Sebanyak 49 item atau buku ditemukan

Manajemen Komitmen pada Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara

Momentum reformasi di bidang keuangan negara di Indonesia ditandai terbitnya paket undang-undang bidang Keuangan Negara. Salah satu ketentuan pokok dalam paket undang-undang tersebut yaitu mengenai kedudukan Menteri Keuangan dan Menteri/ Pimpinan Lembaga dalam pengelolaan keuangan negara. Pada hakikatnya Menteri Keuangan bertindak sebagai Chief Financial Officer (CFO) sedangkan setiap Menteri/Pimpinan Lembaga bertindak sebagai Chief Operational Officer (COO). Sejalan dengan pemisahan tersebut, dalam pelaksanaan anggaran terdapat pemisahan yang tegas antara pemegang kewenangan kebendaharaan atau CFO yaitu Menteri Keuangan dan pemegang kewenangan administratif atau COO yaitu Menteri/ Pimpinan Lembaga. Kewenangan administratif yang dijalankan oleh Kementerian/lembaga meliputi kewenangan untuk melakukan perikatan, melakukan pengujian dan pembebanan tagihan, serta memerintahkan pembayaran atau menagih penerimaan. Sedangkan Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN) berwenang dalam hal kebendaharaan di mana tidak hanya bertindak sebagai kasir namun merupakan pengelola keuangan dalam arti yang seutuhnya. Dalam pasal 7 Undang-undang Perbendaharaan Negara disebutkan bahwa Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN) berwenang diantaranya untuk mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran, melakukan pengendalian pelaksanaan anggaran negara, menetapkan sistem penerimaan dan pengeluaran kas negara, mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan anggaran negara, melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat Pengguna Anggaran atas beban Rekening Kas Umum Negara dan menetapkan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan negara. Dalam rangka menjalankan wewenangnya agar dapat berjalan secara optimal, tentunya Menteri Keuangan selaku BUN memerlukan suatu sistem yang memadai, yaitu sistem yang diantaranya mampu menjaga keseimbangan antara pengeluaran dan penerimaan untuk mencegah cash miss match, sistem yang mampu memberikan informasi yang memadai mengenai kebutuhan dana dan sistem yang mampu mengontrol realisasi anggaran dengan alokasi dana yang ada. Untuk tercapainya tujuan-tujuan di atas, diperlukan suatu mekanisme kontrol terhadap perikatan-perikatan yang akan mengakibatkan pengeluaran negara. Suatu mekanisme di mana pengeluaran-pengeluaran yang akan terjadi dimasa depan, baik itu dalam jangka pendek maupun jangka panjang dapat diketahui dan dikelola oleh Menteri Keuangan selaku BUN. Manajemen komitmen merupakan salah satu alat yang semestinya digunakan oleh BUN dalam rangka menjalankan fungsi tersebut agar dapat memperoleh hasil yang optimal.

meliputi proses bisnis manajemen DIPA, manajemen pembayaran, manajemen kas, dan akuntansi dan pelaporan. ... manajemen komitmen juga ditujukan untuk mendukung terwujudnya perencanaan kas yang berorientasi ke depan (forward cash ...

Manajemen Uang Persediaan: Integrasi Aktivitas Pembukuan dan Pelaporan di Satuan

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Perbendaharaan Negara, manajemen keuangan negara/pemerintah meliputi pola pemisahan kewenangan di antara kementerian/lembaga selaku Pengguna Anggaran (PA) yang memiliki kewenangan selaku Chief Operational Officer (COO) dengan Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum Negara yang memiliki kewenangan selaku Chief Financial Officer (CFO). Ruang lingkup pengembangan SPAN sebagai penyempurnaan proses bisnis yang terintegrasi dalam konteks formal lebih terkait dengan proses bisnis di Kementerian Keuangan selaku CFO. Sebagaimana diketahui penyempurnaan proses bisnis yang didukung dengan Comercial of the Shelf (COTS), Software yang bersifat modular lebih berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi manajemen keuangan negara di Kementerian Keuangan. Namun demikian, dalam konteks implementasi SPAN, penyempurnaan proses bisnis meliputi pula para pemangku kepentingan, khususnya kementerian/lembaga atau Satuan Kerja (Satker). Urgensi dari penyempurnaan proses bisnis yang melibatkan Satker selaku pihak eksternal tersebut setidaknya dapat dianggap sebagai kebutuhan lintas entitas. Terlebih lagi, UU Perbendaharaan Negara telah mengamanatkan kewenangan Kementerian Keuangan selaku BUN untuk menetapkan standar dan prosedur dalam rangka pelaksanaan anggaran. Salah satu proses bisnis yang sangat vital dalam pengelolaan dan pertanggung jawaban keuangan negara di Satker adalah yang berkaitan dengan penggunaan Uang Persediaan. Uang Persediaan yang selanjutnya disebut UP adalah uang muka dengan jumlah tertentu yang bersifat daur ulang (revolving), diberikan kepada bendahara pengeluaran hanya untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari perkantoran yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung. Praktek atau mekanisme UP adalah suatu yang sangat umum digunakan, baik di sektor pemerintah maupun swasta. Sebagaimana halnya di organisasi swasta (dikenal dengan system petty cash), beberapa aspek utama yang melatarbelakangi penggunaan mekanisme UP di organisasi pemerintah diantaranya adalah untuk kemudahan (comfortability) dan kebutuhan (necessity). Penggunaan mekanisme UP secara umum memiliki kemanfaatan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan transaksi dalam jumlah tertentu yang relatif tidak material jumlahnya dan menuntut kepraktisan.

Dari sudut pandang pelaksanaan tugas Treasury, pengelolaan UP sangat berpotensi menimbulkan terjadinya idle cash. Transaksi pengeluaran yang dilakukan melalui mekanisme UP juga cenderung memiliki resiko fraud (penyalahgunaan) yang lebih ...

Komunikasi Islam

Praktik Komunikasi Islam pada era revolusi industri 4.0 sangat diperlukan sebagai langkah strategis untuk menumbuhkan, menjaga, dan mengembangkan peradaban Islam. Penerapan komunikasi Islam yang benar, akan mampu menghantarkan perubahan perubahaan komunikasi yang sehat, dengan tidak menghilangkan keunikan Islam di berbagai belahan dunia. Karena Islam bukanlah agama yang lahir dalam ruang hampa tanpa terikat budaya setempat. Tetapi justru selalu terjadi komunikasi yang berkelanjutan antara ajaran Islam dan yang tumbuh berkembang di masyarakat, sehingga melahirkan budaya maju yang dpat melahirkan peradaban Islam. Penulisan buku ini diperuntukkan untuk bahan ajar di Fakultas Dakwah dan Komunikasi, yang diharapkan dapat menjadi dorongan untuk kajian selanjutnya. Sebab buku yang membahas tentang komunikasi Islam relatif masih sedikit jumlahnya. Buku ini berisi berbagai pembahasan tentang komunikasi Islam mulai dari ruang lingkup komunikasi Islam, praktik komunikasi Islam dari masa ke masa, manusia dalam perspektif komunikasi Islam, unsur-unsur, bentuk, dan fungsi komunikasi. Termasuk juga membahas korelasi komunikasi Islam, metode dan strategi komunikasi Islam, komunikan sebagai penerima pesan, efek dan prinsip-prinsip komunikasi Islam.

Kontennya, dapat berupa ilmu pengetahuan Islam ditinjau dari berbagai aspek, hiburan Islami, informasi Islami, dan nasihat mengajak kepada kebaikan Islam. Ketiga, metode (thariqah) komunikasi Islam adalah ilmu yang mempelajari tata cara ...

Who Speaks for Islam?

What a Billion Muslims Really Think

Draws on in-depth research to offer insights into what Muslims actually believe about key global issues such as democracy, radicalism, and women's rights, in an account that seeks to differentiate extremists from everyday Muslims.

Draws on in-depth research to offer insights into what Muslims actually believe about key global issues such as democracy, radicalism, and women's rights, in an account that seeks to differentiate extremists from everyday Muslims.

Perilaku Organisasi

Buku perilaku organisasi, tak hanya membahas secara kontekstual mengenai perilaku setiap individu dalam sebuah organisasi semata. Namun, juga penjabaran yang lebih luas dari organisasi. Sebab kehidupan setiap manusia beriringan dengan kehidupan lingkungan di sekitarnya, dan berinteraksi yang timbul sebagai umpan balik dari keduanya. Hal ini merupakan energi positif terhadap individu untuk dipelajari menurut masyarakat pada umumnya. Buku ini mengajarkan kepada para pembaca agar sadar perannya sebagai mahluk sosial dan individu. Posisi tersebut sebagai peringatan agar manusia pandai dalam mengolah kemauan-nya, serta bersikap tidak sewenang-wenang. Oleh karena itu, buku ini hadir memberikan banyak ilmu, serta cara untuk sebuah organisasi yang kita anggap selama ini. Organisasi dalam kehidupan setiap individu, juga termasuk keluarga, teman, rekan kerja, serta masyarakat luas. Perilaku organisasi merupakan tingkah laku individu yang terkait dengan kehidupannya, kepekaan sosial, mengambil keputusan, cara berfikir, dan lain sebagainya merupakan latar belakang munculnya ilmu perilaku organisasi. Selain isinya yang edukatif, buku ini ditunjang oleh desain cover yang menarik dan sederhana. Desain cover maupun isi buku yang mudah dipahami menjadikan pembaca nyaman pada saat membaca buku ini. Buku ini cocok dibaca oleh semua mahasiswa dengan background ilmu yang lain, guru, dosen, dan juga semua kalangan.

Buku perilaku organisasi, tak hanya membahas secara kontekstual mengenai perilaku setiap individu dalam sebuah organisasi semata.

Pengantar Komunikasi Antarmanusia

Buku ini disusun untuk memberikan wawasan yang luas kepada para pembaca tentang komunikasi antarmanusia yang dinamis dan menarik. Buku ini juga sangat penting karena membahas perilaku komunikasi kita sebagai manusia dan keterampilan atau efektivitas komunikasi yang diperlukan dalam membina hubungan antarpribadi, dalam kelompok, dalam organisasi, berbicara di depan umum, berbicara dengan orang dari budaya yang berbeda dan menghadapi pengaruh media. Buku ini berisi materi yang dapat digunakan baik oleh tenaga pengajar maupun mahasiswa, serta para pembaca umumnya untuk menambah wawasan berpikir dan ilmu yang berkenaan dengan Komunikasi khususnya dalam Komunikasi Antarmanusia. Buku ini terdiri dari 9 Bab yang menguraikan tentang: Bab 1 Konsep dan Prinsip-prinsip Komunikasi Bab 2 Komponen-Komponen Komunikasi Bab 3 Model Komunikasi Bab 4 Mendengarkan Bab 5 Komunikasi Antarpribadi Bab 6 Komunikasi Kelompok Bab 7 Berbicara di Depan Publik Bab 8 Komunikasi Antarbudaya Bab 9 Komunikasi Massa

Buku ini disusun untuk memberikan wawasan yang luas kepada para pembaca tentang komunikasi antarmanusia yang dinamis dan menarik.

Metodologi Penelitian Ekonomi Islam

Penelitian ilmiah ialah aplikasi secara formal sistematis dan terorganisir dari metode ilmiah untuk menjawab permasalahan yang memerlukan solusi. Tujuan penelitian hampir sama dengan tujuan ilmu pengetahuan yakni membuat penjelasan, menyusun prediksi, dan mengendalikan fenomena yang terjadi dalam satu batasan yang ditetapkan. Kehadiran buku ini (baca: book chapter) tentu tidak akan membahas penelitian secara teoretis. Banyak karya akademik yang telah membahasnya dengan komprehensif dan sangat mudah ditemukan baik di toko buku maupun di ecommerce. Agar tidak berkutat pada aspek teoretis, Book Chapter ini akan banyak berbicara metodologi penelitian secara praktis dikaitkan dengan Ekonomi Islam. Bidang Ekonomi Islam dipilih karena belum banyak literasi yang secara khusus mengkaji “Metodologi Penelitian Ekonomi Islam” apalagi dilengkapi dengan contoh-contoh proposal dan laporan penelitiannya. Ada yang menarik dalam buku ini. Kerangka epistemologi “Penelitian Ekonomi Islam” tidak hanya disusun oleh seorang akademisi saja, melainkan penerbit mengundang akademisi lintas perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki perhatian pada penelitian ekonomi Islam untuk turut berkontribusi. Pengaruhnya, kajian dalam buku ini lebih komprehensif tidak dimonopoli oleh satu mazhab kuantitatif ataupun kualitatif. Walaupun buku ini secara prinsip ditujukan sebagai materi kalangan mahasiswa program sarjana ekonomi Islam dan program sarjana terkait yang ingin mendalami “Metodologi Penelitian Ekonomi Islam”, buku ini juga dapat menjadi rujukan bagi mahasiswa pascasarjana, peneliti, dan pengajar yang membutuhkan pemahaman metodologi penelitian ekonomi Islam. Penting diketahui, buku ini berisi 14 sub pembahasan yang mengkaji Metodologi Penelitian Ekonomi Islam mulai dari aspek konseptualnya, landasan filsafatnya, langkah-langkah praktis prosedur penelitian Ekonomi Islam hingga menghasilkan laporan penelitian. Karya-karya intelektual tersebut sangat patut diapresiasi dan dibumikan agar tidak menjadi literasi yang dipahami penulis, melainkan publik juga ikut tercerahkan, seperti mahasiswa ekonomi Islam baik dari tingkatan sarjana, magister, maupun doktoral.

Walaupun buku ini secara prinsip ditujukan sebagai materi kalangan mahasiswa program sarjana ekonomi Islam dan program sarjana terkait yang ingin mendalami “Metodologi Penelitian Ekonomi Islam”, buku ini juga dapat menjadi rujukan bagi ...