Sebanyak 6 item atau buku ditemukan

Implementasi Moderasi Beragama Bersama Penyuluh Perempuan di Bandung Raya

Penanganan radikalisme dan ekstrimisme kekerasan dapat dilakukan melalui pelaksanaan moderasi beragama. Ia meletakkan dasar pemikiran dan cara pandang melihat perbedaan agama secara bersama dengan cara yang baik dan adil untuk mencapai kebaikan bersama dalam segi kehidupan. Oleh karenanya, penelitian ini berargumen bahwa persepsi dan aksi perempuan memiliki peran penting dalam penelitian ini, karena mereka tidak hanya memiliki kapasitas untuk bergabung dengan organisasi radikal, tetapi juga memainkan peran penting dalam menghindari radikalisme.

Penanganan radikalisme dan ekstrimisme kekerasan dapat dilakukan melalui pelaksanaan moderasi beragama.

Moderasi Beragama Penyuluh Perempuan: Konsep dan Implementasi

Pentingnya moderasi beragama sangat disadari oleh pemerintah dalam mengelola iklim bermasyarakat di Indonesia yang plural, dengan begitu banyan serta memiliki banyak perbedaan dan keberagaman, dari suku, etnis, agama, dan budaya. Kemajemukan merupakan kunci pemicu konflik atas nama perbedaan yang sangat mudah dipantik menjadi konflik berbasis kekerasan, termasuk mengarahkan pemikiran radikalisme ke arah ekstremisme kekerasan. Untuk itu, buku ini dapat memberikan gambaran real tentang tanggapan pihak perempuan, terutama perempuan penyuluh agama Islam, terhadap moderasi beragama tersebut.

Pentingnya moderasi beragama sangat disadari oleh pemerintah dalam mengelola iklim bermasyarakat di Indonesia yang plural, dengan begitu banyan serta memiliki banyak perbedaan dan keberagaman, dari suku, etnis, agama, dan budaya.

Buku Saku Moderasi Beragama untuk Perempuan Muslim

Buku ini merupakan pembahasan teoretis dan praktis mengenai moderasi beragama dalam kehidupan berkewarganegaraan di Indonesia. Dari masalah keagamaan, kebangsaan, dan rumah tangga membuat fokus tema buku ini masih global dan bersifat pengantar saja. Oleh karena itu buku ini pun menuntut para pembacanya untuk menuliskan pengalaman mereka yang terkait dengan moderasi beragama di lingkungan mereka, baik di keluarga, tempat mengaji, tetangga, ataupun tempat lainnya yang lebih bersifat publik. Demikian karena buku ini ditujukan untuk para penyuluh agama Islam perempuan yang ada di Bandung Raya.

Buku ini merupakan pembahasan teoretis dan praktis mengenai moderasi beragama dalam kehidupan berkewarganegaraan di Indonesia.

Model Praktek Moderasi Beragama di Daerah Plural

Buku ini merupakan pembahasan praktis moderasi beragama dalam kehidupan berkewarganegaraan di salah sebuah masyarakat di Indonesia, yaitu di Palalangon, Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat. Dari masalah keagamaan, kewargaan, dan keluarga di lokasi penelitian membuat tema buku ini terfokus pada masalah sosial dari keragaman beragama di masyarakat. Namun demikian, kajian teoretis pun disediakan di awal-awal bab buku ini, sebagai bekal bagi persamaan persepsi ketika pembahasan masuk pada model masyarakat.

Buku ini merupakan pembahasan praktis moderasi beragama dalam kehidupan berkewarganegaraan di salah sebuah masyarakat di Indonesia, yaitu di Palalangon, Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat.

Variasi Metode Tafsir Al-Qur‟an

Dalam tafsir Al-Qur‟an, terdapat beberapa langkah untuk menghasilkan sebuah makna tafsir, diantaranya dengan melalui penelitian makna ayat secara tekstual. Yaitu upaya untuk mendapatkan makna tafsir dari suatu ayat AlQur‟an dengan analisis teks dari makna harfiyah nya. Kelompok dengan pendekatan tekstualis tafsir ini disebut Salafi (Jihadi). Kata dalam Al-Qur‟an menjadi objek dengan penelitian yang mendalam dari aspek gramatikal tekstualnya. Karena Al-Qur‟an adalah teks yang sempurna. Namun langkah ini dipandang terlalu berpegang pada kesakralan teks Al-Qur‟an dan menyampingkan akal sehingga mengabaikan hal lainnya, dan langkah ini banyak diterapkan di era klasik.

Maka ketika kita mencoba untuk membaca tafsir karya Ibnu Athiyyah ini, kita akan disajikan dengan gaya bahasa dan penjelasan yang sangat singkat dan padat namun penuh dengan data yang valid. Tafsir karya Ibnu Athiyyah ini terkenal ...

Manajemen Pendidikan Di Era Merdeka Belajar

Untuk itu, kini di berbagai belahan dunia terus berlomba meningkatkan kualitas pendidikan. Indonesia pun sedang berlomba untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Berbagai kebijakan Pemerintah, mulai dari pembenahan kurikulum, pemberian fasilitasi pendukung operasional pendidikan, pembuatan pelatihan-pelatihan guru, penumbuhan karakter peserta didik melalui lomba, peningkatan akses pendidikan di daerah-daerah terpencil, terluar dan terdepan, pembangunan sarana pendidikan lainnya, hingga evaluasi pendidikan terus digalakkan. Semua ini dilakukan untuk mewujudkan MERDEKA BELAJAR dengan Visi Pendidikan Indonesia “ Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebhinekaan global, selaras dengan ujuan cita-cita besar negara: mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan semua itu pasti membutuhkan manajemen yang baik. Cita-cita yang baik membutuhkan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, hingga evaluasi yang baik dan terarah. Tanpa menajemen yang baik, maka mutu pendidikan bisa jadi tak terkola dengan baik sehingga kurang memberikan manfaat bagi dunia pendidikan. Dengan begitu, dikotomi antara mutu pendidikan dan manajemen pendidikan bukan lagi merupakan sesuatu yang penting untuk diperdebatkan, karena kedua-duanya sangat penting bagi dunia pendidikan. Mutu pendidikan membutuhkan manajemen yang baik dan manajemen yang baik membutuhkan kualitas Sumber Daya Manusia. Untuk tujuan itulah, buku ini menjadi niscaya untuk diterbitkan.

Untuk jenjang SD/MI, SD/MI, dan SMP/MTs, penilaian nasional akan dilakukan di kelas 5, kelas 8, dan kelas 11 untuk membantu guru dan kepala sekolah meningkatkan kualitas pembelajaran. Mulai tahun 2021 dan kedepan diproyeksikan menjadi ...