Sebanyak 1589 item atau buku ditemukan

Godaan Setan Dalam Ibadah

Bagaimana Bentuk dan Cara Setan Menggoda Manusia?

Iblis adalah musuh utama yang akan selalu menyesatkan manusia. Iblis akan menggoda manusia dari berbagai penjuru arah; kanan, kiri, depan, belakang, atas, dan bawah. Bagaimana pun caranya, Iblis akan selalu menebarkan tipu dayanya hingga manusia kufur terhadap Allah swt. Firman Allah swt. "lblis menjawab, 'Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya akan ( menghalang-halangi ) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)'." (Al-A'raf: 16-17) Setan dalam menggoda tidak memperhatikan waktu dan tempat, setiap ada kesempatan setan akan melancarkan godaannya kepada ummat manusia tanpa hentinya apalagi jika ummat manusia, khususnya ummat yang sedang menjalankan ibadah. Seharusnya, manusia bersikap waspada. Namun apa daya, banyak manusia justru terjerumus ke dalam tipu daya Iblis. Terperangkap hingga tak mampu lepas darinya. Hanya kepada Allah kita memohon perlindungan.

Iblis adalah musuh utama yang akan selalu menyesatkan manusia.

Sehat dengan Ibadah

Arti penting ibadah dalam kehidupan muslim dan keharusan untuk menyelami liku-likunya, maka akan mendapatkan kenyataan bahwa ibadah-ibadah dalam Islam memiliki hikmah-hikmah yang besar dan manfaat yang baik, di mana tiada yang dapat merasakan hikmah dan manfaat tersebut, kecuali orang yang melaksanakannya dengan cara sebagaimana yang Allah perintahkan. Dalam lembaran-lembaran buku ini, penulis berupaya mengemukan kepada para pembaca yang budiman mengenai penemuan-penemuan ilmu pengetahuan kontemporer terhadap berbagai rahasia dan mukjizat medis sehingga semakin memperlihatkan keagungan Islam, dan juga kegaungan Sang Nabi yang Ummi, yang keagungan Islam, yang menyampaikan risalah Islam ini dari Tuhannya dan yang tidak berkata-kata dari hawa nafsunya atau berbicara tanpa bukti kebenaran. - Pustaka Al-Kautsar Publisher -

Arti penting ibadah dalam kehidupan muslim dan keharusan untuk menyelami liku-likunya, maka akan mendapatkan kenyataan bahwa ibadah-ibadah dalam Islam memiliki hikmah-hikmah yang besar dan manfaat yang baik, di mana tiada yang dapat ...

Pinar Ibadah

Dilengkapi : Tuntunan Shalat Wajib, Shalat Sunat, Zakat, Puasa, Haji, Shalawat, Doa-doa

Buku PINTAR IBADAH ini disajikan hal-hal di antaranya pembahasan akidah, rukun islam, tata cara shalat, serta tata cara ibadah lainnya. Pembahasan yang jelas dan lugas dalam buku ini akan lebih mempermudah kita untuk mempelajari serta mengenal agama Islam lebih mendalam. Bahkan yang membedakan buku ini dengan buku-buku yang lain, bahwa buku PINTAR IBADAH yang ada di tangan anda ini dilengkapi dengan kumpulan shalawat dan doa-doa maqbul. Semoga setelah membaca serta mengamalkan isi buku ini, akan menambah keimanan, wawasan serta kecerdasan kita dan pada gilirannya akan menemukan kesempurnaan dalam beribadah kepada Allah SWT.

Buku PINTAR IBADAH ini disajikan hal-hal di antaranya pembahasan akidah, rukun islam, tata cara shalat, serta tata cara ibadah lainnya.

Menyelami Spiritualitas Islam: Jalan Menemukan Jati Diri

Kehidupan modern yang didominasi materialisme dan hedonisme sering kali menyisihkan ruang spiritual, keheningan batin, dan kejernihan pikiran manusia. Nilai-nilai substansial agama, yang menjadi energi dan daya hidup jiwa manusia, justru dicampakkan dan dianggap sebagai sesuatu yang asing, usang, mengganggu bahkan membahayakan. Kebahagiaan, misalnya, tak lagi diukur dari seberapa besar kesyukuran, keikhlasan, ketakwaan pada Tuhan, dan kepedulian pada sesama, melainkan dari seberapa besar materi duniawi yang diperoleh atau ditargetkan. Lewat buku ini, dengan gaya tutur ringkas tetapi berbobot dan penuh makna, ar-Razi, ulama besar sekaligus tokoh sufi agung abad ke-7 H, seperti tengah menyerukan dan mengingatkan kita untuk kembali menyelami spiritualitas Islam sebagai jalan menemukan jati diri. Pesan-pesan religiusnya yang lembut mampu mengisi kehampaan spiritual dalam jiwa kita, bahkan menuntun dan melatih kita untuk menghindari krisis spiritual yang potensial terjadi sekaligus melewati nya dengan baik saat krisis itu terlanjur menyergap dan melumpuhkan kita.

Jundub bin Junadah bin Sufyan bin Ubaidah berasal dari Bani Ghifar, salah satu
pemuka sahabat dan orang pertama yang diberikan salam penghormatan
dengan cara Islam oleh Rasulullah, tidak peduli celaan para pencela. Ia hijrah ke
 ...

Spiritualitas Tanpa Tuhan

Bisakah kita hidup tanpa agama? Dapatkah kita beretika tanpa Tuhan? Atau, adakah sesuatu yang disebut “spiritualitas ateis”? Dalam buku ini, filsuf terkemuka Prancis André Comte-Sponville menjawab pertanyaan itu dengan melakukan eksplorasi filosofis perihal ateisme. Menurut Comte-Sponville, kita bisa saja memisahkan konsep spiritualitas dari agama dan Tuhan, dan pandangan ini tentu tidak mereduksi hakikat kehidupan spiritual yang sebenarnya. Kendati demikian, kita tidak perlu menolak nilai-nilai dan tradisi-tradisi kuno—semisal Islam, Kristen, dan Yahudi—yang jadi bagian dari warisan kita saat ini. Tetapi, kita mesti memikir ulang relasi kita dengan nilai-nilai tersebut serta bertanya apakah nilai-nilai itu signifikan bagi kebutuhan manusia untuk berhubungan antara satu dengan lainnya dan alam semesta. Untuk mendukung pandangan tersebut, Comte-Sponville menyajikan argumen yang tepat dan masuk akal, dengan merujuk pada tradisi Barat dan Timur serta pengalaman personalnya sebagai sosok yang tumbuh di dalam gereja Katolik, yang menjadi contoh terang ihwal seseorang yang dapat meraih spiritualitas meski ia kehilangan keimanan pada Tuhan. Melalui tulisan yang singkat, jelas, dan acap kali penuh humor ini, sang filsuf menyuguhkan risalah yang meyakinkan mengenai bentuk baru kehidupan spiritual.

Dapatkah kita beretika tanpa Tuhan? Atau, adakah sesuatu yang disebut “spiritualitas ateis”? Dalam buku ini, filsuf terkemuka Prancis André Comte-Sponville menjawab pertanyaan itu dengan melakukan eksplorasi filosofis perihal ateisme.

Alpha & Omega Spiritualitas: Japji Bagi Orang Modern

"Anand Krishna, dengan bukunya Alpha & Omega Spiritualitas, menyajikan berbagai mutiara kearifan dan keutamaan seperti diajarkan dan diwariskan oleh para Guru di lingkungan Agama Sikh yang tidak banyak diketahui orang di luar lingkungan komunitas agama tersebut - sebuah agama yang mengajarkan "Ek Omkar" bahwa "Kita adalah satu dengan satu-satunya Sang Pencipta dari segenap makhluk" dan bahwa "Cahaya Ilahi terdpt dalam setiap diri manusia & segenap makhluk". Bagi penganut agama atau kepercayaan apapun, kiranya tak ada halangan untuk menyimak warisan kerohanian yang ditinggalkan para Guru tersebut. Semua itu tidak mengurangi, bahkan makin memperkaya iman kita" - Djohan Effendi (Menteri Sekretaris Negara RI 2000-2001) "Sebagai Sikh, sekaligus orang Indonesia, saya sangat menghargai upaya menerjemahkan Japji, yaitu bagian penting dari kitab suci umat Sikh, Shri Guru Granth Sahib, sekaligus merupakan bagian dari doa harian yang diwajibkan bagi umat Sikh... "Perlu dicatat bahwa Guru Nanak dihormati oleh berbagai kalangan. Bagi sebagian umat Islam, Beliau adalah Pir, Yang Dipertuakan. Hymne-hymnenya dinyanyikan oleh para penyanyi Sufi masyhur dari India maupun Pakistan, seperti Nusrat Fateh Ali Khan dan Abeeda Parwin. Bagi umat Hindu, Beliau adalah Baba Nanak dan bagi kaum Sikh, Beliau adalah Sadguru, Guru Spiritual atau Pemandu Rohani... "Anand Krishna lewat karya-karyanya, pemikirannya, dan aktivitasnya mencerminkan pesan universal para Guru Sikh. Dia berjuang melawan ketidakadilan, diskriminasi, dan berbagai penyakit sosial lainnya dalam bentuk nyata. Baginya, beragama bukanlah tetap bertapa tatkala kehidupan kemasyarakatan terus bergolak. Inilah seManga, Manhua & Manhwat perjuangan Sikh yang ditanamkan para Guru." - H.S. Dillon (Utusan Khusus Presiden RI untuk Penanggulanan Kemiskinan)"

"Anand Krishna, dengan bukunya Alpha & Omega Spiritualitas, menyajikan berbagai mutiara kearifan dan keutamaan seperti diajarkan dan diwariskan oleh para Guru di lingkungan Agama Sikh yang tidak banyak diketahui orang di luar lingkungan ...

SPIRITUALITAS: Makna, Perjalanan yang Telah Dilalui, & Jalan yang Sebenarnya (Cover Baru)

SIAPA PUN ANDA ... JANGAN LEWATKAN BUKU INI ... MENARIK ... INSPIRATIF! Berbagai kelompok dan hal sehubungan spiritualitas dibahas dalam buku ini, termasuk hal-hal yang belum banyak diketahui orang contohnya antara lain: • Hal-hal Ilahi berbeda dari hal nonfisik biasa, • Tujuan hidup yang sebenarnya, • Memilih hidup dalam dimensi perencanaan, • Surga bukanlah tujuan terakhir, • Apa yang ditemui oleh jiwa seseorang yang telah meninggal, apakah lorong cahaya atau kubah yang gelap? mengapa? • Hati yang murni pada seorang bayi adalah lapisan terluarnya saja, • Kejelekan manusia bukan hanya pengaruh dari luar, tetapi dari dalam, • Spiritualitas yang sebenarnya, • Pentingnya bersyukur kepada Tuhan YME, Indahnya pasrah kepada Tuhan YME, dan sebagainya. Selain itu dibahas juga mengenai JALAN YANG SEBENARNYA untuk mencapai TUJUAN HIDUP YANG SEBENARNYA, beserta kunci-kunci utama.

SIAPA PUN ANDA .

Pengaruh kebudayaan India dalam Bentuk Arca di Sumatra

Pulau Sumatra telah memiliki sejarah peradaban manusia yang cukup panjang. Berbagai pengaruh budaya yang masuk ke lingkungan penghuni Sumatra cukup banyak. Di antara pengaruh budaya asing yang pernah hadir di Sumatra adalah pengaruh budaya India. Pengaruh kebudayaan India yang pernah hadir di bumi Sumatra antara lain dalam bentuk religi ajaran Hindu atau Buddha, yang diwujudkan dalam bentuk bangunan suci (candi dan stūpa), prasasti, dan arca (batu dan logam). Buku sederhana ini berisi kupasan rinci mengenai arca-arca batu dan logam yang ditemukan di Sumatra. Arca-arca tersebut kini disimpan di berbagai tempat, seperti di Museum Nasional Jakarta, museum-museum negeri di Sumatra, bahkan ada yang disimpan di Museum Leiden (Belanda). Arca-arca yang ditemukan di Sumatra dibuat dalam berbagai gaya seni, seperti gaya seni Amarawati (abad ke-6 Masehi), gaya seni Śailendra (abad ke-8-9 Masehi), gaya seni Cōla (abad ke-11-12 Masehi), gaya seni Siŋhasāri (abad ke-13 Masehi), dan gaya seni Majapahit (abad ke-15 Masehi). Gaya seni yang dituangkan dalam bentuk-bentuk arca ini mencerminkan adanya interaksi budaya di masa lampau antara wilayah Sumatra dan wilayah luar Sumatra, seperti dengan Jawa dan India.

Pengaruh kebudayaan India yang pernah hadir di bumi Sumatra antara lain dalam bentuk religi ajaran Hindu atau Buddha, yang diwujudkan dalam bentuk bangunan suci (candi dan stūpa), prasasti, dan arca (batu dan logam).

35 Fakta Sains yang Diajarkan Nabi Muhammad saw

Rasulullah saw. bukan cuma nabi terakhir dalam Islam. Beliau juga salah satu manusia paling cerdas yang pernah ada. Tidak percaya? Ada buktinya, lho: • Beliau mengajarkan, wadah yang dijilat anjing harus dicuci hingga 7 kali, lalu dilumuri debu pada cucian ke-8. Mengapa begitu? Penelitian menunjukkan, hanya partikel debu yang bisa membunuh bakteri jahat dan parasit yang berasal dari air liur anjing. Sabun dan air saja tidak cukup. • Menurut Rasulullah saw., di salah satu sayap lalat terdapat penyakit, sementara satunya lagi mengandung obat. Sederet penelitian modern membuktikan kebenaran kata-kata beliau ini. • Rasulullah saw. juga bicara tentang bayi yang sebaiknya mendapat ASI selama dua tahun. Padahal 1.400 tahun silam belum ada penelitian khusus tentang manfaat ASI. Luar biasa, bukan? Kalian mau sepintar Rasulullah saw.? Temukan 35 hadits yang bisa memperkaya wawasanmu dalam buku ini, yuk!

Rasulullah saw. bukan cuma nabi terakhir dalam Islam.

Membela Islam, Membela Kemanusiaan

istilah "Aksi Bela Islam" mendadak populer dalam kosa-kata gerakan politik-keagamaan kontemporer di Indonesia. Istilah ini merupakan mantra ampuh untuk memobilisasi dukungan umat Islam dalam merespons isu-isu sosial dan politik aktual yang dianggap berkaitan dengan nasib dan kepentingan umat Islam. Tidak ada yang salah dengan inisiatif aksi solidaritas atas dasar persamaan keyakinan. Yang penting dipahami, memperkuat solidaritas sesama Muslim (ukhuwah Islamiyah) tidak boleh menegasikan solidaritas kebangsaan yang majemuk (ukhuwah wathaniah) dan solidaritas kemanusiaan (ukhuwah basyariah). Klaim "Aksi Bela Agama" bukanlah monopoli kelompok keagamaan tertentu. Pembelaan terhadap agama Islam hendaklah berpijak pada kepentingan menjaga hak-hak umat Islam yang selaras dengan bangunan politik kebangsaan yang inklusif dan penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang universal. Nalar "Membela Islam, Membela Kemanusiaan" adalah bahwa membela Islam haruslah kongruen dengan membela kemanusiaan. Komitmen membela Islam akan sukar diterima jika aktualisasinya justru mengancam nilai-nilai keadaban, kebinekaan, dan kemanusiaan. Semangat membela Islam akan kehilangan esensinya apabila mengarah pada otoritarianis Buku ini tak hanya memotret tantangan peradaban Islam di Indonesia masih diliputi problema tafsir teks yang kaku, tetapi juga menambah perspektif optimistik bahwa Islam memayungi kemajemukan budaya dan menyuarakan keadilan. Penulis sangat cerdas menyajikannya dalam bahasa yang populis sehingga renyah untuk dicerna" -Prof. Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI "Fajar Riza Ul Haq terus berusaha mencari mediasi-antara lain melalui tulisan-tulisannya-untuk mendorong transformasi sosial menuju Indonesia yang semakin adil dan sejahtera." -Mgr. Ignatius Suharyo Pr, Uskup Agung Jakarta "Karya ini patut dibaca bukan saja oleh kalangannya sendiri, tetapi juga oleh publik Indonesia umumnya. Sebagai seorang intelektual-aktivis, penulisnya punya jaringan luas yang merupakan modal tambahan bagi bobot karyanya. Sebagai Muslim, penulis menunjukkan sikap kritisnya terhadap umat Islam yang jauh dari idealisme Islam tentang persatuan umat." -Ahmad Syafii Maarif, Mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah [Mizan, Mizan Publishing, Wacana, Islam, Indonesia, Fiksi, Agama, Polittik]

Nalar "Membela Islam, Membela Kemanusiaan" adalah bahwa membela Islam haruslah kongruen dengan membela kemanusiaan.