Sebanyak 17979 item atau buku ditemukan

Implementasi Nilai -Nilai Karakter Pada Mata Pelajaran

Kerusakan moral dewasa ini dinilai pada fase yang mencemaskan dikalangan generasi muda. Nilai-nilai karakter mulia mulai mengalami pergeseran di mana-mana. Generasi muda dengan mudahnya melakukan perbuatan yang membahayakan jiwa, kehormatan, harga diri dan harta seseorang, karena hanya ingin mengikuti keinginan sesaat. Perbuatan tabu dan malu bukanlah perbuatan tabu dan malu bagi mereka. Tata krama, adat istiadat, dan agama bukan lagi menjadi pandangan dan tujuan hidup mereka Justru sebaliknya kehidupan hedonisme dan materialistis telah menjadi tujuan hidup mereka. Tidak ada kerja keras dan berjuang dalam memproleh sesuatu yang mereka inginkan. Mereka ingin memperoleh apa yang mereka inginkan dengan cepat dan instan, walaupun dengan cara-cara yang ilegal, tanpa memperdulikan aturan negara atau agama yang mereka anut, tanpa memperdulikan berapa besar kerugian yang diderita orang lain, baik materi atau psikis, atau tidak memperdulikan berapa besar kerugian negara akibat dari perbuatannya. Fenomena karakter buruk ini sepertinya sudah lazim berlaku dimasyarakat bahkan sudah dianggap hal yang wajar. Bukankah gambaran ini merupakan tanda-tanda kehancuran karakter dalam masyarakat, bangsa dan negara? Apakah dunia pendidikan kita, di berbagai lembaga pendidikan sekolah telah gagal dalam mendidik karakter peserta didik? Persoalan ini menjadi masalah besar yang harus ditemukan solusinya. Berdasarkan paparan masalah di atas, maka tujuan penulisan buku ini bukan hanya untuk mengingatkan kepada semua pihak, khususnya pihak-pihak yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, tentang bahaya moral tersebut, tetapi yang terpenting adalah bagaimana menemukan jalan keluar yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah ini. Pendidikan karakter merupakan salah satu solusi jangka panjang yang harus dilaksanakan. Satu solusi yang harus menjadi perhatian kita semua adalah pendidikan karakter yang dilaksanakan secara sadar, terprogram dengan baik, terencana, dilaksanakan dengan sistemik, dimonitoring, evaluasi dan tindak lanjut di lembaga pendidikan sekolah, Sehingga tujuan implementasi nilai-nilai karakter dapat tercapai sesuai dengan harapan. Sekolah harus dapat dijadikan ladang yang subur untuk menyemai dan menumbuhkan pilar-pilar nilai karakter bagi generasi masa depan. Buku ini berjudul "Implementasi nilai-nilai karakter Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Tingkat Sekolah Menengah Atas (SLTA). Meskipun buku ini disusun untuk kebutuhan pendidikan karakter di SLTA, namu buku ini juga dapat digunakan oleh guru pada Pendidikan Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang tidak hanya digunakan untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) saja, tetapi lebih dari itu juga diperuntukan pada semua mata pelajaran di sekolah. Selanjutnya buku ini memberikan arahan bagaimana nilai-nilai karakter dapat diimplementasikan ke dalam Silabus (Pedoman Dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/RPP) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Materi Pembelajaran, Strategi Dan Metode Pemebelajaran, Sumber/Informasi Belajar, Media Pembelajaran, dan Evaluasi Pembelajaran (Authententic Assessment) Subtansi yang terkandung dalam buku ini, paling tidak menyadarkan dan mengajak para pendidik khususnya guru agar dapat membangun karakter mulia peserta didik. Sangat diharapkan kepada pendidik dan para guru tidak hanya berorientasi pada hasil belajar berupa kompetensi kognitif atau pengetahuan yang dimiliki oleh pesera didik saja, tetapi melalui pembelajaran berkarakter ini guru dapat menumbuhkembangkan kompetensi afektif (nilai karakter) dan psikomotorik (berbagai keterampilan sikap) peserta didik Buku ini ditulis dengan tujuan antara lain agar dapat dijadikan rujukan bagi para guru atau bahkan bagi penggiat pendidikan. Oleh sebab itu, buku ini menjelaskan hal-hal yang praktis, mudah dan sederhana dalam praktek pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Harapan penulis, mudah-mudahan buku ini bermanfaat bagi para pembaca khusus bagi para pendidik dan guru.

Buku ini berjudul "Implementasi nilai-nilai karakter Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Tingkat Sekolah Menengah Atas (SLTA).

KONSELING KELOMPOK BERBASIS NILAI-NILAI PESANTREN

Saat ini penulis juga diberi amanah sebagai pelaksana Unit Penjaminan Mutu (UPM) dan Sekretaris Program Studi Magister Pendidikan Islam Anak Usia Dini (S-2 PIAUD) pada Program Pascasarjana serta Auditor Mutu Internal IAIN Samarinda yang ...

Penampakan Nilai-nilai Kemanusiaan dan Kesosialan dalam Karya Sastra Indonesia

Mata kuliah Sistem Sosial Budaya di Indonesia (SSBI) sebagai salah satu mata kuliah wajib di perguruan tinggi semula bernama Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD). Sebagai mata kuliah wajib beberapa perguruan tinggi memasukkannya ke dalam Mata Kuliah Umum (MKU). Muatan SSBI yang terdapat di banyak buku wajib lebih mengarah pada hal-hal di seputar pengertian sistem sosial, pengertian sistem budaya, sistem kebudayaan dan unsur pembentukannya, paradigma intitusi sosial, dan seterusnya. Intinya mahasiswa hanya dijejali tentang konsep-konsep sosial dan budaya. Materi-materi yang hanya memuat konsep-konsep sosial dan budaya tanpa ada uraian dan pembelajaran apresiasi sastra (prosa, puisi, dan drama), jelas akan terasa membosankan. Kehadiran buku ini memecahkan kebuntuan pembelajaran yang cenderung teoritis dan normatif. Buku ini berupaya mengajak mahasiswa untuk berkenalan dengan dunia sastra seraya belajar mengapresiasinya. Apa yang diapresiasi? Tentu saja muatan-muatan di seputar masalah-masalah kemanusiaan dan kesosialan yang banyak dimuat dalam karya-karya sastra (terutama karya sastra Indonesia). Dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami diharapkan buku ini bisa mengajak dan memotivasi mahasiswa mengaitkan masalah-masalah sosial dan budaya dengan karya-karya sastra.

... Anak Usia Dini Fatimah Azzahrah, 2021) Guru Ada, Guru Tiada (Jakarta: Pustaka Mulia, 2020) • Menatap Bangsa Hoax: Sebuah Catatan untuk Penegakan Good Governance (Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2019) Modul Pembelajaran Agama Islam ...

Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Prasasti Palah 1119 Ś

Prasasti Palah 1119 ? merupakan salah satu prasasti masa Kerajaan Kadiri yang masih in situ dan ditemukan satu konteks dengan Kompleks Candi Panataran: bangunan suci Palah. Prasasti Palah dikeluarkan pada tahun 1119 ? (1197 M) pada bulan Juni–Juli oleh Sri Maharaja Sri Sarwwe?wara yang bergelar Çri Wikram?wat?r?nindita Digjayotunggadewan?ma dan menggunakan lencana kebesaran Çrnggalañcana. Prasasti Palah 1119 ? terkait dengan peristiwa penetapan s?ma kepada s?mya sang catur lurah, dan peristiwa suci ini diresmikan dengan pendirian batu prasasti melalui upacara prathista untuk sebuah bangunan suci, yaitu Candi Panataran (Candi Palah) yang diperuntukkan bagi pemujaan kepada Paduka Bhat?ra di Palah. Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa paparan isi Prasasti Palah 1119 ? mengandung nilai-nilai abadi pendidikan karakter, yaitu nilai religius, disiplin, kerja keras, demokratis, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, peduli lingkungan, dan tanggung jawab. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa kesembilan “nilai-nilai abadi pendidikan karakter” tersebut telah mengakar kuat sejak abad ke-12 hingga abad ke-14 M. Temuan penelitian ini layak untuk dikembangkan, diinternalisasikan, dan direlevansikan dengan konteks kehidupan kekinian jelang abad ke-21 M. Penerapan atau penginternalisasian nilai-nilai abadi pendidikan karakter pada isi Prasasti Palah 1119 ? memerlukan proses pembelajaran terus-menerus pada peserta didik di kelas dengan inovasi pembelajaran yang menarik, berbasis teknologi abad ke-21 M. Hasil penelitian juga mengungkapkan bahwa paparan tentang Prasasti Palah 1119 ? ini telah menjadi panduan hidup abadi serta mendapat perhatian yang serius dari masyarakat Jawa Kuno sejak masa Kadiri (abad ke-12 M), Singhasari (abad ke-13 M), hingga akhir Majapahit (abad ke-14 M). Hal ini terbukti dengan diabadikannya keberadaan prasasti dan bangunan suci, yaitu Candi Palah (Candi Panataran sekarang), yang bangunan candinya bahkan direnovasi berkali-kali pada masa Majapahit. Dengan demikian, Prasasti Palah 1119 ? dapat dijadikan sebagai sumber belajar sejarah, yakni sebagai media abadi tentang nilai-nilai pendidikan karakter. Hal ini juga sangat relevan serta tidak bertentangan untuk dikembangkan dalam konteks kehidupan kekinian. Selamat membaca para khalayak karena buku referensi ini sangat menginspirasi!

Nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter dirumus-kan dari empat sumber, yaitu agama, Pancasila, budaya, ... karakter akan berhasil, bila disertai dengan media pembelajaran yang tepat dan diberikan sejak anak usia dini.

Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini

studi internalisasi nilai-nilai agama pada pendidikan anak usia dini (PAUD)

On religious values in early childhood education in Indonesia; collection of articles.

On early childhood education in Indonesia; collection of articles.

EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN MADRASAH RAMAH ANAK : Tinjauan Teoretis dan Praktis Berbasis CIPP Model

Penulis : Jumari, M.Pd.I. dan Suwandi, M.Ed. Ukuran : 21 cm x 14,5 cm Tebal : 150 Halaman Cover : Soft Cover ISBN : 978-623-68721-9-2 SINOPSIS (COVER BELAKANG) Berkaitan dengan hasil Konvensi Hak Anak (KHA) yang kemudian diadopsi dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, setidaknya terdapat empat prinsip utama di dalam perlindungan anak yang harus menjadi dasar bagi setiap penyelenggara perlindungan anak, dalam hal ini adalah termasuk sekolah dan madrasah. Buku ini mengajak para pembaca, khususnya mereka yang melakukan penelitian dalam bidang evaluasi program dengan pendekatan model CIPP (Context, Input, Process, dan Product) dan juga penelitian pada program Sekolah Ramah Anak. Selain itu, buku ini berusaha untuk memberikan gambaran secara teoritis dan praktis bagaimana melakukan penelitian pada kebijakan program pendidikan dengan menggunakan model penelitian evaluatif. Diantara topik utama dalam buku ini adalah: Konsep Kebijakan, Konsep Evaluasi Program, Model-Model Evaluasi Program, Evaluasi Program Model CIPP, dan juga Konsep Sekolah/Madrasah Ramah Anak. Buku “Evaluasi Program Pendidikan Madrasah Ramah Anak: Tinjauan Teoritis dan Praktis Berbasis CIPP Model” ini dapat dijadikan acuan atau rujukan dan juga pedoman bagi sekolah atau madrasah, serta lembaga pendidikan lainnya untuk menerapkan dan/atau mengembangkan model Sekolah Ramah Anak (SRA) atau Madrasah Ramah Anak (MRA). Secara praktis buku ini menyajikan bagaimana konsep evaluasi program digunakan didalam penelitian evaluasi terkait dengan program sekolah/madrasah ramah anak. Secara garis besar, buku ini juga sangat sesuai dan dapat menjadi panduan bagi para akademisi, pendidik, pengelola satuan pendidikan, pemegang kebijakan, mahasiswa di berbagai jenjang strata (S1/S2/S3) untuk dijadikan bahan rujukan dalam penelitian terkait evaluasi program pendidikan dan Sekolah/Madrasah Ramah Anak, serta para penanggungjawab pendidikan, baik di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun Kementerian Agama dalam upaya mewujudkan sekolah/madrasah ramah anak dalam melayani peserta didik sebagai upaya mencapai tujuan pendidikan.

Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 4(1): 67–76. Utari, Ranti Eka. 2016. ... Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis Bagi Pendidik Dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Winarno, Budi. 2007.

EVALUASI PENDIDIKAN

Tantangan dan perkembangan pendidikan di Indonesia pada era ini sangat besar dan kompleks. Kualitas dan kuantitas pendidikan menjadi tuntutan masyarakat luas. Mengacu pada kebijakan pemerintah tentang asesmen kriteria minimum (AKM) mengharuskan guru, dosen dan tenaga pendidik lainnya untuk memiliki kompetensi dalam mengevaluasi pembelajaran sehingga hasil evaluasi dapat memberikan kepuasan berbagai pihak. Kompetensi ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab guru, dosen dan tenaga pendidik lainnya dalam pembelajaran. Buku ini akan membahas berbagai aspek evaluasi pendidikan yang mencakup prinsip, teknik dan prosedur; konsep dasar tes dan non tes, pengukuran, asesmen, dan penilaian; jenis dan fungsi penilaian dalam pembelajaran, penyusunan, pengujian validitas dan reliabilitas instrumen dan pengembangan alat ukur tes dan non tes; pengolahan dan interpretasi data hasil uji coba instrumen dan hasil pengukuran; kualitas alat ukur; dan pemberian nilai serta tindak lanjut hasil penilaian. Hasil evaluasi pendidikan selain untuk mengisi rapor peserta didik dapat juga dijadikan sebagai feedback bagi guru, dosen dan tenaga pendidik lainnya untuk melakukan refleksi pelaksanaan pendidikan. Guru, dosen dan tenaga pendidik lainnya seyogyanya membaca buku ini sehingga dapat meningkatkan kinerja secara bertahap tapi pasti dengan demikian mutu pendidikan akan meningkat.

Hasil evaluasi pendidikan selain untuk mengisi rapor peserta didik dapat juga dijadikan sebagai feedback bagi guru, dosen dan tenaga pendidik lainnya untuk melakukan refleksi pelaksanaan pendidikan.

INSTRUMEN EVALUASI MAGANG

... menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, ... berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu ...

Dinamika Pendidikan Anak Usia Dini

Sebagaimana kita ketahui, usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa yang paling indah sekaligus masa kritis dalam tahapan kehidupan manusia, yang akan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Masa ini merupakan masa yang tepat untuk meletakkan dasar-dasar pengembangan kemampuan fisik, bahasa, sosialemosi, konsep diri, seni, moral serta nilai-nilai religi. Upaya pengembangan seluruh potensi anak usia dini harus dimulai agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal. Keberhasilan anak usia dini merupakan landasan bagi keberhasilan pendidikan pada jenjang berikutnya. Usia dini merupakan “usia emas” bagi seseorang. Bila seseorang pada masa itu mendapat pendidikan yang tepat, maka ia memperoleh kesiapan belajar yang baik yang merupakan salah satu kunci utama bagi keberhasilan belajarnya pada jenjang berikutnya. Buku ini mungkin jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran juga kami harapkan dari pembaca untuk lebih menyempurnakan buku ini. Akhir kata, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan dan penerbitan buku ini.

Sebagaimana kita ketahui, usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa yang paling indah sekaligus masa kritis dalam tahapan kehidupan manusia, yang akan menentukan perkembangan anak selanjutnya.

PENDIDIKAN ANAK PRASEKOLAH

Anak merupakan amanah Allah SWT yang harus dijaga dan dikembangkan potensinya sesuai dengan fitrahnya. Kelahiran seorang bayi ke dunia selalu membawa perubahan di sekeliling, mendatangkan suka cita, keceriaan, kebanaggaan, bertambah nikmat dan rizkinya bagi yang bersyukur. Disitulah telah lahir generasi penerus yang dapat mengalirkan pahala ketika orang tua/guru. Dunia anak adalah dunia yang penuh keceriaan, kepolosan, dan kegembiraan. Adapun taraf perkembangan anak manusia selalu berlainan sifat dan ciricirinya, Bayi mempunyai sifat yang berlainan dengan anak-anak dan remaja. Anak usia 2 tahun berbeda perilaku dan sifat-sifatnya dengan anak usia sekolah. Kehidupan psikis anak usia sekolah berbeda dengan kehidupan psikologis anak puber, sedang anak puber berbeda keadaan jasmaniah dan kehidupan psikisnya dengan keadaan orang dewasa. Bahkan sama-sama orang dewasa akan terdapat perbedaan antara orang dewasa muda/awal dengan dewasa madya. Orang dewasa usia 50 tahun mempunyai kehidupan psikis dan fisik yang berbeda dengan orang lanjut usia. Buku ini merupakan tulisan dari beberapa para dosen/guru dan praktisi pendidikan. Tujuan dari penulisan ini tidak lain adalah memberikan kontribusi pemikiran terhadap pembangunan karakter kemanusiaan, demi pembentukan kepribadian bangsa, sehingga dapat memperluas dan memperkuat wawasan dan pembentukan kepribadian bangsa, khususnya para pendidik yang bergerak di pendidikan Anak Usia Dini (AUD) atau Pra-Sekolah. Akhirnya, apa yang baik dari apa yang dimuat dari buku ini adalah semata karena berkah dari Allah SWT, dan apa yang kurang, lemah, dan tidak sempurna adalah semua berasal dari kami para penulis, terutama dari editor, yang menghendaki harus lebih banyak belajar lagi untuk menyempurnakan lagi. Ini hasil optimal yang dapat kami wujudkan, tetapi tidak menutup peluang untuk meperbaikinya sehingga lebih baik lagi.

Anak merupakan amanah Allah SWT yang harus dijaga dan dikembangkan potensinya sesuai dengan fitrahnya.