Berbagai pengalaman peserta Kemenkeu Data Hackathon+ 2021 untuk membuat data menjadi informasi yang berharga
Transformasi organisasi berbasis data analitik (data-driven organization) merupakan sebuah keniscayaan. Berbicara tentang data-driven organization, kita tidak hanya berbicara mengenai tools atau aplikasi, namun juga bagaimana data analitik menjadi bagian dari system, proses, dan strategi organisasi. Data analitik tidak hanya sekedar menjadi tren bagi insan yang berminat di bidang data, namun juga dapat menjadi sebuah budaya kerja bagi seluruh pegawai. Data analitycs memberi ruang yang luas bagi mereka untuk menyalurkan minat dan mendorong munculnya inovasi baru bagi organisasi yang sinergi, adaptif, berteknologi, dan unggul serta mampu memberikan dampak yang lebih kuat dan luas. Kompetisi Kemenkeu Data Hackathon 2021 bukanlah sekedar event semata, namun dimaknai sebagai sebuah ikhtiar bersama untuk membangun budaya data dan melakukan transformasi secara substansial dan lebih cepat lagi. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali ide, insight, kreatiitas, menemukan talenta, serta meningkatkan kapasitas dan kepedulian pegawai tentang Data Analytics dalam mendukung organisasi. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya usecase yang sangat menarik dan inovatif yang perlu diabadikan dalam sebuah buku agar ide-ide tersebut tidak berhenti hanya pada level kompetisi. Buku ini hadir untuk menggugah, memotivasi, membuka cakrawala, serta inspirasi bagi kita semua sebagai upaya untuk membuat data lebih berbicara. Bukan hanya untuk kesenangan dan hasrat pribadi, namun bagaimana pemanfaatan data dapat diimplementasikan serta menghasilkan arti dan kontribusi bagi negeri.
Penulis buku ini yang merupakan disertasi dari Dr. Asep Saripudin, S.H., M.H., memandang perlunya hukum itu bersifat adaptif atau hukum memiliki adaptabilitas dalam merespon berbagai perkembangan-perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dibidang merek sebagai kode webpage tersembunyi (Metatag). Pembahasan tentang Adaptabilitas Hukum ini, terdiri dari 6 (Enam) Bab sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan; Bab II : Berbagai teori hukum yang menjadi dasar konstruksi pemikiran hukum; teori negara hukum kesejahteraan; teori analisis ekonomi atas hukum (Analysis economic of law theory); teori hukum pembangunan; Bab III : Lintas pemikiran hukum klasik dan kontemporer dalam kerangka penguatan landasan teori; BAB IV : Dinamika perkembangan hukum dalam merespon pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi digital perbandingan Cina dan Amerika Serikat; BAB V : Rekonseptualisasi adaptabilitas hukum pada penggunaan merek sebagai kode webpage tersembunyi berbasis teknologi digital; BAB VI : Penutup.
Penulis buku ini yang merupakan disertasi dari Dr. Asep Saripudin, S.H., M.H., memandang perlunya hukum itu bersifat adaptif atau hukum memiliki adaptabilitas dalam merespon berbagai perkembangan-perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ...
Membicarakan emansipasi di Indonesia tidak pernah lepas dari nama “Kartini”. Namanya begitu harum seperti lagu yang diciptakan untuknya dan dinyanyikan setiap merayakan hari kelahirannya. Meskipun begitu, banyak yang masih memaknai kata “emansipasi” sekadar “kesetaraan bagi perempuan dan laki-laki (terutama dalam memperoleh pendidikan)”. Padahal, pemikiran Kartini tentang emansipasi jauh lebih kompleks dari sekadar “kesetaraan”. Seperti mendiang Karl Marx yang mengalami evolusi pemikiran dan melahirkan apa yang kita kenal sebagai “Marx tua sang filosofis” dan “Marx muda si idealis”, pemikiran Kartini tentang emansipasi pun turut bergeser seiring dengan berkembangnya perjalanan intelektual dan spiritualnya. Buku ini berusaha membedah setiap pergeseran emansipasi tersebut melalui penggalan surat-surat dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang.
Pernahkah mendengar seseorang bebicara bahasa Inggris tetapi kita tidak dapat memahami dengan jelas informasi yang disampaikan? Ada dua kemungkinan penyebabnya. Penyebab pertama adalah si pendengar tidak paham atau kurang menguasai bahasa Inggris. Penyebab kedua adalah dikarenakan si pembicara tidak menguasai pelafalan bunyi bahasa Inggris dan tidak dapat membentuk kalimat bahasa Inggris dengan baik sehingga pendengar merasa bingung dan tidak memahami informasi yahng disampaikan kepada mereka. Buku ini akan membantu pembaca untuk mempertajam kemampuan berbahasa inggris.
Media pembelajaran KIT IPA ini memberikan kesempatan siswa belajar eksperimen menggunakan KIT IPA untuk membuktikan Energi Bunyi dengan cara yang menarik bersama teman-teman di kelas. Dengan adanya praktikum menggunakan KIT IPA tentang energi bunyi, guru lebih mudah menumbuhkan ketuntasan belajar anak, sehingga anak memperoleh pengalaman langsung. Dengan media KIT IPA, siswa yang tadinya merasa malas ketika mendengarkan materi tentang energi panas dan bunyi, menjadi lebih semangat dalam memahami isi materi pelajaran. Buku ini merupakan hasil riset penelitian tindakan kelas yang memberikan dampak secara teoretis maupun praktis untuk peningkatan kualitas pendidikan. Penulis mengucapkan banyak terima kasih karena banyak pihak yang membantu menyukseskan penerbitan buku ini. Semoga buku ini bermanfaat bagi guru dan utamanya bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.
Media pembelajaran KIT IPA ini memberikan kesempatan siswa belajar eksperimen menggunakan KIT IPA untuk membuktikan Energi Bunyi dengan cara yang menarik bersama teman-teman di kelas.