek emosional dan spiritual sebagai rona karakter luhur anak bangsa. Kondisi ini memantik lahirnya program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), sebuah gerakan di bawah naungan satuan pendidikan khusus, yang terfokus dalam bidang pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik, melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga. Untuk mengawal program tersebut, perlu diterapkan suatu model evaluasi yang bersifat holistik. Evaluasi model CIPP (Context, Input, Process, Product) yang dikembangkan oleh Stufflebeam merupakan salah satu alternatif untuk mengukur efektivitas pelaksanaan program penguatan pendidikan, karena model tersebut tersebut terbilang bersifat holistik. Buku ini sengaja dihadirkan dalam konsep yang sempurna. Sempurna dalam artian memadukan antara teori dengan implementasi di lapangan. Penulis bukan hanya menelaah berbagai literatur nasional dan internasional, tapi juga melakukan penelitian di lapangan sebagai tanggung jawab akademis. Tujuannya tentu saja untuk memberikan tawaran konsepsi sekaligus bahan evaluasi dalam pengembangan karakter peserta didik, sehingga menjadi generasi cerdas dan berbudi luhur.
Konsep pendidikan karakter yang diperbincangkan saat ini, sebenarnya telah mengemuka jauh sebelum negara ini terbentuk.
Mencermati potret dualisme pendidikan di Indonesia saat ini antara pendidikan karakter sesungguhnya seumur dengan sejarah pendidikan itu sendiri. Hanya saja menyangkut peristilahan yang dipakai, istilah pendidikan karakter baru muncul pada dekade terakhir di Amerika Serikat, termasuk yang dipakai di Indonesia dalam dua tahun terakhir ini. Pendidikan berbasis karakter dapat mengintegrasikan informasi yang diperolehnya selama dalam pendidikan untuk dijadikan pandangan hidup yang berguna bagi upaya penanggulangan persoalan hidupnya Pendidikan berbasis karakter akan menunjukkan jati dirinya sebagai manusia yang sadar diri sebagai makhluk, manusia, warga negara, dan pria atau wanita. Pendidikan Karakter ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.
Pendidikan Karakter ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.
Pendidikan dan moral merupakan dua aspek yang memiliki relasi secara kausalitas. Ketika terjadi peningkatan kasus dekadensi moral, maka di sisi lain dapat dipastikan telah terjadi penurunan capaian kualitas dalam pendidikan. Sebagaimana yang terjadi di beberapa tahun terakhir ini. Kasus kriminalitas, pelanggaran hak asasi, kekerasan di kalangan pelajar hingga kasus pelecehan seksual sudah menjadi headline dalam beberapa media yang tidak ada habis- nya. Realitas semacam itu tentu memiliki gap kontradiktif dengan idealisme tentang tujuan pendidikan pada umumnya, yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk itu, perlu kembali menengok ke belakang, di mana terdapat praktik pendidikan yang mencakup isi serta esensi pendidikan yang sebenarnya, yaitu pendidikan pada masa Rasulullah SAW. Pendidikan yang tidak hanya sekadar proses transfer of knowledge semata, namun juga memperhatikan penanaman nilai yang tentu akan menyentuh moral peserta didik secara langsung. Untuk itu, pendidikan profetik ini dinilai menjadi konsep solutif yang diharapkan mampu mengentaskan keadaan pendidikan yang saat ini sedang dibalut problematika kasus dekadensi moral. Mengapa buku ini merupakan salah satu solusi dalam mengatasi krisis moral pendidikan? Buku pendidikan profetik ini hadir sebagai gambaran proses pendidikan yang ideal. Dalam buku ini diulas keseluruhan komponen pendidikan serta ditambah dengan proses kepemimpinan dengan paradigma profetik. Di mana kualitas dijadikan sebagai acuan, bukan hanya sekedar omong kosong formalitas sebagaimana percontohan implementasi pendidikan pada umumnya. Selain itu, dalam buku ini juga diulas tuntas bagaimana pendidikan profetik dijadikan sebagai fondasi fundamental dalam membangun karakter peserta didik. Tidak hanya sekadar paparan teori, buku ini juga menyuguhkan best practice dalam implementasi pendidikan profetik sebagai fondasi fundamental dalam membangun karakter.
Buku pendidikan profetik ini hadir sebagai gambaran proses pendidikan yang ideal. Dalam buku ini diulas keseluruhan komponen pendidikan serta ditambah dengan proses kepemimpinan dengan paradigma profetik.