
kebijakan dan perencanaan pendidikan
- Judul : kebijakan dan perencanaan pendidikan
- Pengarang :
- Penerbit : UNJ PRESS
- Bahasa : Indonesia
- Tahun : 2000
- Halaman : 159
-
Ketersediaan :
011059 Tersedia di Library of UI BBC
011059 |
Tersedia di Library of UI BBC
|
Berapa jumlah guru yang tersisa? Pertanyaan itu dilontarkan oleh Kaisar Hirohito beberapa hari setelah Nagasaki dan Hiroshima luluh-lantak karena bom atom dijatuhkan di dua kota tersebut oleh Tentara Amerika Serikat pada Perang Dunia II. Apakah Anda percaya pertanyaan tersebut benar-benar ada? Apakah Anda pernah menemukan jawaban dari pertanyaan itu? Pertanyaan-pertanyaan ikutan itu menjadi kurang penting karena banyak orang telah mempercayai pertanyaan utamanya. Terlebih lagi, orang dapat melihat bukti nyata bahwa Jepang telah berhasil bangkit dari kekalahan perang dalam waktu singkat. Para pengamat waktu itu mempredeksi Jepang baru akan mampu tumbuh dan bangkit berkembang dalam kurun waktu 70 tahun setelah peristiwa bom di kedua kota tersebut. Mereka, termasuk kita semua, memperkirakan faktor penentu keberhasilan itu adalah pendidikan yang tentunya sangat erat terkait dengan peran dan fungsi guru. Bagaimana dengan pernyataan, “Guru adalah jabatan mulia”. Apakah Anda mempercayainya? Apa yang telah Anda lakukan untuk memuliakan guru? Mungkin masih banyak pertanyaan lain yang dapat dimunculkan terkait dengan pernyataan utama tersebut. Bila salah satu anak atau anggota keluarga Anda menyatakan keinginannya untuk menjadi guru, apakah Anda akan mendukungnya? Bagaimana menelusuri minat terhadap profesi guru dan bagaimana mengukurnya? Pertanyaan-petanyaan tersebut dan juga pertanyaan lain yang terkait dengan profesi guru dibahas dalam buku yang sedang Anda baca. Pertanyaan atau lebih umum permasalahan yang dimunculkan dalam beberapa pertanyaan tersebut tidak hanya perlu untuk dibahas sebagai diskursus (discourse) bagi para orang tua, yang berkeinginan salah satu anggota keluarganya berprofesi guru, akan tetapi juga perlu diketahui sebagai rujukan bagi para guru, para mahaguru atau dosen di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), dan para mahasiswa yang sedang belajar di LPTK. Oleh karena itu, buku ini layak untuk dibaca oleh mereka semua. Bagi yang sedang menjalani tugas sebagai guru dapat mengambil manfaat dari buku ini, misalnya, mendapatkan jawaban untuk menjawab dan meyakinkan diri sendiri apakah mereka benar-benar mencintai profesinya, apakah mereka telah memenuhi ciri-ciri profesi guru sehingga dapat meningkatkan pengabdiannya. Bagi para mahasiswa LPTK dapat mengambil manfaat, antara lain peningkatan pemahaman tentang profesi guru sehingga komitmen mereka untuk menjadi guru professional semakin kokoh. Di samping itu, mereka dapat memanfaatkan alat ukur yang dikembangkan dan dibahas dalam buku ini sebagai instrumen penelitian mereka. Demikian pula, para orang tua dan para dosen LPTK dapat mengambil manfaat sesuai keperluan mereka masing-masing. Buku ini ditulis berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk meyusun disertasi beberapa tahun yang lalu. Ide untuk menyusun buku ini sudah lama tersimpan dalam rencana dan baru saat ini terlaksana. Oleh karena itu, sebagian besar sumber yang dirujuk adalah sumber-sumber lama namun dapat diyakinkan bahwa esensi maknanya masih relevan dengan kondisi saat ini. Untuk itu, uraian pada bagian akhir buku ini merupakan konfirmasi tentang kemutahiran esensi makna yang dibahas dalam buku ini. Bagian ini diakhiri dengan satu quotation atau kata bijak yang sering disampaikan untuk memotivasi guru dan calon guru untuk terus belajar. “Who Dares to Teach Must Not Cease to Learn”. Siapa yang berkeinginan kuat untuk menjadi guru harus terus belajar. Selamat belajar, semoga bermanfaat.
Berapa jumlah guru yang tersisa?
Buku ini ditulis secara serius dengan tujuan untuk memberikan kebaruan pada prespektif budaya organisasi, kepemimpinan, dan kepuasan kerja dalam mempengaruhi kinerja profesional guru yang memperhatikan aspek filofis dan kemajuan zaman. Buku ini tidak hanya menampilkan paradigma guru dalam logika berfikir yang normatif. Tetapi, menawarkan cara pandang baru menjadi guru profesional di sekolah dan ruang kelas. Penulis bermaksud untuk menarasikan kepada pembaca bahwa kinerja profesionalisme guru melekat tidak secara otomatis. Tetapi, ia merupakan proses sosial panjang yang dipengaruhi oleh berbagai faktor penting yaitu, budaya organisasi, pola kepemimpinan dan kepuasan kerja yang ada di lingkungan sekolah. Ketiga aspek ini berkelindan dalam membentuk guru profesional di zaman milenial.
Ketiga topik kajian tersebut merupakan aspek penting dalam membentuk kinerja profesional guru hinga saat ini, terutama dalam kajian hasil penelitian disertasi penulis yang sudah dinarasikan ke dalam isi buku ini.
Pentingnya pendidikan karakter peduli lingkungan seharusnya pemerintah membuat program adiwiyata, yang merupakan salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya kesadaran dan pengetahuan sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, untuk itu diharapkan sekolah terlibat untuk mencapai lingkungan yang sehat dan menghindari dampak negatif. Program adiwiyata bertujuan untuk menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga warga sekolah ikut bertanggungjawab dalam upaya penyelamatan lingkungan. Pendidikan karakter peduli lingkungan di sekolah dibagi menjadi pengembangan kurikulum, proses pembelajaran, dan kesehatan lingkungan.
Pentingnya pendidikan karakter peduli lingkungan seharusnya pemerintah membuat program adiwiyata, yang merupakan salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya kesadaran dan pengetahuan sekolah dalam ...
Event merupakan bagian dari suatu proyek yang memang diselenggarakan untuk kepentingan pihak tertentu dan dengan tujuan tertentu. Oleh karena itu dalam manajemen event tidak lepas dengan manajemen proyek. Tidak berbeda jauh dalam pelaksanaan suatu proyek pun terkadang membutuhkan pihak yang memanajemen ketika ada suatu acara yang dibuat dalam sebuah proyek, misalnya seperti peresmian gedung, syukuran selesainya sbeuah proyek maupun acara lainnya. Namun terlepas dari adanya suatu acara pada sebeuah proyek, dalam manajemen proyek pun tidak lepas dari keterbutuhannya pada manajemen event, seperti kebutuhan publikasi, dan kebutuhan sponsorship. Dengan demikian, sekalipun ada beberapa hal yang berbeda antara manajemen event dan proyek, tetapi ada beberapa hal yang saling terkait antara manajemen event dan proyek, salah satunya peran penting Event Organizer (EO) atau penyelenggara sebuah acara. Untuk itu buku ini membahas mengenai manajemen event dan manajemen proyek.
... management, antara lain : a. Event Organizer (EO); b. Production House (PH) atau Rumah produksi ; c. Communication; d. Agency / biro jasa; e. Panitia Pelaksana; event f. Organizing Committee; g. Dan lain sebagainya. Dalam arti sempit, 34.
Buku dengan judul wawancara ini berisi tentang defenisi wawancara yaitu adalah komunikasi antara dua pihak atau lebih yang bisa dilakukan dengan tatap muka di mana salah satu pihak berperan sebagai interviewer dan pihak lainnya berperan sebagai interviewee dengan tujuan tertentu, misalnya untuk mendapatkan informasi atau mengumpulkan data. Interviewer menanyakan sejumlah pertanyaan kepada interviewee untuk mendapatkan jawaban. Isi buku selanjutnya tentang keuntungan wawancara, kekurangan wawancara, syarat-syarat wawancara, jenis-jenis wawancara, langkah-langkah wawancara, komponen dalam wawancara, pendekatan multi fase dalam wawancara, penggabungan komponen dan fase dalam wawancara, wawancara panel, wawancara sebagai salah satu metode seleksi, behavioral event interview (BEI) untuk seleksi, keuntungan metode behavioral event interview (BEI), kerugian BEI, wawancara berbasis kompetensi untuk seleksi, membuat rancangan wawancara berbasis kompetensi, tahap pelaksanaan wawancara berbasis kompetensi untuk seleksi, wawancara umpan balik, prosedur wawancara umpan balik, aktivitas dan sikap atasan dalam wawancara umpan balik, pendekatan dalam proses wawancara umpan balik, pendekatan wawancara dalam setting klinis, pendekatan wawancara dalam setting klinis berdasarkan tujuan wawancara.
Buku dengan judul wawancara ini berisi tentang defenisi wawancara yaitu adalah komunikasi antara dua pihak atau lebih yang bisa dilakukan dengan tatap muka di mana salah satu pihak berperan sebagai interviewer dan pihak lainnya berperan ...
Buku ini merupakan hasil penelitian sebagai sebuah disertasi yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan proses difusi inovasi pembelajaran tematik
Buku ini merupakan hasil penelitian sebagai sebuah disertasi yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan proses difusi inovasi pembelajaran tematik
Tujuan dibuatnya buku ajar ini adalah untuk dijadikan peganagan mahasiswa yang mengambil mata kuliah Metodologi Kualitatif baik di dalam maupun di luar Universitas Negeri Jakarta. Dalam penyusun buku ajar ini terdiri dari delapan bab yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II. Metode Penelitian Kualitatif, Bab III. Penelitian Fenomenologis , Bab IV. Penelitian Etnografi, Bab V. Penelitian Teori Dasar (Grounded Theory) Bab. VI. Penelitian Naturalistik, Bab VII. Penelitian Studi Kasus dan Bab. VIII Penelitian Tindakan.
Tujuan dibuatnya buku ajar ini adalah untuk dijadikan peganagan mahasiswa yang mengambil mata kuliah Metodologi Kualitatif baik di dalam maupun di luar Universitas Negeri Jakarta.
Buku Dr. Otib Satibi Hidayat, M.Pd tentang “Pendidikan Karakter Anak Sesuai Pembelajaran Abad ke-21” tepat dengan momentum era R.I. 4.0. Buku ini menjadi instrumen penting untuk membekali anak dalam menghadapi tantangan era R.I. 4.0. R.I. 4.0 yang bertumpu pada teknologi (AI) perlu dipersandingkan dengan kecerdasan moral, sehingga memunculkan kearifan teknologi, kearifan digital dalam kehidupan. Selanjutnya, buku ini juga menyajikan data, metode, dan pendekatan yang komprehensif tentang pendidikan karakter anak yang sesuai pembelajaran Abad 21. Di bagian akhir buku dijelaskan dengan detil bahwa implementasi pengembangan moral dan karakter, tak bisa dilepaskan dari peran keluarga, sekolah, dan masyarakat. Inilah kontribusi yang dihadirkan oleh buku ini dan penting untuk kita baca, khususnya bagi para dosen, guru, dan praktisi pendidikan.
Buku Dr. Otib Satibi Hidayat, M.Pd tentang “Pendidikan Karakter Anak Sesuai Pembelajaran Abad ke-21” tepat dengan momentum era R.I. 4.0.