Nowadays, there is less than 50 % adult population of Indonesia who has access to banking service. This problem is caused by several factors as well as (1) concentrated banking financial services in Java and Bali (2) unequal distribution of infrastructure development in several regions. There are several strategies conducted by the bank to increase financial inclusion in Indonesia in terms of lending. However, most of Bank only accept physical goods as consumer collateral. We need an innovative and novel approach to address this problem. This paper describes analysis and implementation of Islamic Financial Technology (FinTech) Start-up called Angsur. Angsur brings a new innovative product by giving microlending service to undergraduate students who do not have a credit card by buying the product now, paying later. As digitally active users, undergraduate students produce huge amount data on their social media. Angsur uses social media data analysis to determine their credit score based on digital presence. Instead of using interest terms, Angsur adopts murabahah principal by taking profit margin and gives a chance to customers to pay by instalments from 1 until 12 months. In order to redistribute the wealth and decrease social problem, Angsur takes 2.5 % from sales margin for sadaqah which will be distributed to orphan and people who lives in the slum area. Sadaqah is a voluntary charity by giving some money to someone. A questionnaire, interview, and prototype have been developed to test start-up assumption. The test was conducted to see undergraduate students behaviour and product usability. The preliminary research showed that the students are interested in this service because of its simplicity and innovativeness. More than 80 % of users appreciate the presence of the Angsur Student Partners who act as financial literacy agent. Almost 84% early adopters said that they are happy to shop while doing sadaqah. With their innovative characteristic, Islamic FinTech start-up plays an important role in fostering financial inclusion and decreasing social problem in Indonesia by developing a new technology and new business model. Also, the social media data can be used as an option to evaluate borrower profile.
Nowadays, there is less than 50 % adult population of Indonesia who has access to banking service.
Konsep Jasa dan Manajemen Pemasaran, Dinamika Bisnis Jasa dan Pentingnya Pemasaran Jasa, Memahami Perilaku Konsumen, Bauran Pemasaran Jasa, Merancang Produk Jasa, Menetapkan Harga, Strategi, Target dan Pomosisian Pada Perusahaan Jasa, Membangun Komunikasi Pemasaran Jasa Terintegritas, Strategi SDM Dalam Pemasaran Jasa dan Mengelola Proses Jasa, Membangun Kepuasan Pelanggan, Mewujudkan Loyalitas Pelanggan serta Pemanfaatan Pemasaran Digital Bagi Perusahaan.
Konsep Jasa dan Manajemen Pemasaran, Dinamika Bisnis Jasa dan Pentingnya Pemasaran Jasa, Memahami Perilaku Konsumen, Bauran Pemasaran Jasa, Merancang Produk Jasa, Menetapkan Harga, Strategi, Target dan Pomosisian Pada Perusahaan Jasa, ...
Manajemen desain adalah tentang pengelolaan desain. Dalam pengertian yang paling mendasar, manajemen desain adalah tentang mengelola proyek desain, sebagian besar desainer tidak memperhatikan hal-hal mengenai manajemen, hingga mereka dihadapkan kepada posisi yang disebut ‘manajer’ di dalam perusahaan baik itu milik orang lain ataupun perusahaannya sendiri. Tidak ada satu definisi yang disepakati secara universal dari istilah ‘Manajemen Desain’, sama seperti tidak ada definisi ‘desain’ yang disepakati tunggal, atau sebenarnya ‘bisnis’. Saat melihat sifat dari ‘desain’, kata itu sendiri adalah kata benda (hasil), dan kata kerja (aktivitas). Hasil dari proyek desain bisa dilihat pada produk, layanan, interior, bangunan, dan media digital yang kita hadapi dengan setiap hari. Pengelolaan proyek desain ini hanyalah salah satu aspek manajemen perancangan. Kegiatan perancangan adalah proses pemecahan masalah yg berpusat pada orang, yang juga perlu dikelola dan oleh karena itu merupakan aspek lain dari manajemen desain. Praktik manajemen desain terbukti dari berbagai disiplin ilmu seperti produk dan desain layanan, fashion, arsitektur, media, hiburan, periklanan, media digital, dan game design. Selain itu, bagaimana desain dirasakan dan dimanfaatkan di ranah bisnis, rekayasa, teknologi, dan disiplin kreatif sangat bervariasi, dan begitu pula pendekatan yang berbeda terhadap caranya pengelolaan desain sangat dibutuhkan dalam setiap konteks.
Manajemen desain adalah tentang pengelolaan desain.
Analysis on impact of globalization on national economic development and social welfare in the third world countries.
jangka panjang lainnya , melainkan pasar saham dan valuta asing yang sudah diliberalisasikan terlebih dahulu melalui kondisionalitas pinjaman dan bantuan keuangan lembaga keuangan internasional , seperti IMF dan Bank Dunia .
Analysis on crisis and reforms of Indonesia economy.
... Indonesia dapat dianalisis dari sisi penawaran dan permintaan . Untuk sisi penawaran , ekspor tekstil Indonesia dipengaruhi oleh harga satuan , biaya bahan baku , besarnya tingkat upah , tingginya tarif , dan perubahan teknologi ...
On constitutional law in Indonesia.
On constitutional law in Indonesia.
On the amendment to Indonesian 1945 Constitution.
On the amendment to Indonesian 1945 Constitution.
Manusia adalah mahluk sosial, sehingga manusia perlu berinteraksi dengan manusia lainnya. Pada saat manusia membutuhkan eksistensinya diakui, maka interaksi itu terasa semakin penting. Kegiatan berinteraksi ini membutuhkan alat, sarana atau media, yaitu bahasa. Sejak itulah bahasa menjadi alat,sarana atau media. Tiada kemanusiaan tanpa bahasa, tiada peradaban tanpa bahasa tulis. Dengan bantuan bahasa, anak tumbuh dari organisme biologis menjadi pribadi didalam kelompok. Pribadi itu berpikir, merasa, bersikap, berbuat serta memandang dunia dan kehidupan seperti masyarakat sekitarnya
Manusia adalah mahluk sosial, sehingga manusia perlu berinteraksi dengan manusia lainnya.
