Sebanyak 3499 item atau buku ditemukan

INTERKONEKSI FILSAFAT AGAMA, ILMU KALAM DAN TASAWUF DALAM DUNIA ISLAM

Filsafat agama sebagai alat untuk bagaimana akal ini berperan dalam memahami agama beserta seluk beluknya, ilmu kalam hadir sebagai disiplin keilmuan Islam yang “terinspirasi” oleh ilmu filsafat untuk mengoptimalkan peran akal, rasionalitas dan pikiran untuk mendalami secara totalitas akan masalah-masalah tauhid, aqidah dan keimanan. Antara filsafat agama dan ilmu kalam sepertinya mempunyai hubungan yang signifikan dalam hal penggunaan; pendayagunaan fungsi-peran akal. Rasanya tidak adil jika hanya akal saja yang di “agungkan” diperlukan media; alat lain yang juga merupakan anugerah Allah yakni hati (qalb), keilmuan Islam yang oreintasinya pada hati, rasa dan spiritual ialah ilmu tasawuf. Tasawuf 6 INTERKONEKSI FILSAFAT AGAMA, ILMU KALAM DAN TASAWUF DALAM DUNIA ISLAM dipahami sebagai ilmu yang mendidik ruhani menjadi bersih untuk mengenal; bertemu dengan zat Allah.

Tasawuf 6 INTERKONEKSI FILSAFAT AGAMA, ILMU KALAM DAN TASAWUF DALAM DUNIA ISLAM dipahami sebagai ilmu yang mendidik ruhani menjadi bersih untuk mengenal; bertemu dengan zat Allah.

Agama Cinta: Memasuki Kedamaian Islam dari Lorong Tasawuf

Sepak terjang kaum teroris dan berbagai gerakan Islam radikal yang kian marak dewasa ini telah membuat kaum pembenci Islam semakin merasa mantap untuk menjustifikasi tudingan lama mereka bahwa Islam adalah agama teroris, ditegakkan dengan pedang, dan ajarannya merupakan sumber pemicu peperangan. Namun, benarkah demikian? Melalui uraiannya di buku ini, sang penulis berusaha menunjukkan bahwa Islam sepenuhnya agama cinta dan secara tidak langsung telah menjawab—sekaligus mematahkan—berbagai tuduhan negatif tersebut. AL-QUR’AN ADALAH KITAB CINTA DAN MUHAMMAD SAW. ADALAH SANG RASUL PEMBAWA RISALAH AGAMA CINTA

Sepak terjang kaum teroris dan berbagai gerakan Islam radikal yang kian marak dewasa ini telah membuat kaum pembenci Islam semakin merasa mantap untuk menjustifikasi tudingan lama mereka bahwa Islam adalah agama teroris, ditegakkan dengan ...

TIPOLOGI ALIRAN-ALIRAN TASAWUF

Buku ini mengungkap berbagai macam aliran sufistik dalam dunia tasawuf yang memiliki corak tersendiri dan sudut pandang yang berbeda dengan tujuan yang sama, yakni untuk mendekatkan diri, mengenal dan mengetahui hakikat Allah swt, dan usaha menjadi seorang hamba yang benar-benar hamba. Benar-benar hamba maksudnya adalah hamba yang memahami eksistensi dan esensi dirinya sebagai seorang ciptaan Tuhan. Adanya aliran-aliran dalam dunia tasawuf ini menjadi bukti bahwa tasawuf tidak hanya dipahami dan dikaji dalam satu sisi, melainkan banyak sisi. Sehingga melahirkan berbagai ragam perbedaan tipologi. Adanya yang menitik beratkan pada aspek ruhaniah, akhlak, akal, rasa (dzauq), amaliah, cinta, sosial, modern (tawazaun; keseimbangan), kebangsaan dan lain sebagainya. Yang pada intinya adalah sama-sama ingin menjadi seorang hamba yang benar, yang dekat dengan Tuhan dan menjadi hamba yang baik, yang bisa memberikan manfaat kepada orang lain. Tipologi-tipologi seperti inilah yang membuat tasawuf kaya, yakni kaya akan model (desain) yang akhirnya membuat tasawuf ini ilmu yang unik. Sehingga, layak untuk terus dikaji, didalami dan diamalkan.

Buku ini mengungkap berbagai macam aliran sufistik dalam dunia tasawuf yang memiliki corak tersendiri dan sudut pandang yang berbeda dengan tujuan yang sama, yakni untuk mendekatkan diri, mengenal dan mengetahui hakikat Allah swt, dan usaha ...

Buku Saku Tasawuf

Sekurangnya selama dua dekade--di negeri-negeri maju bahkan sejak setengah abad--yang lalu, kita menyaksikan kembalinya spiritualisme atau mistisisme ke dalam kehidupan manusia modern. Demikian pula halnya dengan spiritualisme Islam, yakni tasawuf. Keberhasilan peradaban modern dalam memenuhi tuntutan kemakmuran hidup ternyata justru menggarisbawahi dahaga orang pada spiritualisme. Tapi, kenyataan ini tak lantas menghapus kesan di benak banyak orang bahwa tasawuf terkait erat dengan irasionalitas, klenik, bid'ah (mengada-adakan--dan mempersulit--hal-hal yang tak ada dalam sistem kepercayaan Islam), bahkan syirik. Harus diakui bahwa tuduhan-tuduhan itu, meskipun terkadang berlebihan dan bersifat pukul rata, bukannya sama sekali tak punya alasan. Maka, buku kecil ini memiliki fungsi ganda. Pertama, memaparkan tasawuf secara proporsional, ringkas, populer, dan mudah dipahami, tetapi sedapat mungkin juga cukup komprehensif dan tidak dangkal. Kedua, mempromosikan sejenis tasawuf positif--sebagai lawan tasawuf negatif atau eksesif--yang sejalan dengan prinsip tauhid, akhlak Islam, rasionalitas, sikap proporsional terhadap kehiduapn duniawi, dan juga penghargaan terhadap sains. Meskipun ringkas dan populer, pembaca akan mendapati pandangan-pandangan segar yang tak segera bisa didapat dari buku-buku sejenis yang lebih berat. Dengan membaca buku ini, Anda diharapkan dapat mengetahui: * Makna tasawuf * Manfaat bertasawuf * Sejarah aliran-aliran tasawuf * Konsep-konsep kunci tasawuf, khususnya zuhud * Perbedaan tasawuf positif dan tasawuf negatif atau eksesif * Tasawuf dan rasionalitas. Sebuah buku saku yang mencerahkan tentang soal penting dan pelik dengan gaya penyampaian yang simpel dan mengalir. [Mizan, Haidar Bagir, Tasawuf, Sufi, Islam, Indonesia]

Sebuah buku saku yang mencerahkan tentang soal penting dan pelik dengan gaya penyampaian yang simpel dan mengalir. [Mizan, Haidar Bagir, Tasawuf, Sufi, Islam, Indonesia]

ISLAM SUFISTIK

MEMBUMIKAN AJARAN TASAWUF YANG HUMANIS, SPIRITUALIS DAN ETIS

Tasawuf sebagai suatu disiplin ilmu yang mengandung banyak hikmah dan uswah serta qudwah yang dicontohkan para kaum sufi sehingga ilmu ini mampu mengantarkan seseorang kepada tingkatan kedekatan kepada Allah Swt. Berbagai macam amaliah dan ajaran yang telah disusun-dipraktikkan kaum sufi dalam dunia tasawuf memberikan sebuah jalan bagi manusia untuk bisa meraih kedekatan sepenuhnya dengan Allah, untuk bisa mensucikan jiwanya, sehingga bisa meraih kebahagiaan sejati, kedamaian dan ketenangan yang kontinu. Akhirnya, menjadi manusia yang senantiasa berada di bawah ketataan dan kepatuhan kepada-Nya. Ketaatan dan kepatuhan inilah yang nantinya bisa ‘menggiring’ umat Islam kepada jalan yang lurus, sikap moderat, kebijaksanaan, mencintai kedamaian, keharmonisan dan perdamaian serta kepekaan sosial yang tinggi. Islam sufistik ingin menorehkan sebuah paradigma yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, moraliras di samping nilai spiritualitas. Tiga nilai inilah yang ingin disebarkan, disosialisasikan dan diaktualisasikan ke dalam kehidupan masyarakat khususnya umat Islam, agar menjadi umat yang wasathiyah, tasamuh, tawazun, i’tidal, ta’awun di samping istiqamah dalam berzikir, beribadah dan bermunajah. Islam sufistik juga ingin menghapus “kesan” negatif terhadap dunia sufi yang “dituduh” anti terhadap aspek sosial, fokus pada aspek ruhani semata dan sejenisnya. Melalui gagasan Islam sufistik inilah wajah tasawuf akan dikembalikan dan dikuatkan bahwa dalam tasawuf tidak hanya mengajarkan pada satu aspek saja, melainkan mensinergikan-mengintegrasikan satu aspek kepada aspek lain dalam menuju Zat yang Maha Satu. Untuk itu, buku ini hadir dalam rangka membumikan ajaran-ajaran tasawuf yang humanis, spiritualis dan etis di tengah-tengah masyarakat post modern abad 21 M ini dengan wajah Islam sufistik.

Islam sufistik ingin menorehkan sebuah paradigma yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, moraliras di samping nilai spiritualitas.

NAHWU SUFI

Linguistik Arab dalam Perspektif Tasawuf

Kitab Munyatu al-Faqir al-Mutajarrid wa Siratu al-Murid al-Mutafarrid merupakan ringkasan kajian nahwu sufi kitab al-Futuhat al-Qudsiyah fi Syarh al-Ajrumiyah karya Ibnu ‘Ujaibah. Penjelasan-penjelasan tasawuf melalui kitab nahwu menuntut para pengkaji untuk menelaah tidak hanya dari satu perspektif ilmu pengetahuan, ia membutuhkan pengetahuan yang mendalam seputar nahwu non-sufistik dan pra-wacana mengenai ilmu tasawuf. Nahwu Sufi telah menempuh cara berpikir sufistik sebagaimana yang telah ditetapkan oleh para ulama sufi, yaitu penafsiran nahwu yang tidak seluruhnya disandarkan pada teks atau logika. Oleh karena itu, karakteristik Nahwu Sufi adalah An-Nahwu Al-Isyari, artinya nahwu dijelaskan melalui metode penafsiran yang berpegang pada metode simbolis yang tidak berhenti hanya pada aspek kebahasaan saja. Nahwu Sufi menjelaskan tentang istilah-istilah dalam nahwu yang berbeda dengan maknanya secara zahir berdasarkan isyarat atau petunjuk yang diterima oleh para ahli sufi. Ulama Sufi mengklaim bahwa metode penafsiran dalam nahwu sufi merupakan metode interpretasi yang valid, yang dibangun atas dualitas makna zahir dan batin. Kebenaran pemikiran sufi hanyalah sufi itu sendiri. Nahwu Sufi dari mulai pengertian tentang kalam sampai majzumat, pada intinya menjelaskan tentang kondisi hati dan jiwa seorang hamba yang memulai perjalanan tasawufnya (suluk), dimulai dari tingkatan zauq, syurb, sahwu, hingga sampai pada tingkatan mukasyafah dan ru’ya. Bahasa Arab adalah bahasa yang spesial. Sebab, dari beribu-ribu bahasa yang ada, ia terpilih sebagai wadah dari wahyu Tuhan yang terakhir bernama al-Qur’an. Tingkat sastra yang sangat tinggi juga menjadikan bahasa Arab dalam al-Qur’an sebagai mukjizat terbesar bagi Muhammad.Terpilihnya bahasa Arab sebagai bahasa al-Qur’an awalnya memang hak preogratif Tuhan. Namun lebih dari itu, hikmah terpilihnya Arab sebagai bahasa mukjizat adalah karena ia memiliki kualitas yang lebih dibanding bahasa-bahasa lainnya. Baik secara kandungan makna dalam kata dan juga tata bahasanya. Sehingga, bisa dikatakan bahasa arab sangat kental dengan nuansa teologis. Kandungan-kandungan istimewa dalam bahasa arab itu rupanya dipahami betul oleh Syaikh Al-Kuhin, sehingga ia mencoba menyingkap bukan hanya “makna dekat”, tapi juga “makna jauh” yang terdapat dalam tata bahasa arab yang sudah terangkum dalam kitab al-jurumiyah. simbol-simbol yang terdapat di dalamnya digunakan Al-Kuhany untuk mengungkapkan realitas dan pengalaman spiritual. Ia melukiskan rahasia di balik eksplorasi pemakaian obyek dan simbol yang diharapkan akan memiliki nilai-nilai pemaknaan yang dalam. Hingga kemudian muncul istilah nahwu lisan & hati.

Nahwu Sufi telah menempuh cara berpikir sufistik sebagaimana yang telah ditetapkan oleh para ulama sufi, yaitu penafsiran nahwu yang tidak seluruhnya disandarkan pada teks atau logika.

TASAWUF SEBAGAI REVOLUSI SPIRITUAL DI ABAD GLOBAL

Tasawuf sebagai suatu disiplin ilmu yang mengandung banyak hikmah dan uswah serta qudwah yang dicontohkan para kaum sufi sehingga ilmu ini mampu mengantarkan seseorang kepada tingkatan kedekatan kepada Allah swt. Berbagai macam amaliah dan ajaran yang telah disusun-dipraktikkan kaum sufi dalam dunia tasawuf memberikan sebuah jalan bagi manusia untuk bisa meraih kedekatan sepenuhnya dengan Allah, untuk bisa mensucikan jiwanya, sehingga bisa meraih kebahagiaan sejati, kedamaian dan ketenangan yang kontinu. Akhirnya, menjadi manusia yang senantiasa berada di bawah ketataan dan kepatuhan kepada-Nya. Ini menjadi indikator bahwa tasawuf layak menyandang gelar sebagai ‘Revolusi Spiritual’ bagi manusia modern yang telah kehilangan ruh spiritualnya, mengalami krisis moral dan sosial yang membuatnya cenderung melakukan banyak penyimpangan. Untuk itu, penulis menyuguhkan sebuah karya agar bisa dijadikan masyarakat abad global sebagai referensi dalam menyelesaikan problematika kehidupannya, yang itu tidak bisa dipecahkan dengan akal, teknologi, dan sains. Oleh karenanya buku ini: “Tasawuf Sebagai Revolusi Spiritual di Abad Global”, dapat dijadikan referensi bagi para mahasiswa, kaum milenial, dan masyarakat post modern pada umumnya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah sebagai langkah memupuk keimanan dan ketakwaan. Bila ini senantiasa dipupuk maka ruh spiritual tidak akan kering, dan manusia sebagai seorang hamba tidak akan jauh dengan sang Penciptanya. Cara memupuk keimanan dan ketakwaan inilah yang penulis ulas dalam bingkai tasawuf, untuk mengenalkan bahwa dunia tasawuf mampu menjadi garda terdepan dalam meningkatkan dan menghidupan ruh spiritual seorang Muslim.. Akhirnya, mengantarkan manusia menjadi manusia yang utuh secara spiritual, moral dan sosial. Selamat membaca.

Tasawuf sebagai suatu disiplin ilmu yang mengandung banyak hikmah dan uswah serta qudwah yang dicontohkan para kaum sufi sehingga ilmu ini mampu mengantarkan seseorang kepada tingkatan kedekatan kepada Allah swt.

PENDIDIKAN TASAWUF

Sebuah Kerangka Proses Pembelajaran Sufistik Ideal Di Era Milenial

Tasawuf hadir dalam wajah baru ‘hasil’ integrasi dengan ilmu pendidikan. Maksudnya, kerangkanya bernuansa seperti kerangka pendidikan pada umumnya yang berisi tentang konsep dasar, proses pembelajaran, model, metode, strategi, media, materi, evaluasi, tahapan dan capaian dan lain sebagainya. Namun, substansinya berisi tentang ajaran dan nilai-nilai tasawuf yang kemudian ditutup dengan kerangka lembaga pendidikan tasawuf yang dikenal dengan istilah tarekat. Kolaborasi antara ilmu tasawuf dan ilmu pendidikan inilah yang melahirkan istilah pendidikan tasawuf yang dijadikan sebagai sebuah kerangka pembelajaran sufistik. Pendidikan tasawuf ini merepresentasikan sebuah proses pembelajaran berbau sufistik yang ideal bagi para salik khususnya, dan masyarakat modern pada umumnya. Artinya, ketika seseorang ingin mendalami pemahamannya tentang sufi, ingin meniti jalan spiritual agar bisa ‘wushul’ dengan Allah, selain memperbaiki budi dan mensucikan hati, maka mau tidak mau harus melalui proses dan prosedur yang benar. Untuk itulah, dalam buku ini disusun proses dan prosedur tersebut secara sistematis sehingga dapat memudahkan seseorang untuk bertaqarrub kepada Allah swt.

Pendidikan tasawuf ini merepresentasikan sebuah proses pembelajaran berbau sufistik yang ideal bagi para salik khususnya, dan masyarakat modern pada umumnya.

Mengenal Tasawuf

Sekurangnya selama dua dekade–di negeri-negeri maju bahkan sejak setengah abad–yang lalu, kita menyaksikan kembalinya spiritualisme atau mistisisme ke dalam kehidupan manusia modern. Demikian pula halnya dengan spiritualisme Islam, yakni tasawuf. Keberhasilan peradaban modern dalam memenuhi tuntutan kemakmuran hidup ternyata justru menggarisbawahi dahaga orang pada spiritualisme. Mistisisme sekaligus juga mengembalikan wajah cinta dan kedamaian agama di tengah hawa kebencian dan kekerasan yang mewabah belakangan ini. Maka, buku kecil ini memiliki fungsi ganda. Pertama, memaparkan tasawuf secara proporsional, ringkas, populer, dan mudah dipahami, tetapi sedapat mungkin juga cukup komprehensif dan tidak dangkal. Kedua, mempromosikan sejenis tasawuf positif–sebagai lawan tasawuf negatif atau eksesif–yang sejalan dengan prinsip cinta, akhlak, kebaikan, sikap proporsional terhadap kehidupan duniawi, rasionalitas, dan juga penghargaan terhadap sains. Meskipun ringkas dan populer, pembaca akan mendapati pandangan-pandangan segar yang tak segera bisa didapat dari buku-buku sejenis yang lebih berat. Dengan membaca buku ini, Anda diharapkan dapat mengetahui: * Makna tasawuf * Manfaat bertasawuf * Tasawuf sebagai mazhab cinta dan perwujudan rukun ihsân * Sejarah aliran-aliran tasawuf * Kosmologi, epistemologi, dan ontologi tasawuf * Konsep-konsep kunci tasawuf, khususnya zuhud dan ‘uzlah * Tentang mursyid dan tarekat * Tentang tasawuf dan Metode Takwil [Mizan, Noura Books, Nourabooks, Religi, Islam, Sufisme, Tasawuf, Dewasa Indonesia]

Sekurangnya selama dua dekade–di negeri-negeri maju bahkan sejak setengah abad–yang lalu, kita menyaksikan kembalinya spiritualisme atau mistisisme ke dalam kehidupan manusia modern.

Pengantar Ilmu Tasawuf

Buku daras ini disusun dalam rangka untuk menjadi bahan referensi bacaan mata kuliah Pengantar Ilmu Tasawuf. Materi-materi bahasan yang terdapat dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Tasawuf ini mengambil sosok karakteristik Waliyullah (kekasih allah).

Buku daras ini disusun dalam rangka untuk menjadi bahan referensi bacaan mata kuliah Pengantar Ilmu Tasawuf.