Sebanyak 3568 item atau buku ditemukan

Dari guru konvensional menuju guru profesional

Developing the competency and professionalism of teachers and education in Indonesia; collected articles.

Developing the competency and professionalism of teachers and education in Indonesia; collected articles.

Guru Sebagai Profesi

Era global yang dicirikan persaingan bebas dengan berlatar pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi, pada satu sisi merupakan suatu tantangan bagi kehidupan masa depan, namun pada sisi yang lain juga merupakan harapan dan sekaligus ancaman bagi seluruh bangsa yang tidak siap menghadapinya. Agar bisa survive dalam menapaki era ini, prasyarat mutlak yang harus dipenuhi adalah kemampuan berkompetensi dengan bekal keunggulan kompetitif. Upaya peningkatan sumber daya manusia kemudian menjadi wacana yang mendesak untuk direalisasikan.

Seorang guru profesional hendaknya mampu beradaptasi terhadap dinamika bidang pendidikan di Indonesia. Untuk menghadapi dinamika tersebut, seorang guru profesional tidak hanya tinggal diam dan berpasrah diri.

PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ERA REVOLUSI 4.0

Judul : PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ERA REVOLUSI 4.0 Penulis : Dr. Zubairi, M.Pd.I Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 255 Halaman ISBN : 978-623-497-168-2 Sinopsi Buku Pendidikan agama Islam sebagai proses menumbuhkan dan mengembangkan potensi intelektual, spiritual, fisik, sosial, etika, estetika dan moralitas (akhlak) yang terdapat pada peserta didik. Sehingga ia dapat tumbuh dan terbina secara optimal, melalui cara memelihara, mengasuh, merawat, memperbaiki dan mengembangkannya secara terencana, sistematis, metodologis dan berkelanjutan. Jadi pendidikan agama Islam dengan mengacu pada istilah التربية الإسلامية sangat konprehensif dan mendalam, karena di dalamnya terdapat nilai dan kandungan antara lain; al-Tarbiyah ( التربية ) al- Ta’lim (التعليم), al-Tadris (التدريس ), al-Ta’dib ( التأديب ), al-Tazkiyah (التزكية), al-Riyadhoh ( الرياضة), dengan kandungan tersebut dapat menghantarkan manusia meraih ketenangan dan kebahagiaan di dunia mapun di akhirat. Revolusi Industri 4.0 yang sarat akan teknologi yang super cepat akan membawa perubahan yang cukup signifikan, salah satunya terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Perubahan dalam sistem pendidikan berdampak pada peran guru sebagai tenaga pendidik. Dalam menghadapi era Revolusi 4.0, dunia pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kualitas SDM. Peserta didik diharapkan dapat memiliki kecakapan hidup abad 21 yang dikenal dengan istilah 4C, yakni creativity, critical thinking, communication, dan collaboration. Oleh karena itu ada tiga hal yang harus dimanfaatkan pendidik di era society 5.0, antara lain: Internet of things pada dunia Pendidikan (IoT), Virtual/Augmented reality dalam dunia pendidikan, dan pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk mengetahui serta mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran yang dibutuhkan oleh peserta didik. Guru professional dituntut memiliki kompetensi tinggi untuk menghasilkan peserta didik yang mampu menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0. Ada lima kompetensi yang harus dimiliki oleh guru pada era Revolusi Industri 4.0 ini yaitu: 1). Educational competence, kompetensi berbasis internet of thing sebagai basic skill. 2). Competence for technological commercialization, memiliki sikap kewirausahaan (entrepreneurship) berbasis teknologi 3). Competence in globalization, kompetensi hybrid dan keunggulan memecahkan masalah 4). Competence in future strategies, kompetensi memprediksi masa depan berikut strateginya. 5) Counselor competence. Kompensi memahami psikologis anak. Kemudian seorang guru profesional harus punya prinsip dalam proses pembelajaran, diantaranya; Proses Pemebelajaran, Aktif, Inovatif, Kreatif Efetif, efisien dan edukatif dan Menyenangkan. Dan lebih mudahnya disingkat dengan PAIKEM.

Judul : PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ERA REVOLUSI 4.0 Penulis : Dr. Zubairi, M.Pd.I Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 255 Halaman ISBN : 978-623-497-168-2 Sinopsi Buku Pendidikan agama Islam sebagai proses menumbuhkan dan ...

Profesi Guru

Satu Prestasi, Satu Pengabdian dan Satu Kebanggaan, Seri Pembelajaran pada Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T)

Buku Profesi Guru: Satu Prestasi, dan Satu Kebanggaan, Satu Pengabdian, Seri Pembelajaran pada Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) ini patut diapresiasi karena telah sejalan dengan amanat Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Buku ini diharapkan mendorong guru sebagai tenaga professional untuk mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat penting dalam mencapai visi pendidikan, yaitu menciptakan insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif. Sebagai pengelola Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di lingkungan Universitas Papua Provinsi Papua Barat, menyambut gembira kehadiran buku ini. Selain dalam rangka melaksanakan pasal 45 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tanggal 10 November 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, buku ini juga mengulas hal ihwal profesi guru, jabatan fungsional guru, dan kegiatan pengembangan profesi berkelanjutan yang sejalan dengan kompetensi guru sesuai kebutuhan, bertahap, dan berkelanjutan dalam meningkatkan profesionalitasnya. Provinsi Papua Barat termasuk dalam daerah khusus yang meliputi daerah terpencil atau terbelakang, daerah dengan kondisi masyarakat adat yang terpencil, daerah perbatasan dengan Negara lain, daerah yang mengalami bencana alam, bencana sosial, bahkan daerah yang berada dalam keadaan darurat tertentu, sehingga diperlukan profesi guru yang professional dengan tujuan utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik di provinsi secara baik. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Tetapkan satu alternatif terpilih • Rancang bersama skenario penelitian yang akan dilakukan • Lakukan penetian tindakan kelas bersama di satu sekolah/kelas • Kumpulkan permasalahan pembelajaran dari semua sekolah • tetapkan satu masalah ...

Mendongkrak Profesionalisme Guru Di Daerah Tertinggal

Buku “Mendongkrak Profesionalisme Guru di Daerah Tertinggal” (Sebuah Inovasi Pengelolaan Pembelajaran) yang menyuguhkan cara pengelolaan pembelajaran khusus di daerah tertinggal yang dengan segala keterbatasannya memerlukan sebuah penanganan khusus dalam mengelola sumber daya manusia yang ada. Inovasi pengelolaan pembelajaran yang dilakukan adalah dengan melaksanakan Lesson Study Berbasis Sekolah (LSBS) yaitu Lesson Study yang dilaksanakan secara kolaboratif oleh guru mata pelajaran yang berbeda dalam satu sekolah. Lesson Study Berbasis Sekolah (LSBS) merupakan model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar. Dengan demikian, Lesson Study bukan metode atau strategi pembelajaran tetapi kegiatan Lesson Study adalah membimbing para guru secara kolaboratif, pertamatama menganalisis masalah pembelajaran, baik dari aspek materi ajar maupun metode pembelajaran. Selanjutnya secara kolaboratif pula para guru mencari solusi dan, merancang pembelajaran yang inovatif dan berpusat pada siswa. Langkah berikutnya, menerapkan pembelajaran di kelas oleh seorang guru, sementara guru yang lain sebagai observer (mengamati aktivitas siswa dan guru), dan kemudian dilanjutkan dengan diskusi pasca pembelajaran untuk merefleksikannya. Jika prinsip-prinsip Lesson Study Berbasis Sekolah ini dilakukan secara sistemik dan berkelanjutan maka akan berdampak pada peningkatan profesionalisme guru yang bermuara akhir pada peningkatan mutu pendidikan di sekolah Mendongkrak Profesionalisme Guru Di Daerah Tertinggal ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak*

Jika prinsip-prinsip Lesson Study Berbasis Sekolah ini dilakukan secara sistemik dan berkelanjutan maka akan berdampak pada peningkatan profesionalisme guru yang bermuara akhir pada peningkatan mutu pendidikan di sekolah Mendongkrak ...

MENJADI GURU PROFESSIONAL

Studi tentang Budaya Organisasi, Kepemimpinan, dan Kinerja Guru di Zaman Milenial

Buku ini ditulis secara serius dengan tujuan untuk memberikan kebaruan pada prespektif budaya organisasi, kepemimpinan, dan kepuasan kerja dalam mempengaruhi kinerja profesional guru yang memperhatikan aspek filofis dan kemajuan zaman. Buku ini tidak hanya menampilkan paradigma guru dalam logika berfikir yang normatif. Tetapi, menawarkan cara pandang baru menjadi guru profesional di sekolah dan ruang kelas. Penulis bermaksud untuk menarasikan kepada pembaca bahwa kinerja profesionalisme guru melekat tidak secara otomatis. Tetapi, ia merupakan proses sosial panjang yang dipengaruhi oleh berbagai faktor penting yaitu, budaya organisasi, pola kepemimpinan dan kepuasan kerja yang ada di lingkungan sekolah. Ketiga aspek ini berkelindan dalam membentuk guru profesional di zaman milenial.

Ketiga topik kajian tersebut merupakan aspek penting dalam membentuk kinerja profesional guru hinga saat ini, terutama dalam kajian hasil penelitian disertasi penulis yang sudah dinarasikan ke dalam isi buku ini.

Pendidikan Profesi Guru

“Pendidikan merupakan pintu peradaban dunia. Pintu tersebut tidak akan terbuka kecuali dengan satu kunci, yakni seorang atau sosok guru yang peduli dengan peradaban dunia.” —Ki Hajar Dewantara PERKEMBANGAN pesat teknologi dunia mengharuskan manusia untuk menyesuaikan diri dan memiliki kemampuan berinovasi dalam menghadapi perubahan tersebut. Perkembangan teknologi sering kali juga menimbulkan berbagai persoalan yang semakin kompleks. Kecakapan untuk menyelesaikan persoalan menjadi hal penting yang harus dimiliki manusia. Oleh karena itu, siswa di sekolah harus diberi bekal guna menjadi orang yang memiliki kemampuan literasi dan berpikir kritis untuk memahami masalah, kemudian memecahkannya. Konsekuensinya, guru sebagai pengelola pembelajaran dituntut agar mampu mengembangkan berbagai kemampuan tersebut dalam pembelajarannya. Dalam konteks itulah guru tidak akan tergantikan dengan teknologi yang saat ini muncul. Dalam proses pembelajaran, guru tidak sekadar pemberi pengetahuan, karena yang lebih penting adalah menumbuhkembangkan kemampuan memahami masalah dan memecahkannya. Tugas guru juga mendidik siswa menjadi pribadi yang berkarakter dan mengembangkan pola pikir mereka, sehingga mampu memecahkan masalah yang dihadapi, dengan tetap memperhatikan norma kehidupan yang berlaku. Maka dari itu, kehadiran guru merupakan pilar yang sangat penting dalam pendidikan. Apa pun kebijakan yang dibuat maupun sarana-prasarana yang tersedia, pada akhirnya bergantung pada bagaimana guru mengimplementasikannya di sekolah. Peningkatan kualitas pendidikan harus diawali dengan peningkatan kualitas guru, salah satunya melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Pertanyaannya, bagaimanakah model pendidikan S-1 dan PPG yang dapat menghasilkan calon guru yang baik? Dalam Program Pendidikan Profesi Guru, Tanoto Foundation bekerja sama dengan Universitas Negeri Medan, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Negeri Surabaya untuk melakukan inovasi pelaksanaan PPG agar lebih sesuai dengan kondisi sekolah dan tugas guru profesional ke depan.

Dalam Program Pendidikan Profesi Guru, Tanoto Foundation bekerja sama dengan Universitas Negeri Medan, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Negeri Surabaya untuk melakukan inovasi pelaksanaan PPG ...

GURU SEBAGAI SEBUAH PROFESI (Cintai Profesinya, Senangi Pengalamannya, Nikmati Kebahagiaannya)

Tujuan buku ini adalah untuk mengetahui Guru Sebagai Suatu Profesi. Guru adalah pendidik profesional dengan utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi

Profesionalisasi pada dasarnya merupakan serangkaian proses pengembangan profesional (profesional development), baik dilakukan melalui pendidikan atau latihan “prajabatan” maupun latihan dalam jabatan (inservice training).

Sisi-sisi Lain Kebijakan Profesionalisme Guru

Optik Hukum, Implementasi, dan Rekonsepsi

Guru seringkali digugu dan ditiru begitulah pepatah klasik menyebutnya. Jikalau ada anak yang pandai pastilah yang ditanyai siap orang tuanya tapi sebaliknya kalau ada anak didik yang malas, kurang cerdas dll yang ditanya siapakah gurunya? paradigma ini seakan melekat seraya menisbatkan bahwa “tanggunga jawab” seorang guru tidaklah mudah. Semua pihak tentulah setuju dengan istilah profesionalisme guru. Tidak hanya secara keilmuan melainkan juga secara finansial, walaupun isilah guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa sudah mengalami sedikit distorsi dan redifinisi di tengah kebijakan yang cenderung lesu. Guru yang profesional diharapkan mampu mendongkrak kualitas pendidikan di tanah air yang selama ini tergolong relatif rendah. Meskipun beberapa individu telah mencapai prestasi yang gemilang di beberapa forum olimpiade. Namun keinginan dan harapan ini akan menjadi isapan jempol belaka apabila para stakeholders hanya berharap dan berharap tanpa berbuat sesutu yagn lebih baik. Buku ini membedah seputar realitas dan sisi-sisi lain kebijakan profesionalisme guru, dari sisi optik hukum, implementasi dan rekonsepsi. Sehingga cocok bagi para akademisi, praktisi, politisi, pemangku kebijakan serta birokrasi, terlebih aktivis mahasiswa, dan insan cendekia yang peduli akan pendidikan di negeri ini.

Buku ini membedah seputar realitas dan sisi-sisi lain kebijakan profesionalisme guru, dari sisi optik hukum, implementasi dan rekonsepsi.

Optimalisasi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Dan Profesionalisme Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Terhadap Kinerja Guru Di Kabupaten Belu

Upaya pengembangan kemampuan dan kreativitas guru secara terus menerus akan terwujud secara maksimal apabila dipupuk melalui Tim Guru dalam Organisasi Profesi. MGMP adalah wadah atau forum kegiatan professional yang perlu untuk melaksanakan transformasi yang lebih kreatif dan inovatif dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi guru. Peningkatan kualitas pelayanan dilakukan untuk mensukseskan program pendidikan berdasarkan Standar Pendidikan Nasional. Proses pelaksanaannya membutuhkan tenaga-tenaga yang dianggap cakap dan trampil yaitu tenaga guru yang melaksanakan tugas secara professional dan memiliki kinerja yang diupayakan melalui pelatihan, yang mengedepankan pengalaman dan kerja sama dengan kesempatan yang difasilitasi.

d). mengoptimalkan kapasitas diri sebagai guru professional, e). menunjukkan kemampuan menata administrasi persiapan,proses pelaksanaan KBM dan penilaian sebagai guru mata pelajaran dengan baik. a. 3. Profesionalisme Guru Mata Pelajaran ...