Sebanyak 4563 item atau buku ditemukan

PROFESI KEPENDIDIKAN

Membangun Nilai Profesi, Keterampilan Pribadi, dan Strategi Kompetensi Profesi

Pendidik memegang peran kunci dalam pembangunan dan pengembangan profesi yang utuh dan berkesinambungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profesi kependidikan harus dalam fondasi tiga aspek yang menyentuh kemampuan pendidik dalam membangun nilai profesi, kemampuan mengembangkan keterampilan pribadi, dan strategi membangun kompetensi profesi kependidikan. Buku Profesi Kependidikan: Membangun Nilai Profesi, Keterampilan Pribadi, dan Strategi Kompetensi Profesi dirancang sebagai sebuah nilai dan prinsip praktis, yang dapat dijadikan pedoman bagi para calon mahasiswa keguruan, para pendidik, dan para pengelola pendidikan ataupun pemerhati pendidikan. Buku ini dapat digunakan sebagai buku wajib yang memberi arah dan solusi terhadap kebutuhan pengembangan profesi guru secara berkelanjutan serta selaras dengan perkembangan peran dan tuntutan profesi guru dalam era teknologi informasi. Buku ini juga dapat dipahami dan diterapkan oleh semua yang berperan dalam dunia pendidikan untuk bertumbuh dan berkembang secara utuh, terpadu, dan menyeluruh. Pertumbuhan tersebut dengan menyentuh ketiga pilar esensial dalam profesi guru yang sarat dengan nilai profesi, keterampilan pribadi, dan strategi kompetensi profesi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa profesi kependidikan harus dalam fondasi tiga aspek yang menyentuh kemampuan pendidik dalam membangun nilai profesi, kemampuan mengembangkan keterampilan pribadi, dan strategi membangun kompetensi profesi ...

Optimalisasi Pembinaan Kompetensi Pedagodik Guru

Dilengkapi Model Pembinaan Kompetensi Pedagogik Guru

Kompetensi pedagogik merupakan salah satu PEMBINAAN kompetensi yang harus dimiliki guru. Kompe-KOMPETENSI tensi ini terkait dengan beberapa kemampuan guru dalam mewujudkan pembelajaran yang PEDAGOGIK efektif. Mengingat pentingnya kompentensi pedagogik tersebut, maka guru kepala sekolah, dan pengawas sekolah seyogianya meniliki pengetahuan dan wawasan yang luas tentang kompetensi pedagogik pembinaanya. ÊBagi kepala sekolah dan pengawas sekolah berguna sebagai bahan dalam memberikan pembinaan kompetensi peda-gogik guru di sekolah. Namun keterbatasan bahan bacaan tentang pembi-naan kompetensi pedagogik mengakibatkan motivasi untuk memperkaya wawasan menjadi berkurang. Buku ini ditulis dengan maksud menyediakan referensi bagi pembaca yang ingin mendalami kompetensi pedagogik dan pembinaannya. Dalam buku ni akan dibahas permasalahan-permasalahan kompetensi pedagogik dan pembinaan kompetensi pedagogik guru, konsep kompetensi pedagogik guru, ruang lingkup, pembinaan kompetensi pedagogik guru, dan model pembinaan kompetensi pedagogik guru.Ê *** Persembahan penerbit Kencana (PrenadaMedia)

Kompetensi pedagogik merupakan salah satu PEMBINAAN kompetensi yang harus dimiliki guru.

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Teori dan Praktik Untuk Pengembangan Kompetensi Guru)

Kemampuan melakukan penelitian khususnya penelitian tindakan kelas merupakan bekal keilmuan dan kemampuan yang harus dimiliki guru dan calon guru dalam rangka meningkatkan keberhasilan pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik dan sekaligus untuk meningkatkan kompetensi seorang pendidik dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Sehubungan dengan hal tersebut maka tujuan penulisan buku ini adalah diperuntukkan bagi mahasiswa sebagai calon guru khususnya dan tenaga pengajar umumnya yang konsen dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Melalui buku Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat melengkapi buku-buku penelitian yang sudah ada, sekaligus sebagai baahan bacaan dan penambahan wawasan bagi tenaga pendidik, mahasiswa dan pemerhati pendidik yang ingin mendalami penelitian khususnya penelitian tindakan kelas.

menjadi reflektif dan kritis terhadap apa yang guru dan siswa lakukan. 2. PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional. Guru tidak lagi bertindak hanya sebagai seorang praktisi saja yang sudah merasa puas terhadap ...

Pengembangan pengelolaan sekolah dalam peningkatan kompetensi guru : berdasarkan hasil penelitian terhadap upaya peningkatan kompetensi guru

Upaya meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru yang diberikan melalui program Guru Pembelajar, cenderung tidak menghasilkan seperti yang diharapkan. Setelah memperoleh pelatihan pun guru tidak memperlihatkan perubahan yang signifikan, sehingga diprediksi tidak akan terjadi perubahan pula terhadap kinerja dan hasil pembelajaran yang dicapai siswa. Dengan sikap optimistik, penyelenggaraan pelatihan tetap diberikan guru oleh Ditjen GTK dengan berganti nama menjadi program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Pelatihan memang perlu diberikan kepada guru, namun perhatian pun perlu di arahkan kepada faktor eksternal lain. Guru yang telah memperoleh ilmu dalam pelatihan, tidak akan mengalami perubahan perilaku pembelajaran, apabila tidak didukung oleh kondisi dan situasi lingkungan yang kondusif. Oleh karena itu pengembangan pengelolaan sekolah untuk menciptakan kondusifitas lingkungan sekolah pun menjadi penting diperhatikan, sehingga dapat memotivasi, menstimulir, dan mendorong pihak-pihak di sekolah untuk mewujudkan kinerja secara baik dan terarah. Dalam koteks guru, kondusivitas lingkungan sekolah menjadi masukan bagi guru dalam mengembangkan pengelolaan pola pembelajarannya. Untuk yang terakhir itu diajukan pemikiran tentang konsep siklus pengelolaan pembelajaran yang diharapkan dapat menjadi pedoman, acuan, dan penuntun bagi guru.

Upaya meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru yang diberikan melalui program Guru Pembelajar, cenderung tidak menghasilkan seperti yang diharapkan.

PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU Konsep, Model dan Implikasinya

Kehadiran buku ini selain untuk berpartisipasi dalam pengembangan kompetensi guru dan menyediakan referensi bahan kuliah yang dibutuhkan oleh mahasiswa sarjana, magister, dan doktor, juga memberikan sumbangsih pemikiran bagi pengembangan SDM guru yang berada di institusi pendidikan Indonesia. Sebagai proses yang berlangsung cepat dan dinamis, pengembangan SDM guru termasuk yang paling banyak menghadapi problematika. Berbagai aspek yang terkait dengan pengembangan pendidikan Islam, mulai dari visi, misi, tujuan, dasar, landasan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan pengembangan kompetensi guru yang secara keseluruhan mengandung persoalan rumit yang hingga kini masih belum dipecahkan secara tuntas.

Kehadiran buku ini selain untuk berpartisipasi dalam pengembangan kompetensi guru dan menyediakan referensi bahan kuliah yang dibutuhkan oleh mahasiswa sarjana, magister, dan doktor, juga memberikan sumbangsih pemikiran bagi pengembangan ...

Mendidik dengan Hati (Kepekaan Interkultural sebagai Kompetensi Afektif Calon Guru di UIN Raden Fatah Palembang dan IAIN Curup untuk Menginternalisasikan Prinsip Pendidikan Multikultural)

Buku ini menjabarkan secara lebih detail berbagai faktor kontekstual yang mendasari tiap domain kepekaan interkultural, yang mana faktor-faktor kontekstual tersebut dikondifikasi secara empiris berdasarkan data penelitian terhadap mahasiswa calon guru di UIN Raden Fatah Palembang dan IAIN Curup. Domain keterlibatan dalam interaksi lintas kultur didasari oleh 9 (sembilan) faktor, yaitu rasa ingin tahu tentang kultur lain, sikap hati-hati dalam memberi impresi, kebiasaan mengakses pengetahuan tentang budaya, usaha mempertahankan komunikasi lintas budaya, usaha memotivasi lawan bicara yang berbeda kultur, usaha mempertahankan identitas, usaha menunjukkan kesetaraan dalam identitas yang berbeda, dan pemahaman bahwa perbedaan melatih kemampuan berfikir mendalam dan bijak. Domain menghargai perbedaan kultur didasari oleh 4 (empat) faktor, yaitu sering mengikuti kegiatan dari kultur berbeda, hidup dalam lingkungan multikultural, pengalaman memiliki banyak teman dari berbagai etnis, dan pengalaman kolaborasi dengan orang berbeda kultur. Domain kepercayaan diri dalam interaksi lintas kultur didasari oleh 7 (tujuh) faktor, yaitu percaya diri terlibat dalam komunikasi, hidup dalam lingkungan multikultural, suka mempelajari kultur umum dari lawan bicara, suka mempraktekkan kemampuan investigasi saat komunikasi, pengalaman interaksi dengan orang dari berbagai etnis, pengetahuan terhadap kultur lawan bicara, dan rasa ingin tahu tentang kultur lain. Domain menikmati interaksi lintas kultur didasari oleh 5 (lima) faktor, yaitu pengetahuan tentang stereotip dalam interaksi, sikap menyadari bahwa kesalahpahaman itu biasa terjadi, rasa ingin tahu tentang kultur lain, rasa kekeluargaan dan pertemanan, dan hidup dalam lingkungan multikultural. Domain perhatian dalam interaksi lintas kultur didasari oleh 4 (empat) faktor, yaitu pengalaman belajar di mata kuliah Cross-Cultural Understanding, terbiasa praktik komunikasi dalam mata kuliah bahasa asing, rasa ingin tahu tentang kultur lain, dan pengalaman terbiasa terlibat dalam interaksi lintas kultur. Mendidik dengan Hati (Kepekaan Interkultural sebagai Kompetensi Afektif Calon Guru di UIN Raden Fatah Palembang dan IAIN Curup untuk Menginternalisasikan Prinsip Pendidikan Multikultural) ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Mendidik dengan Hati (Kepekaan Interkultural sebagai Kompetensi Afektif Calon Guru di UIN Raden Fatah Palembang dan IAIN Curup untuk Menginternalisasikan Prinsip Pendidikan Multikultural) ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan ...

PROFESI KEGURUAN (MENJADI GURU PROFESIONAL)

PROFESI KEGURUAN (MENJADI GURU PROFESIONAL) Penulis : Dr. Rinto Alexandro, MM ; Dr. Misnawati, M.Pd. ; dan Dr. Wahidin, M.Pd. Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-322-178-8 Terbit : Maret 2021 www.guepedia.com Sinopsis : Calon pendidik, pendidik, dan kepala sekolah yang berkecimpung dalam dunia pendidikan wajib memiliki buku ini. Sebab, buku “Profesi Keguruan Menjadi Guru Profesional” ini adalah penunjang Anda untuk menjadi guru yang profesional. Materi yang disampaikan dalam buku ini ada delapan bab yaitu (1) Istilah Profesional, Profesionalisme, dan Profesionalisasi; (2) Menjadi Guru Profesioanal; (3) Eksistensi Guru Profesional Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan; (4) Guru Profesioanalisme Dalam Mengimplementasikan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM); (5) Peranan Guru Profesioanal dalam Melaksanakan Bimbingan Konseling di Sekolah; (6) Usaha Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja dan Profesionalisme Guru; (7) Pendidikan Profesi Guru (PPG); dan (8) Pengembangan Sumber Daya Pendidik Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

PROFESI KEGURUAN (MENJADI GURU PROFESIONAL) Penulis : Dr. Rinto Alexandro, MM ; Dr. Misnawati, M.Pd. ; dan Dr. Wahidin, M.Pd. Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-322-178-8 Terbit : Maret 2021 www.guepedia.com Sinopsis : Calon pendidik, ...

Who Wants To Be A Teacher? Menyiapkan Guru Profesional Di Era Global Society 5.0

Profesi guru merupakan profesi yang luar biasa. Seorang guru haruslah memiliki niat, nilai, dan tekad yang kuat yang terpatri dalam relung sanubarinya bahwa ia ingin mewakafkan dirinya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pujian, harta dan jabatan bukanlah tujuan seorang guru. Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Seorang guru harus memberi teladan dan contoh yang baik bagi lingkungannya. Di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide, serta dan dari belakang seorang guru harus memberikan dorongan dan arahan. Seorang guru tidak mungkin dapat mengembangkan kemampuannya tanpa adanya upaya menambah pengetahuan dan keterampilannya, karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat harus diimbangi dengan kemampuan sumber daya manusia yang berkualitas. Buku ini tidak hanya berisi tentang konseptual, praktik bagaimana menjadi guru milenial yang profesional, namun juga isu-isu krusial dunia pendidikan, dan pengembangan profesi guru. Who wants to be A teacher? Buku ini sangat pantas dimiliki oleh pembaca yang ingin menjadi guru, para akademisi, pemerhati pendidikan, mahasiswa pendidikan, dan masyarakat luas. Who Wants To Be A Teacher? Menyiapkan Guru Profesional Di Era Global Society 5.0 ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Profesi guru merupakan profesi yang luar biasa.

MENJADI PENDIDIK PROFESIONAL DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Pendidik profesional merupakan salah satu elemen dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional di era Revolusi Industri 4.0. Di era RI 4.0 ini, setiap orang diharuskan untuk terampil dalam berbagai literasi dan bercirikan penggunaan teknologi di semua bidang. Pendidik profesioal dituntut untuk mampu menjawab tantangan tersebut dengan mengikutsertakan penggunaan teknologi di samping kemampuan pedagogi, content, dan knowledge dalam aktivitas mendidik secara profesional sehingga menghasilkan peserta didik yang kompeten dan siap bersaing secara nasional maupun internasional. Buku “Menjadi Pendidik Profesional di Era Revolusi Industri 4.0” hadir guna memberi tuntunan bagi pendidik dalam menjalankan profesinya secara profesional sesuai tuntutan RI 4.0 guna mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Pendidik profesional merupakan salah satu elemen dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional di era Revolusi Industri 4.0.

Changing Patterns of Teacher Education in South Africa

Policy, Practice and Prospects

This book explores policy and practice in Teacher Education in South Africa and their implications for the future. It arises from the work of the Multi Site Teacher Education Research Programme (MUSTER) co-ordinated by the University of Sussex in five countries, of which South Africa is one. Teacher education in South Africa is in transition. The first wave of educational reform rightly focused on the need to develop a post-apartheid school curriculum and the new structures that were needed to support different approaches to learning. Teacher education was made a Provincial competence and left largely untouched until new norms and standards and a regulatory framework began to be developed.

playing key roles in the development of their national education systems . There was little evidence that most teacher education staff was engaged directly in curriculum development , either at school level or in teacher education .