Sebanyak 80 item atau buku ditemukan

MODERASI BERAGAMA DI KALANGAN NAHDLATUL ULAMA DAN MUHAMMADIYAH

Dalam masyarakat multikultural seperti Indonesia, moderasi beragama bisa jadi bukan pilihan, melainkan keharusan. Moderasi beragama harus dipahami sebagai sikap beragama yang seimbang antara pengamalan agama sendiri (eksklusif) dan penghormatan kepada praktik beragama orang lain yang berbeda keyakinan (inklusif). Keseimbangan atau jalan tengah dalam praktik beragama ini niscaya akan menghindarkan kita dari sikap ekstrem berlebihan, fanatik dan sikap revolusioner dalam beragama. Moderasi beragama merupakan solusi atas hadirnya dua kutub ekstrem dalam beragama, kutub ultra­konservatif atau ekstrem kanan di satu sisi, dan liberal atau ekstrem kiri di sisi lain. Moderasi beragama sebagai cara pandang, sikap, dan perilaku selalu mengambil posisi di tengah­tengah, selalu bertindak adil, dan tidak ekstrem dalam beragama, tentu perlu adanya ukuran, batasan, dan indikator untuk menentukan apakah sebuah cara pandang, sikap, dan perilaku beragama tertentu itu tergolong moderat atau ekstrem. Ukuran tersebut dapat dibuat dengan berlandaskan pada sumber­sumber terpercaya, seperti teks­teks agama, konstitusi negara, kearifan lokal, serta konsensus dan kesepakatan bersama. Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia memiliki peran strategis dalam mendialogkan faham dan cara beragama yang moderat di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk. Kedua ormas ini, dinilai sebagai salah satu dari beberapa ormas yang berpandangan moderat dan mengedepankan pendekatan humanis sebagai bagian dari strategi moderasi beragama, di samping keduanya memiliki modal jaringan organisasi yang kuat dan luas yang dapat mencapai akar rumput sehingga strategis dalam upaya mengonter radikalisme, ekstremisme, dan terorisme.

Dalam masyarakat multikultural seperti Indonesia, moderasi beragama bisa jadi bukan pilihan, melainkan keharusan.

Bunga Rampai: Edukasi Moderasi Beragama di Tengah Pluralitas Masyarakat

Bunga Rampai: Edukasi Moderasi Beragama di Tengah Pluralitas Masyarakat Penulis : Misroh Sulaswari, M.Pd, Laila Nor Indah, Zuni Fatul Amaroh, Bagus Sadewo, Adi Khoirul Anam, Mulyani Putri Wulandari, Miftahul Anam, Moh. Nuril Fatoni, Aldi Irma Alfiyah, Emi Ponik Asti, Siti Fatmawati Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-407-048-4 Terbit : November 2021 www.guepedia.com Sinopsis : Indonesia merupakan negara multikultural, yaitu negara yang masyarakatnya terdiri dari berbagai suku yang masing-masing mempunyai unsur budaya yang berbeda-beda. Hal ini terjadi dikarenakan kemajemukan suku bangsa, ras, agama, dan etnis. Kemajemukan ini dapat dipengaruhi oleh latar belakang keluarga dan letak geografis. Terdapat enam agama yang diakui dalam negara Indoseia yaitu, Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, Konghucu. Agama Islam menjadi mayoritas dalam Negara Indonesia. Tingkat perselisihan dalam negara Indonesia sangatlah tinggi. Sikap eksklusif dalam beragama dan hanya mengakui kebenaran sepihak akan menimbulkan suatu konflik-konflik tertentu. Hal seperti ini perlu diminimalisir guna mencegah suatu konflik terjadi. Edukasi moderasi beragama perlu dibutuhkan dalam hal ini. Edukasi dalam KBBI artinya pendidikan, ada beberapa metode dalam edukasi yaitu mengajar, memberi pelatihan bercerita, berdiskusi atau melakukan pengarahan terhadap suatu penelitian. Edukasi merupakan sarana terpenting dalam kehidupan manusia dan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia baik itu pendidikan formal maupun non formal. Intoleransi dalam keberagaman sering terjadi dalam keberagaman beragama yang disebabkan oleh kurangnya edukasi pemahaman terhadap masyarakat mengenai hakikat beragama. Hakikat beragama ini menjadi jalan menuju kedamaiaan yang biasanya perselisihan ini disebabkan oleh fanatisme dari satu agama. Dalam hal ini edukasi mengenai moderasi beragama sangatlah penting, mengingat bahwasanya di Indonesia memiliki berbagai unsur budaya, agama serta ras. Moderasi beragama sendiri merupakan konsepsi yang dapat membangun sikap toleran guna memperkuat kesatuan dan persatuan suatu bangsa. Para kaum milenial berperan penting dalam memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa. Edukasi berbasis moderasi beragama perlu ditanamkan pada para remaja. Buku ini membahas tentang bagaimana moderasi beragama dapat direalisasikan diberbagai bidang, seperti dibidang pendidikan Matematika, IPS, PAI, PGMI, bidang ekonomi, hukum syariah, serta akidah dan filsafat. Buku ini juga membahas persoalan tentang bagaimana perilaku masyarakat dalam membumikan moderasi beragama untuk kalangan santri, dan anak-anak usia dini. www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

Bunga Rampai: Edukasi Moderasi Beragama di Tengah Pluralitas Masyarakat Penulis : Misroh Sulaswari, M.Pd, Laila Nor Indah, Zuni Fatul Amaroh, Bagus Sadewo, Adi Khoirul Anam, Mulyani Putri Wulandari, Miftahul Anam, Moh.

MODUL MODERASI BERAGAMA PUSAT PENGEMBANGAN MODERASI BERAGAMA (PKMB) UIN RADEN INTAN LAMPUNG

Moderasi beragama adalah salah satu misi Kementerian Agama yang harus diwujudkan saat ini. Untuk mewujudkan misi tersebut, Kementerian Agama telah mendorong lembaga pendidikan untuk turut ambil bagian di dalamnya

Moderasi beragama adalah salah satu misi Kementerian Agama yang harus diwujudkan saat ini. Untuk mewujudkan misi tersebut, Kementerian Agama telah mendorong lembaga pendidikan untuk turut ambil bagian di dalamnya

Moderasi Beragama Reproduksi Kultur Keberagamaan Moderat di Kalangan Generasi Muda Muslim

Lembaga pendidikan Islam merupakan tempat yang sangat vital bagi proses transmisi pengetahuan dan transmutasi kultur keberagamaan. Di tengah gencarnya upaya pemerintah dalam mempromosikan narasi diplomatik sebagai model negara Muslim demokratis, yang menjunjung tinggi nilai-nilai pluralisme agama dan toleransi, maka eksistensi dan peran lembaga pendidikan Islam semakin tidak bisa dinafikan. Karena itulah, hadirnya buku hasil kajian Sdr. Nur Kafid ini sangat penting. Selain dapat memperkaya rujukan bagi kajian keislaman Indonesia kontemporer, juga dapat menjadi inspirasi bagi upaya penguatan kultur keberagamaan moderat di lingkungan pendidikan. ÑProf. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag. Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ditjend Pendis, Kemenag RI Buku ini merupakan hasil pergulatan akademik penulis di tengah kecenderungan semakin menguatnya paham, sikap dan perilaku keberagamaan yang intoleran hingga radikal-ekstrem di Indonesia, terutama di kalangan generasi muda muslim. Untuk itu, hadirnya buku ini sangatlah penting untuk dijadikan sebagai rujukan bagi para akademisi maupun praktisi yang konsen dalam bidang kajian keislaman, terutama yang berkelindan dengan tren keberagamaan generasi muslim milenial. ÑProf. Dr. Zulkifli, MA. Direktur Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Kaum muda dan dunianya selalu jadi topik menarik. Apalagi ekspresi keagamaan mereka. Dalam konteks moderasi beragama juga begitu, implementasinya pada generasi muda perlu diperhatikan seperti yang dirangkum di buku ini. Menyambut kehadiran buku ini, saya memiliki optimisme kuat. Bahwa ini merupakan perkembangan menarik dan menggembirakan tentang keberlanjutan moderasi beragama di Indonesia. ÑSavic Ali Ketua PBNU dan Founder Islami.co

Karena itulah, hadirnya buku hasil kajian Sdr. Nur Kafid ini sangat penting.

Respons Islam atas Moderasi Beragama dan Multikulturalisme

Satu keniscayaan moderasi dan multukultural menjadi solusi bersama untuk dipertimbangkan dalam membangun keberagamaan di Indonesia. Banyaknya agama, ras, dan suku menjadi pertimbangan penting dalam mengambil dua pola tersebut sebagai pijakan kehidupan beragama di negara Indonesia. Meski tawaran itu menarik untuk terciptanya harmonisasi antaranak bangsa, tetapi belum semuanya mampu menerimanya dengan lapang dada, terutama para agamawan yang masih mempertahankan pola lama, tidak mau bergeser dari tradisi lama menuju tradisi baru. Kajian keilmuan tentang moderasi dan multikulturalisme sebenarnya sudah lama didengungkan, tetapi sampai sejauh ini belum tuntas. Tidak sedikit orang-orang beragama yang memicingkan mata ketika mendengar moderasi beragama, karena dianggap berseberangan dengan agamanya atau jika tidak demikian dianggapnya sebagai bentuk kebablasan dalam beragama. Paling sederhana, jika ada tokoh muslim masuk gereja untuk kepentingan diskusi atau apalah yang tidak berbau ibadah mahdhah dianggap sebagai tindakan yang tidak pantas. Cara pandang demikian berarti menunjukkan bahwa moderasi belum tuntas di kalangan masyarakat muslim. Buku ini merupakan bagian dari diskusi kecil yang diprakarsai oleh DMI Kabupaten Tuban, harapannya buku ini bisa memunculkan sikap dan pemikiran tentang pentingnya moderasi islam untuk bisa dijaga dan dihidupkan dalam kehidupan beragama, bernegera dan berbangsa, agar moderasi islam di Indonesia bisa lebih kuat dan harmonis sebagai bagian dari misi Islam Rahmatan lil ‘Alamiin.

Satu keniscayaan moderasi dan multukultural menjadi solusi bersama untuk dipertimbangkan dalam membangun keberagamaan di Indonesia.

Pendidikan Moderasi Beragama

Ekstremisme, radikalisme, ujaran kebencian, hingga retaknya hubungan antar umat beragama, merupakan problem yang dihadapi bangsa kita saat ini. Moderasi beragama mengajarkan cara pandang kita dalam beragama secara moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem, baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri sehingga menjadikan Islam sebagai Rahmatan Lil ‘alamin. Sebuah buku yang berjudul Pendidikan Moderasi Beragama akan mengajak pembaca untuk memahami dan mengamalkan ajaran agama secara moderat yakni dengan mengambil jalan tengah, tidak ekstrem, radikal maupun anarkis. Untuk memahami lebih jauh tentang Pendidikan Moderasi Beragama bacalah buku ini.

Sebuah buku yang berjudul Pendidikan Moderasi Beragama akan mengajak pembaca untuk memahami dan mengamalkan ajaran agama secara moderat yakni dengan mengambil jalan tengah, tidak ekstrem, radikal maupun anarkis.

Moderasi Beragama dalam Pendidikan

Moderasi Beragama adalah sebuah proses memahami sekaligus mengamalkan ajaran agama secara adil dan seimbang, agara terhindar dari prilaku ekstrim atau berlebih-lebihan saat mengimplementasikannya. Cara pandang dan sikap moderat dalam beragama sangatlah penting bagi semua manusia terkhusus bagi masyarakat yang multikultural dan plural, karena dengan cara itu keagamaan dapat disikapi dengan bijak, serta toleransi dan keadilan dapat terwujud, maka dari pada itu keberadaan pendidikan moderasi beragama dalam sebuah sistem pendidikan sangat penting, sehingga buku ini berlatar belakang dari sadarnya penulis akan pentingnya nilai-nilai pendidikan moderasi beragama dalam sebuah sistem pendidikan dan dalam lembaga lainnya. Dalam hal ini pendidikan nilai-nilai moderasi beragama dalam dunia pendidikan haruslah ada sehingga para mahasantrinya mampu untuk bersikap dan mengimplementasikannya dalam kehidupannya sehari hari. Dalam buku ini membahas tentang nilai-nilai moderasi beragama sebagai tambahan ilmu penegtahuan bagi generasi muda khussunya para pelajar dan masyarakat umum lainnya.

Cara pandang dan sikap moderat dalam beragama sangatlah penting bagi semua manusia terkhusus bagi masyarakat yang multikultural dan plural, karena dengan cara itu keagamaan dapat disikapi dengan bijak, serta toleransi dan keadilan dapat ...

Penguatan Moderasi Beragama

Dalam Perspektif Pendidikan, Budaya, dan Tradisi Agama-agama di Indonesia

Sebagai negara yang majemuk, bangsa Indonesia berisikoterjerat ke dalam persoalan radikalisme yang menghasilkan beragam konflik di tengah masyarakat.Konflik antarpemeluk agama yang sama maupun berbeda dapat memicu pula beragam konflik di ranah kehidupan lainnya. Hal ini berdampak pada rusaknya kehidupan yang harmonis dan toleransi bersama.Program Moderasi Beragama yang digalakkan oleh pemerintah hadir untuk meredam, menyelesaikan, memberikan solusi tentang bagaimana memaknai dan menerapkan cara beragama yang tepat dan benar.Hal inidilakukantanpa mengingkari iman masing-masing, demi terciptanya perdamaian di antara sesama pemeluk agama. Buku ini menegaskan pentingnya penerapan moderasi beragama dalam kehidupan bersama. Pembaca dapat menemukan bahwa tulisan-tulisan di buku ini tersajimenjadi tiga bagian.Kelompok pertama mengulas tentang bagaimana menciptakan dan menerapkan moderasi beragama di dan melalui dunia pendidikan. Penulis di kelompok berikutnya mendialogkan moderasi beragama dalam perjumpaan dengan konteks penghayat kebatinan Aluk Todolo dan budaya yang ada di Toraja. Bagian terakhir buku ini menyajikan beberapa tulisan yang dihasilkan melalui pendekatan tafsir, tradisi agama, dan filsafat.Penulis di kelompok terakhir ini menawarkan konsep toleransi dan pemahaman keberagaman yang terkandung dalam moderasi beragama untuk mengatasi konflik akibat persoalan pluralisme agama. Buku yang dicetuskan oleh Institut Agama Kristen Negeri Toraja melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ini sangat menarik untuk dimiliki dan dibaca. Materi bukuinimemberi pencerahan,baik secara teoritis maupun praksis untuk menguatkan paradigma dan sikap hidup yang moderat dalam beragama di tengah kemajemukan agama di Indonesia.

Sebagai negara yang majemuk, bangsa Indonesia berisikoterjerat ke dalam persoalan radikalisme yang menghasilkan beragam konflik di tengah masyarakat.Konflik antarpemeluk agama yang sama maupun berbeda dapat memicu pula beragam konflik di ...

Moderasi Beragama di Mata Milenial

Secara garis besar, buku ini terbagi menjadi dua bagian penting. Sebelum mengupas bagian pertama dan kedua, penulis memberi pengantar singkat yang pada pokoknya, bahwa moderat harus dibingkai dengan ilmu. Orang yang moderat adalah orang yang mempunyai berwawasan luas. Bagian pertama berisi empat judul pokok, yiatu keragaman itu Sunnatullah, cara pandang manusia beragama, cara orang Indonesia beragama, serta keberagaman anak muda. Pada bagian pertama, penulis memantulkan vi tulisan dari perspektif filosofis, renungan dari hasil dari pembelajaran di dalam di kelas. Sementara bagian kedua berisi empat bagian penting, berupa pengalaman empirik 45 anak muda, yang dibagi menjadi empat bab, yaitu moderat di mata santri desa, moderat di mata pemuda kota, moderat di mata santri kota dan moderat di mata santri desa.

Secara garis besar, buku ini terbagi menjadi dua bagian penting.

Moderasi Beragama Dalam Menumbuhkan Sikap Toleransi Dan Moral Generasi Muda

Moderasi Beragama Dalam Menumbuhkan Sikap Toleransi Dan Moral Generasi Muda Penulis : Mela Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-283-804-8 Terbit : November 2020 www.guepedia.com Sinopsis : Generasi muda sudah semestinya mengenal moderasi beragama yang akan melahirkan sikap toleransi dan tumbuhnya moral baik dalam generasi muda. Keluarga menjadi faktor utama dan sangat penting untuk menumbuhkan moral yang baik dalam diri setiap anak sehingga akan mudah untuk menumbuhkan sikap toleransi. Bukan hanya itu seorang pendidik (guru) sangat berpengaruh dalam moral setiap anak (siswa). Selain itu lingkungan yang baik akan menumbuhkan moral yang baik bagi setiap individu (masyarakat). www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

Moderasi Beragama Dalam Menumbuhkan Sikap Toleransi Dan Moral Generasi Muda Penulis : Mela Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-283-804-8 Terbit : November 2020 www.guepedia.com Sinopsis : Generasi muda sudah semestinya mengenal moderasi ...