Sebanyak 12 item atau buku ditemukan

GURU ABAD 21 “Perilaku dan Pesona Pribadi”

Dalam konteks kekinian, guru menjadi fokus utama dari kritik-kritik atas ketidakberesan sistem pendidikan, namun pada sisi lain guru juga menjadi sosok yang paling diharapkan dapat mereformasi tataran pendidikan. Guru menjadi mata rantai terpenting yang menghubungkan antara pengajaran dengan harapan akan masa depan pendidikan/sekolah yang lebih baik. Pesatnya persaingan pendidikan di tataran global, semua pihak perlu menyamakan sikap untuk mengedepankan peningkatan mutu pendidikan.“Today’s students are tomorrow’s Leaders”. Siapkah Anda menjadi guru yang mampu menghasilkan pemimpin-pemimpin masa depan? Tuntutan profesionalisme guru tentu harus terkait dan dibangun melelui penguasaan kompetensi-kompetensi yang secara nyata dalam menjalankan dan menyelesaikan tugas-tugas dan pekerjaannya sebagai guru. Kompetensi-kompetensi penting jabatan guru tersebut salah satunya adalah kompotensi profesional, yaitu kompetensi pada bidang substansi atau bidang studi (kurikulum), kompetensi bidang pembelajaran (menguasai materi pelajaran), teknik dan metode pembelajaran, sistem penilaian, pendidikan nilai dan bimbingan. Dengan demikian, diperlukan langkah-langkah dalam upaya untuk mengembangkan kepribadian dan meningkatkan kompetensi serta profesionalisme guru. Guru abad 21 harus menguasai banyak pengetahuan (akademik, pedagogik, sosial dan budaya), mampu berpikir kritis, tanggap terhadap setiap perubahan, dan mampu menyelesaikan masalah. Guru tidak boleh hanya datang ke sekolah melulu untuk mengajar saja. Kemampuan untuk mengelola kelas saja tidak cukup lagi. Guru diharapkan bisa menjadi pemimpin dan agen perubahan, yang mampu mempersiapkan anak didik untuk siap menghadapi tantangan global di luar sekolah.

Dalam konteks kekinian, guru menjadi fokus utama dari kritik-kritik atas ketidakberesan sistem pendidikan, namun pada sisi lain guru juga menjadi sosok yang paling diharapkan dapat mereformasi tataran pendidikan.

Hukum Tata Negara

Untuk membuat kerja-kerja ketatanegaraan berjalan sebagaimana mestinya demi memenuhi hak-hak dan hajat hidup rakyat, negara didukung dan berisikan lembaga-lembaga pemerintahan yang masing-masingnya memiliki wewenang dan kekuasaan tertentu, mulai dari eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Dalam kajian akademik, hal-hal semacam itu sangat erat kaitannya dengan kajian hukum tata negara. Sederhananya, ruang lingkup kajian hukum tata negara meliputi struktur umum organisasi negara, lembaga-lembaga negara, hubungan lembaga-lembaga itu satu sama lain, serta kekuasaannya, selain pula soal hak asasi warga negaranya. Dan, buku di tangan pembaca ini kurang lebih dan secara cukup rinci juga akan mengulas soal-soal tersebut. Di dalamnya akan dipaparkan tema-tema krusial yang berkaitan erat dengan kajian hukum tata negara. Pada bab-bab awal, dijelaskan terlebih dahulu terkait tinjauan umum, asas-asas, dan sumber hukum tata negara. Memasuki pertengahan isi buku, bab-babnya mengulas soal konstitusi, lembaga negara, bentuk dan sistem pemerintahan, hingga hak asasi manusia. Pada bagian-bagian akhir, tema-tema yang diangkat seputar pemerintahan daerah, pemilu dan pemilukada, hingga soal kewarganegaraan.

Di dalamnya akan dipaparkan tema-tema krusial yang berkaitan erat dengan kajian hukum tata negara. Pada bab-bab awal, dijelaskan terlebih dahulu terkait tinjauan umum, asas-asas, dan sumber hukum tata negara.

MENDIDIK ADALAH CINTA

“Menjelajah Pendidikan Ramah Anak di Rumah dan Sekolah”

Buku ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama: MENYEMAI BENIH KARAKTER DARI BILIK-BILIK RUMAH, memuat berbagai tulisan yang memotret eksistensi orang tua sebagai aktor utama penyelenggaraan pendidikan anak dalam keluarga yang penuh dinamika dengan segala dimensinya. Sebagaimana kita maklumi, keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama dalam masyarakat, karena dalam keluargalah manusia dilahirkan, berkembang menjadi dewasa. Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan di dalam keluarga akan selalu memengaruhi tumbuh dan berkembangnya watak, budi pekerti, dan kepribadian tiap-tiap manusia. Pendidikan yang diterima dalam keluarga inilah yang akan digunakan oleh si anak sebagai dasar bergaul di dalam masyarakat. Keluarga atau orang tualah yang pertama dan utama memberikan dasar-dasar pendidikan seperti pendidikan agama, budi pekerti, sopan santun, estetika, kasih sayang, rasa aman, mematuhi peraturan serta menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan benar. Hendaknya diberikan oleh keluarga atau orang tua dengan contoh perbuatan, bukan hanya dengan nasihat-nasihat, sebab salah satu sikap kekanak-kanakan adalah suka meniru.

Pendidikan yang diterima dalam keluarga inilah yang akan digunakan oleh si anak sebagai dasar bergaul di dalam masyarakat.

MEMBACA, YUUUK.....! “Strategi Menumbuhkan Minat Baca Pada Anak Sejak Usia Dini”

Membaca merupakan kegiatan yang mudah dilakukan sekaligus menyenangkan. Dengan membaca kita dapat melanglang buana menikmati berbagai hal yang menarik, berbagai hal yang imajinatif. Dengan membaca, dunia akan terbuka lebar. Segala informasi dapat kita serap melalui kegiatan membaca. Orang bijak mengatakan, “buku adalah jendela dunia”. Tapi sangat disayangkan, tidak banyak orang yang dapat menikmati kegiatan tersebut. Kita mungkin sudah membaca, tetapi setiap kali selesai membaca, kita tidak mendapatkan atau merasakan manfaat dari kegiatan membaca. Atau, mungkin kegiatan tersebut justru menyiksa kita, sehingga kita tidak dapat merasakan manfaat membaca secara langsung. Alhasil, hanya sedikit orang yang menjadikan kegiatan membaca buku sebagai hobbinya. Oleh karena itu, kita perlu mencari faktor penyebab “kegagalan” memperoleh manfaat dari kegiatan membaca, lalu mencari solusi, sehingga kegiatan membaca menjadi kegiatan yang menyenangkan dan pada akhirnya, membaca menjadi kegemaran masyarakat kita. Tentunya dengan harapan, masyarakat menjadi lebih cerdas, lebih maju dan lebih kritis yang dilandasi pada pemikiran yang arif dan bijaksana. Sehingga pada gilirannya akan mampu membangun bangsa yang berperadaban yang mampu bersaing secara global dengan masyarakat internasional. Dalam buku ini akan dipaparkan pentingnya membaca dan upaya-upaya yang mesti dilakukan untuk membangun budaya gemar membaca di kalangan masyarakat Indonesia, sejak usia dini.

mengajrkan prilaku baik, serta mendidik anak untuk lebih mudah menyerap tutur kata yang sopan. 3. ... tidak kalah pentingnya disbanding kecerdasan lainnya, biasanya anak-anak sulit mengerti terhadap nilai-nilai moral dalam kehidupannya.

OPTIMALISASI STRATEGI PEMBELAJARAN

Strategi pembelajaran adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Komponen-komponen pendidikan dan pengajaran diatur sedemikian rupa sehingga memiliki fungsi yang optimal dalam mencapai tujuan pengajaran dan pendidikan. Strategi pembelajaran juga memberikan alternatif terhadap proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas. Semua sumber belajar, baik manusia maupun sarana dan prasarana dirancang dan direncanakan untuk membantu proses belajar para siswa. Untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai strategi pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan. Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan strategi pembelajaran, yang kadang-kadang untuk kepentingan penelitian (penelitian akademik maupun penelitian tindakan) sangat sulit menermukan sumber-sumber literarturnya. Namun, jika para guru (calon guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada proses (beserta konsep dan teori) pembelajaran, maka pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif mencobakan dan mengembangkan strategi pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masing-masing, sehingga pada gilirannya akan muncul strategi-strategi pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya khazanah strategi pembelajaran yang telah ada.

Strategi pembelajaran adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Manajemen Sumber Daya Manusia Kekepalasekolahan “Melejitkan Produktivitas Kerja Kepala Sekolah dan Faktor-Faktor yang Memengaruhi”

Sekolah sebagai lembaga pendidikan bertugas menyelenggarakan proses pendidikan dan proses belajar mengajar dalam usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Ditinjau dari komponennya, ada beberapa unsur atau elemen utama dalam organisasi sekolah/madrasah. Unsur-unsur tersebut meliputi: (1) sumber daya manusia, yang mencakup kepala sekolah, guru, pegawai administrasi, dan siswa, (2) sumber daya material, yang mencakup peralatan, bahan, dana, dan sarana prasarana lainnya, (3) atribut organisasi, yang mencakup tujuan, ukuran, struktur tugas, jenjang jabatan, formalisasi, dan peraturan organisasi, (4) iklim internal organisasi, yakni situasi organisasi yang dirasakan personel dalam proses interaksi, dan (5) lingkungan organisasi sekolah. Keberhasilan organisasi sekolah banyak ditentukan keberhasilan kepala sekolah dalam menjalankan peranan dan tugasnya. Peranan adalah seperangkat sikap dan perilaku yang harus dilakukan sesuai dengan posisinya dalam organisasi. Peranan tidak hanya menunjukkan tugas dan hak, tapi juga mencerminkan tanggung jawab dan wewenang dalam organisasi. Dalam hal ini kepala sekolah sebagai seseorang yang diberi tugas untuk memimpin sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab atas tercapainya tujuan sekolah. Kepala sekolah diharapkan menjadi pemimpin dari inovator di sekolah. Oleh sebab itu, kualitas kepemimpinan kepala sekolah adalah signifikan bagi keberhasilan sekolah. Kepala sekolah perlu memiliki kemampuan untuk memberdayakan seluruh sumber daya manusia yang ada untuk mencapai tujuan sekolah. Kepala sekolah berada di garda depan untuk menggerakkan kegiatan dan menetapkan target sekolah/ madrasah. Keputusan-keputusan penting yang berdampak besar bagi organisasi (sekolah/madrasah) terlahir darinya. Maka, eksistensi dan fungsi kepala sekolah sangat penting untuk dikaji, dirumuskan, dan dikembangkan guna memenuhi harapan publik akan terwujudnya lembaga pendidikan yang bermutu. Profesionalitas kepala sekolah menjadi syarat mutlak terwujudnya sekolah/madrasah yang berdaya saing tinggi. Kalau kepala sekolah pasif, apatis, dan miskin ide, maka sekolah akan mengalami kemunduran. Oleh karena itu, jangan meremehkan posisi kepala sekolah. Karena, sebaik apapun sistem yang dibangun, kalau pemimpinnya buruk, maka akan sulit melakukan perubahan signifikan dalam organisasi. Terlebih jika pemimpin yang berfungsi sebagai penjaga gawang organisasi tidak proaktif, bahkan sangat suka mempertahankan status quo dan menutup peluang pembaharuan. Di sinilah urgensinya mengembangkan kualitas kepala sekolah agar mampu memimpin sekolah/madrasah secara dinamis, kompetitif, dan produktif sesuai tantangan zaman. Peran kepala sekolah seperti ini menunjukkan bahwa mereka memiliki dua peran besar dalam melaksanakan tugasnya, pertama sebagai manajer dan kedua sebagai pemimpin. Kepala sekolah sebagai pemimpin tertinggi di sekolah, sangat berpengaruh bahkan sangat menentukan terhadap kemajuan sekolah, sehingga kepala sekolah mempunyai wewenang yang lebih luas dalam menentukan pencapaian tujuan yang mengarah pada keberhasilan serta peningkatan mutu pendidikan. Buku Manajemen Sumber Daya Manusia Kekepalasekolahan ini merupakan pengembangan dari Bab 1, 2 dan 3 Disertasi yang berjudul “Pengaruh Kompetensi, Motivasi Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja serta Implikasinya pada Produktivitas Kerja Kepala Sekolah di Madrasah Tsanawiyah Propinsi Lampung” yang penulis susun guna menyelesaikan pendidikan Program Pascasarjana Strata Tiga (S-3) Ilmu Manajemen, konsentrasi Manajemen SDM pada Universitas Persada Indonesia (UPI) Y.A.I Jakarta.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan bertugas menyelenggarakan proses pendidikan dan proses belajar mengajar dalam usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

APA MENGAPA BAGAIMANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MORAL PANCASILA DAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)

konsep dasar strategi memahami ideologi pancasila dan karakter bangsa

Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang notabene bermeteraikan Pendidikan Moral Pancasila merupakan salah satu pelajaran yang “sangat Urgen”dipelajari oleh segenap warga negara Indonesia umumnya dan oleh generasi muda bangsa khususnya di samping “Pendidikan Agama” guna mengeliminasi riak-riak negatif yang berkontribusi mengusik “Persatuan dan Kesatuan Bagsa” yang sudah lama terbina. Kehadiran buku ini menawarkan alternativeuntuk menyembuhkan penyakit intoleransi dan inkonsistensi yang mengusik persatuan dan kesatuan bangsadengan memahami dan memaknai nilai-nilai Pancasila.Pancasila yang termuat dalam Alenia ke IV Pembukaan UUD 1945 merupakan pelajaran yang berfungsi menanamkan Ideology Negara dan nilai-nilai Karakter Bangsa. Pendidikan Pancasila dan UUD 1945mengemban misi membentuk warganegara Indonesia yang berakhlak mulia, cinta tanah air dan bangsa, menjadi warga negara yang baik serta bertanggung jawab.Pancasila merupakan jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta warta pembimbing dalam mengejar kehidupan yang lebih baik, demi menuju masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Salah satu fungsi Pancasila sebagai dasar negara adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum. Pancasila digunakan sebagai petunjuk arah bagi semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan dalam berbangsa dan bernegara

Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang notabene bermeteraikan Pendidikan Moral Pancasila merupakan salah satu pelajaran yang “sangat Urgen”dipelajari oleh segenap warga negara Indonesia umumnya dan oleh generasi muda ...

Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa

Buku Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa ini ditujukan kepada para guru, kepala sekolah, pengawas dan pengelola pendidikan lainnya untuk melaksanakan aktivitas pembelajaran di sekolah sebagaimana tuntutan Kurikulum 2013. Buku tersebut dapat dijadikan sebagai pendukung praktik pembelajaran dan dikembangkan sesuai dengan kemampuan, kebutuhan dan potensi yang ada. Dalam kegiatan pembelajaran, seoran pendidik dapat memainkan berbagai peran pengelola pembelajaran sebagai demonstrator, pengelola kelas, mediator dan fasilitator/mentor dan sebagai evaluator. Sebagai tenaga profesional, seorang pendidik dituntut mampu mengelola kelas yaitu menciptakan dan mempertahankan kondisi belajar yang optimal bagi tercapainya tujuan pengajaran.

pendekatan, strategi, metode, taktik dan sebagai, tetapi yang perlu diingat bahwa semua model pengelolaan pembelajaran bertujuan sama yaitu menjadikan proses pembelajaran berjalan secara efektif dan memdorong terjadinya proses belajar.

PENGANTAR PENDIDIKAN ERA GLOBALISASI

Konsep Dasar,Teori, Strategi dan Implementasi dalam Pendidikan Globalisasi

Tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat milenial dalam kehidupan modern sekarang ini, dunia pendidikan dihadapkan pada berbagai tantangan dan perubahan yang sangat cepat, yang kadang kala kehadirannya sulit diprediksi. Menyikapi berbagai tantangan dan perubahan yang sangat cepat tersebut, menuntut kesigapan lembaga pendidikan untuk memiliki kemampuan antisipatif, adaptif dan loyalitas yang tinggi dalam berbagai kemungkinan yang terjadi sebagai konsekuensi dari adanya perubahan itu sendiri. Ketidakmampuan lembaga pendidikan maupun individual mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan yang terus terjadi, cepat atau lambat akan menimbulkan keterpurukan, yang pada gilirannya akan habis ditelan oleh perubahan yang terus berguler. Harus diakui bahwa pula bahwa suatu lembaga pendidikan itu akan selalu dan terus berubah seiring dengan perubahan zaman, bahkan setiap saat lembaga pendidikan selalu menjadi fokus perhatian dan tak jarang menjadi sasaran ketidakpuasan masyarakat, bukan hanya menyangkut investasi dan kondisi kehidupan yang terus berubah, tetapi juga menyangkut kondisi dan suasana kehidupan masa kini dan masa datang.

Ada ujian formal. g. Penyelenggara pendidikan adalah pemerintah atau swasta.
h. Tenaga pengajar memiliki klasifikasi tertentu. i. Diselenggarakan dengan
administrasi yang seragam b. Pendidikan nonformal Pendidikan nonformal
adalah ...