Sebanyak 19112 item atau buku ditemukan

Konsep Dasar IPS

Secara ringkas buku ini membahas mengenai konsep dasar IPS. Bagian awal buku ini secara runtut mengupas konsep dan ruang lingkup kajian IPS. Pembahasan selanjutnya meliputi kurikulum dan pembelajaran. Kemudian, pembahasan secara terstruktur analogis mengenai stuktur pranata dan proses sosial, prinsip dasar hukum dan pemerintahan, manusia dan lingkungan, pengaruh budaya asing terhadap kebudayaan sejarah perjuangan bangsa, perekonomian, dan pembangunan nasional Indonesia.

Dasar-dasar Ilmu Sosial. (Modul). Yogyakarta: UNY. Mulyana, H.A., Suwanto, Kamaludin, Kosmara, U. (2017). Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan. Jawa Barat: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan PP PAUD dan Dikmas. Muslich, Ahmad. 2019.

Pendidikan Dasar Inklusif : Teori dan Implementasi: Bintang Pustaka

Buku ini diberi judul “Pendidikan Inklusif (Teori & Implementasi)”. Sebagaimana, yang telah ditulis diatas pendidikan inklusif dalam penyelenggaraannya menempatkan anak-anak normal pada umumnya dan anak berkebutuhan khusus didalam lingkup sekolah yang sama (reguler) untuk mendapatkan kesetaraan pendidikan. Sebagai bentuk perhatian dari pemerintah telah ditunjukkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 70 tahun 2009 pasal 2 mengenai pendidikan inklusif dengan tujuan “setiap warga negara Indonesia mempunyai berkesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang sama dan bermutu disetiap jenjang pendidikan tanpa membeda-bedakan latar-belakang, kondisi fisik/mental, jenis kelamin, dan status sosial ekonomi”.

99 Muhammad Idrus, “Layanan Pendidikan Bagi Anak Gifted,” PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 2013, https://doi.org/. Nur'aeni, Buku Ajar Psikologi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus........, hlm. 100.

DASAR MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN

Manajemen merupakan seni atau kemampuan seseorang dalam mengelola, mengatur dan menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain atau pendelegasian tugas untuk mencapai tujuan bersama dalam organisasi sedangkan Kewirausahaan merupakan usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan baru kepada konsumen. Dengan demikian maka Manajemen kewirausahaan dapat di artikan sebagai seluruh kekuatan perusahaan yang menjamin kesuksesan atau keberhasilan dengan menggunakan proses kreatifitas dan inovasi sebagai alat pemberdayaan seluruh sumber ekonomi untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa. Berdasarkan history tersebut maka keberadaan buku ini sangatlah penting bagi seluruh umat manusia sebagai pendamping dan rujukan dalam memajukan perusahaannya. Oleh karena itu buku ini hadir kehadapan sidang pembaca sebagai bagian dari upaya diskusi sekaligus dalam rangka melengkapi khazanah keilmuan dibidang manajemen kewirausahaan, sehingga buku ini sangat cocok untuk dijadikan bahan acuan bagi kalangan intelektual dilingkungan perguruan tinggi ataupun praktisi yang berkecimpung langsung dibidang manajemen kewirausahaan.

Mintalah seorang konselor karir atau bimbingan di sekolah Anda untuk saran penelitian. Pikirkan tentang menyusun portofolio karir yang merangkum pencapaian Anda dan daftar aktivitas Anda. Simpan resume Anda di portofolio Anda, ...

Dasar-dasar Penelitian Pendidikan

Buku ini masih bersifat dasar-dasar penelitian pendidikan karena belum memberikan gambaran yang detail mengenai pelaksanan kegiatan penelitian pendidikan, diharapkan para pembaca mulai tertarik untuk mengkaji lebih jauh mengenai apa, mengapa, dan bagaimana melakukan penelitian pendidikan, oleh karena itu penulis merasa penting untuk membuat suatu karya ilmiah yang secara praktis untuk melakukan penelitian di bidang pendidikan.

Buku ini masih bersifat dasar-dasar penelitian pendidikan karena belum memberikan gambaran yang detail mengenai pelaksanan kegiatan penelitian pendidikan, diharapkan para pembaca mulai tertarik untuk mengkaji lebih jauh mengenai apa, ...

Psikologi Abnormal: Dasar-Dasar, Teori, dan Aplikasinya

Buku Psikologi Abnormal: Dasar-Dasar, Teori, dan Aplikasinya ini sangat penting dan dibutuhkan. Melihat konteks masyarakat hingga sekarang, fenomena gangguan mental sering sekali ditemukan, termasuk gangguan abnormalitas. Masyarakat kita sekarang masih sakit dan mental disorder kecenderungannya masih stabil, bahkan naik. Kecenderungan menurun belum kunjung tampak. Pada sisi inilah, buku ini sangat penting dan dibutuhkan kehadirannya. Menariknya lagi, buku ini fokus pada gangguan abnormalitas pada individu dengan uraian yang sangat rinci. Dimulai dari uraian tentang gangguan autisme, gangguan attention defisit hyperactive disorder, oppositional defiant disorder, dan conduct disorder, gangguan kecemasan, gangguan suasana hati (depresi), skizoprenia, gangguan bunuh diri, gangguan penyalahgunaan napza, gangguan kepribadian, gangguan makan, gangguan retardasi mental, hingga gangguan disfungsi dan penyimpangan seksual. Buku ini sangat layak menjadi acuan mahasiswa psikologi dan bimbingan konseling yang telah mengambil mata kuliah psikoterapi dan bimbingan konseling. Akan tetapi, buku ini penting juga untuk psikolog maupun psikiater, karena buku ini secara komprehensif dan detail memasukkan diagnosa dan etiologi gangguan jiwa, emosi, dan dinamika psikologis. Bahkan, buku ini juga dapat dibaca masyarakat umum yang tertarik mengetahui dan memahami bagaimana bentuk-bentuk gangguan jiwa beserta penyebabnya.

juga percaya bahwa yang mereka pikirkan atau bicarakan di dalam hati dapat disiarkan ke luar, sehingga orang dapat mendengarkan yang ada di pikiran dan hatinya, ini yang dinamakan sebagai thought broadcasting.

MENGAJAR DAN BELAJAR MENJADI GURU SEKOLAH DASAR

Menjadi seorang guru ibarat seorang petani yang berusaha untuk menjadikan tanamannya menghasilkan panen yang melimpah. Maka petani tersebut memupuki, mengusir hama dan membersihkan rumput pengganggu lainnya. Sama hal dengan guru, menyalurkan pengetahuan, memberi contoh, membimbing siswa untuk tumbuh menjadi lebih baik sampai pada mengarahkan siswa untuk bisa keluar dari kesulitan yang dihadapi disekolah dari aspek belajar, pribadi, sosial dan bahkan karier.Buku ini terdiri dari enam bab. Setiap pembahasan bab merupakan serangkaian kemampuan yang harus dimiliki oleh sertiap pendidik, terlebih khusus calon guru sekolah dasar. Selain itu membantu para mahasiswa, pengajar dan pencinta bacaan pendidikan untuk menambah referensi. Adapun gambaran dari buku ini adalah, Bab 1 Menyajikan kompetensi yang harus dimiliki guru, Bab 2 pentingnya mengelolah kelas secara fisik dan psikis, bab 3 mengurai kekuatan dari pemanfaatan media belajar, bab 4 tentang hasil belajar siswa, bab 5 tentang cara-cara mendiagnosis dan membantu siswa yang bermasalah dalam belajar, dan bab 6 tentang kedudukan dan peran penting layananan bimbingan dan konseling di sekolah dasar

Menjadi seorang guru ibarat seorang petani yang berusaha untuk menjadikan tanamannya menghasilkan panen yang melimpah.

MODEL PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR

perilaku menabrak etika, moral dan hukum dari yang ringan sampai yang berat, kebiasaan mencontek pada saat ulangan atau ujian, kenakalan remaja, tawuran antar pelajar, kekerasan di kalangan pelajar, menurunnya etos kerja, rendahnya rasa hormat terhadap orang tua dan guru, rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga negara, membudayanya ketidakjujuran, adanya rasa saling curiga dan benci di antara sesame, meminum minuman keras (mabuk-mabukan), pergaulan bebas, ngisap lem, gaya hidup hura-hura (hedonisme), penyalahgunaan obat-obat terlarang, maraknya geng pelajar dan geng motor, kekerasan (bullying) dan tindakan kriminal seperti pemalakan, penganiayaan, bahkan pembunuhan jelas menunjukkan kerapuhan karakter yang cukup parah dan salah satunya disebabkan oleh tidak optimalnya pengembangan karakter di lembaga pendidikan di samping karena kondisi lingkungan yang tidak mendukung. Untuk itu perlu dicari jalan terbaik untuk membangun dan mengembangkan karakter manusia dan bangsa Indonesia agar memiliki karakter yang baik, unggul dan mulia. Sangat penting membangun karakter bangsa Indonesia di tengah arus globalisasi sebagai bentuk gerakan demokrasi (Budimansyah, D. 2009). Upaya yang tepat untuk itu adalah melalui pendidikan, karena pendidikan memiliki peran penting dan sentral dalam pengembangan potensi manusia, termasuk potensi mental. Melalui pendidikan diharapkan terjadi transformasi yang dapat menumbuhkembangkan karakter positif, serta mengubah watak dari yang tidak baik menjadi baik. Ki Hajar Dewantara (Usman & Eko, 2012) dengan tegas menyatakan bahwa pendidikan merupakan daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak. Jadi jelaslah, pendidikan merupakan wahana utama untuk menumbuhkembangkan karakter yang baik. Di sinilah pentingnya pendidikan karakter karena tujuan pertama pendidikan karakter adalah memfasilitasi penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud dalam perilaku anak, baik ketika proses sekolah maupun setelah proses sekolah atau setelah lulus dari sekolah (Kesuma, 2011). Karena pada hakikatnya pendidikan karakter merupakan nilai inti dari upaya pembinaan kepribadian bangsa (Budimansyah, D., & Komalasari, K. 2011). Hal tersebut menjadi dasar perlunya ditanamkan nilai-nilai karakter di lingkup sekolah khususnya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Pada dasarnya tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah untuk mengembangkan potensi murid agar mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar, peka terhadap masalah yang terjadi di masyarakat dan mampu mengatasinya baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat serta memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi. Oleh karena itu, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sangat berperan terhadap interaksi sosial murid guna membentuk karakter dalam mengembangkan potensi yang bermanfaat untuk diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Maka demikian, ilmu pengetahuan sosial yang bersentuhan langsung terhadap kehidupan sosial murid, perlu dirancang sedemikian rupa untuk membentuk kepribadian yang berkarakter dalam menopang pengalaman-pengalaman sosial untuk membangun potensi diri. Selain itu, ilmu pengetahuan sosial juga dirancang untuk mencapai tujuan bersama dalam membentuk hubungan dengan sikap dan keterampilan sosial. Dengan mengkondisikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang kondusif, akan memungkinkan murid terlibat langsung dalam pembelajaran sebagai upaya mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, moral, dan keterampilan sosial. Murid mampu berperan serta dalam melakoni kehidupan masyarakat modern yang dinamis dalam rangka menyongsong era globalisasi. Pada akhirnya peran kritis yang diemban Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk membentuk warga negara yang baik dapat terwujud. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, mulai pendidikan dasar (SD/MI) hingga pendidikan tinggi (PT) pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial harus dirancang dan diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Dalam rangka pembentukan karakter murid sehingga beragama, beretika, bermoral dan sopan santun dalam berinteraksi dengan masyarakat, maka pendidikan harus disiapkan, dilaksanakan dan dievaluasi dengan mengintegrasikan pendidikan karakter di dalamnya khususnya pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Tingkatan kelas dalam Sekolah dasar dibagi menjadi dua yaitu masa kelas rendah dan masa kelas tinggi. Masa kelas tinggi Sekolah Dasar (9 tahun sampai umur 12 tahun) termasuk dalam kelas IV, V,dan VI memiliki ciri-ciri yaitu (1) Sudah mulai mandiri; (2) Sudah ada rasa tanggung jawab pribadi; (3) penilaian terhadap dunia luar tidak hanya dipandang dari dirinya sendiri tetapi juga dilihat dari diri orang lain; (4) sudah menunjukkan sikap yang kritis dan rasional (Boejest, 2013). Sedangkan menurut (Soloangsa, 2012) ciri-ciri pada masa siswa kelas tinggi (9/10-12/13 tahun) yaitu (1) Minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret; (2) Sangat realistik, rasa ingin tahu dan ingin belajar; (3) Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal atau mata pelajaran khusus sebagai mulai menonjolnya bakat-bakat khusus; (4) Sampai usia 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya. Selepas usia ini pada umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha untuk menyelesaikannya; (5) Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran tepat mengenai prestasi sekolahnya, dan; (6) Gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama. Dalam permainan itu mereka tidak terikat lagi dengan aturan permainan tradisional (yang sudah ada), mereka membuat peraturan sendiri. Sehingga pada tahap kelas tinggi sangat memungkinkan hasil pendidikan karakter sejak kelas rendah yang telah diajarkan atau diberikan oleh guru sudah mulai tampak hasilnya.

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS yang memuat pendidikan karakter. Guru mengintegrasikan nilai-nilai karakter kedalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) baik pada kurikulum tingkat satuan ...

Robohnya Asuransi Kami: Senjakala AJB Bumiputera 1912 - Jalan Terjal Menjaga Warisan Bangsa

Buku ini menunjukkan konsistensi dan perjuangan penulis menjaga warisan usaha bersama AJB Bumiputera 1912 sebagai asuransi mutual yang telah berumur lebih 100 tahun. Penulis membuka alternatif solusi lain mengembangkan asuransi ini melalui demutualisasi, tetapi tetap memberikan hak dan kedaulatan kepada anggota pemegang polis menentukan apa pun bentuk kelanjutan AJB Bumiputera 1912. Untuk melaksanakan amanat Pasal 33 UUD 1945, penulis tegas meminta pemerintah memperkuat bentuk asuransi dengan dasar hukum UU. Buku yang diperkaya dengan perbandingan bentuk asuransi mutual di berbagai negara dan perkembangannya memperkaya pengetahuan kita. Ternyata Bentuk usaha mutual terbukti tetap eksis dan memiliki daya tahan ketika krisis. Indonesia dengan norma konstitusi yang mengamanatkan pembangunan ekonomi yang berasaskan usaha bersama dan kekeluargaan _seharusnya tetap menjaga bentuk asuransi mutual ini.

Mutual di Berbagai Penjuru Dunia Sebagian ahli asuransi syariah bahkan meyakini bahwa bentuk usaha bersama asuransi atau mutual bahkan “lebih syariah “ daripada asuransi syariah yang berbentuk perseroan terbatas.

Manajemen Risiko dan Asuransi serta Implikasinya

syariah. Dengan demikian terdapat lima jenis asuransi yang akan dijelaskan sebagai berikut: a. Asuransi sejumlah uang b. Asuransi Kerugian c. Asuransi Varia d. Asuransi Rekayasa e. Asuransi Syariah 3. Memilih Program Asuransi yang Tepat ...