Sebanyak 80 item atau buku ditemukan

Bunga Rampai Moderasi Beragama Memaknai Teologi Kebangsaan

Dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya warga kota Pasuruan, upaya kolosal perlu dilakukan agar terwujud cita-cita bersama, karena kota Pasuruan sudah membawa moto inklusif "Madinah Van Java" atau kota Madinah yang berhubungan dengan nilai-nilai inklusivitas universal, maka kita semua harus mendukungnya dengan kualifikasi dan kompetensi masing-masing. Atas konsiderasi kota Madinah yang bercirikan pluralistik dan inklusif ini, maka perlu digalakkan literasi agama dalam bentuk moderasi beragama dan toleransi yang mengarah ke Teologi Kebangsaan. Jejak-jejak menuju Teologi Kebangsaan ini merupakan tujuan nasional yang tidak akan mempermasalahkan dualisme agama dan negara karena keduanya harus saling mengisi. Buku ini menarik untuk dibaca oleh siapapun yang ingin menciptakan living together in harmony karena berisi beragam perspektif tentang interelasi antara agama dan negara, termasuk moderasi beragama dan toleransi dalam bingkai NKRI.

Dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya warga kota Pasuruan, upaya kolosal perlu dilakukan agar terwujud cita-cita bersama, karena kota Pasuruan sudah membawa moto inklusif "Madinah Van Java" atau kota Madinah yang ...

Dimensi Islam dan Moderasi Beragama: Mewujudkan Islam yang Damai, Toleran dan Inklusif

Naskah buku ini sebagian besar materinya berasal dari sejumlah referensi yang dikombinasikan dengan resultan kontemplasi penulis untuk menggapai wajah Islam yang damai, toleran, dan inklusif. Semangat moderasi beragama adalah untuk mencari titik temu dua kutub ekstrem dalam beragama. Di satu sisi, ada pemeluk agama yang ekstrem meyakini mutlak kebenaran satu tafsir teks agama, seraya menganggap sesat penafsir selainnya. Kelompok ini biasa disebut ultra-konservatif. Di sisi lain, ada juga umat beragama yang esktrem mendewakan akal hingga mengabaikan kesucian agama, atau mengorbankan kepercayaan dasar ajaran agamanya demi toleransi yang tidak pada tempatnya kepada pemeluk agama lain. Mereka biasa disebut ekstrem liberal. Keduanya perlu dimoderasi. Karenanya, untuk menjadikan moderasi beragama sebagai solusi, kita perlu memiliki pemahaman yang benar tentang makna kata tersebut, dan untuk keperluan itulah buku Islam dan moderasi beragama ini disusun. Moderasi telah lama menjadi aspek yang menonjol dalam sejarah peradaban dan tradisi semua agama di dunia. Masing-masing agama niscaya memiliki kecenderungan ajaran yang mengacu pada satu titik makna yang sama, yakni bahwa memilih jalan tengah di antara dua kutub ekstrem, dan tidak berlebih-lebihan, merupakan sikap beragama yang paling ideal.

Naskah buku ini sebagian besar materinya berasal dari sejumlah referensi yang dikombinasikan dengan resultan kontemplasi penulis untuk menggapai wajah Islam yang damai, toleran, dan inklusif.

Pembelajaran PAI Berwawasan Moderasi Beragama dengan Pendekatan STEM

Buku yang ada dihadapan pembaca sekarang ini merupakan buku hasil penelitian yang didanai oleh Kementerian Agama Republik Indonesia dalam program Litapdimas Tahun 2022 Klaster Penelitian Antar Perguruan Tinggi. Tujuan penulisan buku ini tidak lain ialah ingin memberikan sebuah inovasi baru tentang pembelajaran Pendidikan Agama Islam berwawasan moderasi beragama. Kenapa harus moderasi beragama?. Kita tahu bahwa moderasi beragama saat ini menjadi penting untuk dikaji dan disebarluaskan, khususnya pada bangsa Indonesia memiliki ragam agama yang diakui dalam perundang-undnagan. Moderasi beragama yang dimaksud adalah moderasi di dalam pemikiran dan pelaksanaan ajaran agama atau moderasi sikap dan perilaku keberagamaan yang dipraktikkan oleh umat beragama. Cara seseorang beragama harus selalu didorong ke jalan tengah, atau harus senantiasa dimoderasi, karena ia bisa berubah menjadi ekstrem, tidak adil, bahkan berlebih-lebihan. Dengan demikian, salah satu kunci daripada moderasi adalah sikap tidak berlebih- lebihan. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah harus mengakomodir perjalanan moderasi bergama bagi pemeluknya karena melalui Pendidikan inilah kita bisa memberikan sosialisasi sekaligus filter tentang hadirnya paham-paham radikalisme agama dan juga paham liberalism agama. Terlebih saat ini kedua paham tersebut mudah sekali tersebar di media-media online. Semoga dengan hadirnya buku ini mampu memberikan tambahan informasi tentang pembelajaran Pendidikan Agama Islam berwawasan moderasi beragama baik secara teoritik, ataupun praktiknya dalam kehidupan sehari-hari.

Buku yang ada dihadapan pembaca sekarang ini merupakan buku hasil penelitian yang didanai oleh Kementerian Agama Republik Indonesia dalam program Litapdimas Tahun 2022 Klaster Penelitian Antar Perguruan Tinggi.

Penyuluh Agama Sebagai Agen Perubahan dalam Praktik Moderasi Beragama

Penyuluh Agama Sebagai Agen Perubahan dalam Praktik Moderasi Beragama Penulis : Marsidi, Edy Sutrisno, Lies Nur Wachidah W, Nurul Allamah, Yeni Kartikaningsih Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-5728-18-6 Terbit : November 2021 Sinopsis : Sebagai penyuluh agama harus penyampaikan pesan yang damai karena Islam adalah agama yang damai, aman, dan moderat. Al-Qur’an sebagai petunjuk telah menjelaskan hal tersebut secara jelas. Konsep dan perilaku ekstrem sangat bertentangan dengan pesan damai yang dibawa Islam. Sikap radikal, ekstrem, dan liberal bertentangan dengan spirit tawasuth. Sikap seimbang (tawazun) dijunjung tinggi dalam Islam. Tidak ekstrem kiri (liberal) maupun ekstrem kanan (radikal). Agen perubahan memiliki tugas untuk menciptakan perubahan kearah kemandirian terutama bagai penyuluh agama Islam. Moderasi adalah paham keagamaan yang mengejewantahkan ajaran agama yang sangat esensial. Ajaran yang tidak hanya mementingkan hubungan baik kepada Allah, tapi juga yang tak kalah penting adalah hubungan baik kepada seluruh manusia. Selain itu, moderasi beragama tercerminkan dalam sikap yang tidak mudah untuk menyalahkan apalagi sampai pada pengkafiran terhadap orang atau kelompok yang berbeda pandangan. Lebih pada itu, Moderasi lebih mengedepankan persaudaraan yang berlandaskan pada asas kemanusiaan, bukan hanya pada asas keimanan atau kebangsaan. Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

Penyuluh Agama Sebagai Agen Perubahan dalam Praktik Moderasi Beragama Penulis : Marsidi, Edy Sutrisno, Lies Nur Wachidah W, Nurul Allamah, Yeni Kartikaningsih Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-5728-18-6 Terbit : November 2021 Sinopsis : ...

MODERASI BERAGAMA DALAM RUANG KELAS

Buku ini mengupas secara detail baik secara teori dan praktik berdasarkan hasil riset dan studi literatur tentang Moderasi Beragama dalam Ruang Kelas.

Buku ini mengupas secara detail baik secara teori dan praktik berdasarkan hasil riset dan studi literatur tentang Moderasi Beragama dalam Ruang Kelas.

Moderasi Beragama di Tengah Pergumulan Ideologi Ekstremisme

Moderasi beragama menjadi langkah preventif dalam mencegah gerakan ekstremis yang marak dan menjadi ancaman pemecah-belah. Wacana gerakan ekstremisme selalu menjadi perbincangan selama agama dimaknai secara skriptual oleh sekelompok penganut agama. Di fase ini agama mengalami disorentasi teologis, agama yang semestinya mengemban misi kemanusiaan berbalik menjadi hal yang menakutkan. Ditambah lagi aksi-aksi pemberontakan atas nama agama yang menambah ruang menyeramkan bagi agama itu sendiri. Buku ini hadir sebagai respons atas gerakan sempalan ekstremisme tersebut. Berwujud paradigma kontekstual yang moderat, humanis, dan egaliter. Buku ini dengan tegas menolak keberadaan kelompok keagamaan manapun yang merenggut hak minoritas. Sebab, dalam kacamata sosiologis keberadaan agama bukan hanya sebagai nilai spiritual, tetapi juga mengedepankan aspek moral.

Moderasi beragama menjadi langkah preventif dalam mencegah gerakan ekstremis yang marak dan menjadi ancaman pemecah-belah.

MODERASI BERAGAMA DALAM MEWUJUDKAN NILAI-NILAI MUBADALAH

buku modersi beragama ini dapat terselesaikan denganbaik, walaupun masih terdapat beberapa koreksi, saran dan kritikan yang membangun tentunya agar karya nyata ini dapat lebih bernanfaat. Shalawat dan salam senantisa terlimpahkan kepada baginda Rasulullah saw., yang telah memberikan suri tauladan kepada kita dalam menyampaikan risalah Islamiyyah bil hanifati samhah (dengan cara yang baik), sehingga menjadi sebuah perdamaian dan bukan sebaliknya yaitu permusuhan. Buku yang hadir dihadapan pembaca ini adalah buku hasil bunga rampai dari berbagai kalangan disiplin keilmuan yang tidak sama tentunya, hal ini yang merupakan sebuah keunikan dari anugrah yang Allah swt., berikan kepada kita semua. Dengan akal sehat dan menghasilkan sebuah karya nyata. Ucapan terimaksih kami ucapkan kepada semua pihak demi terwujudnya karya ini, khusunya kepada Ketua MUI Provinsi Lampung Bapak Kyai Dr. H. Kairuddin, M.H. yang telah sudi kiranya memberikan motivasi berupa kata pengantar, sebuah anugrah besar bagi kami demi mewujudkan karya nyata ini. Moderasi beragama adalah sebuah prinsip dalam nilainilai yang harus ditanamkan dalam berfikir, sehingga pemikiran moderat inilah yang akan menghantarkan kita pada perdamaian, ketentraman dan tentunya menjadi Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Agama merupakan nasehat bagi kita, sehingga bagaimana kita dapat berfikir yang moderat, atau beragama dengan cara yang moderat, sehingga tidak cenderung ke kiri atau ke kanan, tapi lebih pada apa yang diajarkan baginda Rasulullah saw., (khairul umuuri ausathuha) sebaik-baiknya perkara adalah berada di tengahnya.

Ucapan terimaksih kami ucapkan kepada semua pihak demi terwujudnya karya ini, khusunya kepada Ketua MUI Provinsi Lampung Bapak Kyai Dr. H. Kairuddin, M.H. yang telah sudi kiranya memberikan motivasi berupa kata pengantar, sebuah anugrah ...

Model Praktek Moderasi Beragama di Daerah Plural

Buku ini merupakan pembahasan praktis moderasi beragama dalam kehidupan berkewarganegaraan di salah sebuah masyarakat di Indonesia, yaitu di Palalangon, Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat. Dari masalah keagamaan, kewargaan, dan keluarga di lokasi penelitian membuat tema buku ini terfokus pada masalah sosial dari keragaman beragama di masyarakat. Namun demikian, kajian teoretis pun disediakan di awal-awal bab buku ini, sebagai bekal bagi persamaan persepsi ketika pembahasan masuk pada model masyarakat.

Buku ini merupakan pembahasan praktis moderasi beragama dalam kehidupan berkewarganegaraan di salah sebuah masyarakat di Indonesia, yaitu di Palalangon, Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat.

Moderasi Beragama

Konsep, Nilai, dan Strategi Pengembangannya di Pesantren

Pembumian nilai-nilai moderasi beragama menjadi bagian penting dari eksistensi kelembagaan pesantren. Sebagai lembaga pendidikan Islam asli Indonesia (indegenious), pesantren telah memberikan kontribusi nyata dalam membentuk peradaban Islam (ats-saqofah al-Islamiyah) melalui bangunan pemahaman keislaman yang komprehensip dan kontekstual dalam mewujudkan prinsip ummatan wasat- han bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai keis laman yang dibangun dan dikembangkan pesantren menjadi dasar dalam pembentukan karakter bangsa yang tidak bisa dipisahkan dari misi kerasulan yaitu untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak (liutammima makarimal akhlaq). Kehadiran pesantren selain memiliki tujuan utama dalam pengembangan dakwah Islam yang ramah dan toleran, juga memiliki tujuan untuk menjaga kehidupan sosialbudaya (tradisi) yang seimbang, terutama dalam melakukan transformasi sosial bagi masyarakat yang berada di sekitar pesantren.

Pembumian nilai-nilai moderasi beragama menjadi bagian penting dari eksistensi kelembagaan pesantren.

MODERASI BERAGAMA Dalam Bingkai Keislaman Di Indonesia

Buku ini dilatarbelakangi oleh pemikiran mengenai pentingnya mensosialisasikan dan mempromosikan moderasi beragama dalam bingkai keislaman di Indoensia. Dalam perspektif keislaman, moderasi beragama ini sejalan dengan nilai-nilai ajaran Islam yang rahmatan lil-‘alamin, yakni menjadi rahmat bagi semesta alam. Islam pun melarang umatnya bersikap ekstrem dalam beragama yang dapat memberatkan dirinya dan membahayakan orang lain. Dalam menyebarkan ajaran Islam pun mesti dengan penuh kebijaksanaan, kesantunan, keramahan dan kedamaian. Juga dalam konteks keindonesiaan, moderasi beragama ini pun merupakan upaya untuk membina kerukunan umat beragama dalam realitas kebhinekaaan masyarakat Indonesia yang plural dan multikultural. Selama ini masyarakat Indonesia sudah mampu hidup rukun dan damai dalam keragaman keyakinan beragama. Dengan munculnya tindakan-tindakan kekerasan atas nama agama yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu, dapat mengancam dan memporak-porandakan kerukunan umat beragama yang sudah berlangsung sejak lama dan dibina sedemikian rupa. Maka dengan gerakan pengarusutamaan moderasi beragama diharapkan dapat merawat dan memperkuat kerukunan umat beragama yang menjadi modal sosial untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Apalagi secara sosiologis watak dan karakteristik masyarakat beragama di Indonesia tidak menghendaki terjadinya tindakan kekerasan dan pengrusakan. Sehingga keberhasilan misi agama di Indonesia yang mengakar dan menyebar di masyarakat adalah agama yang disebarkan secara ramah, santun, damai dan harmonis. Penyusunan Buku ini sebahagian besar isinya diambil dari hasil penelitian disertasi penulis. Kebetulan penulis meneliti dan mengkaji tentang narasi moderasi Islam Indonesia perspektif Kementerian Agama dalam media cetak. Ternyarta Kementerian Agama sebagai leading sektor pemerintah dalam pembangunan bidang agama dan keagamaan telah berperan secara signifikan dalam program pengarusutamaan moderasi beragama. Karena dengan merebaknya fenomena kekerasan bernuansa agama, yang di antara pemicunya adalah pemahaman agama yang ekstrem, maka moderasi beragama yang digulirkan Kementerian Agama diyakini dapat meredakan dan meluruskan pemahaman-pemahaman agama yang dipandang menyimpang dan berpotensi memunculkan tindakan-tindakan kekerasan dan pengrusakan atas nama agama. Oleh karena itu, dalam Buku ini dibahas secara komprehensif tentang moderasi beragama dalam perspektif keislaman. Kemudian dibahas juga tentang konsep, urgensi dan implementasi moderasi beragama dalam bingkai keislaman di Indonesia. Tak lupa dibahas juga tentang peran dan kedudukan Kementerian Agama dalam program pengarusutamaan moderasi beragama di Indonesia yang sangat strategis dan signifikan. Sehingga Buku ini layak dibaca oleh siapa saja, bahkan dapat dijadikan bahan pengayaan wawasan dan pencerahan pengetahuan bagi peserta pelatihan moderasi beragama yang sekarang ini marak dilakukan yang menyasar seluruh pegawai pemerintah dan kalangan masyarakat secara umum.

Oleh karena itu, dalam Buku ini dibahas secara komprehensif tentang moderasi beragama dalam perspektif keislaman. Kemudian dibahas juga tentang konsep, urgensi dan implementasi moderasi beragama dalam bingkai keislaman di Indonesia.