Sebanyak 14 item atau buku ditemukan

Pentingnya Penguatan Pendidikan Karakter di Masa Merdeka Belajar

Sistematika buku ini dengan judul Pentingnya Penguatan Pendidikan Karakter di Masa Merdeka Belajar, mengacu pada konsep dan pembahasan hal yang terkait. Buku ini terdiri atas 14 bab yang dijelaskan secara rinci dalam pembahasan antara lain mengenai: Urgensi Pendidikan Karaker di Era Disrupsi dan Era Milenial; Problematika Kurikulum Merdeka Belajar dan Pendidikan Karakter; Religus dan Agama Sebagai Fondasi Dasar dalam Pembentukan Karakter; Kebijakan Pendidikan Berbasis Paradigma Merdeka Belajar dalam Menunjang Pendidikan Karakter; Gambaran dan Karakteristik Profil Pelajar Pancasila Yang Mendukung Penguatan Karakter di Era Merdeka Belajar; Desain Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter; Pemanfaatan Kemajuan Teknologi Informasi (TI) dalam Mengembangkan dan Menguatkan Pendidikan Karakter; Peran Guru, Keluarga, dan Sekolah dalam Penguatan Pendidikan Karakter; Implementasi dan Pengembangan Karakter di Sekolah; Implementasi dan Pengembangan Pendidikan Karakter di Pendidikan Tinggi; StrategiPengembangan dan Peningkatan Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Budaya; Pengembangan Model dan Media Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter; Internalisasi dan Integrasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila di Satuan Pendidikan; Evaluasi, Penilaian (Assesment) Serta Instrumen Penilaian dalam Pengembangan Pendidikan Karakter.

Sistematika buku ini dengan judul Pentingnya Penguatan Pendidikan Karakter di Masa Merdeka Belajar, mengacu pada konsep dan pembahasan hal yang terkait.

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEBIJAKAN LIMA HARI SEKOLAH

Penulisan buku hasil penelitian kualitatif tesis ini dipergunakan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas mengajar, selain sebagai sarana untuk mengimplementasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran yang efektif bagi satuan pendidikan.

Penulisan buku hasil penelitian kualitatif tesis ini dipergunakan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas mengajar, selain sebagai sarana untuk mengimplementasikan pendidikan karakter ...

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL MANDAR METABE’ DAN MEPUANG

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL MANDAR METABE’ DAN MEPUANG

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL MANDAR METABE’ DAN MEPUANG

Strategi Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Buku ini mengulas tentang bagaimana memberikan pendidikan karakter kepada peserta didik dalam bidang pendidikan jasmani mulai dari strategi sampai dengan implementasinya. Penulisan buku ini menggunakan metode studi kasus penelitian secara langsung di sekolah. Pendidikan karakter menjadi hal yang penting dalam dunia pendidikan nasionl. Sesuai dengan Peraturan Presiden No 87 Tahun 2017 tentang penguatan pendidikan karakter merupakan tanggungjawab satuan pendidikan. Penguatan pendidikan karakter tidak akan berjalan dengan secara efektif tanpa adanya strategi implementasi yang baik. Implementasi penguatan pendidikan karakter dipengaruhi oleh manajemen strategi baik itu perencanaan strategi pelaksanaan strategi dan evaluasi strategi. Sekolah merupakan tempat strategis dalam pengembangan penguatan pendidikan karakter. Implementasi penguatan pendidikan karakter budaya sekolah dan basis kelas diharapkan dapat menjadikan pelajar memiliki nilai-nilai karakter yang baik.

Astutik, Pipit Pudji. 2017. “Integrasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Dan Higer Order Thinking Skills (HOTS) Dalam Pembelajaran Tematik SD.” Bahri, Samsul. 2019. “Urgensi Strategi Pembelajaran Karakter Pada Anak Usia Dini.

Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Sunda

Pendidikan karakter atau pendidikan yang berbasis pada pembangunan karakter siswa saat ini menjadi wacana yang ramai dibicarakan di dunia pendidikan maupun di kalangan masyarakat umumnya. Kebutuhan akan pendidikan yang dapat melahirkan manusia Indonesia berkualitas sangat dirasakan karena degradasi moral yang terus menerus terjadi pada generasi bangsa ini dan nyaris membawa bangsa ini pada kehancuran. Korupsi yang seakan telah mengakar pada kehidupan bangsa ini mulai dari tingkat kampung hingga pejabat tinggi negara, penyalahgunaan dan peredaran narkoba yang semakin menggurita, tawuran antar pelajar dan berbagai kejahatan yang telah menghilangkan rasa aman setiap warga, merupakan bukti nyata akan degradasi moral generasi bangsa ini. Namun kita tetap optimis, pendidikan karakter menjadi salah satu alternatif pemecahan permasalahan tersebut. Pendidikan karakter akan efektif jika melibatkan segenap pemangku kepentingan sekolah serta merasuki iklim dan kurikulum sekolah. Cakupan pendidikan karakter ini meliputi konsep yang luas seperti pembentukan budaya sekolah, pendidikan moral, pembentukan komunitas sekolah yang adil dan peduli, pembelajaran kepekaan sosial-emosi, pemberdayaan generasi muda, pendidikan kewarganegaraan, dan pengabdian. Semua pendekatan ini memacu perkembangan intelektual, emosi, sosial, dan etik serta menggalang komitmen membantu generasi muda untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab, tanggap, dan bersumbangsih. Buku ini bermanfaat untuk membantu generasi muda mengembangkan nilai-nilai budi luhur manusia melalui pembiasaan-pembiasaan seperti ketakwaan, keadilan, ketekunan, toleransi, dan cinta tanah air, serta memahami mengapa mereka perlu menjalani sikap hidup seperti itu. Disamping ini, buku ini sebagai upaya menciptakan kultur karakter secara terpadu yang mendukung dan menantang peserta didik maupun warga dewasa untuk berjuang menjadi pribadi mulia. Buku ini pun sangat berguna bagi mahasiswa, guru, dosen, peneliti, dinas pendidikan, dan masyarakat umum sebagai panduan dalam menumbuhkan karakter anak. Selamat membaca.

Pendidikan karakter atau pendidikan yang berbasis pada pembangunan karakter siswa saat ini menjadi wacana yang ramai dibicarakan di dunia pendidikan maupun di kalangan masyarakat umumnya.

Penguatan pendidikan karakter berbasis budaya literasi dasar

Di dalam buku ini Anda akan memperoleh penjelasan mengenai Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang berbasis Literasi Dasar. Akhirnya, saya berharap semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pengembangan dan peningkatan penerapan PPK berbasis Literasi Dasar dalam sebuah satuan pendidikan.

Di dalam buku ini Anda akan memperoleh penjelasan mengenai Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang berbasis Literasi Dasar.

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

BERBASIS INTEGRATIF MORAL DI PERGURUAN TINGGI

Pendidikan karakter di lingkup satuan pendidikan perguruan tinggi dilaksanakan melalui tridharma perguruan tinggi berbasis karakter (Eva, 2015).

Urgensi Penguatan Pendidikan Karakter Dalam Menyiapkan Generasi Emas 2045

Strategi Membangun Generasi Cerdas, Berkarakter dan Berdaya Saing di Abad 21

Bangsa besar adalah bangsa yang memiliki karakter kuat, yang tumbuh-kembang dari pendidikan menyenangkan dan lingkungan yang menerapkan nilai-nilai baik dalam seluruh sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Hanya dengan karakter yang kuat jati diri bangsa menjadi kokoh, kolaborasi dan daya saing bangsa meningkat sehingga mampu menjawab berbagai tantangan era abad 21. Penguatan karakter bangsa merupakan salah satu butir Nawacita yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Komitmen ini ditindaklanjuti dengan arahan Presiden kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengutamakan dan membudayakan pendidikan karakter di dalam dunia pendidikan. Atas dasar ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencanangkan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) secara bertahap mulai tahun ajaran 2016. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) bukanlah suatu kebijakan baru karena sejak tahun 2010 pendidikan karakter di sekolah sudah menjadi Gerakan Nasional. Satuan pendidikan menjadi sarana strategis bagi pembentukan karakter bangsa karena memiliki sistem, infrastruktur, dan dukungan ekosistem pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari perkotaan sampai pedesaan. Sudah banyak praktik baik yang dikembangkan sekolah, namun masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan untuk memastikan agar proses pembudayaan nilai-nilai karakter berjalan dan berkesinambungan. Selain itu, sangat diperlukan kebijakan yang lebih komprehensif dan bertumpu pada kearifan lokal untuk menjawab tantangan zaman yang makin kompleks, mulai dari persoalan yang mengancam keutuhan dan masa depan bangsa sampai kepada persaingan global. Kebijakan ini akan menjadi dasar bagi perumusan langkah-langkah yang lebih konkret agar penyemaian dan pembudayaan nilai-nilai utama pembentukan karakter bangsa dapat dilakukan secara efektif dan menyeluruh.

Bangsa besar adalah bangsa yang memiliki karakter kuat, yang tumbuh-kembang dari pendidikan menyenangkan dan lingkungan yang menerapkan nilai-nilai baik dalam seluruh sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS MULTI KULTURAL DAN KEARIFAN LOKAL (PKBMKKL) SEBAGAI PEGANGAN DAN PANDUAN BAGI PARA FASILITATOR PROVINSI DAN SEKOLAH

Penanaman nilai-nilai pembentukan karakter bangsa secara masif dan efektif melalui implementasi nilai-nilai utama Gerakan Nasional Revolusi Mental (religius, nasionalis, mandiri, gotong-royong, dan integritas) yang akan menjadi fokus pembelajaran, pembiasaan dan pembudayaan, sehingga pendidikan karakter bangsa sungguh dapat mengubah perilaku, cara berpikir dan cara bertindak seluruh bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan berintegritas. Buku ini disusun untuk menjadi rujukan atau pijakan bagi para fasilitator yang akan menerapkan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di sekolah dan mengimbaskannya ke sekolah sekitar. Fasilitator utama yang bisa memberikan pelatihan buku ini adalah Kepala Sekolah, Guru, Pengawas, dan Komite Sekolah. Fasilitator dapat memanfaatkan buku ini sebagai sumber pembelajaran mandiri untuk memahami program PPK sesuai dengan tugas dan kewajibannya.

Penanaman nilai-nilai pembentukan karakter bangsa secara masif dan efektif melalui implementasi nilai-nilai utama Gerakan Nasional Revolusi Mental (religius, nasionalis, mandiri, gotong-royong, dan integritas) yang akan menjadi fokus ...