Diatas telah dilan dapat diterima mendia diengapa hanja sedikit SARAN2 BAGI PENDIDIKAN DI S . M . A DIKEMUDIAN HARI . Dapat dikatakan bahwa sifat
daripada pendidikan di S . M . A . dewasa ini adalah intelektualis dan kurang ...
Dengan suasana keterbukaan yang masih semu , maka berkat kelembagaan
yang cukup baik dan tingkat pendidikan yang memadai bagi kebutuhan pada
waktu itu , economic performance jajahan Belanda rupanya masih cukup
memadai ...
Oleh karenanya agar pendidikan dapat dimiliki oleh seluruh Rakyat sesuai
dengan kemampuan masing - masing individu maka pendidikan adalah
tanggung jawab keluarga , masyarakat dan Pemerin : tah . Pembangunan di
bidang ...
Sekolah Olahraga memiliki karakteristik yang berbeda dengan sekolah lain pada umumnya. Karena pada pendidikan di Sekolah Olahraga tuntutan pada siswa menjadi bertambah. Berbeda dengan sekolah lainnya, pada Sekolah Olahraga, siswa dituntut untuk berkompeten di bidang akademik dan juga berkompeten di bidang kemampuan olahraga sesuai dengan bakat masing-masing. Sehingga perlu pengaturan dan sistem yang baik agar kedua hal tersebut dapat berjalan dengan lancar, seimbang dan tercapai semua kompeten yang diharapkan. Buku ini bisa jadi sebagai pemecah masalah dan sumber untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada Sekolah Olahraga. Selain itu bisa dijadikan pandangan tentang menentukan langkah dalam meningkatkan kualitas pada pendidikan di Sekolah Olahraga.
RIWAYAT PENDIDIKAN 1 . SR 6 tahun di Jombang , Tamat Tahun 1957 . 2 . SGB
3 tahun di Jombang , Tamat Tahun 1960 . 3 . SGA 3 tahun di Jombang , Tamat
Tahun 1963 . 4 . SMA di Tangerang , Tamat Tahun 1965 . 5 . AKIP di Jakarta ...
A . mengadakan pendidikan untuk tjalon - tjalon guru jang akan memberantas
buta huruf b . menjelenggarakan dalam tempo jang singkat tempat2 dan alats
agar setjepat mungkin buta huruf dapat diberantas didalam segala lapisan
Rakjat ...
Ketika saya melakukan penelitian lapangan di Kepulauan Kei dari November 1986 sampai Oktober 1987, saya telah memiliki lebih dari sepuluh tahun pendidikan di bidang antropologi. Pada saat menulis laporannya, ini adalah saat mengakhiri pendidikan formalku di antropologi, saya tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya pada diriku sendiri: “Apa artinya studi sepuluh tahun itu secara khusus terhadap disertasi ini?” Saya harus mengakui bahwa pelatihan akademik saya tidak ada kaitannya dengan keakrabanku dengan orang Kei, karena saya bukan seorang yang terlibat dalam wacana Budaya Kei, dan saya baru saja mengenal budaya Kei. Jawaban atas pertanyaan saya kemudian harus ditemukan di luar pengetahuan faktual saya. Selama studi, saya telah berkenalan dengan berbagai teori, atau berbagai lensa melalui beberapa di antaranya saya seharusnya -pada waktu yang diharuskan- untuk memfokuskan pikiran dan inderaku pada objek pengamatanku. Dalam pengertian ini, pendidikanku dalam antropologi telah mengkondisikan bentuk disertasi ini (etnografi masyarakat Kei). Refleksi singkat pada saat-saat tertentu dalam studi saya di antropologi dapat mengungkapkan kondisi -selektivitas pengamatan saya dan interpretasi fenomena yang diamati- di mana disertasi ini ditulis.
Ketika saya melakukan penelitian lapangan di Kepulauan Kei dari November 1986 sampai Oktober 1987, saya telah memiliki lebih dari sepuluh tahun pendidikan di bidang antropologi.